Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
SKRIPSI
OLEH:
Hetty L.E Manurung
030301013
BDP/AGR
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan Ujian Sarjana Di Departemen Budidaya Pertanian Fakultas P
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Judul Skripsi
Nama Nim
Departemen
Program Study
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Disetujui Oleh
Komisi pembimbing
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Judul Skripsi
Mengetahui,
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 31 januari 1985 di Narumambing, kabupaten
Toba samosir, Sumatera Utara, anak ke-2 dari 6 bersaudara. Putri dari Ayahanda S.
Manurung dan Ibunda T. Nainggolan.
Adapun pendidikan yang pernah ditempuh hingga saat ini adalah:
1. Pendidikan dasar di SD No.176373 dan lulus tahun 1997.
2. Pendidikan Menengah Pertama di SLTP Negeri 2 Porsea dan lulus tahun 2000.
3. Pendidikan Menengah Atas di SMU negeri 1 Porsea dan lulus tahun 2003.
4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian universitas Sumatera Utara,
medan pada tahun 2003 melalui Panduan Minat Prestasi (PMP), di Departemen
Budidaya Pertanian pada Program Studi Agronomi. Melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) periode juni sampai juli
2006 di PTPNII kebun Sawit Sebrang Kabupaten Langkat.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmadNya sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Lama Pada Berbagai Media
Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi
Jalar (Ipomea batatas L), yang merupkan salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian
gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Ir.Asil Barus,MS selaku ketua
komisi pembimbing dan bapak Ir. Jasmani Ginting, MP selaku anggota komisi
pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan selama penelitian dan penulisan
skripsi ini selesai. Ungkapan terima kasih yang tulus kepada yang tercinta ayahanda S.
Manurung dan ibunda T. Nainggolan, serta kakanda Diana Manurung dan adinda Antry
D. Manurung, Alex Manurung, Chandra Manurung dan Budiman Manurung atas bantuan,
dorongan, dan doanya yang tiada henti kepada penulis. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman Elsa , Winda , Apriin, Bang Septa,Kak Seriana, Bang
Ramlan, KTB Sweet merpati (Bang Posma, Kak Vivi, Sapriani,Tetty), teman - teman di
UKM KMK UP Pertanian serta teman teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang turut mendukung penulis dalam doa dan motivasi.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
isi maupun formatnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsil ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Penulis
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
DAFTAR ISI
ABSTRACT ........................................................................................
ABSTRAK ...
RIWAYAT HIDUP ......
KATA PENGANTAR .......
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....
PENDAHULUAN
Lata Belakang.........................................................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................................
Hipotesa Penelitian ..................................................................................
Kegunaan Penelitian ................................................................................
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
xii
1
6
7
7
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .......................................................................................
Syarat Tumbuh.........................................................................................
Iklim ...............................................................................................
Tanah...............................................................................................
Penyediaan Bibit ......................................................................................
Penyimpanan Bahan Setek........................................................................
Faktor-Fartor Pertumbuhan.......................................................................
8
10
10
10
11
13
14
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................
Bahan dan Alat..........................................................................................
Metode Penelitian ....................................................................................
Pelaksanaan Penelitian..............................................................................
Penyiapan Bibit ........................................................................................
Penyimpanan Bahan Setek........................................................................
Penyiapan Lahan dan Pengolahan.............................................................
Penanaman ...............................................................................................
Pemeliharaan.............................................................................................
Penyulaman ....................................................................................
Penyiraman......................................................................................
Penyiangan dan Pembumbunan ......................................................
Pengangkatan Batang......................................................................
Pemupukan......................................................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit...................................................
Panen...............................................................................................
Pengamatan Parameter .............................................................................
Pertambahan Panjang Tanaman (cm)...............................................
Tumbuhnya Tunas (hari).................................................................
Jumlah Cabang (cabang).................................................................
17
17
17
20
20
20
21
21
22
22
22
22
23
23
23
23
24
24
24
24
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
25
25
25
25
26
26
27
27
28
30
31
33
34
35
36
37
39
39
43
45
46
46
PUSTAKA
LAMPIRAN
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Nomor
Judul Halaman
DAFTAR TABEL
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Nomor
Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Nomor
Judul
Hal
DAFTAR LAMPIRAN
47
48
49
50
51
53
53
54
54
56
56
57
57
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
58
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ubi jalar atau ketela rambat atau "sweet potato" diduga berasal dari benua
Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar
adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian Tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov
adalah seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi
jalar adalah Amerika bagian tengah. Ubi jalar menyebar keseluruh dunia diperkirakan
pada abad ke-16. Pada tahun 1960-an penanaman ubijalar sudah meluas hampir di semua
propinsi Indonesia (Rukmana, 1997).
Menurut Sarwono (2005) produksi ubi jalar di Indonesia belum memuaskan.
Karena produksi cenderung stabil bahkan menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1985
data BPS mencatat luas areal panen tanaman ubi jalar adalah 265.000 Ha dengan produksi
2.16 juta ton, tahun 1886 turun menjadi 213.000 Ha dengan produksi 2.0 juta ton. Tahun
2001 luas panen semakin susut menjadi 181.026 Ha dengan produksi sebesar 1.749.070
ton.
Di Indonesia, status ubi jalar sebagai komoditas pangan belum sebanding dengan
Padi atau Jagung. Penggunaan ubi jalar sebagai "Makanan Pokok" sepanjang tahun
terbatas dikonsumsi oleh penduduk di Irian Jaya dan Maluku. Selama ini masyarakat
menganggap bahwa ubi jalar merupakan bahan pangan dalam situasi darurat. Padahal
potensi ekonomi dan sosial dari tanaman ubi jalar cukup tinggi, antara lain sebagai bahan
pangan yang efisien pada masa mendatang dan bahan baku industri. Sentral-sentral
produksi tanaman ubi jalar yang paling
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
luas adalah propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara Irian Jaya dan Nusa
Tenggara Timur ( Rukmana, 1997).
Produktivitas tanaman ubi jalar masih dapat ditingkatkan tiga sampai empat kali
lipat dari rata-rata produksi tahun 1992 (9.4 ton/ha). Menurut Balitkabi penyebab
produktivitas tanaman ubi jalar yang rendah adalah;
46. Petani masih banyak menggunakan varietas local karena kesulitan dalam mendapat
bibit varietas unggul.
49. Adanya gangguan hama dan penyakit tertentu seperti hama boleng dan penyakit kudis
dan sebagainya.
5) Adanya hambatan non biologis seperti kekeringan dan naungan.
(Sarwono, 2005).
Varietas tanaman ubi jalar berdasarkan warna daging dan rasanya terdiri atas dua
jenis yakni dengan warna daging kuning-orange yang lembut, basah dan manis ketika
dimasak dan varietas yang lain dengan warna daging putih mulai dari yang kering hingga
basah dan sering disebut dengan nama " Yams"
(Decotau, 2000).
Umbi dari ubi jalar dapat diolah dalam berbagai bentuk , misalnya daun untuk
sayuran dan pakan ternak, kulit umbi dan batang sebagai pakan ternak, umbi segar
sebagai bahan makanan dan pati untuk pakan ternak (Anonimous, 2006).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Umbi dari tanaman ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori
(energi) yang cukup tinggi, dan menduduki peringkat keempat setelah padi, jagung, dan
ubi kayu. Umbi juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan masyarakat. Keunggulan umbi tanamana ubi
jalar dalam hal kandungan gizi terletak pada kandungan beta karoten yang cukup tinggi
dibanding dengan jenis tanaman pangan lainnya (Juanda dan Cahyono, 2000).
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif yaitu melalui biji dan secara
vegetatif melalui setek batang atau setek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif
hanya dilakukan pada penelitian untuk menghasilkan varietas baru (Anonimous, 2007).
Tabel 1. Kandungan gizi umbi tanaman ubi jalar setiap 100 g bahan yang dapat dimakan
Jenis Zat
Air
Serat kasar
Kalori
Protein
Fe (zat besi)
Na (Natrium)
Ca (zat Kalsium)
P (fosfor)
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Niacin
Vitamin C
Abu
Lemak
Karbohidrat
Gula
Amilosa
Jumlah Kandungan
70 g
0.3 g
113 kal
2-3 g
1.0 mg
5 mg
46 mg
49 mg
7100iu
0.08 mg
0.05 mg
0.9 mg
20 mg
1-2 g
0.7 g
27.9 g
2-6.7 g
9.8-26 g
Sumber : Tsou, dkk. (1989) dalam widowati (1994), dan direktorat Gizi (1967)
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Perbanyakan tanman ubi jalar dimulai pada tahap awal dengan menanam turusturus. Perbanyakan dengan menggunakan turus sudah banyak yang berhasil Turus harus
mengandung paling sedikit satu buku, kemudian diletakkan pada medium yang lembab,
yamg bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar (Goldsworthy and Fisher, 1984).
Menurut Juanda dan Cahyono (2005) menyatakan bahwa bahan setek untuk
tanaman ubi jalar dilakukan penyimpanan selama 1-7 hari ditempat yang teduh atau
terhindar dari sinar matahari langsung.
Penyimpanan bahan setek pada tempat yang lembab bertujuan untuk
mempercepat pertumbuhan akar, jika akar semakin cepat muncul akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman atau munculnya tunas. Akar dari tanaman ubijalar berfungsi
sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis. Semakin cepat terbentuknya akar akan
menentukan jumlah akar umbi. Menurut literature Goldsworthy and Fisher ( 1984)
mengatakan bahwa jumlah akar umbi ditentukan pada 30 hari pertama setelah
penanaman.
Dalam penyimpanan perlu diperhatikan temperatur dan kelembaban, temperatur
yang tinggi pada saat penyimpanan akan mengakibatkan kerusakan pada bahan tanaman.
