112
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
113
ABSTRACT
1. Pendahuluan
Dalam dua dekade terakhir ini tujuan pembelajaran bahasa Inggris
diupayakan untuk memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk
berlatih menggunakan bahasa target yang dipelajari dalam berkomunikasi. Hal ini
terlihat jelas dalam materi pembelajaran yang lebih mengutamakan penyelesaian
latihan-latihan (tasks) yang lebih difokuskan pada pencapaian keterampilan
berbahasa daripada ketepatan gramatika.
Sistem pembelajaran seperti ini didasarkan pada suatu konsep pembelajaran
komunikatif yang notabene diharapkan mampu melahirkan pembicara-pembicara
yang lancar dan fasih berkomunikasi menggunakan bahasa target.
Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa kelancaran dan kefasihan saja
belum cukup untuk dijadikan acuan untuk melahirkan pembicara yang memiliki
kompetensi komunikatif, mengingat ketepatan gramatika adalah salah satu faktor
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
114
115
116
117
teks siswa dilatih untuk membuat pertanyaan tentang bacaan. Selanjutnya pada fase
Generalization siswa diarahkan untuk menemukan pola dari struktur gramatika
yang dipelajari melalui contoh-contoh kalimat yang terdapat pada teks. Untuk
kegiatan Reinforcement siswa diberikan latihan-latihan yang berhubungan
dengan konsep struktur gramatika yang telah dipelajari dengan tujuan untuk
menguatkan pemahamannya. Pada fase Use siswa diarahkan dengan berbagai
aktivitas yang dapat memotivasi mereka untuk dapat menggunakan konsep yang
telah dipahami dalam situasi berbahasa secara riil. Untuk kegiatan ini, situasi riil
yang dikembangkan peneliti adalah berupa question and answer yang
menekankan pada aspek writing dan speaking.
3) Observasi/Evaluasi
Untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana
dan efektif atau tidak maka observasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat
mengidentifikasi apakah terjadi penurunan jumlah dan jenis kesalahan gramatika
setelah diimplementasikan teknik EGRU dengan sistem tanya jawab. Untuk tujuan
tersebut, maka evaluasi terhadap hasil latihan (task) siswa berupa pertanyaan dan
jawaban yang mereka buat dianalisis secara cermat. Selain mengevaluasi hasil tes
dalam membuat pertanyaan dan jawaban, peneliti juga menganalisis hasil catatan
jurnal.
Prosedur yang dipakai dalam menganalisis data adalah sebagai berikut. (1)
Data kesalahan gramatika dianalisis secara kuantitatif, yaitu dengan menghitung
jenis dan jumlah kesalahan serta mencari persentase jumlah kesalahan sesuai dengan
jenisnya.
(2)
Untuk melihat efektivitas strategi pembelajaran dengan
memanfaatkan teknik EGRU, analisis persentase reduksi kesalahan dari segi jenis
dan jumlah dilakukan secara kuantitaif yaitu dengan menggunakan formula sbb.
R=
x 100%
118
81 - 100 %
61 - 80%
41 - 60 %
21 - 40 %
0 - 20 %
sangat baik
Baik
cukup baik
Kurang
sangat kurang
Jenis Kesalahan
1
2
3
4
5+
56
7
Singular-Plural
Word Form
Word Choice
Verb Tense
Add a Word
Omit a Word
Word Order
Incomplete
Sentence
Pretest
Jml
%
140
17,41
60
7,46
18
2,23
437
54,35
46
5,72
73
9,07
29
3,60
1
0,12
Posttest 1
Jml
%
147 18,72
10
1,27
136 17,32
17
2,16
244 31,08
162 20,63
69
8,78
-
Posttest 2
Jml
%
98
17,42
20
3,55
122 21,70
59
10,49
122 21,70
83
14,76
58
10,32
-
Posttest 3
Jml
%
27
12,67
12
5,63
29
13,61
14
6,57
77
36,15
24
11,26
30
14,08
-
804
785
562
213
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
119
Pada tes awal terjadi 804 jumlah kesalahan dari 8 jenis kesalahan dari total
siswa sebanyak 41 orang. Pada siklus I tes akhir 1 terjadi penurunan jenis dan
jumlah kesalahan. Jenis kesalahan menjadi 7 buah dengan penurunan sebanyak 19
buah (dari 804 menjadi 785). Jadi terjadi penurunan jumlah kesalahan sebanyak
2,36%. Selanjutnya pada siklus II terjadi 562 kesalahan, yaitu terjadi penurunan
sebanyak 242 kesalahan (840 - 562) dengan persentase penurunan sebanyak
30,09%. Pada siklus III terjadi 213 jumlah kesalahan, dengan demikian terdapat
sebanyak 591 penurunan jumlah kesalahan (804 - 213) dengan persentase
penurunan sebanyak 73,50%. Mengacu pada hasil tersebut, maka penelitian ini
diakhiri sampai pada siklus III oleh karena kriteria keberhasilan telah terpenuhi
yaitu 70 % penurunan jumlah kesalahan dengan kategori baik.
