PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Kepemimpinan adalah Suatau peranan dan juga
merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang lain. Pemimpin adalah Anggota dari suatu perkumpulan yang diberi suatu kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai dengan kedudukannya.
Seorang Pemimpinan adalah Seseorang dalam suatu
perkumpulan yang diharapkan mampu menggunakan pengaruhnya dalam mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok yang disertai dengan penuh kejujuran.
Pemimpin yang jujur adalah Seorang yang memimpin
dan bukan seorang yang menggunakan kedudukan untuk memimpin.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 2
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Aspek-aspek kepribadian kepemimpinan yang efektif,
diantaranya adalah :
a. Inteligensi yang cukup tinggi
b. Kemampuan melakukan analisis situasi dalam mengambil
keputusan
c. Kemampuan mengaplikasikan hubungan manusiwi yang
efektif agar keputusan dapat dikomunikasikan
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 3
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Mengapa Kaderisasi diperlukan ???
Dalam suatu organisasi ada suatu ketentuan periode kepemimpinan seseorang.
Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang mehendaki
pemimpinnya diganti, baik secara wajar maupun tidak wajar.
Proses alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan
memimpin.
Kematian.
Organisasi membuat perkiraan dalam jumlah, jenis dan
kualitas pemimpin yang diperlukan dimasa depan secara berkesinambungan.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 4
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Proses kaderisasi terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu :
1. Kaderisasi Informal 2. Kaderisasi Formal
Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat
intern, adalah :
a) Memberi kesempatan menduduki jabatan pemimpin
pembantu
b) Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi
c) Memberikan tugas belajar
d) Penugasan sebagai pucuk pimpinan suatu unit
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 5
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat
ekstern, adalah :
a) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga
pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat memimpin suatu unit yang sesuai.
b) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga
pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi di dalam atau di luar negeri.
c) Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal
dengan program khusus atau spesialisasi.
d) Menerima sejumlah generasi muda dari suatu lembaga pendidikan
untuk melakukan kerja praktik di lingkungan organisasi
d) Memberikan beasiswa pada anak-anak yatim piatu atau pada orang
tuanya yang tidak mampu.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 6
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
HAK ASASI MANUSIA DALAM
KEPEMIMPINAN Berbagai komponen HAM, antara lain yaitu :
Hak Hidup
Hak Bebas dari perbudakan
Hak sama terhadap undang-undang
Hak berkumpul dan mengeluarkan pendapat
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 7
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Harkat Manusia menyangkut tiga aspek, yaitu :
a) Harkat manusia sebagai mahluk individu
Hak asasi manusia yang utama adalah hak hidup dan keselamatan diri
b) Harkat manusia sebagai mahluk sosial
Hak asasi yang utama dan bersifat prinsipel adalah kebebasan untuk beragama, berupa kemerdekaan seseorang atau sekelompok orang.
c) Harkat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
Menempatkan manusia sebagai mahluk yang mulia dibanding dengan mahluk-mahluk yang lain
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 8
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Peningkatan kualitas kepemimpinan berarti suatu
upaya untuk meningkatkan kemampuan, kualitas, dan kompetensi seseorang dalam memimpin suatu organisasi atau yang lainnya.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 9
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Usaha peningkatan kualitas kemampuan mengali
kreativitas dilingkungan orang yang dipimpin sebagai anggota organisasi, usaha-usaha tersebut adalah, sebagai berikut :
1. Berpikir efektif dalam menetapkan keputusan
a) Berpikir yang bersifat intrapersonal yakni yang berlangsung
didalam psikis atau otak seseorang, yang bersangkut dengan atau dirinya sendiri. b) Berpikir yang bersifat intrapersonal yakni yang berlangsung didalam psikis atau otak seseorang, yang berhubungan dengan dan berakibat sesuatu pada orang.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 10
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
2. Mengkomunikasikan hasil berpikir
a) Hasil berpikir yang dikomunikasikan sebaiknya yang telah
melalui proses berpikir rasional, kritis dan objektif. b) Pimpinan harus mengetahui secara tepat tujuan pembicaraan atau tulisan yang akan dikomunikasikannya. c) Pimpinan harus berusaha menguasai secara baik, tentang bahan atau pesan dan masalah yang akan dibicarakan atau disampaikannya secara tertulis. d) Pimpinan harus berusaha mempergunakan kata-kata yang sesuai dengan kondisi atau tingkat pemahaman, pendengar atau pembaca pesan yang disampaikan. e) Siapkan diri untuk menjadi pendengar saran, kritik, pendapat dan lain-lain. f) Pimpinan sebaiknya tidak memasakkan diri berbicara atau menulis pesan dalam keadaan emosional. Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 11 PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
3. Meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah
a) Partisipasi secara fisik menggunakan tenaga dan anggota
tubuh dalam berbagai kegiatan oraganisasi yang memerlukannya.
b) Partisipasi secara nonfisik biasanya lebih banyak
dilakukan anggota organisasi dalam menunjang suatu kegiatan kepemimpinan.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 12
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
4. Mengali dan meningkat kreativitas
Kreativitas berasal dari kata kreatif yang artinya memiliki daya
cipta, memiliki kemampuan untuk mencipta, bersifat daya cipta, kecerdasan dan imaginasi. Untuk memotivasi pemimpin dapat menempuh dengan jalan, sebagai berikut :
a) Menciptakan dan mengembangkan suasana atau iklim
organisasi yang merangsang kreativitas. b) Menciptakan dan mengembangkan kerja sama yang dapat menumbuhkan perasaan ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan usaha mengembangkan dan memajukan organisasi. c) Merumuskan tujuan yang menuju kepentingan bersama, diiringgi dengan usaha memasyarakatkannya di lingkungan anggota organisasi.
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 13
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Lima penyebab utama yang harus diatasi oleh
pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi tidak kreatif dan inovatif, yaitu :
1. Suasana atau kondisi organisasi
2. Kepribadian anggota organisasi
3. Tekanan rekan sejawat
4. Sikap pimpinan pada jenjang bawahan
5. Kurang dorongan dan pelatihan
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 14
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Pemimpin adalah orang yang kreatif dan berusaha
untuk kreatif dalam bekerja, untuk itu pemimpin perlu melakukan upaya-upaya, sebagai berikut :
Memberikan prioritas terhadap pekerjaan sehari-
hari untuk diberikan perhatian yang lebih besar
Dalam pengaturan waktu sisihkan secara khusus
waktu untuk memikirkan pekerjaan
Pikirkan juga pekerjaan yang akan dilegalisasikan
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 15
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Berikan kesempatan dan pertimbangan saran dari
anggota organisasi atau orang luar
Sediakan juga waktu untuk membawa bahan-bahan
yang berhubungan dengan pekerjaan dari berbagai sumber
Sediakan waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan
dalam arti luas
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 16
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006
Beberapa ide atau pemikiran mendasar yang harus
dimiliki oleh pemimpin dalam meningkatkan kualitas berpikir, yaitu :
1) Pemikiran tentang pekerjaan manajerial
2) Pemikiran tentang kepemimpinan
3) Pemikiran karier manajerial
Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A Hal : 17
PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta, 2006