Karena akan memperbesar terjadinya penguapan zat cair. Umumnya temperatur
penyimpanan dipengaruhi langsung oleh temperatur udara pada tempat penyimpanan.
Temperatur dan kandungan air yang tinggi akan meningkatkan kegiatan respirasi benih
dan menghasilkan panas serta CO2. Selain terjadi akumulasi panas didalam tempat
penyimpanan akibat hasil respirasi tersebut, terjadi pula kondensasi pada permukaan
bahan tanaman sehingga titik-titik air akan diserab oleh bahan tanaman tersebut.
Kandungan air yang tinggi
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
varietas unggul mendorong kita untuk mendatangkannya dari daerah lain. Untuk
mendatangkan suatu tanaman ke daerah baru pastinya menempuh jarak dan waktu yang
lama (Allard, 1960).
Ketahanan suatu tanaman akan menentukan kualitas dari tanaman tersebut,
tanaman yang mengalami perjalanan jauh akan mempengaruhi fisik dari tanaman
tersebut. Faktor-faktor fisik dipengaruhi oleh lingkungannya yaitu suhu, kelembaban
relatif dan cahaya. Faktor lingkungan tersebut akan berinteraksi dengan genotif tanaman
budidaya yang diintroduksi (Welsh, 1960).
Pada umumnya petani menggunakan bangian dari tanaman ubi jalar sebagai
bahan perbanyakan olek karena itu petani tidak mengintroduksi biji tetapi batang dari
tanaman tersebut. Perjalanan jauh dan waktu yang lama akan merusak bahan tanaman
tersebut. Untuk itu perlu diketahui berapa lama bahan setek dari tanaman ubi jalar
disimpan dan tempat penyimpanan yang baik tanpa mengurangi kualiatanya.
Dari hal diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh lama
dan cara penyimpanan bahan setek terhadap tertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar
(Ipomea batatas L).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama dan cara penyimpanan
bahan setek terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hipotesa Penelitian
51. Cara penyimpanan bahan setek ubi jalar berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman ubi jalar.
52. Interaksi antara lama penyimpanan dengan tempat penyimpanan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubijalar.
Kegunaan Penelitian
53. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Para ahli taksonomi meggolongkan tanaman ubi jalar sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Family
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Species
: Ipomea batatas (L) Lam
(Rukmana, 2001)
Tanaman ubi jalar adalah tanaman dikotil termasuk keluarga convolvulaceae yang
memiliki dua tipe akar, yaitu akar penyerap hara disebut akar sejati dan akar penyimpan
energi hasil fotosintesis yang disebut umbi. Akar serabut dapat tumbuh di kedua sisi tiap
ruas pada bagian batang yang bersinggungan dengan tanah (Sarwono, 2005).
Ubi jalar berbatang lunak, berbentuk bulat, dan teras bagian tengah bergabus,
batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang ruas antara 1 - 3 cm dan setiap ruas ditumbuhi
daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam tergantung varietasnya,
yakni berkisar 2 - 3 meter untuk varietas ubi jalar merambat dan 1 - 2 meter untuk
varietas ubi jalar tidak merambat (Juanda dan
Cahyono, 2000).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Daun ubi jalar berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau seperti jari tanga,
tertopang tangkai yang tegak. Tipe daun bervariasi antara rata, berlekuk dangkal dan
menjari, ujung daun runcing atau tumpul. Warna daun bervariasi dari hijau tua sampai
hijau kekuningan, warna tangkai daun dan tulang daun antara hijau sampai ungu, sesuai
warna batangnya (Sarwono, 2005).
Tanaman ubi jalar yang sudah berumur kira-kira 3 minggu setelah tanam
biasanya sudah membentuk umbi. Bentuk umbi biasanya bulat sampai lonjong dengan
permukaan rata sampai tidak rata. Kulit umbi berwarna putih, kuning, ungu atau ungu
kemerah-merahan tergantung jenisnya. Struktur kulit umbi bervariasi antara tipis sampai
dengan tebal, dan biasanya bergetah, daging umbi berwarna putih, kuning, atau jingga
sedikitungu (Rukmana, 2001).
Buah pada tanaman ubi jalar berkotak tiga. Buah akan tumbuh setelah terjadi
penyerbukan. Satu bulan setelah terjadi penyerbukan, buah ubi jalar sudah masak. Di
dalam buah banyak berisi biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras.
Biji-biji tersebut dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk
menghasilkan varietas ubi jalar yang baru ( Juanda dan Cahyono, 2000).
Mahkota bunga menyatu berbentuk terompet, berdiameter 3 - 4 cm, berwarna
merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai
warna bunga 'mekar pagi'. Biji terbentuk dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji. Biji matang
berwarna hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya membutuhkan pengausan
(skarifikasi) untuk membantu perkecambahan
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman ubi jalar cocok dibudidayakan di daerah yang memiliki suhu yang
tinggi pada siang maupun malam hari, umumnya intensitas cahaya tinggi dan hari
panjang yang mendukung pertumbuhan tajuk (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah
daerah bersuhu antara 21 - 27 C, yang mendapat sinar matahari 11-12
jam/hari, berkelembaban udara (RH) 50%-60%, dengan curah hujan 750 mm
- 1500mm pertahun. Pertumbuhan dan produksi optimal untuk usaha ubi jalar pada
musim kering (kemarau) (Rukmana, 2001).
Tanah
Tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang becek atau
berdrainase buruk akan mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan
umbi membusuk. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) 4,5-7,5,
tetapi yamg optimal untuk pertumbuhan umbi pada pH 5,5-7. Sewaktu muda tanaman
membutuhkan kelembaban tanah yang cukup
(Sarwono, 2005).
Sifat fisik tanah yang baik mempengaruh peningkatan peredaran oksigen, oksigen
yang tersedia di dalam tanah mendukung aktivitas mikroorganisme didalam tanah. Sifat
fisika tanah yang gembur memudahkan perakaran tanaman berkembang dengan baik
sehingga pertumbuhan tanaman pun menjadi baik pula.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tanaman ubi jalar yang tumbuh dengan baik akan menghasilkan umbi yang banyak,
bentuknya bagus dan permukaan umbi yang rata (Juanda dan Cahyono, 2000).
Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik, dengan
aerase yang memadai. Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap bentuk dan ukuran
umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
Penyediaan Bibit
Perkembangbiakan tanaman ubi jalar dapat dilakukan secara generatif (biji) dan
secara vegetatif (batang, pucuk, dan umbi). Pembiakan ubi jalar secara generatif
umumnya hanya dilakukan untuk pemuliaan tanaman dan pembiakan tanaman ubi jalar
dengan setek batang, setek pucuk dan setek umbi dilakukan para petani
(Juanda dan
Cahyono, 2005).
Perbanyakan dengan menggunaan potongan umbi adalah yang paling umum dan
merupakan satu-satunya yang dilakukan dalam produksi umbi komersial. Perbanyakan
melalui potongan kuncup eram (bulbil) adalah sangat serupa dengan yang melalui umbi.
Dua metode perbanyakan vegetatif ubi lainnya yang baru-baru ini meningkat peranannya
adalah perbanyakan melalui turus batang dan budidaya jaringan (Goldsworthy dan Fisher,
1984).
Pada umumnya ubi jalar diperbanyak dengan setek yaitu bangian batangnya yang
akan digunakan untuk bibit. Bibit yang diperoleh dari ujung batang merupakan bibit
tanaman yang paling bagus (Lingga, Djazuli, dan Dimiyati, 1989).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
57. Panjang setek batang atau setek pucuk adalah 25 cm, yang ruas-ruasnya rapat dan
buku-bukunya belum tumbuh akar.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pertumbuhan umbi karena pembelahan dan pembesaran sel yang terus menerus.
Pembentukan umbi akibat mobilitas karbohidrat kepangkal daun-daun muda. Menurut
Beath dan Roldsworth (1984) disini terjadi penghambatan pertumbuhan meristemmeriatem apical dan akar, umumnya bersama-sama dengan penghentian pembelahan sel
dan mulai penggelembungan kearah lateral dipangkal daun-daun muda (Thomson and
Kelly, 1957).
Untuk pembentukan umbi dipengaruhi oleh masa pencahayaan hari
pendek ( tanaman hari pendek). Pembentukan umbi dirangsang oleh hari yang
panjang. Stimulus untuk pembentukan umbi maupun terbentuk didaun-daun dan
diangkut kebangian yang bersangkutan. Aukxin merangsang pembentukan umbi.
Pembesaran
umbi
terjadi
karena
pembelahan sel
(Heddy, SusantoJaw Kurniaty , 1994).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) factorial dengan dua factor perlakuan yaitu:
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
I . Faktor lama penyimpanan bahan setek (B) yang terdiri dari empat taraf yaitu Bi =
langsung tanam B2 = 4 hari B3 = 8 hari B4 = 12 hari
II. Faktor Tempat penyimpanan bahan setek (T) yang terdiri dari tiga taraf yaitu
T1 = Kontrol (tanpa dibungkus)
T2 = Dibungkus dengan daun pisang
T3 = Dibungkus dengan gedebok pisang
Sehingga diperoleh 12 perlakuan kombinasi
B1T1 B2Ti
B1T2 B2T2
B1T3 B2T3
Jumlah ulangan
Jumlah kombinasi
Ukuran plot
Jarak antar plot
Jarak tanam
Jumlah plot
Jumlah tanaman per plot
Jumlah tanaman sampel
Jumlah total tanaman sampel
Jumlah tanaman seluruhnya
B3T1
B4T1
B3T2
B4T2
B3T3
B4T3
= 3 ulangan
= 12 kombinasi
= 300 cm X 280 cm
= 40 cm
= 100 cm x 40 cm
= 30 plot
= 9 tanaman
= 2 tanaman
= 60 tanaman
= 270 tanaman
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pi
aj
Pk
(aP)jk
Syk
Data hasil penelitian pada perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan
uji beda rataan uji jarak dunkan (DMRT) dengan taraf 5 % (Bangun, 1991).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pelaksanaan Penelitian
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Penyiapan lahan dengan tanah diolah terlebih dahulu. Dibersihkan dari gulma,
kemudian di cangkul hingga gembur. Kemudian dibuat bedengan, arah bedengan timurbarat agar cahaya matahari dapat menyebar secara merata. Bedengan berukuran lebar 60
cm, tinggi 30 cm, panjang 160 cm dan jarak antar bedengan 40 cm Selanjutnya dibuat
saluran drainase pada pinggir lahan pada tempat yang paling rendah dengan lebar 80 cm
dengan dalam lebih rendah dari lahan, kemudian dibiarkan selama satu minggu.