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
120
3.2. Pembahasan
3.2.1. Hasil Tes Awal
Pada tes awal siswa diberikan 20 item tes yang menyangkut konstruksi
kalimat positif, negatif dan kalimat tanya dengan struktur gramatika yang benar. Tes
ini bertujuan untuk mendiagnose masalah gramatika siswa. Tabel 1 di atas
menunjukkan bahwa siswa memang mengalami masalah serius dalam pemahaman
dan pengaplikasian struktur gramatika, yang terbukti dari banyaknya kesalahan
yang dibuat oleh 41 siswa yaitu dengan total 804 kesalahan).
Di bawah ini adalah contoh-contoh kesalahan yang dibuat siswa dalam tes
awal.
1. The bus is leave at 4.00 pm everyday (mestinya The bus leaves at 4.00 pm
everyday)
2. Ani buy a house next year. (mestinya Ani is going to buy a house next year)
3. He playing tennis next Sunday (mestinya He is going to play tennis next
Sunday)
4. She type at her office at the moment (mestinya She is typing at her office at the
moment)
Dari 4 contoh di atas dapat dilihat jenis kesalahan yang dibuat siswa adalah
verb tense. Kesalahan jenis ini yang menduduki peringkat paling tinggi. Mengacu
pada Richards (1973) kesalahan ini termasuk jenis intralingual, yaitu ignorance of
rule restriction and incomplete application of rules.
Kesalahan jenis yang lain adalah sebagai berikut.
1. The secretary deal with daily office activity everyday (mestinya The secretary
deals with daily office activity everyday)
2. Miss Aditya work in a publishing company ( mestinya Miss Aditya works in a
publishing company)
3. Mrs. Dewi and her daughter is cooking now (mestinya Mrs. Dewi and her
daughter are cooking now
Contoh di atas menunjukkan jenis kesalahan singular-plural yang
menduduki peringkat nomor 2. Dilihat dari Richards (1973), kesalahan ini juga
merupakan jenis kesalahan intraligual, yaitu over generalization and ignorance of
rule restriction.
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
121
Dari hasil observasi awal terbukti bahwa guru tidak memberikan porsi yang
cukup untuk pembelajaran konsep gramatika. Siswa tidak banyak diperkenalkan
dengan pemanfaatan aturan-aturan gramatika dalam konteks berbahasa baik melalui
contoh- contoh kalimat yang diberikan oleh guru atau pun yang digali dari siswa.
Siswa tidak banyak dilibatkan dalam menggeneralisasi aturan sehingga hal ini
berdampak pada kurangnya pemahaman mereka. Latihan- latihan penguatan konsep
yang sangat minim berpengaruh terhadap ketidakmampuan mereka dalam
mengaplikasikan aturan gramatika pada kalimat mereka sendiri.
Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti mengupayakan
optimalisasi teknik EGRU dalam usaha memperbaiki kemampuan berkomunikasi
siswa dilihat dari ketepatan gramatika dengan melihat penurunan jenis dan jumlah
kesalahan.
3.2.2. Hasil Tes 1 Siklus I
Sesuai dengan yang direncanakan dalam skenario, teknik EGRU diupayakan
pemanfaatannya secara optimal dimana pada bagian Use (penggunaan) siswa
diarahkan untuk menggunakan aturan gramatika yang telah dipelajari melalui
strategi tanya jawab (question and answer). Untuk tujuan tersebut semua siswa
disuruh membuat 10 kalimat pertanyaan dari 3 teks sederhana yang diberikan
sebagai acuan dan 10 jawaban atas pertanyaan yang disediakan dalam wacana. Dari
kegiatan tersebut dapat dideteksi jumlah dan jenis kesalahan seperti pada tabe 01 di
atas. Adapun jenis kesalahan pada siklus I sebanyak 7 buah (terjadi penurunan 1
jenis kesalahan) dengan total kesalahan 785 (terjadi penurunan sebanyak 19 dari
804). Di bawah ini dicontohkan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa pada post
test 1 untuk jenis kesalahan add a word yang menduduki peringkat pertama:
1. What doesnt like ? (mestinya What doesnt he like ?)
2. Tom and Susan are going give a party. (mestinya Tom and Susan are going to
give a party)
3. She is listening music on the radio (mestinya She is listening to music on the
radio)
Kalau mengacu pada konsep Richards (1973) jenis kesalahan di atas
dikategorikan pada intralingual khususnya ignorance of rule restriction and
incomplete application of rules.
