Anda di halaman 1dari 16

Karsinoma Ovarium

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2013

Pendahuluan
Keganasan ovarium di Indonesia menduduki
urutan ke-3 diantara penyakit keganasan pada
wanita
Silent Lady Killer awalnya asimptomatis
pasien datang sudah pada stadium lanjut
Penting!!
Deteksi dan evaluasi dini Prognosis

Kanker Ovarium
Incessant ovulation theory
Ovulasi yang terus menerus dan tidak terputus

Trauma epitel ovarium


( Rupture folikel, Perbaikan epitel )

Perubahan epitel ovarium

Kanker Ovarium
Gonadotropin theory
Stimulasi ovarium yang persisten oleh
gonadotropin
Proliferasi epitel
Aktivitas mitotik
Tetapi stimulus yang memicu suatu proses
maligna masih belum diketahui dengan pasti

Saat ini teori yang dipakai adalah

Incessant ovulation theory

Faktor Resiko
Riwayat keluarga
Kadar gonadotropin yang tinggi
Nuliparitas
Radiasi

Terekspos dengan asbestos


Makanan tinggi lemak

Klasifikasi
EPITELIAL
90% Kanker ovarium
Secara histologis :
Serous tumors
Mucinous
Endometrioid
Clear-cell mesonephroid
Brenner
Mixed epitheial
Undiffrentiated
Unclassified

NON-EPITELIAL
10% Kanker ovarium
Germ cell tumor
Berasal dari sel primordial
ovarium atau germ cell.
Sex-cord stromal tumor
Berasal dari sex cord dan
stroma atau mesenkim
ovarium.

Penyebaran
Intraperitoneal

Paling sering dan paling cepat

Sel-sel kanker berimplantasi pada permukaan


cavum abdomen

Penyebarannya dipengaruhi oleh pergerakan


peristaltik usus dan gerakan pernafasan

Limfogen ( Terutama KGB aorta & KGB panggul )


Hematogen ( Tersering ke Paru-paru & Hepar)

Gejala Klinis
Awalnya asimptomatik

Biasanya pasien datang dengan keluhan :


Ascites
Jika bertambah berat :

Muncul efusi pleura sesak

Massa di abdomen / pelvis


Jika massa menekan rectum konstipasi

Pasien mengeluh : Mual dan rasa tidak nyaman pada


perut bagian bawah, perut kembung,
konstipasi, anoreksia & cepat kenyang
Perdarahan Pervaginam menandakan keterlibatan
endometrium (keganasan ednometrium yang terjadi
bersamaan)

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan paru yang mengalami efusi
Dullness dan suara nafas yang menurun

Pemeriksaan KGB supraklavikula, aksila dan


inguinal
Pemeriksaan abdomen organomegali
Ascites shifting dullness dan fluid wave (+)
Pemeriksaan pelvis bimanual
untuk mengevaluasi posisi dan ukuran uterus serta
kemungkinan adanya massa di adneksa

Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi (USG)
USG transvaginal
Transvaginal color-flow Doppler periksa vaskularisasi
CT Scan
sangat akurat untuk mengetahui konsistensi dan perluasan
dari tumor
Laparoskopi
Dapat menginspeksi organ-organ dalam pelvis secara
langsung
Laparotomi
Laparotomi eksplorasi sekaligus menangani Ca ovarium

Pemeriksaan Penunjang
Tumor marker
Epitelial
CA-125(Cancer antigen 125)
BRCA-1 dan BRCA-2
Carcinoembrionic antigen (CEA)
Germ cell tumors
CA-125
AFP (Alpha feto protein)
hCG (human chorionic gonadotropin)
Sex-cord stromal tumors
CA-125
Inhibin

Klasifikasi FIGO
Keterangan

Stadium
Tumbuh terbatas pada ovarium

I
Ia

Tumbuh terbatas pada satu ovarium, tidak ada asites. Tidak ada tumor pada permukaan luar. Kapsul intak.

Ib

Tumbuh terbatas pada kedua ovarium, tidak ada asites. Tidak ada tumor pada permukaan luar. Kapsul
intak.

Ic

Tumor stadium Ia atau Ib tetapi dengan adanya tumor pada permukaan satu atau dua ovarium, atau kapsul
ruptur, atau dengan adanya asites yang mengandung sel ganas atau bilasan peritoneum positif.
Tumbuh pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke pelvis

II
IIa

Perluasan dan atau metastasis ke uterus atau tuba

IIb

Perluasan ke organ pelvis lain

IIc

Tumor pada stadium Iia atau Iib tetapi dengan tumor pada permukaan, atau kapsul ruptur, atau adanya
asites yang mengandung sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif
Tumbuh pada satu atau dua ovarium dengan implantasi pada peritoneum di luar pelvis dan atau KGB
retropeitoneal atau inguinal positif. Metastasis pada permukaan hepar sesuai dengan stadium III. Tumor
terbatas pada pelvis minor, tetapi secara histologis terbukti adanya penyebaran maligna ke usus halus atau
omentum.

III

IV

IIIa

Tumor secara makroskopis terbatas pada pelvis minor, tanpa keterlibatan KGB, tetapi secara histologis
terbukti adanya penyebaran mikroskopis pada permukaan peritoneum.

IIIb

Tumor pada satu atau dua ovarium, secara histologis terbukti adanya penyebaran pada permukaan
peritoneum, diameter tidak lebih dari 2 cm. KGB negatif.

IIIc

Adanya implantasi pada abdomen/ peritoneum dengan diameter lebih dari 2 cm. KGB retroperitoneal atau
inguinal positif atau keduanya.

Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis yang jauh; jika terdapat efusi pleura
pasti terdapat sitologi positif dan dimasukkan ke dalam IV; adanya metastasis ke parenkim hati sesuai
dengan stadium IV.

Terapi
1. Pembedahan merupakan pilihan dalam terapi untuk kanker
ovarium (Biasa dilakukan Laparotomi eksplorasi)

2. Kemoterapi
Nama obat

Dosis

Pemberian (hari)

Interval

Lama terapi

Paclitaxel

175 mg/m2

24

Tiap 3 minggu

6 bulan

Carboplatin

AUC=5-6

Paclitaxel

135 mg/m2

Tiap 3 minggu

6 bulan

Cisplatin

75 mg/m2

Regimen Standar

Obat-obatan alternatif (dapat diberikan bersama platinum)


Cyclophospamide

600-750 mg/m2

Setiap 3 minggu

Topotecan

1,0-1,25 mg/m2

Sehari 5x setiap 3

minggu
Gemcitabine

800-1000 mg/m2

Setiap 3 minggu

Kanker Ovarium

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai