Anda di halaman 1dari 6

Real ear measurements dan fitting formula

kinerja alat bantu dengar di dalam telinga berbeda, tergantung liang telinga
masing-masing individu. Pada pengukuran liang telinga, sebuah tabung
mikrofon probe mengukur suara di dekat membran timpani, sehingga efek dari
saluran telinga luar dan hilangnya natural gain yang diperoleh akibat resonansi
liang telinga berkisar 2700 Hz ketika alat bantu dengar diletakkan di dalam
telinga.pengukuran telinga secara langsung ini membantu dalam pemilihan alat
bantu dengar yang cocok, mengontrol output suara yang optimal, dan
meminimalkan keluhan pengguna saat alat bantu dengar dipasang. Pengukuran
telinga mencakup pengukuran input dan output suara yang masih dapat didengar
secara nyaman. Pengukuranj ini memperlihatkan target dari input optimal dan
respon frekuensi tertentu pada pasien dengan hilangnya fungsi pendengaran,
sehingga dapat dilihat apakah target yang diinginkan dapat dicapai dengan
cukup baik melalui penggunaan alat bantu dengar. Target ini memiliki
perbedaan kecil dan tidak ada satupun formula terbaik.
Implan koklea
Topik ini tercakup di dalam bab 6, cochlear implantation
Alat bantu dengar
1. gangguan pendengaran akibat gaya hidup kemungkinan dapat terbantu
dengan adanya berbagai macam variasi alat bantu dengar, beberapa
diantaranya adalah assistive listening devices (ALDs) dan alat visual dan
vibratory lainnya.
2. ALDs yang utama meliputi
Telephone amplifiers
FM atau infrared television listening system
FM systems untuk area luas seperti pada ruang konferesnsi,teater, rumah
ibadah.

Pemakainya

akan

menerima

sinyal

FM

radio

yang

ditransmisikan dari jarak tertentu oleh pemberi sinyal suara yang


menggunakan mikrofon FM kecil. Hasilnya makaakan terdengar suara

yang baik sekali, sinyal suara yang diinginkan akan terdengar lebih kuat
dari latar belakang suara yang bising dan juga percakapan akan lebih
mudah dilakukan dibanding tanpa menggunakan penerima FM.
Sistem FM ini sangat membantu untuk orang-orang yang bekerja pada
latar belakang suara bising, orang-orang yang sering berkomunikasi
dengan orang lain di luar ruangan, dan juga cocok untuk anak-anak
sekolah.
3. beberapa contoh alat bantu dengar yang bekerja secara prinsip visual
dan getaran :
Alarm clock, smoke detector, security system, baby cry detector, bel
pintu rumah baik dengan cahaya atau getaran,
Dekorder TV (tV dan videotaped dan DVD movies)
Text

telephone

(TT/TTD/TTY),

seseorang

yang

tidak

dapat

menggunakan telepon, bahkan dengan amplifier, dapat mengirimkan dan


menerima pesan dengan menggunakan keyboard dan layar monitor. TTs
juga menyediakan akses untuk banyak pusat pelayanan umum,
pelayanan kesehatan, kantor pemerintahan dan bisnis. TTs dapat
digunakan pada pasien dengan gangguan bicara yang berat, sebaik pada
pasien dengan hilangnya fungsi pendengaran yang berat.
Walaupun tidak dispesialisasikn untuk gangguan komunikasi, komputer
memberikan keluasan media sosial dan komunikasi dengan keterbatasan
komunikasi.
Intervensi, Training, dan Edukasi
Pada berbagai tingkatan usia, satu-satunya elemen terpenting dalam program
rehabilitasi pendengaran adalah penggunaan alat amplifikasi yang tepat. Ketika
fungsi

pendengaran

hilang

terjadi

sebelum

kemampuan

komunikasi

berkembang, maka tatalaksana sedini mungkin sangat penting untuk mengejar


periode sensitif dari perkembangan proses komunikasi pada anak. Kasus-kasus
yang terjadi pada bayi dan anak, pendekatan yang efektif adalah pendekatan
yang berpusat pada orangtua dimana orang tua berperan sebagai guru dalam
melatih kemampuan dalam komunikasi. Dalam rentang umur 3-21 tahun,