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
122
123
Dari hasil refleksi tersebut di atas maka pada siklus berikutnya (siklus II),
dengan mempertimbangkan semua kelemahan yang ditemukan pada siklus I,
peneliti memodifikasi teknik pembelajaran yang digunakan agar dapat menurunkan
kesalahan gramatika siswa.
3.2.4 Hasil Tes 2 Siklus II
Mengacu pada 4 kendala yang terjadi pada siklus I, maka pada
siklus ini peneliti mengharapkan kepada guru untuk melaksanakan skenario
pembelajaran sesuai dengan urutan dan waktu yang tersedia dengan tepat sehingga
tidak ada bagian yang terlewatkan/diabaikan. Konsep gramatika yang harus menjadi
penekanan pada bagian generalisasi ataupun pada penggunaan Wh-question dalam
tanya jawab juga harus diperhatikan. Untuk mengantisipasi kekurangaktifan siswa
dalam berpartisipasi dalam pembelajaran diupayakan teknik kerja kelompok dalam
kegiatan Exposure dan Generalization. Pada bagian Use masih tetap sama dengan
siklus I yaitu siswa membuat 10 pertanyaan dari 3 teks sederhana dan membuat
jawaban atas pertanyaan yang disediakan pada teks.
Dari tabel 01 di atas, jelas terlihat bahwa terdapat 7 jenis kesalahan dengan
total jumlah kesalahan 562. Contoh-contoh kesalahan yang dibuat siswa dalam
membuat pertanyaan dan jawaban pada post tes 2 adalah sebagai berikut.
1. Where does Frank works ? (mestinya Where does Frank work ?/kesalahan
verb tense)
2. What does the work start ? (mestinya What time does the work
start ?/kesalahan word choice)
3. What is he will ask him ? (mestinya What will he ask him ?/kesalahan verb
tense)
4. Frank Martin is work in a factory. (mestinya Frank Martin works in a
factory/kesalahan verb tense)
5. The work start at 7.00 (mestinya The work starts at 7.00/kesalahan singularplural)
6. He is wife drives him to work. (mestinya His wife drives him to work/kesalahan
word form)
Dari contoh jenis kesalahan di atas dan mengacu pada pendapat Richards
(1973), dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan tersebut termasuk intralingual
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
124
125
mendiskusikan penggunaan Wh-question yang ada pada siklus II. Pada fase
Reinforcement, latihan difokuskan pada penggunaan Wh-question dalam membuat
kalimat tanya.
3.2.3. Hasil Tes 3 Siklus III
Dari tabel 01 dapat dilihat bahwa pada siklus III ini telah terjadi 213 jumlah
kesalahan dari 7 jenis kesalahan. Dibandingkan dengan jumlah kesalahan pada tes
awal (804 kesalahan), maka terjadi penurunan jumlah kesalahan sebanyak 591 buah,
dengan persentase penurunan 73,50%. Dari hasil tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa teknik EGRU cukup efektif sebagai upaya dalam membantu
memperbaiki kemampuan komunikatif siswa dilihat dari ketepatan pemanfaatan
struktur gramatika. Dari segi jenis kesalahan tidak banyak penurunan yang terjadi,
yaitu hanya 1 jenis dalam tiga siklus, yaitu jenis incomplete sentence akan tetapi,
dari segi jumlah kesalahan dari tes awal sampai dengan tes akhir 3 telah terjadi
penurunanan yang cukup signifikan (73,50%) terkategori baik. Dengan demikian
penelitian ini diakhiri sampai pada siklus III.
Untuk di siklus 3 ini jenis kesalahan peringkat pertama adalah add a
word. Di bawah ini adalah contoh-contoh kalimatnya.
1. Arthur is businessman.(mestinya Arthur is a businessman)
2. Susan is reading magazine.(mestinya Susan is reading magazine)
3. He is going the country side (mestinya He is going to the country side)
Jenis kesalahan ini oleh Richards (1973) terkategori ignorance of rule
restriction.
Jenis kesalahan lainnya yang dibuat siswa antara lain.
1. At 7.00 work starts.(mestinya work starts at 7.00)
2. Drives him to work his wife.(mestinya His wife drives him to work)
Dua contoh di atas adalah kesalahan jenis word order. Kalau dirujuk
pendapat Richards (1973) kesalahan ini bisa dikategorikan intralingual, yaitu
ignorance of rule restriction or false concept hypothesized.