Pada bedengan yang telah dibuat selanjudnya dilakuakan pembuatan lubang
Penanaman
tanam sepanjang puncak bedengan dengan cangkul sedalam 10 cm dengan jarak tanam
atau antar lubang 40 cm. Penanaman bahan setek disesuaikan dengan perlakuan yaitu
lama penyimpanan bahan setek dan tempat penyimpanan. Penanaman bibit setek ubi jalar
dilakukan dengan posisi mendatar. Pangkal setek ditanam sedalam 10 cm (2/3 bagian
terbenam) sehingga tinggal bagian pucuk setek (1/3 bagian) yang menyempul
kepermukaan tanah. Selanjutnya tanah didekat pangkal setek dipadatkan. Kemudian
dilakukan pemupukan pupuk fosfat (P) (Juanda dan Cahyono, 2000).
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 minggu, jika ada bibit yang
mati atau pertumbuhannya tidak bagus.
60.
Penyiraman
Pada hakekatnya tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap air yang banyak, oleh
karena itu penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi dilapangan.
61.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
d. Pengangkatan batang
e. Pemupukan
Pemupukan pupuk phospat dilakuakn pada waktu tanam, sedangkan waktu
pemupukan pupuk nitrogen dan kalium diberikan pada 7 hari setelah tanam yaitu 1/3
dosis dan 42 hari setelah tanam yaitu 2/3 dosis. Adapun pupuk yang dibutuhkan tanaman
ubi jalar adalah : urea (422 kg), SP (165 kg) dan KCL (618 kg).
Panen
Tanaman ubi jalar dipanen setelah berumur 4 bulan. Pemanenan dilakukan
dengan cara menyabit dan memotong batang ubi jalar lalu menggali guludan dengan hatihati jangan sampai umbinya rusak lalu dikumpulkan dan ditimbang.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pengamatan Parameter
62.
Tumbuhnya tunas dapat diamati pada hari keberapa tunas dari tanaman tersebut
tumbuh. Pengamatan dilakukan apabila 75 % tanaman tersebut bertunas.
63.
Jumlah Cabang
Jumlah cabang dihitung dengan cara mengamati berapa banyak cabang yang
tumbuh dari batang tanaman. Cabang yang diamati adalah cabang yang tumbuh dari
batang utama. Pengamatan dilakukan sekali yaitu pada waktu panen.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
64.
65.
Berat umbi pertanaman sample dihitung dengan cara menimbang berat umbi
pertanaman. Umbi tanaman sebelum ditimbang dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.
66.
Berat umbi perplot dihitung dengan cara menimbang berat umbi perplot, .
sebelum ditimbang umbi tanaman dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Panjang umbi diambil dari pengukuran pangkal umbi sampai ujung umbi diukur
dengan menggunakan meteran.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hasil
Setelah dilakukan pengamatan mulai dari 2 minggu setelah tanam (MST) hingga
16 MST, maka diperoleh hasil penelitian yang akan dijelaskan dibawah ini.
Pertambahan Panjang (cm)
2.
Rataan
72.55 a
38.46 c
50.34 bc
62.08 ab
55.86
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan baris
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
i
I
i
"
5
*
a.
i
"
1 80
70
60
50
40
30
20
10
0
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
12
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa hubungan pertambahan panjang tanaman pada
taraf perlakuan lama penyimpanan adalah kuadratik. Dimana pertambahan panjang
tanaman ubi jalar tertinggi pada tanpa penyimpanan dan menurun pada penyimpanan
selama 4 hari kemudian berturut-turut naik pada penyimpanan 8 dan 12 hari.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hasil analisis data (pada lampiran 10) menunjukkan bahwa perlakuan lama
penyimpanan berpengaruh terhadap tumbuhnya tunas. Juga dapat dilihat bahwa media
penyimpanan tidak berpengaruh terhadap tumbuhnya tunas dan interaksi antara kedua
perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tumbuhnya tunas
Tumbuhnya tunas tanaman ubi jalar pada masing-masing taraf perlakuan dapat
dilihat pada tabel 3.
Perlakuan Lama dan Media Penyimpanan (hari).
Lama
Tempat Penyimpanan
Penyimpanan
Ti
T2
T3
Bl
7.33
7.33
7.33
B2
6.33
4.67
4.67
B3
5.00
4.67
5.00
B4
5.00
4.67
4.67
Rataan
5.92 a
5.33 a
5.42 a
Kataan
7.33 a
5.22 b
4.89 be
4.78 c
5.56
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan bans
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi
yang sama menunjukkan beda tidak nyata.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Kurva respon tumbuhnya tunas tanaman ubi jalar dengan lama penyimpanan
Hasil analisis data (pada lampiran 12) menunjukkan bahwa perlakuan lama
penyimpanan dan tempat penyimpanan cenderung tidak berpengaruh terhadap jumlah
cabang. Selanjutnya juga dapat dilihat bahwa perlakuan lama penyimpanan dan media
penyimpanan tidak ada interaksi terhadap jumlah cabang.
Jumlah cabang tanaman ubi jalar pada masing-masing taraf perlakuan dapat
dilihat pada tabel 4.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tabel 50. Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar pada Masing-Masing taraf
__________Perlakuan Lama dan Media Penyimpanan (Cabang).__________________
Lama
Penyimpanan
B1
B2
B3
B4
Rataan
T1
3.17
3.00
3.17
3.50
3.21 a
Tempat Penyimpanan
T2
3.17
3.17
2.67
3.17
3.04 a
Rataan
3.17
3.00
3.00
2.83
3.00 a
3.17 a
3.06 a
2.94 a
3.17 a
3.08
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan baris
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah cabang pada perlakuan lama
penyimpanan yang tertinggi pada tanpa penyimpanan (Bi) dan penyimpanan 12
hari (B4) sebesar 3.17 cabang dan diikuti B2 sebesar 3.06 cabang, yang terrendah
pada penyimpanan 8 hari (B3) sebesar 2.94 cabang. Selanjutnya pada media
penyimpanan yang tertinggi pada taraf perlakuan kontrol (Ti) sebesar 3.21 cabang
kemudian dibungkus dengan daun pisang (T2) sebesar 3.04 cabang dan yang
terrendah dibungkus dengan gedebog pisang (T3) sebesar 3.00 cabang.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tabel 51. Umur berbunga Tanaman Ubi Jalar pada Masing-Masing taraf
__________Perlakuan Lama dan Media Penyimpanan (hari)._____________________
Lama
Penyimpanan
B1
B2
B3
B4
Rataan
T1
71.00
75.00
74.67
81.00
75.42 a
Tempat Penyimpanan
T2
71.00
73.67
79.00
95.00
79.67 a
Rataan
71.00
75.67
79.33
87.00
78.25 a
71.00 c
74.78 bc
77.67 b
87.67 a
77.78
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan baris
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa pada perlakuan lama penyimpanan, umur
berbunga tertinggi terdapat pada taraf perlakuan penyimpanan 12 hari (B 4) sebesar 87.67
hari, diikuti oleh penyimpanan 8 hari (B3) sebesar 77.67 hari dan penyimpanan 4 hari B 2
sebesar 74.78 hari dan yang tercepat pada perlakuan tanpa penyimpanan (Bi) sebesar
71.00 hari. Selanjutnya juga dapat dilihat pada media penyimpanan umur berbunga
tanaman ubi jalar yang tertinggi pada taraf perlakuan dibungkus dengan daun pisang (T 2)
sebesar 79.67 hari diikuti perlakuan dibungkus dengan gedebog pisang (T 3) sebesar 78.25
hari dan yang terrendah pada perlakuan kontrol (Ti) sebesar 75.42 hari.
Kurva respon umur berbunga tanaman ubi jalar dengan lama penyimpanan dapat
dilihat pada gambar 3.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10 0
y = 69.844+ 1.3222B r
= 0.9157
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
12
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Rataan
3.83 a
2.83 b
2.67 cb
2.56 d
2.97
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan baris
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi
yang sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah umbi pada perlakuan penyimpanan yang
tertinggi pada pada taraf perlakuan langsung tanam (Bi) sebesar 3.83 umbi, diikuti
perlakuan penyimpanan 4 hari (B2) sebesar 2.83 umbi dan penyimpanan 8 hari (B 3)
sebesar 2.67 umbi dan yang terrendah pada penyimpanan 12 hari (B 4) sebesar 2.56 umbi.
Selanjutnya pada perlakuan media penyimpanan jumlah umbi yang tertinggi pada taraf
perlakuan dibungkus dengan daun pisang (T 2) sebesar 3.29 umbi diikuti taraf perlakuan
kontrol(Ti) sebesar 2.88 umbi dan yang terrendah pada taraf perlakuan dibungkus dengan
gedebog pisang (T3) sebesar 2.75 umbi.