beberapa negara federasi mengharuskan anak-anak memiliki pendidikan yang


sesuai pada lingkungan yang restrictive (dari kelas reguler hingga kelas dengan f
Fungsi komunikasi dan edukasi saling berkaitan meliputi pendengaran,
proses bicara, dan penglihatan, maupun kombinasi dari ketiganya.walaupun
metode yang digunakan masih kontroversial, namun tatalaksana yang penting
meliputi penanganan dini dengan kualitas yang baik. Berbagai faktor lain diluar
gangguan pendengaran harus diidentifikasi, seperti sistem komunikasi di dalam
keluarga, kemampuan psikososial, nilai-nilai budaya, dan adanya berbagai
kondisi-kondisi keterbatasan lain. Walaupun tersedia alat bantu pendengaran,
namun

keberadaan

pelatih

dapat

meningkatkan

mendengarkan, seperti mendeteksi

kemampuan

dalam

suara. Kemampuan membaca dan

menangkap isi pembicaraan bergantung dari aspek komprehensif antara


pengamatan gerakan bibir, ekspresi wajah, gestur tubuh, isyarat, dan faktor
bahasa. Hal-hal diatas memberi tambahan masukan dalam penerimaan persepsi
pendengaran, walaupun dalam beberapa kasus hilangnya gangguan pendengaran
yang berat, penerimaan sinyal visual tersebut membawa sinyal input bahasa.
Pada

umur-umur

menginjak

pra

sekolah,

anak-anak

dapat

diajarkan

pembicaraan spesifik (artikulasi dan suara) dan kemampuan bahasa.


Orang dewasa dengan gangguan pendengaran yang berat menunjukkan
manfaat yang baik dengan adanya auditory training dan speech reading lesson,
meskipun nampaknya speech reading lebih tergantung dari bakat bila
dibandingkan dengan pelatihan. Orang dewasa dengan keadaan tuli dapat
ditolong untuk meminimalkan terjadinya penurunan fungsi speech and voice
yang disebabkan oleh ketidak adanya auditori
Kurang 1 paragraf

Pajanan yang hebat terhadap suara bising dapat merusak sel-sel pendengaran
yang berdampak terjadinya tuli. Tuli akibat kejadian ini dikenal sebagai noised

induced hearing loss. Berbagai macam suara dengan intensitas tertentu dapat
menyebabkan kerusakan pendengaran. Karena

bising merupakan penyebab

tersering dari hilangnya pendengaran akibat pajangan suara tinggi, digunakan


istilah noised induced hearing loss (NIHL) untuk menjelaskan tuli yang
disebabkan oleh pajanan suara bising. Dampak pajanan suara bising terhadap
pendengaran diklasifikasikan menjadi temporary treshold shift(TTS), permanent
treshold shift (PTS) dan trauma akustik sebagai dampak terhadap pajanan
singkat suara yang sangat tinggi, seperti suara ledakan. Secara khas, tuli akibat
pajanan suara bising berkisar dari frekuensi 3000-6000 Hz tetapi dengan waktu
yang lebih luas ke frekuensi suara lain yang lebih curam.
Pajanan suara bising yang dapat membahayakan fungsi pendengaran dapat
terjadi pada beberapa kondisi yang terkait pekerjaan dan aktivitas kegemaran,
sebagai contoh pekerja pabrik, pekerja konstruksi bangunan, militer, pementasan
musik, hobi menembak, dan aviatiation. Pajanan suara bising terkait pekerjaan
tidak selalu menjadi lebih berbahaya dibandingkan hilangnya pendengaran
akibat aktivitas kegemaran yang telah disebutkan di atas. Seperti telah diketahui
sebelumnya, NIHL merupakan penyebab tersering dari terjadinya tuli
sensorineural pada usia menjelang tua dan selepas masa kanak-kanak sehingga
para otolaringologist dapat memberikan pencegahan untuk mengurangi hal ini.
Masyarakat sering mengindahkan bahaya dari pajanan suara bising, menyangkal
derajad paparannya, dan mengindahkan fungsi proteksi dari alat pendengaran,
sebagai contoh para penembak sering mengindahkan jumlah tembakan yang
telah mereka lakukan, padahal risiko kerusakan fungsi pendengaran terkait
dengan jumlah paparan terhadap suara bising. Salah satu tanda awal yang dapat
diamati dari kerusakan fungsi pendengaran pada para penembak adalah
hilangnya fungsi pendengaran secara asimetris pada nada 4000 Hz. Hilangnya
fungsi pendengaran ini akan terlihat lebih jelas pada telinga yang berlawanan
sisi dengan bahu yang membawa senapan saat peluru ditembakkan. Melalui
penyampaian informasi, konseling, dan motivasi untuk melindungi fungsi
pendengaran, otolaringologis dapat membuat langkah pencegahan terhadap
munculnya kejadian hilangnya fungsi pendengaran.

