Anda di halaman 1dari 5

Cerpen Karangan: Renata

Blog: Https://renataprmst.blogspot.com
Saat ini aku merasa persahabatan ku dengan Riko semakin dekat bahkan aku
merasakan sesuatu yang aneh terhadap Iko seperti perasaan sayang lebih dari
sahabat, aku mencuba untuk memungkiri perasaan ini tapi aku tidak biasa.
Setiap kali Iko bersama ku, aku merasakan sesuatu yang aneh di dalam hati aku
tidak tahu kenapa ini biasa terjadi sejujurnya aku takut jatuh cinta pada Iko,
kerana Iko adalah sahabat ku. aku memang sudah mengenal Riko sejak SD, aku
biasa memanggil Riko dengan sebutan Iko itu adalah nama yang ku berikan
untuknya sejak SD. Aku dan Iko sendiri dari SD memang sudah satu sekolah,
entah mengapa aku dan Iko tidak ingin pisah sekolah hingga saat ini. Oh ya,
sampai lupa aku mengenalkan diriku sendiri nama ku adalah Angelica yang
biasa dipanggil Icha. Saat ini aku dan Iko sudah kelas 3 SMA di Salah satu
sekolah swasta di Jakarta.
Pagi ini Iko sudah menunggu ku di depan rumah dengan menggunakan
motornya, Iko biasa menjemputku setiap pagi untuk pergi sekolah bersamanya,
tapi entah kenapa pagi ini Iko terlihat lebih ceria dan keliatan lebih senang, ada
apa dengan Iko? Langsung saja aku menanyakan kepada Iko. Iko kelihatanya
kamu pagi hari ini senang sekali ada apa? hmmm cerita engga ya? Ih iko kok
kamu kok gitu sih sama aku, cerita dong Iko bel pun berbunyi nanti saja cha
aku ke rumah kamu, aku akan certain semuanya sama kamu okee deh Iko aku
dan Iko langsung memasuki kelas. Aku sangat penasaran sekali dengan
ceritanya.
Bel pun berbunya tanda pulang. Segera aku bergegas mencari Iko untuk pulang.
Sesampainya di rumah ku aku langsung bertanya kepada iko Iko cerita dong
kamu kenapa bahagia sekali hari ini? Jadi gini cha kamu tau kan Tisa anak
kelas sebelah? iya tau emang ada apa? hmmm kenapa sih Iko? iya cha
aku suka sama dia, dan aku rasa dia juga suka sama aku soalnya dia sering

senyum kalau melihat aku aku sangat terkejut saat mendengar Iko menyukai
Tisa aku merasa sesuatu yang sangat sakit di hati ini, tapi aku berusaha untuk
menutupi semuanya walaupun aku merasakan sakit. ah pede banget kamu ko,
dia tersenyum bukan berarti dia suka kan sama kamu? tapi kan cha siapa tau
saja dia memang suka kepada ku, seharusnya kamu mendukung ku dong cha
iya maaf ko, ya kamu tanyakan saja kepadanya dia suka atau tidak kepada
mu? ya engga secepat itu dong, itu semua butuh proses hehe gitu yaa jawab
ku dengan lemah.
Saat Iko pulang aku menulis semua rasa sakit ku dan rasa sedih ku ke dalam
buku harian. Entah mengapa baru kali ini aku merasakan sakit yang sangat
dalam, aku hanya bisa berdiam diri dan merenung.
Seperti biasa Iko menjemputku untuk pergi ke sekolah, dengan santai aku
berjalan menghampiri Iko. Saat di perjalanan aku hanya diam dan membisu. cha
kamu kenapa diam saja? Apa kamu sakit? tidak apa-apa kok ko sambil
tersenyum kepadanya. Sesampainya di sekolah aku langsung bergegas masuk
ke kelas. Saat jam istirahat aku melihat Iko sedang duduk di taman dengan Tisa
aku melihat mereka sedang asyik mengobrol. Aku yang melihatnya langsung
pergi menjauh.
cha kamu tau enggak, Tisa itu baik banget dia juga enak sekali diajak ngobrol
aku udah ngerasa kayanya dia emang cocok banget sama aku. Kayanya sih dia
juga suka sama aku. Menurut kamu gimana? ya sudah kalau gitu kamu bilang
aja sama dia kalau kamu suka sama dia ucap ku dengan suara yang melemah
ah aku masih malu untuk mengatakannya oh ya udah kalo gitu aku langsung
bergegas pergi meninggalkanya.
Kian hari aku semakin sering melihat mereka berdua, kemanapun mereka pergi
pasti selalu berdua, dan semakin sering juga aku mendengar cerita Iko
mengenai Tisa aku yang mendengarnya sangatlah bosan ingin rasanya aku