Kurva respon jumlah umbi pertanaman sampel dengan lama penyimpanan dapat
dilihat pada gambar 4.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
y = 3.5722 - 0.1B
r = - 0.7784
S 4.5
.= 4 3.5
a 3 2.5
2 1.5
1
0.5 0
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
4 8 Lama Penyimpanan
12
(Hari)
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Gambar 3. Hubungan antara Jumlah Umbi pertanaman sampel dengan Lama Penyimpanan
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan jumlah umbi dengan lama
penyimpanan linier negatif yang artinya jumlah umbi pertanaman sample akan semakin
sedikit jika penyimpana semakin lama.
Berat umbi Pertanaman Sample (kg)
Hasil analisis data (lampiran 18) menunjukkan bahwa perlakuan lama
penyimpanan dan media penyimpanan cenderung tidak berpengaruh terhadap berat umbi
pertanaman sampel. Selanjutnya juga dapat dilihat bahwa perlakuan lama penyimpanan
dan media penyimpanan cenderung tidak ada interaksi terhadap berat umbi pertanaman
sampel
Berat umbi pertanaman sampel pada masing-masing taraf perlakuan dapat dilihat
pada tabel 7.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tempat Penyimpanan
Lama Penyimpanan-------------------------------------------------------------- Rataan
__________________________Ti____________J.2 __________T3______________________
Bi
1.07
1.07
1.07
1.07 a
B2
0.85
0.83
1.05
0.91 a
B3
0.87
0.98
0.68
0.84 a
________B4_______________0_90___________105__________0.65__________0.87 a
Rataan
0.92 a
0.98 a
0.86 a 0.92
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan baris
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari tabel 7 dapat kita lihat bahwa berat umbi pertanaman sampel pada taraf
perlakuan lama penyimpanan yang tertinggi pada tanpa penyimpanan (Bi) sebesar 1.07 kg
berturut-turut diikuti penyimpanan 4 hari (B2) sebesar 0.91 kg dan penyimpanan 12 hari
(B4) sebesar 0.87 kg dan yang terrendah pada penyimpanan 8 hari (B 3) sebesar 0.84 kg.
Selanjutnya pada perlakuan media penyimpanan berat umbi pertanaman sample yang
tertinggi pada taraf perlakuan dibungkus dengan daun pisang (T 2) sebesar 0.98kg
kemudian pada taraf perlakuan kontrol (Ti) sebesar 0.92 kg dan terrendah pada taraf
perlakuan bungkus dengan gedebog pisang (T3) sebesar 0.86 kg.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Berat umbi perplot pada masing-masing taraf perlakuan dapat dilihat pada
table 60.
rx-i
11.43
10.57
9.35
8.40
rx-i rr-i
11.43
7.90
8.57
7.73
11.43
10.73
10.27
8.95
11.43 a
9.73 a
9.39 a
8.36 a
Dari tabel 8 dapat kita lihat bahwa pada perlakuan lama penyimpanan berat umbi
perplot yang tertinggi pada taraf perlakuan tanpa penyimpanan (Bi) sebesar 11.43 kg
berturut-turut diikuti taraf perlakuan penyimpanan 4 hari (B 2) sebesar 9.73 kg dan
penyimpanan 8 hari (B3) sebesar 9.39 kg dan yang terrendah pada taraf perlakuan
penyimpanan 12 hari (B4) sebesar 8.36 kg. Selanjutnya pada perlakuan media
penyimpanan berat umbi perplot yang tertinggi pada taraf perlakuan dibungkus dengan
gedebog pisang (T3) sebesar 10.35 kg dan terrendah pada taraf perlakuan dibungkus
dengan daun pisang (T2) sebesar 8.91kg.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
T1
7.10
6.41
7.70
7.35
7.14 a
7.10
6.45
7.19
7.11
6.96 a
T3
7.10
6.92
6.42
7.25
6.92 a
Rataan
7.10 a
6.60 a
7.10 a
7.24 a
7.01
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari tabel 9 dapat kita lihat bahwa pada perlakuan lama penyimpanan diameter
umbi yang tertinggi pada taraf perlakuan penyimpanan 12 hari (B 4) sebesar 7.24 cm
berturut-turut diikuti tanpa penyimpanan (Bi) dan penyimpanan 8 hari (B 3) sebesar 7.10
cm dan yang terrendah pada taraf perlakuan penyimpanan 4 hari (B 2) sebesar 6.60 cm
dan. Selanjutnya pada perlakuan media penyimpanan diameter umbi yang tertinggi pada
taraf perlakuan kontrol (Ti) sebesar 7.14 cm dan terrendah pada taraf perlakuan
dibungkus dengan gedebog pisang (T3) sebesar 6.92 cm.
Panjang Umbi (cm)
Hasil analisis data menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan cenderung
tidak berpengaruh terhadap panjang umbi. Juga dapat dilihat bahwa media penyimpanan
cenderung tidak berpengaruh terhadap panjang umbi, serta perlakuan lama penyimpanan
dan media penyimpanan cenderung tidak ada interaksi terhadap panjang umbi.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tabel 10. Panjang Umbi pada Masing-Masing Taraf Perlakuan Lama dan
Media Penyimpanan (cm).
Lama
Rataan
Tempat Penyimpanan
Penyimpanan
T3
B1
8.47
8.47
8.47
8.47 a
B2
10.51
10.48
11.22
10.74 a
10.84
9.69
9.80
10.11 a
B4
11.64
10.96
10.41
11.00 a
Rataan
10.37 a
9.90 a
9.98 a
10.08
Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang tidak sama pada setiap kolom dan bans
menunjukkan beda nyata pada taraf 5 % dan angka-angka yang diikuti notasi yang
sama menunjukkan beda tidak nyata.
Dari tabel 10 dapat kita lihat bahwa pada perlakuan lama penyimpanan panjang umbi
yang tertinggi pada taraf perlakuan penyimpanan 12 hari B 4 sebesar 11.00 cm berturutturut diikuti penyimpanan 4 hari B2 sebesar 10.74 cm dan penyimpanan 8 hari (B3)
sebesar 10.11 dan yang terrendah pada taraf perlakuan tanpa penyimpanan (Bi) sebesar
8.47 cm. Pada perlakuan media penyimpanan rataan panjang umbi yang tertinggi pada
taraf perlakuan kontrol (Ti) sebesar 10.37 dan terrendah pada tempat penyimpanan
dibungkus dengan gedebog pisang (T3) sebesar 9.90 cm.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pembahasan
Pengaruh Lama Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar.
Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan lama
penyimpanan berpengaruh nyata pada tumbuhnya tunas (hari), pertambahan panjang
tanaman umur 2, 4, 6 dan 8 MST, umur berbunga (hari) dan jumlah umbi pertanaman
sampel (umbi) dan berpengaruh tidak nyata pada jumlah cabang (cabang), berat umbi
pertanaman sampel (kg), berat umbi perplot (kg), diameter umbi (cm) dan panjang umbi
(cm).
Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada
umur 2-8 MST. Pada lama penyimpanan tinggi tanaman umur 8 MST yang tertinggi
(72.55 cm) pada perlakuan kontrol. Dari sini dapat kita lihat bahwa perlakuan tanpa
distreskan pertambahan tinggi tanaman lebih cepat daripada bahan setek yang distreskan.
Hal ini diduga karena proses metabolisme pada tanaman menjadi terganggu yang pada
akhirnya mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat. Sedangkan pada tanpa
perlakuan penyimpanan bahan setek, tanaman tidak mengalami stres sehingga proses
metabolisme pada tanaman berjalan dengan baik. Hasil fotosintesa sebagian ditranslokasi
keakar untuk menunjang pertumbuhan akar dan sebagian lagi kepucuk tanaman yang
menyebabkan pertumbuhan panjang tanaman. Hal ini didukung Harjadi (1996) yang
menyatakan jika suatu tanaman membentuk sel-sel baru, pemanjangan sel-sel tersebut
sebenarnya mengembangkan batang, daun dan sistem perakarannya. Menurut Gardner,
pearce dan Mitchell (1991) mengatakan pada meristem ujung
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
akar dan batang menghasilkan sel-sel baru sehingga tanaman bertambah tinggi atau
panjang.
Lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap umur tumbuh tunas, umur
tumbuh tunas yang tercepat pada perlakuan 12 hari penyimpanan selama 4.78 hari dan
terlama pada perlakuan tanpa penyimpanan selama 7.33 hari. Yang artinya semakin lama
penyimpanan maka akan membuat tanaman tersebut semakin stress dan mendorong cepat
mengeluarkan akar . Penyimpanan akan mengakibatkan daun berguguran, dengan
gugurnya daun akan mempercepat tumbuhnya tunas Terbentuknya akar pada saat
penyimpanan maka bahan setek tersebut ditanam dilapangan akan mempermudah
pembentukan tunas. Menurut Wilkins (1989) pembentukan tunas tergantung pada
munculnya akar. Dan menurut Wudianto (2002) mengatakan bahwa jumlah daun yang
banyak akan menghambat pertumbuhan akar setek, karena daun mengalami proses
penguapan yang besar, sehingga lebih bagus daun tidak ada.
Hal ini juga diduga jumlah kandungan auksin pada tanaman tinggi dan sitokinin
rendah sehingga mendorong pembentukan akar adventif. Hal ini sesuai dengan literatur
Ashari (2006) yang menyatakan sitokinin pada konsentrasi rendah akan mendorong kerja
auksin yaitu pembentukan akar adventif sedangkan pada saat auksin rendah akan
mendorong pertumbuhan tunas. Kebutuhan auksin itu terbukti dengan diperlukannya
faktor daun yang harus ada agar setek dapat membentuk akar (Gardner, dkk, 1991).
Menuru Hardmann (2002) sel - sel somatic yang dewasa mempunyai kemampuan
kembali untuk bersifat meristematis yang mempunyai kemampuna kembali untuk
membentuk tunas atau daun baru. Pada saat bahan tanaman
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
tersebut dipotong maka akan mulai terjadi inisiasi, pada daerah pemotongan itu akan
terjadi diferensisai (pembelahan sel).
