Anda di halaman 1dari 33

Hepatitis

Beatrix Tiara Indie

Anatomi Hepar

Organ terbesar di tubuh manusia, beratnya 1-1,5 kg.


Lokasi hepar berada di abdomen kuadran kanan
atas, di bawah diafragma kanan.
Hepar menerima dua suplai darah :
20% dari arteri hepatis yang kaya oksigen dari aorta
80% dari vena porta yang kaya akan nutrisi dari
saluran pencernaan
2/3 massa hepar terdiri dari hepatosit atau sel
hepar, sisanya adalah sel Kupffer, sel stelata, sel
endotelial, pembuluh darah, duktus biliaris, dan
struktur support hepar itu sendiri.

Fisiologi Hepar
Sistem porta hepar
Vena- vena dari lambung dan usus memasuka
vena porta hepatika, yang mengangkut
produk-produk yang diserap dari saluran
pencernaan untuk diolah, disimpanm dan
didetoksifikasi sebelum produk tersebut
mendapat akses ke sirkulasi umum.

Lobulus hepar

Unit fungsional hepar dikenal sebagai lobulus


Tepi luar setiap lobulus terdapat tiga pembuluh
: cabang arteri hepatika, cabang vena porta,
dan duktus biliaris.
Cabang arteri hepatika dan vena porta
mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruangan
kapiler yang disebut sinusoid menuju ke vena
sentral. Vena sentral bersatu membentuk vena
hepatika dan menuju jantung.
Duktus biliaris berkalan melawan arah dari
sentral ke perifer lobulus.

Sirkulasi Enterohepatik Garam-Garam


Empedu

Sebagian besar garam empedu didaur ulang


antara hepar dan usus halus melalui sirkulasi
enterohepatik.
Garam-garam empedu yang disekresikan oleh
hepar masuk ke kandung empedu untuk
disimpan dan dipekatkan, setelah itu garam
empedu masuk ke duodenum. Setelah ikut
serta dalam pencernaan dan penyerapan
lemak, sebagian besar diabsorbsi oleh
transportasi aktif di ileum terminal dan
dikembalikan melalui vena porta, dan kembali
mensekresikan garam-garam empedu.

Bilirubin

Konstituen utama empedu, tidak berperan


dalam pencernaan. Produk sisa yang
diekskresikan dalam empedu.
Pigmen empedu utama yang berasal dari
penguraian sel darah merah yang usang (masa
hidup eritosit 120 hari)
Produk akhir penguraian bagian heme
(mengandung besi) dari hemoglobin.
Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan
bilirubin, transportasi bilirubin, asupan bilirubin,
konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin.

Metabolisme Bilirubin

1. Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem


retikuloendotelial
2. biliverdin yang dibentuk dari heme dengan
bantuan enzim heme oksigenase
3. Biliverdin yang larut dalam air kemudian akan
direduksi menjadi bilirubin indirek oleh enzim
biliverdin reduktase. Bilirubin indirek bersifat lipofilik
dan dapat mewarnai jaringan.
4. Bilirubin indirek terikat oleh albumin dibawa ke
hepar
5. Pada saat kompleks bilirubin-albumin mencapai
membran plasma hepatosit, albumin akan terikat ke
reseptor permukaan sel

6. Di hepar bilirubin indirek diubah menjadi


bilirubin direk oleh enzim uridine diphosphate
glucoronosyl transferase (UDPG-T).
7. Bilirubin akan diekskresikan ke dalam
kandung empedu, kemudian memasuki
saluran cerna dan diekskresikan melalui feces
dan masuk ke darah dan di ekskresikan
melalui urin.
8. Bilirubin yang menyebabkan feses berwarna
coklat khas dan urin berwarna kuning.

