Anda di halaman 1dari 11

BAB VIII

STRUKTUR SESAR
8.1. Dasar Teori

Defenisi Sesar (fault)


Patahan atau sesar ( atau istilah geologinya "fault" ) adalah satu bentuk
rekahan pada lapisan batuan bumi yang memungkinkan satu blok batuan bergerak
relatif terhadap blok yang lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik,
ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yang lainnya. Pergerakan yg tibatiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Sistem tegasan yang bekerja pada suatu material atau batuan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan atau deformasi. Apabila tegasan tersebut
menyebabkan batuan pecah dan pecahannya relatif saling bergerak maka bidang
patahannya dinamakan sebagai struktur patahan atau struktur sesar ( brittle
failure ). Pada ujung atau tepi jalur patahan, umumnya batuan terdeformasi
berupa lipatan yang mencerminkan semi brittle atau ductile.
Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi disepanjang bidang
sesarnya, sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak - jejak
pergeserannya berupa gores garis ( Slicken line ), atau indikasi lainnya seperti
drag fault.
Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar
sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan
sebagai rekahan atau retakan pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang
mengalami pergerakan.
Pada kenyataannya, sangat sulit mendapatkan kenampakan pensesaran yang
ideal, terlebih lagi iklim di negeri kita yang tropis. Pada iklim tropis, proses
pelapukan batuan berlangsung lebih intensif sehingga merusak dan mengubur
tanda - tanda pensesaran di permukaan bumi. Namun tanda - tanda adanya sesar
dapat diketahui antara lain melalui : zona hancuran, gores - garis, gawir
sesar, triangular facet, pengkekaran intensif, perubahan litologi yang tiba - tiba,
breksi sesar, milonit dan pembelokan sungai secara tiba - tiba.

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut,
antara lain :

Billing ( 1959 )

Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran
relatif ( displacement ) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran
tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan
bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan
kilometer.

Ragan ( 1973 )

Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Park ( 1983 )

Sesar adalah suatu bidang pecah ( fracture ) yang memotong suatu tubuh batuan
dengan disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang pecahnya.
A. Geometri dan Klasifikasi
Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat gerak
dari proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam penamaan jenis
sesar sesuai dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk mempelajari sesar terlebih
dahulu harus mengetahui unsur - unsur geometri dari sesar itu sendiri.
Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :
1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya
pergeseran.
2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan
permukaan bumi.
3. Fault trace adalah jejak sesar.
4. Fault outcrop adalah singkapan sesar.
5. Fault scarp adalah gawir sesar.
6. Fault zone adalah zona sesar.
7. Fault wall adalah dinding sesar.
8. Hanging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesar.
9. Foot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar.
10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 2

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling
berimpit.
12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan
jurus bidang sesarnya.
13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus
terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang
sesarnya.
14. Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horizontal
15. Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertical
16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang
sebenarnya.
17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang.
18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang
sesar dengan bidang horisontal.
19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang
berada di hadapannya.
20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok
yang bergeser dan diukur pada bidang sesar.
21. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar terhadap
jurus bidang sesar.
22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan
kemiringan bidang sesar.
23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.
24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis - garis lurus
yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.
25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus
bidang sesar.

B. Klasifikasi Sesar
Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang berbeda.
Beberapa klasifikasi diantaranya adalah:

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 3

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


1. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain ( sesar bidang perlapisan, sesar
longitudinal, sesar transversal ).
2. Berdasarkan pola kumpulan seasar ( sesar radial, sesar paralel, sesar
enechelon ).

