Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LAODE YAZID BASHAR

NIM : AK.12.041

JUDUL : IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB DIARE PADA AIR GALON YANG


BEREDAR DIKENDARI
LATAR BELAKANG :
Air galon sudah menjadi konsumsi hampir semua kalangan masyarakat dikota kendari.
Meningkatnya minat masyarakat terhadap kebutuhan akan air minum galon maka menyebabkan
meningkatnya produksi galon dikota kendari. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan air
galon banyak produsen air galon memilih memasarkan air galon mereka dengan cara pesan antar
ke semua masyarakat dikota kendari. Hal ini menyebabkan kebersihan air galon semakin tidak
terjamin sehingga membuat saya memilih untuk meneliti kebersihan air galon tersebut mengenai
keberdaan bakteri penyebab diare pada air galon yang beredar di seluruh kota kendari.
JUDUL :

IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL PADA


RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA

LATAR BELAKANG :
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang,
dan bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau pathogen, menggunakan
sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan
inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik,
gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut
peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik,
walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan
viroid. infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi yang terjadi di rumah sakit dan
menyerang penderita-penderita yang sedang dalam proses asuhan keperawatan Di Indonesia,
infeksi nosokomial ini juga tidak asing lagi. Hal ini ditandai dengan adanya Panitia Medik
Pengendalian Infeksi Nosokomial di sebagian besar rumah sakit yang ada di Indonesia.
Persyaratan utama setiap rumah sakit ialah tidak membahayakan pasien , kata
Florence Nightingale. Ternyata, pasien dalam menjalani perawatan di rumah sakit dapat
terinfeksi oleh mikroorganisme yang bersifat patogen. Istilah bagi infeksi ini yaitu penyakit
nosokomial yang telah dikenal sekitar tahun 1960-an. Pada abad ke- 18, pencegahan tersebarnya
penyakit dalam masyarakat, si sakit akan dikucilkan di rumah sakit demam, rumah sakit cacar,
sanatorium tuberkulosis, atau rumah hama
Dari uraian di atas saya tertarik untuk melakukan pengidentifikasian bakteri penyebab
infeksi nosokomial di rumah sakit, dan tepatnya pada ruang oprasi di rumah sakit tersebut.

Karena ruang bersalin adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan persalinan yang
seharusnya mempunyai ruangan yang bebas dari mikroorganisme patogen (ruangan yang steril).

JUDUL :

UJI DAYA BUNUH AIR REBUSAN DAUN LIDAH BUAYA (ALOE VERA L)
TERHADAP STREPTOCOCCUS PYOGENES

LATAR BELAKANG :
Antibakteri adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan
bakteri. Antibakteri dalam definisi yang luas adalah suatu zat yang mencegah terjadinya
pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Antibiotik maupun antibakteri sama-sama menyerang
bakteri, kedua istilah ini telah mengalami pergeseran makna selama bertahun-tahun sehingga
memiliki arti yang berbeda. Antibakteri biasanya dijabarkan sebagai suatu zat yang digunakan
untuk membersihkan permukaan dan menghilangkan bakteri yang berpotensi membahayakan
(Volk and Wheeler, 1993).
Antibakteri adalah jenis bahan tambahan yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah
kebusukan atau keracunan oleh mikroorganisme pada bahan pangan. Beberapa jenis senyawa
yang mempunyai aktivitas antibakteri adalah sodium benzoat, senyawa fenol, asam-asam
organik, asam lemak rantai medium dan esternya, sulfur dioksida dan sulfit, nitrit, senyawa
kolagen dan surfaktan, dimetil karbonat dan metil askorbat. Antibakteri alami baik dari produk
hewani, tanaman maupun mikroorganisme misalnya bakteriosin (Luthana, 2008).
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan
pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya
tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 m. S.
aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S.
aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran
pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada
individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier..
Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon;
adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi
imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.
Lidah buaya sering disebut sebagai miracle plant atau universal healer, karena
kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Khasiat yang terdapat dalam
tanaman lidah buaya ini tidak terlepas dari kandungan senyawa aktif di dalamnya. Penelitian
mengemukakan bahwa lidah buaya terbukti mengandung 75 zat aktif, meliputi vitamin, mineral,
gula, lignin, sterol, saponin, asam salisilat, asam amino, mono dan polisakarida, enzim oksidase,
sterol, senyawa-senyawa organik seperti aloin, emodin, barbaloin, saponin, sterol dan lainnya.
Dari sekian banyak zat aktif yang ditemukan di dalamnya, aloin yang merupakan golongan
antrakuinon, fenol, tanin, sterol dan saponin diketahui memiliki sifat antibakteri.

Anda mungkin juga menyukai