Ikterus
Apabila jumlah bilirubin yang dibentuk lebih cepat
daripada yang dapat diekskresikan, terjadi penimbunan
bilirubin yang menyebabkan Ikterus.
3 mekanisme ikterus
1. Ikterus prahepatik atau hemolitik = disebabkan oleh
hemolisis berlebihan sel darah merah sehingga hepar
menerima lebih banyak bilirubin daripada
kemampuan mengeksresikannya.
2. Ikterus hepatik = terjadi bila hepar sakit (contoh pada
hepatitis)
3. Ikterus pasca hepatik atau obstruktif = terjadi jika
duktus biliaris tersumbat ( contoh pada batu empedu)

Hepatitis

Hepatitis adalah infeksi sistemik yang


menyerang hepar, disebabkan oleh virus :
Hepatitis A virus
Hepatitis B virus
Hepatitis C virus
Hepatitis D virus
Hepatitis E virus

Epidemiologi Hepatitis

Di Indonesis hepatitis A merupakan bagian


terbesar dari kasus hepatitis akut yang
dirawat, yaitu 40%-68%
Hepatitis B sangat sangat bervariasi mulai
dari 2,5%- 25%
Prevalensi HCV pada hepatitis virus akut 15%46%
Hepatitis D masih rendah 1,1%
Hepatitis E di Jakarta pada tahun 1992 adalah
5,8%

Faktor Resiko
Hepatitis A

Viremia muncul kurang dari 3 minggu. HAV diekskresi di


tinja oleh penderita selama 1-2 minggu sebelum dan 1
minggu setelah onset, faktor resiko tinggi untuk satu
rumah atau sumber umum yang digunakan bersama
dan pemakaian bersama intravena drug user

Hepatitis B

Viremia terjadi beberapa minggu-bulan. HBV ditemukan


di darah, semen, sekret servikovaginal, saliva, dan
cairan tubuh lain. Transmisi maternal-infant.

Hepatitis C

Viremia singkat (infeksi akut) atau memanjang (kronis).


Terjadi pada penderita HBV (koinfeksi atau
superinfeksi), penyebaran sama seperti HBV

Hepatitis D

Viremia panjang dan infeksi persisten 55-85% kasus.


Transmisi seperti HBV dan HCV.

Hepatitis E

HEV terdapat pada tinja dan serum selama fase akut.


Epidemi penyebaran lewat air. Bisa transmisi maternalneonatal. Setelah melakukan perjalanan dari daerah
endemik.

Patofisiologi
Sistem imun bertanggung jawab untuk
terjadinya kerusakan sel hepar
1. Melibatkan respon CD8 dan CD4 sel T
2. Produksi sitokin di hepar dan sistemik
Efek sitopatik langsung dari virus

Patofisiologi Hepatitis A

Gambaran Klinis
Mulai dari asimtomatik, infeksi tidak nyata
sampai kondisi fatal dan terjadi gagal hati akut
Gejala prodromal non-spesifik
anorexia, mual muntah, lemas, atralgia, myalgia,
nyeri kepala, fotofobia, faringitis, batuk pilek,
demam (HAV&HEV)
Gejala prodromal hilang saat timbul kuning
(anoreksia, malaise bisa menetap)
Ikterus didahului urin yang gelap dan pruritus
Pembesaran dan nyeri pada abdomen kuadran
kanan atas
Splenomegali dan limfadenopati ringan

HAV

HBV

HCV

HDV

HEV

Inkubasi

15-45 hari 60-90 hari 15-160


hari

60-90 hari 14-60 hari

Onset

akut

lambat/ak lambat
ut

lambat/ak akut
ut

Usia

Anak,
dewasa
muda

dewasa
muda,
bayi,
balita

semua
umur

semua
umur

20-40
tahun

Fecal-oral

+++

+++

Percutane
us

jarang

+++

+++

+++

Perinatal

+++

Disertai
HIV

Sexual

++

Disertai
HIV

++

ringan

kadang
berat

sedang

kadang
berat

ringan

Transmisi

Klinis
Tingkat
Keparaha

HAV

HBV

HCV

HDV

HEV

Profilaksis

Vaksin
Vaksin
dilemahka rekombin
n
an

Tidak ada

Vaksin
HBV

Tidak ada

Terapi

Tidak ada
Istirahat
biasa

Pegylated
interferon
+
ribavirin
Telaprevir
boceprevi
r

interferon

Tidak ada,
istirahat
biasa

Interferon
Lamivudin
Adefovir
Pegylated
interferon
Entecavir
Telbivudin
e
Tenofovir

