A. PENERAPAN KEPEMIMPINAN
DEFISINI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain melakukan
tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat perbedaan kontras antara
kepemimpinan dan diktator. Diktator mengejar pihak lain untuk bertindak dengan kekerasan
fisik ataupun ancaman di bawah kekuatan fisik. Beberapa orang berpendapat bahwa seorang
pemimpin yang efektif dapat menyebabkan pengikutnya secara tidak sadar dengan
kemampuan dirinya berkorban demi organisasi (Bass, 1985 dalam Locke, et al, 1991).
Secara etimologi telah banyak konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli tentang
pengertian kepemimpinan. Dalam kutipan Gibson et al (2006) mengatakan bahwa
kepemimpinan (leadership) merupakan suatu usaha menggunakan pengaruh untuk
memotivasi individu dalam mencapai beberapa tujuan. Kemudian dalam kutipan John P.
Kotter (2001) memberikan defenisi kepemimpinan sebagai perangkat proses yang terutama
ditujukan untuk menciptakan organisas atau menyesuaikan terhadap keadaan yang jauh
berubah.Kepemimpinan dapat diartikan sebagai pengaruh seseorang dalam proses
pekerjaan yang bertujuan untuk memotivasi pegawai dalam mencapai sasaran dalam
pekerjaannya baik didalam maupun diluar organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Teori Kepemimpinan Ada beberapa teori tentang kepemimpinan yang dikemukakan oleh
para ahli. Yaitu:
A. Teori sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik (fisik, mental dan kepribadian) yang
dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan.Teori ini diasumsi bahwa beberapa orang
merupakan pemimpin yang alamiah dan dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang
lain seperti berenergi yang tidak habis-habisnya, intuisi yang mendalam, pandangan masa
depan yang luar biasa dan kekuatan persuasive yang tidak tertahankan.
Tujuan Kepemimpinan
Tujuan dari kepemimpinan dalam suatu organisasi yaitu:
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan diantaranya adalah:
A. Fungsi instruktif
Fungsi kepemimpinan adalah sebagai komunikator yaitu melakukan perintah berupa isi, cara
melakukan, waktu pelaksanaan dan tempat melakukan perintah agar keputusan terwujud
dengan efektif. Artinya, pemimpin berfungsi untuk memberi perintah dan yang dipimpin
berfungsi melaksanakan perintah pemimpin.
B. Fungsi konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif yaitu dapat berkomunikasi dua arah. Tujuannya
adalah sebagai upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan
konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
C. Fungsi partisipasi
Fungsi partisipasi adalah pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan
keputusan ataupun dalam pelaksanaan keputusan.
D. Fungsi delegasi
Pemimpin memiliki fungsi delegasi yaitu suatu bentuk kepercayaan seorang pemimpin
kepada seseorang yang diberi mandat untukMelaksanakan dan bertanggung jawab atas
pelimpahan wewenang.
E. Fungsi pengendalian
Dalam melaksanakannya, kepemimpinan juga dapat dilakukan dengan bimbingan,
pengarahan, koordinasi, dan pengawasan terhadap kegiatan para bawahannya.
Gaya Kepemimpinan
Menurut Veithzal Rivai (2004) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin baik yang tampak maupun yang tidak tampak
oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, sikap, sifat dan keterampilan yang mendasari perilaku seseorang.
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik, gas dan alat-alat
laboratorium.
b. Meningkatkan efisiensi biaya (opersional cost).
c. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu, baik dari pengguna maupun Pengelola
laboratorium.
d. Meningkatkan kualitas dari keterampilan pengelola laboratorium dan petugas
laboraorium/laboran.
e. Baik pengelola laboratorium dan teknisi laboratorium/laboran harus dapat Bekerja sama
dengan baik sebagai satu “Team-Work”. Bekerja dengan satu team, jauh lebih baik dari
pada bekerja secara sendiri/mandiri.
B. PENGEMBANGAN ORGANISASI
Definisi Pengembangan organisasi
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang
berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan
seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)
b. Kekuatan internal
- Struktur, system dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak
cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk
mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/461294659/A-RAHMAT-SALEH-NUR-MAKALAH-
KEPEMIMPINAN-DAN-PENGEMBANGAN-ORGANISASI-docx
https://id.scribd.com/document/455317092/PAPER-KEPEMIMPINAN-DAN-
PENGEMBANGAN-ORGANISASI-1