Umur berbunga pada perlakuan lama penyimpanan berpengaruh nyata, dengan
umur berbunga terendah pada perlakuan langsung tanam (71.00 hari) dan terlama pada
perlakuan 12 hari penyimpanan (87.67). Hal ini terjadi karena bunga yang muncul dari
batang utama. Biasanya tanaman yang menjalar bunga yang muncul pertama sekali dari
batang utama.
Pada parameter jumlah cabang memberikan pengaruh berbeda nyata, jumlah
cabang terbanyak pada perlakuan B4 (3.17) dan yang terrendah pada perlakuan B 3 yang
mana bahan tanaman disimpan 12 hari daun-daunnya sudah gugur maka akan
mempercepat pembentukan cabang dari kuncup-kuncup yang terbentuk, ini disebabkan
karena pada setiap tangkai daun ubi jalar mempunyai kuncup samping atau bakal tunas
yang selanjutnya dapat berkembang menjadi cabang. Hal ini sesuai dengan pendapat
Wargiono (1980) pada masa vegetatif setiap tangkai daun ubi jalar mempunyai kuncup
samping, kuncup tersebut akan berkembang pesat setelah tangkai daun gugur dan inilah
yang kita kenal sebagi cabang. Cabang dari ubi jalar dapat tumbuh melebihi batang
primer.
Harjadi (1982) menyatakan bahwa pembentukan cabang pada tanaman ubi jalar
seiring dengan pembentukan daun. Karena dari setiap tangkai daun akan membentuk
suatu cabang, tetapi tidak semua cabang tersebut dapat memanjang. Pembentukan cabang
akan berhenti bila tanaman ubi jalar membentuk bunga.
Penyimpanan bahan setek berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi. Perlakuan
teretinggi terdapat pada B1(3.83) dan terendah pada B4(2.56) yang
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
berarti semakin lama bahan tanaman disimpan maka akan mempengaruhi jumlah umbi
yang dihasilkan tanaman tersebut. Bahan setek pada langsung tanam lebih cepat
membentuk umbi karena akar yang tumbuh langsung berfungsi untuk calon akar umbi
sedangkan pada perlakuan disimpan 12 hari akar yang sudah terbentuk pada saat
penyimpanan tidak berfungsi untu pembentukan umbi karena akar-akar yang terbentuk
terkena cahaya. Menurut Juanda dan Cahyono (2000) akar yang terkena cahaya tidak
akan membentuk umbi sehingga akar-akar yang terbentuk pada saat penyimpanan tidak
mempengaruhi jumlah umbi.
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) akar-akar adventif berkembang pada
tahap awal pada buku-buku dekat penempelan daun pertama yang berkembang sempurna.
Jumlah akar total yang terbentuk maksimum pada 1 0 - 1 5 hari setelah penanaman.
Kondisi lingkungan selama pertumbuhan awal mempengaruhi bagian akar yang terbentuk
dalam masing-masing golongan.
Perbedaan lama penyimpanan memberi pengaruh yang tidak nyata terhadap berat
umbi pertanaman sampel dan berat umbi perplot. Hal ini diduga karena pada perlakuan
langsung tanam jumlah umbi lebih banyak (3.83) sedangkan pada perlakuan disimpan 12
hari jumlah umbi yang terbentuk lebih sedikit (2.56). Sehingga diperoleh pada perlakuan
berat umbi pertanaman sampel pada perlakuan B 1 lebih tinggi (1.07) dan terrendah pada
perlakuan B3 (0.84) Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) perkembangan akar-akar
umbi tergantung jumlah dan ukuran sel. Peningkatan jumlah dan ukuran sel lebih cepat
pada umur 40 sampai 60 hari setelah penanaman.
Lama penyimpanan tidak berpengaruh terhadap diameter dan panjang umbi,
diameter umbi tertinggi pada B4 (7.24 cm) dan terrendah B2 (6.60cm)dan
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
panjang umbi yang tertinggi B4 11.00 cm) dan terrendah B 1 (8.47 cm) yang berarti
semakin lama penyimpanan maka mempengaruhi ukuran dari umbi tersebut.
Penyimpanan bahan tanaman akan mempengaruhi kualitas dari umbi. Hal ini diduga
karena pada perlakuan B4 jumlah umbi lebih sedikit sehingga diperoleh umbi lebih besar
dan panjang.
Pengaruh Media Penyimpanan Bahan Setek Ubi Jalar Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar.
Perlakuan media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan
panjang tanaman 2, 4, 6 dan 8 MST, tumbuhnya tunas, umur berbunga, jumlah cabang,,
jumlah umbi pertanaman sample, berat umbi pertanaman sample, berat umbi perplot,
panjang umbi dan diameter umbi.
Perlakuan media penyimpanan tidak mempengaruhi setiap parameter hal ini
diduga karena pertumbuhan tanaman tersebut terganggu bukan karena media dimana
bahan setek tersebut disimpan tetapi karena stressnya tanaman akibat penyimpanan yang
lama.
Pertambahan panjang tanaman tertinggi terdapat pada taraf perlakuan Ti (62.80
cm), tumbuhnya tunas tercepat terdapat pada taraf perlakuan Ti (5.92 hari). Hal ini diduga
karena keadaan lingkungan yang mana pada perlakuan tanpa penyimpanan tidak
mengalami gangguan pertumbuhan. Hal ini diduga karena pada saat penyimpanan hasil
fotosintesis mengalami penumpukan sehingga dapat digunakan untuk proses
pertumbuhan setelah ditanam. Selain itu juga pertumbuhan tanaman dipengaruhi keadaan
lingkungan. Menurut Nyakpa, dkk (1988) faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
adalah suhu, ketersediaan air, cahaya, komposisi udara. Menurut Lakitan (1996) faktor
lingkungan yang besar pengaruhnya dalam pemanjangan batang adalah suhu dan
intensitas cahaya. Suhu optimum untuk pemanjangan batang bervariasi gangguan jenis
tanaman.
Umur berbunga terlama pada taraf perlakuan T 2 (79.67 hari) yaitu dibungkus
dengan daun pisang dan yang tercepat pada tanpa dibungkus (T 1) sebesar 75.42.
Penyimpanan menutup dengan daun pisang akan membuat daun ubi jalar dan batangnya
lebih cepat layu dibanding yang disimpan pada gedebok pisang yang mana bahan setek
lebih segar tetapi daun lebih sedikit. Hal ini diduga pada perlakuan T 2 aktivitas hormon
terganggu. Menurut Lakitan perubahan tunas apical dari vegetatif menjadi tunas bunga
merupakan hasil dari aktivitas hormonal yang langsung pada tanaman tersebut yang
umumnya dirangsang oleh kondisi lingkungan tertentu, misalnya suhu dan perubahan
panjang hari.
Jumlah cabang terbanyak pada perlakuan Ti dan B 4 (3.21 cabang),jumlah umbi
pertanaman sample tertinggi terdapat pada taraf perlakuan T 2 (3.29 buah), berat umbi
pertanaman sampel tertinggi pada perlakuan T2 (0.98 kg), berat umbi perplot tertinggi
pada perlakuan T3 (10.35 kg), jumlah cabang dapat menguntungkan dan dapat pula
merugikan dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Secara umum pembentukan cabang
jika pada cabang-cabang tersebut akan dibentuk organ hasilnya; Sebaliknya akan
merugikan jika cabang-cabang tidak produktif, sehingga menjadi pesaing bagi organ hasil
dalam memanfaatkan fotosintat dihasilkan daun (Lakitan 1996)
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) ukuran umbi pada dasarnya dilapangan,
sangat dipengaruhi oleh lingkungan pada 20 hari yang pertama setelah
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Kesimpulan
tanaman ubijalar
Interaksi antara perlakuan lama penyimpanan dan tempat penyimpanan tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Saran
70. Untuk memperoleh ukuran umbi yang tidak pajang disarankan agar bahan setek
71.
tidak disimpan, dan diameter umbi yang sedang bahan setek disimpan dengan
gedebok pisang
Dianjurkan agar penelitian lebih lanjut dilakukan pada media penyimpanan
dibungkus dengan daun dan gedebog pisang, sehingga diperoleh tempat
penyimpanan yang bagus untuk menyimpanan setek ubi jalar.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Allard, W.R., 1960. Principle of Plant Breeding. W. John & Sons, inc, Colorodo State
University.
Anonimous., 2006. Ubi Jalar. http/www. Warintek.bantul.ge.id/ web.php/mod/ basis data.
(1 November 2006).
Anonimous., Ubi jalar. http.www.Beritaiptek. Com/berita. (08 November 2007)
Ashari, S., 2006. HortikulturaAspekBudidaya. Ul-Press, Jakara. Hal 136-143.
Bangun, M.K., 1991. Rancangan Percobaan. FP-USU, Medan
Docoteau. D.R., 2000. Vegetable Crops. Prentice-Hall International. United States.
Dwidjoseputro, D., 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia, Jakarta.
Fitter, A H and R.K.M. Hay., 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan S.
Andani dan E.D. Purbayanti. UGM-Press, Yogyakarta.
Harjadi, M.M.S.S., 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harjadi, S.S dan S. Yahya., 1997. Fisiologi Stress Lingkungan. IPB, Bogor.
Hartmann, T.H., D.E Kester., F T Davies., dan R.L Geneve., 2002. PLANT
PROPAGATION Principles and Practices. Sixh Edition. Prentice-Hall of
India Pripate Limited, New Delhi. Hal 280, 312-314.
Heddy, S., W.H. Susanto dan M Kurniaty., 1994. Pengantar Produksi tanaman dan
Penaganan Pascapanen. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Gardner, F.B., R.B. Pearce., dan R.L. Mitchhell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Penerjemah Herawati. S. Ul-Press, Jakarta
Goldsworthy, R.P dan N.M. Fisher., 1984. The Physiology of Trofikal Field Crops. John
Wiley and Sons Ltd. All Rights Reserved.