Temuan lain yang cukup menarik dari catatan jurnal peneliti menunjukkan
bahwa dengan diadakanya modifikasi pada fase Exposure yaitu mencari kesalahan
dan memperbaiki kesalahan, siswa sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam
menemukan kesalahan gramatika dan mencarikan solusinya. Begitu pula dalam
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
126
kegiatan Generalisation sebagian besar siswa mampu melengkapi tabel pada pola
tenses dan kalimat tanpa menemui kesulitan. Pada bagian Reinforcement tidak
terlihat adanya kebingungan siswa dalam menggunakan Wh-question. Dengan
demikian mereka dapat mengaplikasikan aturan gramatika pada fase Use sehingga
terbukti terjadinya penurunan jumlah kesalahan. Dapat diintisarikan bahwa teknik
EGRU dengan Question and Answer yang diaktifkan dengan strategi belajar
kelompok dapat menurunkan kesalahan gramatika siswa sebagai upaya
memperbaiki kemampuan komunikatif mereka.
4. Penutup
Dari hasil dan pembahasan permasalahan di atas, dapat ditarik simpulan. (1)
Teknik EGRU dengan question and answer yang diaktifkan dengan strategi belajar
kelompok dapat menurunkan jenis dan jumlah kesalahan gramatika siswa sebagai
upaya memperbaiki kemampuan komunikatif siswa. Hal ini terbukti dari penurunan
jenis dan jumlah kesalahan dari tes awal sampai dengan tes akhir 3, yaitu dari 8 jenis
kesalahan yang berjumlah 804 buah pada tes awal, menjadi 7 jenis kesalahan
dengan jumlah 785 pada tes akhir 1, kemudian menjadi 562 kesalahan pada tes
akhir 2 dengan jenis kesalahan yang sama. Dan terakhir menjadi 213 kesalahan pada
tes akhir 3 dengan jenis kesalahan yang juga sama yaitu 7 jenis. Adapun persentase
penurunan jumlah kesalahan dari tes awal, yaitu 2,36% pada akhir siklus I,
kemudian 30,09% pada akhir siklus II dan 73,50% pada akhir siklus III. (2)
Teknik EGRU yang dikombinasi dengan question and answer pada fase kegiatan
Penggunaan (Use) dan strategi kerja kelompok terbukti efektif meningkatkan
ketepatan penggunaan struktur gramatika siswa dalam berkomunikasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat diajukan rekomendasi. (1) Kepada
guru Bahasa Inggris disarankan untuk mengefektifkan pemanfaatan EGRU
secara lebih optimal dalam pembelajaran gramatika dengan memodifikasinya
dengan question and answer dan strategi belajar kelompok. (2) Kepada siswa
hendaknya lebih banyak berlatih menggunakan konsep gramatika yang telah mereka
pahami dalam membuat kalimat sehingga mereka mampu meningkatkan ketepatan
gramatika mereka. (3) Kepada peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat
memberi masukan yang bermanfaat untuk melakukan penelitian lain dalam
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004
127
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I Wayan. 1992. The Problems Faced by the Teachers of English and
Steps Taken in Account in Strengthening and Developing the Teachers of
English either in Junior and Senior High School. Paper Presented at the
Silver Jubilium, the English Department of the Faculty of Teacher Training
and Education. Singaraja.
Arnold, Jane. 1991. Reflections on Language Learning and Teaching: An
Interview with Wilga Rivers. English Teaching Forum. 24.1: 2-5.
Harmer, Jeremy. 1991. The Practice of English language Teaching. London:
Longman Group UK Ltd.
Ratminingsih, Ni Made. 1995. Communicative Language Teaching of a Foreign
Language: The Indonesian 1984 Senior High School English Syllabus.
Masters Thesis. Deakin University: School of Languages Interpreting and
Translating.
Ratminingsih, dkk., 1997. Meningkatkan Kompetensi Komunikatif Siswa SMU
Lab STKIP Singaraja Melalui Teknik Question and Answer dalam
Pengajaran membaca Wacana Berbahasa Inggris. Laporan penelitian,
STKIP Singaraja.
Ratminingsih, dkk., 1998. Pemberdayaan Kemampuan Komunikatif Siswa SMU
Lab STKIP Singaraja dalam pengajaran Membaca Wacana Berbahasa
Inggris melalui Teknik Question and Answer dengan Stimulus
Bervariasi. Laporan penelitian STKIP Singaraja.
Richards, Jack.C. 1973. Error Analysis. Perspective on Second Language
Acquisition. London: Longman Group UK ltd.
Tomlinson, Brian. 1990. Managing Changes in Indonesian High School. ELT
Journal 44.1: 25-27.
________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.
XXXVII Oktober 2004