Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mutu pelayanan dapat di ukur dengan membandingkan persepsi antara pelayanan
yang diharapkan dengan pelayanan yang di terima dan dirasakan oleh konsumen. Apabila
mutu pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai yang diharapkan baik dan
memuaskan (Sondaka Jenny J.S, 2013). salah satubentuk program dari puskesmas yang
melibatkan peran serta dari masyarakat secara penuh adalah pos pelayanan terpadu
(POSYANDU).
Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan
kualitas sumberdaya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong
dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk meningkatkan
pembinaan posyandu sebagai pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola untuk dapat dan
oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuh
kembangkan perlu serta aktif masyarakt dalam wadah LKMD. Dalam surat keputusan
bersama antara menteri dalam negeri RI, menteri kesehatan RI, dan kepala badan
koordinasi keluarga berencana nasional. Posyandu diselengarakan terutama untuk
melayani balita (baik imunisasi maupun penimbangan berat badan) dan orang lanjut
usia(posyandu lansia) (Cahyo ismawati S., dkk. 2010).
Tetapi pada kenyataanya sistim pelayanan kesehatan posyandu yang ada di Desa
Kedung upit sistem pelayanan pada meja pertama belum dilaksanakn semua seperti
pendaftaran bumil dan ibu menyusui, untuk meja kedua dan ketiga di laksanakan dengan
baik, tetapi pada meja ke empat masih ada yang belum di berikan. Sehingga banyak dari
masyarakat yang tidak puas atas pelayanan yang diberikan posyandu. Dari data di
puskesmas kedung upit bulan Agustus 2014 di desa kedung upit terdapat 11 buah

posyandu dengan jumlah balita 375 balita, dari 6.475 jiwa. Dari 375 balita hanya rata-rata
50% yang datang mengunakan jasa pelayanan kesehatan dalam satu posyandu.
Beberapa pelayanan kesehatan posyandu tersebut meliputi sistem pelayanan lima
meja yaitu : meja pertama meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, untuk
meja ke dua meliputi : penimbangan balita, meja ke tiga meliputi : pencatatan hasil
penimbangan, meja ke empat meliputi : penyulhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu
hamil dan ibu menyusui, untuk meja kelima meliputi : pelayanan kesehatan, KB,
imunisasi, dan pojok oralit (Cahyo ismawati S., dkk. 2010). Apabila pelayanan posyandu
tersebut tidak sesuai denga sistim lima meja maka akan berdampak terhadap kesehatan
ibu dan anak, di antaranya adalah : penurunan gizi pada anak, semakin bertambahnya
penyakit yang menular, semakin tinggi angka kelahiran, kurangnya pengetahuan ibu-ibu
tentang kesehatan anak dan lingkungan.
Kepuasan ibu-ibu balita terhadap pelayanan kesehatan posyandu akan timbul
apabila pelayanan yang di berikan oleh petugas kesehatan posyandu sudah sesuai dengan
sistim lima meja. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain,
prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan
petugas pelayanan, tangguang jawap petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan,
kecepatan pelayanan, keadilan memdapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan
peugas, kewajaran biyaya pelayanan, kepastian biyaya pelayanan, kepastian jatwal
pelayanan, kenyamanan lingkungan, keamanan pelayanan (Triwibowo. C, 2012)
Untuk mengatasi masalah di atas tersebut, diharapkat para petugas Kesehatan
harus mengembalikan fungsi pelayanan posyandu dengan baik yaitu sesuai dengan
pelayanan lima meja, agar ibu balita bias mengunakan kembali jasa pelayanan kesehatan
posyandu tersebut dan merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan

B. Perumusan masalah
Bagaimana hubungan kepuasan terhadap mutu pelayanan kesehatan posyandu dengan
tingkat frekuensi kehadiran balita di posyandu desa kedung upit wilayah kerja puskesmas
sragen kota kabupaten sragen?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisa hubungan kepuasan terhadap mutu pelayanan kesehatan posyandu
dengan tingkat frekuensi kehadiran balita di posyandu desa kedung upit wilayah kerja
puskesmas sragen kota, kabupaten sragen
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi kepuasan pelayanan posyandu di desa kedung upit wilayah kerja
puskesmas sragen kota, kabupaten sragen
b. Mengidentifikasi mutu pelayanan kesehatan posyandu di desa kedung upit
wilayah kerja puskesmas sragen kota, kabupaten sragen
c. Mengidentifikasi tingkat kepuasan ibu balita di posyandu desa kedung upit
wilayah kerja puskesmas sragen kota, kabupaten sragen
d. Menganalisa hubngan antara kepuasan dengan tingkat frekuensi kehadiran balita
di posyandu desa kedung upit wilayah kerja puskesmas sragen kota, kabupaten
sragen
e. Menganalisa hubungan antara mutu pelayanan kesehatan posyandu dengan tingkat
frekuensi kehadiran balita di posyandu desa kedung upit wilayah kerja puskesmas
sragen kota, kabupaten sragen
f. Menganalisa hubungan kepuasan terhadap mutu pelayanan kesehatan posyandu
dengan tingkat frekuensi kehadiran balita di posyandu desa kedung upit wilayah
kerja puskesmas sragen kota, kabupaten sragen

D. Manfaat penelitian
a. Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para petugas kesehatan dalam bidang
pelayanan kesehatan posyandu.
b. Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan bagi para petugas kesehatan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan posyandu dengan tingkat frekuensi
kehadiran balita di posyandu desa kedung upit wilayah kerja puskesmas sragen kota
kabupaten sragen

Anda mungkin juga menyukai