C. Sistem Sesar
Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar
normal dan sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya, yaitu sesar
miring (Oblique fault), yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis sesar.
Terbentuknya struktur sesar di suatu daerah umumnya tidak tunggal, artinya
suatu sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya sama) disuatu
daerah selalu terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran yang bervariasi.
Kelompok struktur sesar demikian dinamakan sistem sesar.
1. Sesar naik (Thrust fault)
Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif bergerak naik
terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk sesarnya, posisi
tegasan utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan tegasan menengah
adalah vertical. Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri sendiri atau berkembang
tunggal. Sejumlah sesar naik yang terbentuk pada periode tektonik yang sama
dinamakan sebagai thrust systems. Thrust system, ada dua jenis pola sesar utama,
yaitu imbricate fan dan duplexes. Pola struktur Imbricate fan dicirikan dengan
adanya thrust sheet yang di dalamnya berkembang struktur lipatan asimetri dan
rebah mengikuti arah tectonic transport, sedangkan di dalam pola duplex, thrust
sheet dilingkupi oleh sesar. Sesar naik dengan pola Imbricate fan atau pola susun
genteng dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu trailling imbricate fan dan leading
imbricate fan. Kedua jenis pola sesar tersebut dibedakan berdasarkan besarnya
jarak pergeseran. Trailling imbricate fan dicirikan oleh adanya displacement yang
besar pada bagian paling belakang dari seluruh sesar naik, sebaliknya dinamakan
leading imbricate fan.

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 4

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


Sesar naik dapat dibedakan jenisnya berdasarkan pada posisi bidang sesar
terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang terbentuk di
bagian belakang sumbu lipatan dinamakan sebagai forelimb thrust, sedangkan
yang berkembang dibagian depan sumbu lipatan dinamakan sebagai backlimb
thrust. Berdasarkan pada tectonic transportnya, sesar naik dibedakan menjadi
back thrust dan fore thrust. Apabila gerak relatif dari sesar naik searah dengan
pada tectonic transportnya, maka sesar naik tersebut dinamakan sebagai fore
thrust dan sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Back thrust yang terbentuk
di dalam thrust sistem dapat membentuk pop-up dan triangle zone. Di dalam
thrust system, posisi bidang sesar dapat relatif sejajar dengan bidang lapisan
batuan yang dinamakan sebagai flat dan apabila memotong bidang lapisan
dinamakan sebagai ramp.
Apabila posisi flat searah dengan tectonic transport dinamakan frontal ramp
dan sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Gerak relatif suatu blok terhadap
blok yang lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok hanging wall yang
menumpang di atas flat dinamakan sebagai hangingwall ramp sedangkan blok
foot wall yang berada di bagian ramp dinamakan sebagai footwall ramp.
Terbentuknya sejumlah sesar naik tidak terjadi secara bersamaan melainkan
terbentuk secara berurutan. Apabila urutan pembentukan sesar naiknya makin
muda ke arah hanging wall dinamakan sebagai overstep dan jika terjadi
sebaliknya dinamakan sebagai piggyback.

Pembentukan

sesar

naik

selalu

berasosiasi dengan pembentukan lipatan, oleh karenanya pola lipatan dan sesar
naik yang terbentuk relatif bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan. Contoh
pola struktur demikian dijumpai di daerah Majalengka dan di daerah lain seperti
di Kalimantan timur.

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 5

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 8.1. Sesar Naik (Thrust fault)

2. Sesar turun atau normal


Sesar normal terbentuk akibat adanya tegasan ekstensional, sehingga pada
bagian tertentu gaya gravitasi lebih dominan. Kondisi ini mengakibatkan
dibeberapa bagian tubuh batuan akan bergerak turun yang selanjutnya lazim
dikenal sebagai proses pembentukan sesar normal. Sesar normal terjadi apabila
Hanging wall relatif bergerak ke bawah terhadap foot wall. Gerak sesar normal ini
dapat murni tegak atau disertai oleh gerak lateral. Sistem tegasan pembentuk sesar
normal adalah ekstensional, dimana posisi tegasan utamanya vertikal sedangkan
kedudukan tegasan menengah dan minimum adalah lateral. Sesar normal
umumnya terbentuk lebih dari satu bidang yang posisinya relatif saling sejajar.
Apabila bidang sesarnya lebih dari satu buah, maka bagian yang tinggi
dinamakan sebagai horst dan bagian yang rendah dinamakan sebagai graben.
Selanjutnya apabila jenjang dari bidang sesar normal ini hanya berkembang di
salah satu sisi saja maka kelompok sesar tersebut lazim dinamakan sebagai half
graben dan apabila jenjang bidang sesar normalnya berpasangan maka dinamakan
sebagai graben. Berdasarkan pada bentuk bidang sesar, maka sesar normal ini
dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu planar ekstensional fault dan listric
ekstensional fault. Selanjutnya Planar ekstensional fault berdasarkan ada tidaknya
rotasi, dibedakan menjadi Non-rotational planar fault dan Rotational planar fault.
Secara lokal, pembentukan sesar normal dapat terjadi akibat sistem tegasan
kompresional. Terbentuknya Pull apart basin, merupakan salah satu contoh
dalam kasus ini. Contoh ideal dari pembentukan pull apar basin adalah
terbentuknya beberapa rendahan atau cekungan. Di beberapa lokasi sepanjang