(___________). 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik Penerjemah
Soedharoedijo dan Tohari., Gadjahmada University Press, Yogyakarta.
Juanda D dan B. Cahyono., 2000. Ubi Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius,
Yogyakarta.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Pembahasan
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
akar dan batang menghasilkan sel-sel baru sehingga tanaman bertambah tinggi atau
panjang.
Lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap umur tumbuh tunas, umur
tumbuh tunas yang tercepat pada perlakuan 12 hari penyimpanan selama 4.78 hari dan
terlama pada perlakuan tanpa penyimpanan selama 7.33 hari. Yang artinya semakin lama
penyimpanan maka akan membuat tanaman tersebut semakin stress dan mendorong cepat
mengeluarkan akar . Penyimpanan akan mengakibatkan daun berguguran, dengan
gugurnya daun akan mempercepat tumbuhnya tunas Terbentuknya akar pada saat
penyimpanan maka bahan setek tersebut ditanam dilapangan akan mempermudah
pembentukan tunas. Menurut Wilkins (1989) pembentukan tunas tergantung pada
munculnya akar. Dan menurut Wudianto (2002) mengatakan bahwa jumlah daun yang
banyak akan menghambat pertumbuhan akar setek, karena daun mengalami proses
penguapan yang besar, sehingga lebih bagus daun tidak ada.
Hal ini juga diduga jumlah kandungan auksin pada tanaman tinggi dan sitokinin
rendah sehingga mendorong pembentukan akar adventif. Hal ini sesuai dengan literatur
Ashari (2006) yang menyatakan sitokinin pada konsentrasi rendah akan mendorong kerja
auksin yaitu pembentukan akar adventif sedangkan pada saat auksin rendah akan
mendorong pertumbuhan tunas. Kebutuhan auksin itu terbukti dengan diperlukannya
faktor daun yang harus ada agar setek dapat membentuk akar (Gardner, dkk, 1991).
Menuru Hardmann (2002) sel - sel somatic yang dewasa mempunyai kemampuan
kembali untuk bersifat meristematis yang mempunyai kemampuna kembali untuk
membentuk tunas atau daun baru. Pada saat bahan tanaman
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
tersebut dipotong maka akan mulai terjadi inisiasi, pada daerah pemotongan itu akan
terjadi diferensisai (pembelahan sel).
Umur berbunga pada perlakuan lama penyimpanan berpengaruh nyata, dengan
umur berbunga terendah pada perlakuan langsung tanam (71.00 hari) dan terlama pada
perlakuan 12 hari penyimpanan (87.67). Hal ini terjadi karena bunga yang muncul dari
batang utama. Biasanya tanaman yang menjalar bunga yang muncul pertama sekali dari
batang utama.
Pada parameter jumlah cabang memberikan pengaruh berbeda nyata, jumlah
cabang terbanyak pada perlakuan B4 (3.17) dan yang terrendah pada perlakuan B 3 yang
mana bahan tanaman disimpan 12 hari daun-daunnya sudah gugur maka akan
mempercepat pembentukan cabang dari kuncup-kuncup yang terbentuk, ini disebabkan
karena pada setiap tangkai daun ubi jalar mempunyai kuncup samping atau bakal tunas
yang selanjutnya dapat berkembang menjadi cabang. Hal ini sesuai dengan pendapat
Wargiono (1980) pada masa vegetatif setiap tangkai daun ubi jalar mempunyai kuncup
samping, kuncup tersebut akan berkembang pesat setelah tangkai daun gugur dan inilah
yang kita kenal sebagi cabang. Cabang dari ubi jalar dapat tumbuh melebihi batang
primer.
Harjadi (1982) menyatakan bahwa pembentukan cabang pada tanaman ubi jalar
seiring dengan pembentukan daun. Karena dari setiap tangkai daun akan membentuk
suatu cabang, tetapi tidak semua cabang tersebut dapat memanjang. Pembentukan cabang
akan berhenti bila tanaman ubi jalar membentuk bunga.
Penyimpanan bahan setek berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi. Perlakuan
teretinggi terdapat pada B1(3.83) dan terendah pada B4(2.56) yang
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
berarti semakin lama bahan tanaman disimpan maka akan mempengaruhi jumlah umbi
yang dihasilkan tanaman tersebut. Bahan setek pada langsung tanam lebih cepat
membentuk umbi karena akar yang tumbuh langsung berfungsi untuk calon akar umbi
sedangkan pada perlakuan disimpan 12 hari akar yang sudah terbentuk pada saat
penyimpanan tidak berfungsi untu pembentukan umbi karena akar-akar yang terbentuk
terkena cahaya. Menurut Juanda dan Cahyono (2000) akar yang terkena cahaya tidak
akan membentuk umbi sehingga akar-akar yang terbentuk pada saat penyimpanan tidak
mempengaruhi jumlah umbi.
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) akar-akar adventif berkembang pada
tahap awal pada buku-buku dekat penempelan daun pertama yang berkembang sempurna.
Jumlah akar total yang terbentuk maksimum pada 1 0 - 1 5 hari setelah penanaman.
Kondisi lingkungan selama pertumbuhan awal mempengaruhi bagian akar yang terbentuk
dalam masing-masing golongan.
Perbedaan lama penyimpanan memberi pengaruh yang tidak nyata terhadap berat
umbi pertanaman sampel dan berat umbi perplot. Hal ini diduga karena pada perlakuan
langsung tanam jumlah umbi lebih banyak (3.83) sedangkan pada perlakuan disimpan 12
hari jumlah umbi yang terbentuk lebih sedikit (2.56). Sehingga diperoleh pada perlakuan
berat umbi pertanaman sampel pada perlakuan B 1 lebih tinggi (1.07) dan terrendah pada
perlakuan B3 (0.84) Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) perkembangan akar-akar
umbi tergantung jumlah dan ukuran sel. Peningkatan jumlah dan ukuran sel lebih cepat
pada umur 40 sampai 60 hari setelah penanaman.
Lama penyimpanan tidak berpengaruh terhadap diameter dan panjang umbi,
diameter umbi tertinggi pada B4 (7.24 cm) dan terrendah B2 (6.60cm)dan
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
panjang umbi yang tertinggi B4 11.00 cm) dan terrendah B1 (8.47 cm) yang berarti
semakin lama penyimpanan maka mempengaruhi ukuran dari umbi tersebut.
Penyimpanan bahan tanaman akan mempengaruhi kualitas dari umbi. Hal ini diduga
karena pada perlakuan B4 jumlah umbi lebih sedikit sehingga diperoleh umbi lebih besar
dan panjang.
Pengaruh Media Penyimpanan Bahan Setek Ubi Jalar Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar.
Perlakuan media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan
panjang tanaman 2, 4, 6 dan 8 MST, tumbuhnya tunas, umur berbunga, jumlah cabang,,
jumlah umbi pertanaman sample, berat umbi pertanaman sample, berat umbi perplot,
panjang umbi dan diameter umbi.
Perlakuan media penyimpanan tidak mempengaruhi setiap parameter hal ini
diduga karena pertumbuhan tanaman tersebut terganggu bukan karena media dimana
bahan setek tersebut disimpan tetapi karena stressnya tanaman akibat penyimpanan yang
lama.
Pertambahan panjang tanaman tertinggi terdapat pada taraf perlakuan Ti (62.80
cm), tumbuhnya tunas tercepat terdapat pada taraf perlakuan Ti (5.92 hari). Hal ini diduga
karena keadaan lingkungan yang mana pada perlakuan tanpa penyimpanan tidak
mengalami gangguan pertumbuhan. Hal ini diduga karena pada saat penyimpanan hasil
fotosintesis mengalami penumpukan sehingga dapat digunakan untuk proses
pertumbuhan setelah ditanam. Selain itu juga pertumbuhan tanaman dipengaruhi keadaan
lingkungan. Menurut Nyakpa, dkk (1988) faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
adalah suhu, ketersediaan air, cahaya, komposisi udara. Menurut Lakitan (1996) faktor
lingkungan yang besar pengaruhnya dalam pemanjangan batang adalah suhu dan
intensitas cahaya. Suhu optimum untuk pemanjangan batang bervariasi gangguan jenis
tanaman.
Umur berbunga terlama pada taraf perlakuan T 2 (79.67 hari) yaitu dibungkus
dengan daun pisang dan yang tercepat pada tanpa dibungkus (T 1) sebesar 75.42.
Penyimpanan menutup dengan daun pisang akan membuat daun ubi jalar dan batangnya
lebih cepat layu dibanding yang disimpan pada gedebok pisang yang mana bahan setek
lebih segar tetapi daun lebih sedikit. Hal ini diduga pada perlakuan T 2 aktivitas hormon
terganggu. Menurut Lakitan perubahan tunas apical dari vegetatif menjadi tunas bunga
merupakan hasil dari aktivitas hormonal yang langsung pada tanaman tersebut yang
umumnya dirangsang oleh kondisi lingkungan tertentu, misalnya suhu dan perubahan
panjang hari.