bilang kepadanya tentang perasaan ini tapi aku tak sanggup aku tak sanggup
kehilangan Iko, biarlah aku pendam semua perasaan ini dan memendam rasa
sakit hati ku. Saat aku sedang duduk tiba-tiba iko meghampiri ku cha kamu tau
tidak aku sudah berpacaran loh dengan Tisa hehe aku yang mendengarnya
sangat terkejut dan sangat sakit hati sekali, tapi disitu aku harus berusaha tegar
dan turut senang mendengarnya selamat yaa iko aku turut senang hehe dan
secepat mungkin aku pergi meninggalkanya.
Sesampainya di rumah aku langsung membanting pintu kamar ku dan aku
langsung menangis, memang tidak seharusnya aku jatuh cinta kepada Iko
seharusnya aku sadar kalo Iko itu adalah sahabat ku, dan mulai saat ini aku
harus melupakan semua kenangan yang telah kami lakukan berdua. Dan saat ini
aku akan mencoba untuk menjauh dari Iko kerana aku takut sakit yang lebih
dalam lagi.
Mulai pagi ini aku harus terbiasa berangkat sekolah sendiri kerana Iko harus
menjemput Tisa. Saat aku sedang duduk di taman Tisa datang menghampiri ku
hai Angelica, aku ingin mengajak mu ikut kamu ke mall aku kita merayakan hari
jadian kita kamu mau ya? maaf yaa Tisa, aku enggak bisa aku harus pergi
dengan mama ku yaah padahal kita berharap banget kamu mau ikut kita, tadi
Iko ingin bilang sama kamu tapi kamu malah langsung pergi duluan maaf yaa
tisa tisa langsung pergi meninggalkan ku.
Sudah seminggu aku tidak berbicara dengan Iko dan aku juga tidak pernah
membalas sms darinya, aku selalu berbohong setiap kali Iko datang ke rumah ku
aku meminta mama ku untuk bilang kepadanya aku sedang tidak di rumah,
mama pun juga sering bertanya ada apa aku dengan Iko tapi aku hanya
menjawab aku sedang malas bertemu dengan siapa pun dan mama hanya
mengangguk dan berbicara jika ada apa apa kamu cerita saja dengan mama
aku hanya mengganguk.
Saat aku sedang di kelas Iko menghampiriku dan berbicara pada ku cha kamu

kenapa sih akhir-akhir ini menghindar dariku? Apa aku punya salah sama kamu?
Jika aku ada salah aku minta maaf enggak ada apa-apa kok Iko aku hanya
sedang sibuk saja dan aku lagi malas bertemu dengan siapa pun, kalau bisa
kamu jauhin aku saja ya loh kenapa gitu si cha aku kan temen kamu aku
enggak mungkin lah menjauhin kamu, kalau kamu ada masalah cerita dong cha
enggak kaya gini aku enggak ada masalah Iko tadi kan aku udah bilang aku
lagi sibuk jadi kamu gak usah ganggu aku lagi! dengan suara yang keras aku
langsung meninggalkannya.
Malam ini adalah malam yang kelabu saat aku sedang melamun aku mendengar
suara hanphone ku berbunyi dan aku melihat ada ada sms dari Iko cha kamu
kenapa sih sekarang? Aku merasa kamu bukan seperti dulu lagi, bukan seperti
icha yang aku kenal, apa aku punya salah sama kamu sampai-sampai kamu
marah seperti itu sama aku? Bales ya cha! aku tidak membalas pesan dari Iko
aku langsung mematikan handphone ku.
Lama-lama aku tidak kuat lagi dengan semua ini aku harus membagi cerita sedih
ku kepada seseorang dan aku tidak kuat memendamnya sendiri, akhirnya aku
menceritakan semua ini kepada mama dan mama menjawabnya apa Iko tau
kalau kamu suka dengannya? tidak mah Icha tidak salah kalau kamu
mencintai sahabatmu sendiri tapi kamu juga harus ingat setiap manusia
diciptakan dengan pasangannya masing-masing, dan mungkin Tisa memang
pasangan yang pas untuk Iko. Dan mama percaya kamu pasti akan diberikan
pasangan yang lebih baik lagi dari Iko. Tidak seharusnya kamu berbuat seperti
itu kepada Iko seharusnya kamu sebagai sahabatnya mendukung Iko dengan
Tisa. iya mah, enggak seharusnya Icha berbuat seperti ini, tapi Icha merasa
sangat sakit sekali melihat Iko beduaan dengan Tisa Cha lama-lama pasti
kamu akan terbiasa dengan semua ini, besok kamu minta maaf ya sama Iko dan
berteman lagi seperti dulu iya mah aku langsung memeluk mama dengan erat.
Pagi ini aku sangat merasa lega semuanya telah aku tumpahkan kepada mama,

tidak seharusnya aku berbuat seperti ini. Aku harus minta maafsama iko. ikooo
iya ada apa cha? aku mau minta maaf sama kamu, aku enggak bermaksud
seperti itu sama kamu Iya enggak apa-apa kok cha, ya aku tau mungkin kamu
sedang lelah kerana kesibukan mu mana nih teraktiran kamu, katanya mau
neraktir ya udah pulang sekolah ya kita pergi ke mall.
Hmmm saat ini aku sudah tidak sakit hati lagi kalau melihat mereka kerana saat
ini aku sudah memiliki pacar yang baik sekali sama aku.

Anda mungkin juga menyukai