Komplikasi Akut

Gagal Hati Akut


Encefalopati : letargi, mengantuk, koma,
perubahan kepribadian
Edema serebral
Koagulopati (pemanjangan masa protrombin)
Multi organ failure (ARDS, aritmia jantung,
sindrom hepatorenal, asidosis metabolik,
sepsis, perdarahan gastrointestinal, hipotensi
Asites (bisa anasarka)

Hepatitis dengan Kolestasis


Ikterus sangat menonjol dan menetap selama
beberapa bulan
Bisa terjadi anoreksia dan diare persisten
Prognosis baik bagi pasien dengan resolusi
komplit
Sering pada HAV
Hepatitis Relaps
- Sering pada HAV
Muncul kembali gejala dan abnormalitas pada
tes hati setelah beberapa minggu/bulan
perbaikan atau sembuh
Prognosis baik

Diagnosis Banding

Penyakit hepar karena obat atau toksin


Hepatitis Iskemik
Hepatitis autoimun
Hepatitis alkoholik
Obstruksi akut traktus biliaris

Laboratorium

SGOT dan SGPT bervariasi 400-4000 IU tetapi


ini tidak berkorelasi dengan kerusakan sel
hepar
Ikterus terlihat pada serum bilirubin
>2,5mg/dL, biasanya meningkat sampai 520mg/dL
Bisa ditemukan neutropeni dan limfopeni dan
diikuti dengan leukopeni
PT memanjang

HBsAg IgM
AntiHAV

IgM
AntiHBc

Anti
HCV

Interpretasi Diagnostik

Hepatitis B Akut

Hepatitis B Kronis

Hepatitis A Akut
superimpose Hepatitis B
kronis

Hepatitis A dan B Akut

Hepatitis A Akut

Hepatitis A dan B Akut


(HbsAg rendah, mungkin
dalam proses penyembuhan

Hepatitis B Akut (HbsAg


rendah, mungkin dalam
proses penyembuhan)

Hepatitis C Akut

Lab pada Hepatitis A

Lab pada Hepatitis B

Profilaksis

Terdapat vaksin kombinasi untuk perlindungan


Hepatitis A dan B
Vaksin kombinasi (Twinrix-GlaxoSmithKline)
mengandung 20ug protein HBsAg (Engerix B)
dan >720 Unit Elisa hepatitis A virus yang
dilemahkan (Havrix)
3x: Bulan 0, 1, 6
Anti-HBs akan meningkat setelah vaksinasi

Vaksin

Indikasi vaksin
Pengunjung daerah resiko tinggi (Hep A)
Pekerja pembuangan air (Hep A)
Homoseksual dan biseksual pria
Multipartner
Intravena Drug User
Pekerja laboratorium
Imunisasi universal untuk neonatus (Hep B)
Pasangan dan anggota keluarga yang kontak
dengan karier Hep B
Pekerja kesehatan dan pekerja yang terpapar darah
Resipien transfusi darah, pasien hemodialisis

Prognosis

Hepatitis A sembuh sempurna tanpa gejala sisa


Hepatitis B 95-99% juga sembuh sempurna
Semakin bertambah usia prognosis semakin buruk
Bila ada underlying disease biasanya hepatitis
akan bertambah berat
Asites, edema perifer, encefalopati -> prognosis
buruk
PT memanjang, albumin darah <, hipoglikemi,
bilirubin serum sangat tinggi akan membuat
hepatitis berat
Hepatitis C tidak separah Hepatitis B pada masa
akutnya, dan biasanya tidak ada ikterik.

Rekomendasi Umum

Pasien dapat rawat jalan selama terjamin


hidrasi dan intake kalori cukup
Tidak ada diet spesifik
Protein dibatasi hanya pada pasien
encefalopati hepatik
Hindari alkohol dan obat-obatan dibatasi
Pasien diperiksa tiap minggu selama fase awal
penyakit dan terus evaluasi sampai sembuh

Anda mungkin juga menyukai