Jumlah cabang terbanyak pada perlakuan Ti dan B 4 (3.21 cabang),jumlah umbi
pertanaman sample tertinggi terdapat pada taraf perlakuan T 2 (3.29 buah), berat umbi
pertanaman sampel tertinggi pada perlakuan T2 (0.98 kg), berat umbi perplot tertinggi
pada perlakuan T3 (10.35 kg), jumlah cabang dapat menguntungkan dan dapat pula
merugikan dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Secara umum pembentukan cabang
jika pada cabang-cabang tersebut akan dibentuk organ hasilnya; Sebaliknya akan
merugikan jika cabang-cabang tidak produktif, sehingga menjadi pesaing bagi organ hasil
dalam memanfaatkan fotosintat dihasilkan daun (Lakitan 1996)
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) ukuran umbi pada dasarnya dilapangan,
sangat dipengaruhi oleh lingkungan pada 20 hari yang pertama setelah
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Kesimpulan
tanaman ubijalar
Interaksi antara perlakuan lama penyimpanan dan tempat penyimpanan tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Saran
75. Untuk memperoleh ukuran umbi yang tidak pajang disarankan agar bahan setek
76.
tidak disimpan, dan diameter umbi yang sedang bahan setek disimpan dengan
gedebok pisang
Dianjurkan agar penelitian lebih lanjut dilakukan pada media penyimpanan
dibungkus dengan daun dan gedebog pisang, sehingga diperoleh tempat
penyimpanan yang bagus untuk menyimpanan setek ubi jalar.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Allard, W.R., 1960. Principle of Plant Breeding. W. John & Sons, inc, Colorodo State
University.
Anonimous., 2006. Ubi Jalar. http/www. Warintek.bantul.ge.id/ web.php/mod/ basis data.
(1 November 2006).
Anonimous., Ubi jalar. http.www.Beritaiptek. Com/berita. (08 November 2007)
Ashari, S., 2006. HortikulturaAspekBudidaya. Ul-Press, Jakara. Hal 136-143.
Bangun, M.K., 1991. Rancangan Percobaan. FP-USU, Medan
Docoteau. D.R., 2000. Vegetable Crops. Prentice-Hall International. United States.
Dwidjoseputro, D., 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia, Jakarta.
Fitter, A H and R.K.M. Hay., 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan S.
Andani dan E.D. Purbayanti. UGM-Press, Yogyakarta.
Harjadi, M.M.S.S., 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harjadi, S.S dan S. Yahya., 1997. Fisiologi Stress Lingkungan. IPB, Bogor.
Hartmann, T.H., D.E Kester., F T Davies., dan R.L Geneve., 2002. PLANT
PROPAGATION Principles and Practices. Sixh Edition. Prentice-Hall of
India Pripate Limited, New Delhi. Hal 280, 312-314.
Heddy, S., W.H. Susanto dan M Kurniaty., 1994. Pengantar Produksi tanaman dan
Penaganan Pascapanen. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Gardner, F.B., R.B. Pearce., dan R.L. Mitchhell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Penerjemah Herawati. S. Ul-Press, Jakarta
Goldsworthy, R.P dan N.M. Fisher., 1984. The Physiology of Trofikal Field Crops. John
Wiley and Sons Ltd. All Rights Reserved.
(___________). 1992 Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik Penerjemah
Soedharoedijo dan Tohari., Gadjahmada University Press, Yogyakarta.
Juanda D dan B. Cahyono., 2000. Ubi Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius,
Yogyakarta.
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Perlakuan
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
35.90
35.90
35.90
15.25
6.40
9.95
9.00
6.75
2.00
3.75
6.25
4.60
171.65
14.30
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
16.95
16.95
16.95
31.80
22.75
2.25
8.00
8.30
4.90
14.40
18.85
5.35
167.45
13.95
19.85
19.85
21.95
21.10
14.00
10.50
17.45
5.55
0.80
5.05
2.25
2.25
140.60
11.72
72.70
72.70
74.80
68.15
43.15
22.70
34.45
20.60
7.70
23.20
27.35
12.20
479.70
24.23
24.23
24.93
22.72
14.38
7.57
11.48
6.87
2.57
7.73
9.12
4.07
13.33
FK
kk
Ket
*
tn
dB
2
11
3
1
JK
47.30
2372.27
1865.68
1641.67
KT
23.65
215.66
621.89
1641.67
Fhit
0.45
4.06
11.70
30.89
tn
*
F05
3.44
2.27
3.05
4.30
tn
III
1
1
2
1
206.40
17.61
275.95
274.05
206.40
17.61
137.98
274.05
3.88
0.33
2.60
5.16
tn
tn
*
4.30
4.30
3.44
4.30
1
6
22
35
1.90
230.63
1169.09
3588.66
1.90
38.44
53.14
0.04
0.72
tn
tn
4.30
2.55
= 6392.00
= 54.71%
:
: nyata
: Tidak nyata
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Ulangan
Total Rataan
42.60
42.60
42.60
47.77
29.80
31.02
42.02
21.55
26.33
10.52
12.65
8.38
29.82
Total
Rataan
dB
JK
107.85
6509.30
5189.42
4725.76
11
3
1
KT
53.92
591.75
1729.81
4725.76
Fhit
0.31
3.41
9.97
27.24
tn
*
*
F05
3.44
2.27
3.05
4.30
tn
III
1
1
2
1
382.85
80.80
628.89
448.07
382.85
80.80
314.44
448.07
2.21
0.47
1.81
2.58
tn
tn
tn
4.30
4.30
3.44
4.30
1
6
180.82
690.99
3816.59
10433.74
180.82
115.17
173.48
1.04
0.66
tn
tn
4.30
2.55
22
35
FK = 32011.2 kk
44.17 %
Ket
:
*
: nyata
tn
: Tidak nyata
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Perlakuan
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
III
60.05
60.05
60.05
82.15
26.50
72.00
67.90
52.45
84.50
65.05
61.50
37.70
729.90
60.83
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
II
84.25
84.25
84.25
34.10
49.50
72.35
58.60
73.75
69.40
33.85
76.80
65.30
786.40
65.53
88.75
88.75
88.75
73.80
48.65
71.50
74.50
81.00
50.85
29.75
55.30
39.00
790.60
65.88
233.05
233.05
233.05
190.05
124.65
215.85
201.00
207.20
204.75
128.65
193.60
142.00
2306.90
77.68
77.68
77.68
63.35
41.55
71.95
67.00
69.07
68.25
42.88
64.53
47.33
64.08
dB
2
11
3
1
1
1
2
1
1
6
22
35
JK
191.51
5717.88
3453.65
2151.43
11.00
1291.22
90.38
76.68
13.69
2173.85
5508.39
11417.78
KT
95.76
519.81
1151.22
2151.43
11.00
1291.22
45.19
76.68
13.69
362.31
250.38
Fhit
0.38
2.08
4.60
8.59
0.04
5.16
0.18
0.31
0.05
1.45
tn
tn
*
tn
*
tn
tn
tn
tn
F05
3.44
2.27
3.05
4.30
4.30
4.30
3.44
4.30
4.30
2.55
Perlakuan
Ulangan
Total
Rataan
FK
= 147827.43
I
II
III
kk
= 24.69%
B1T1
56.10
89.95
71.60
217.65
72.55
SK
dB
JK
KT
Fhit
F05
B1T2
56.10 :
89.95
71.60
217.65
72.55
Ket
Blok*B1T3
2 56.10
2506.73 89.95
1253.37
5.43
*
3.44
71.60
217.65
72.55
: nyata
Perlakuan
9610.69
873.70
3.78
2.27
B
2
T
1
59.95
62.60
53.35
175.90
58.63
*
tn
: Tidak nyata
B T
8.005853.79 81.65
34.55
124.20
41.40
B 22
3
1951.26
8.45
*
3.05
B T
7.90
46.05
15.35
linear2 3\
1 17.15171.80 21.00
171.80
0.74
tn
4.30
B3T1
38.90
148.65
49.55
kuadratik
1 28.104725.42 81.65
4725.42
20.47
*
4.30
B T
3
2
49.45
133.50
44.50
kubik
1 41.85956.58 42.20
956.58
4.14
tn
4.30
50.55
170.90
56.97
T B3T3
2 69.10867.93 51.25
433.96
1.88
tn
3.44
B4T1
70.45
211.35
70.45
linear
1 52.45621.69 88.45
621.69
2.69
tn
4.30
B4T2
58.00
150.55
50.18
kuadratik
1 54.25246.24 38.30
246.24
1.07
tn
4.30
FKx T
B
6 = 112319.94
2888.97
481.50
2.09
tn
2.55
Galat
5079.24
kk Hetty L.E. Manurung22
= 27.20%
: Pengaruh
Lama
Pada Berbagai230.87
Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
L), 2007
Total
KetTanaman Ubi Jalar (Ipomea
35 Batatas
17196.66
: USU Repository 2008
*
: nyata
tn
:
Tidak
nyatapertambahan panjang tanaman
Lampiran 8. Daftar sidik ragam
B4T3
72.50
571.65
47.64
Total
Rataan
70.65
807.60
67.30
Ulangan
53.65
631.60
52.63
196.80
2010.85
Total
65.60
55.86
Rataan
Perlakuan
I
8.00
8.00
8.00
7.00
4.00
4.00
6.00
4.00
6.00
6.00
4.00
5.00
70.00
5.83
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
II
6.00
6.00
6.00
7.00
5.00
4.00
4.00
5.00
4.00
5.00
5.00
4.00
61.00
5.08
III
8.00
8.00
8.00
5.00
5.00
6.00
5.00
5.00
5.00
4.00
5.00
5.00
69.00
5.75
22
B T
23
B3T1
B T
32
I
4
4
4
3
3.5
4
3.5
3
Ulangan
II
2
2
2
3
3
2.5
2.5
3
Fhit
2.49
5.00
15.89
35.31
11.03
1.33
1.46
1.84
1.09
0.74
22.00
22.00
22.00
19.00
14.00
14.00
15.00
14.00
15.00
15.00
14.00
14.00
200.00
7.33
7.33
7.33
6.33
4.67
4.67
5.00
4.67
5.00
5.00
4.67
4.67
5.56
F05
3.44
2.27
3.05
4.30
4.30
4.30
3.44
4.30
4.30
2.55
tn
*
*
*
*
tn
tn
tn
tn
tn
Rataan
III
3.5
3.5
3.5
3
3
2.5
3.5
2
Total
9.5
9.5
9.5
9
9.5
9
9.5
8
3.17
3.17
3.17
3.00
3.17
3.00
3.17
2.67
FK
= 342.25
kk
= 20.11%
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh
Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman
Ket Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), :2007 USU Repository 2008
*
: nyata
tn
: Tidak nyata
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
3
4.5
4
2.5
43
3.58
3.5
3
2.5
3.5
32.5
2.71
2.5
3
3
2.5
35.5
2.96
9
10.5
9.5
8.5
Ill
3.00
3.50
3.17
2.83
3.08
Fhit
6.34
0.33
0.26
0.01
0.65
0.13
0.38
0.68
0.08
0.36
*
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
F05
3.44
2.27
3.05
4.30
4.30
4.30
3.44
4.30
4.30
2.55
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Perlakuan
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
I
71
71
71
71
71
71
71
71
76
81
81
81
887
73.92
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
Ulangan
II
71
71
71
78
75
75
75
75
81
81
101
81
935
77.92
III
71
71
71
76
75
81
78
91
81
81
103
99
978
81.50
Total
213
213
213
225
221
227
224
237
238
243
285
261
2800
Rataan
71
71
71
75
73.67
75.67
74.67
79
79.33
81
95
87
77.78
dB
2
113
1
1
1
2
1
1
6
22
35
JK
345.39
1717.56
1374.67
1258.76
87.11
28.80
112.39
48.17
64.22
230.50
519.28
2582.22
KT
172.69
156.14
458.22
1258.76
87.11
28.80
56.19
48.17
64.22
38.42
23.60
Fhit
7.32
6.62
19.41
53.33
3.69
1.22
2.38
2.04
2.72
1.63
F05
3.44
2.27 3.05
**
tn
tn
tn
tn
tn
tn
4.30
4.30
4.30
3.44
4.30
4.30
2.55
Perlakuan
I
III
Total
Rataan
Ulangan II
FK
= 217778
B1T1
4.5
3
4
11.5
3.83
kk
=
6.25%
B1T2
4.5
3
4
11.5
3.83
KetSK
dB : 4.5 JK
F05
B1T3
3 KT
4 Fhit
11.5
3.83
* Blok B2T1
: nyata
2
3.44
2 4.35
3 2.17
2.5 3.23
7.5 tn
2.50
B T
tn
2 2 : Tidak nyata
113 4.5 12.31 9.25 2 1.12 3.083.5 1.66 4.5810 tn*
3.33 3.05
Perlakuan
B
2.27
B T
23
3
2.5
2.5
8
2.67
linear \
1
7.20
7.20
10.69
4.30
B
3
T
1
2.5
3.5
1.5
7.5
2.50
kuadratik
1
1.78
1.78
2.64
tn
4.30
B T
32
3.5
2.5
3.5
9.5
3.17
kubik
1
0.27
0.27
0.40
tn
4.30
B3T3
2
3
2
7
2.33
T
2
1.93
0.97
1.43
tn
3.44
B4T1
3
3.5
1.5
8
2.67
linear
1
0.09
0.09
0.14
tn
4.30
B4T2
4.5
2
2
8.5
2.83
kuadratik
1
1.84
1.84
2.73
tn
4.30
B4T3
3
2.5
1
6.5
2.17
B
x
T
6
1.13
0.19
0.28
tn
2.55
FK = 318.03 kk
=
Galat
22
14.82
0.67
27.61%
Hetty
L.E.
Manurung
:
Pengaruh
Lama
Pada
Berbagai
Media
Penyimpanan
Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Total
35
31.47
Ket
: Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tanaman Ubi
*
: nyata
tn
: Tidak nyata
Lampiran 16. Daftar sidik ragam jumlah umbi pertanaman sample (buah)
Total
Rataan
Perlakuan
41.5
I
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
Perlakuan
33.5
3.46 2.79
Ulangan
III
II
1.60
0.60
1.60
0.60
1.60
0.60
0.65
1.45
0.75
0.58
0.90
1.35
0.65
0.55
1.20
0.73
0.90
0.60
0.80
1.20
1.70
0.80
1.10
0.55
13.45
9.60
1.12
0.80
Ulangan
32
2.67
107
2.97
Total
1.00
1.00
1.00
0.45
1.15
0.90
1.40
1.00
0.55
0.70
0.65
0.30
10.10
0.84
Rataan
3.20
3.20
3.20
2.55
2.48
3.15
2.60
2.93
2.05
2.70
3.15
1.95
33.15
Total
1.07
1.07
1.07
0.85
0.83
1.05
0.87
0.98
0.68
0.90
1.05
0.65
0.92
Rataan
dB
2
113
1
1
1
2
1
1
6
22
35
JK
0.244
0.678
0.045
0.004
0.004
0.036
0.144
0.135
0.009
0.489
2.987
3.908
KT
0.122
0.062
0.015
0.004
0.004
0.036
0.072
0.135
0.009
0.082
0.136
Fhit
0.898
0.454 0.109
0.030
0.033
0.266
0.530
0.994
0.065
0.600
tn
tn tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
F05
3.440
2.270
3.050
4.300
4.300
4.300
3.440
4.300
4.300
2.550
I
12.10
12.10
12.10
11.10
7.50
14.00
8.90
7.50
11.60
7.20
11.50
9.95
125.55
10.46
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
Perlakuan
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
I
7.68
7.68
7.68
6.89
6.14
6.79
8.23
7.56
8.14
6.67
6.60
8.34
88.36
7.36
II
8.00
8.00
8.00
14.70
6.70
12.70
7.75
9.80
9.70
7.90
6.20
10.20
109.65
9.14
Ulangan
II
7.47
7.47
7.47
7.45
5.74
7.43
4.92
7.02
5.20
6.46
7.94
7.48
82.04
6.84
III
14.20
14.20
14.20
5.90
9.50
5.50
11.40
8.40
9.50
10.10
5.50
6.70
115.10
9.59
III
6.16
6.16
6.16
4.91
7.48
6.55
9.95
6.98
5.91
8.92
6.79
5.94
81.88
6.82
34.30
34.30
34.30
31.70
23.70
32.20
28.05
25.70
30.80
25.20
23.20
26.85
350.30
11.43
11.43
11.43
10.57
7.90
10.73
9.35
8.57
10.27
8.40
7.73
8.95
9.73
Total
21.30
21.30
21.30
19.24
19.35
20.77
23.10
21.56
19.25
22.04
21.33
21.75
252.27
Rataan
7.10
7.10
7.10
6.41
6.45
6.92
7.70
7.19
6.42
7.35
7.11
7.25
7.01
dB
2
113
JK
2.28
5.21 2.15
linear \
kuadratik
kubik
T
linear
kuadratik
BxT
Galat
Total
1
1
1
2
1
1
6
22
35
0.37
0.92
0.86
0.32
0.28
0.04
2.74
33.18
40.67
KT
1.14
0.47
0.72
0.37
0.92
0.86
0.16
0.28
0.04
0.46
1.51
Fhit
0.76
0.31 0.48
tn
tn tn
F05
3.44
2.27 3.05
0.25
0.61
0.57
0.11
0.19
0.03
0.30
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
4.3
4.3
4.3
3.44
4.3
4.3
2.55
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Perlakuan
B1T1
B1T2
B1T3
B2T1
B T
22
B T
23
B3T1
B T
32
B3T3
B4T1
B4T2
B4T3
Total
Rataan
I
9.14
9.14
9.14
11.10
9.51
9.69
7.82
9.83
9.95
12.52
10.67
12.63
121.12
10.09
Ulangan
II
8.50
8.50
8.50
14.40
12.63
12.96
8.65
10.03
9.32
10.16
11.54
9.00
124.17
10.35
Total
III
7.77
7.77
7.77
6.04
9.31
11.03
16.05
9.22
10.14
_r 12.25
10.67
9.60
117.59
9.80
25.41
25.41
25.41
31.54
31.45
33.67
32.52
29.07
29.40
34.93
32.87
31.23
362.88
8.47
8.47
8.47
10.51
10.48
11.22
10.84
9.69
9.80
11.64
10.96
10.41
10.08
Fhit
0.19
0.80
2.51
4.71
0.92
1.90
0.16
0.20
0.13
0.15
Rataan
F05
tn
tn
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
tn
3.44
2.27
3.05
4.30
4.30
4.30
3.44
4.30
4.30
2.55
FK = 3657.73
kk= 21.37%
Ket
*
tn
:
: nyata
: Tidak nyata
1: nyata
tn : Tidak nyata
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
B2T1
B1T1
B2T1
U
B1T1
B
B3T1
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
B 4 Ti
B3T1
BiT 2
BiT 2
B2T2
B 2 Ti
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
B2T2,
BiT 2
B1T1
B3T2
B4T2
B2T3
B4T2
B3T2
B3T2
B1T3
B2T3
B 4 Ti
B2T3
BiT 3
B3T3
B3T3
B4T3
B4T2
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
B4T3
B3T3
B4T3
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
b
Blok I Ket:
Panjang (a) = 160 cm
cm
Blok II
Blok III
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
X
X
X
X
X
0
0
X
X
X
X
X
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Ket:
0
X
Tanaman Sampel
Tanaman pinggir
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Tahun pelepasan SK
Mentan
Nomor induk
: Bercuping lima
Tipe tanaman
: Lanceolate
Asal
: Kecil
: agak ungu
: Sangatpendek
: Merah
: Kuning tua
: 28 %
: 21.52/100 g
: 380.92 mkg/100 g
Kandungan serat/protein/gula/pati
Ketahanan hama/penyakit
Potensi hasil
Pemulia
: 2001
: 525/KPTS/tp
240/40/20001 : MLS
104-1
: semi Kompak
: Peresilangan genjah lante x lapis :
3.5 - 4 bulan : Sangattipis : Pendek :
Hijau
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008
Hetty L.E. Manurung : Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Setek Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea Batatas L), 2007 USU Repository 2008