Empat faktor prominent yang berkontribusi terhadap efek yang


ditimbulkan oleh suara bising meliputi tingkat frekuensi suara (diukur dalam
dB), spectral composition, lama pajanan suara bising, dan jumlah akumulatif
dari pajanan yang terjadi dalam hari, bulan, ataupun tahun. OSHA menerbitkan
guideline yang berkaitan dengan level toleransi fungsi pendengaran terhadap
pajanan suara bising yang digambarkan dalam tabel 2-11.
Durasi (jam/hari)
8
6
4
2
1
0,5
= 0,25

SPL (dB, slow response)


90
92
95
100
105
110
115

Pajanan suara bising yang terkait dengan pekerjaan tidak selalu bersifat konstan
dan terus menerus baik dalam tingkat tinggi rendahnyafrekuensi suara dan
durasi pajanan, namun pada level pajanan selama 8 jam perhari sudah
memberikan dampak seperti yang tercantum dalam tabel diatas.
Program konservasi fungsi pendengaran mempunyai empat komponen :
1. menentukan level suara dan durasi akumulatif terhadap pajanan suara bising
menggunakan sound level meter dan dosimeter.
2. mengontrol jumlah pajanan berlebih terhadap suara bising dengan
mengurangi suara bising yang dihasilkan oleh sumber suara, mengurangi
penerimaan pajanan suara dengan menciptakan perlindungan terhadap telinga,
dan mengatur jadwal para pekerja.
3. apabila suara tidak dapat diatur dalam tingkat yang aman, perlu adanya
penyediaan alat perlindungan fungsi pendengaran dan pemberian informasi
tentang cara penggunaannya yang benar.
4. monitoring fungsi pendengaran secara berkala, biasanya dilakukan setiap
tahun.
Ear protection device bekerja sebagai pelindung terhadap pajanan suara bising.
Earmuff, custom fitted earplugs, disposable ear plug 20-40dB bekerja lebih

pada pajanan suara dengan frekuensi tinggi dibandingkan dengan frekuensi


rendah. Kenyamanan dalam penggunaan alat, kesesuaian alat di telinga saat
digunakan, dan motivasi penggunaan berperan penting dalam keefektivan fungsi
proteksi alat ini.
Alat perlindungan pendengaran dibagi menjadi aktif (elektrik) dan pasif
(nonelektik). Alat perlindungan yang bersifat pasif meliputi valves
Alat ini mengurangi suara dengan level yang tinggi, tidak pada level sedang
namun tidak selalu pada suara dengan tingkat keamanan. Kesalah pahaman yang
sering terjadi adalah beberapa alat mati ketika suara cukup kuat. Pada
kenyataannya, alat ini hanya mengurangi level suara yang didengarkan. Untuk
beberapa pekerjaan seperti musisi, pengurangan level suara pada frekuensi
tinggi untuk melindungi fungsi pendengaran mereka, akan berdampak pada
turunnya kualitas suara yang didengarkan, sehingga musicians plug didesain
dengan bentuk atau flat attenuation pada spektrum suara. Walaupun efektif,
namun hal ini tidak menjamin seutuhnya terhadap fungsi perlindungan
kerusakan pendengaran.
1 paragraaf lg..

Anda mungkin juga menyukai