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 6

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


jalur Sesar Semangko, dijumpai beberapa danau yang pembentukannya dikontrol
oleh sesar ini.
Pembentukan sesar Semangko ini dipengaruhi oleh sistem tegasan
kompresional, sedangkan pembentukan danaunya sendiri dipengaruhi oleh
tegasan ekstensional. Dalam kasus ini pembentukan pull apart terjadi pada bagian
sesar en-echelon. Di dalam eksplorasi migas, ekstensional fault sistem sangat
penting dipelajari, karena sistem sesar ini mengontrol pembentukan tinggian dan
cekungan. Model geometri cekungan sangat dipengaruhi oleh pola struktur
sesarnya yang selanjutnya mempengaruhi geometri dari cekungan itu sendiri.
Graben dan half graben merupakan dua model bentuk cekungan yang seluruhnya
dikontrol oleh pola sesarnya. Dalam geometri cekungan asimetri half graben,
sesar normal yang berkembang pada batas-batas cekungan dapat berupa simple
border fault system atau distributary border fault system. Selanjutnya pada sisi
lain dari suatu cekungan dapat berupa flexure shoulder dan fault shoulder.
Planar ekstensional fault adalah sesar normal dengan bidang sesar datar atau
semu datar. Gerak sesarnya dapat atau tanpa disertai oleh rotasi. Ada berbagai
macam jenis sesarnya, antara lain planar non-rotational faulting, planar rotational
faulting, sigmoidal rotational faulting, planar detachment faulting, kinked planar
detachment faulting.
Listric ekstensional fault dicirikan oleh bidang sesar yang melengkung,
semakin ke arah atas, bidang sesarnya semakin tegak sedangkan ke arah bawah
semakin melandai bahkan dapat horisontal. Ciri lain dari sesar ini adalah
dijumpainya roll-over anticline dengan bagian puncak umumnya disertai oleh
amblasan. Sesar ini dapat berdiri sendiri misalnya pada basal detachment atau
dapat pula berpasangan seperti di dalam imbricated system. Di dalam zona sesar
ini, bagian hanging wall umumnya disertai oleh sejumlah sesar lain yang
ukurannya lebih kecil. Sesar - sesar sekunder ini dapat bersifat sebagai antithetic
atau synthetic terhadap sesar utamanya. Berdasarkan pada geometrinya, sesar
listric ini dapat dibedakan menjadi listric faulting-concave upwards, listric
faulting-convex upwards dan listric faulting-ramp atau flat trajectories. Pada
bagian hanging wall ini berkembang sejumlah struktur sekunder baik yang

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 7

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


sifatnya synthetic maupun anthitetic. Anticline roll over dan crystal collapse juga
berkembang pada blok hanging wall.

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 8

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 8.2. sesar normal atau turun

3. Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan
kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama
dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah adalah
vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal,
sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di dalam sistem
sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral dan
dekstral. Seperti halnya sesar naik, sesar mendatar pun umumnya tidak berdiri
tunggal melainkan terdiri dari beberapa bidang sesar yang selanjutnya membentuk
zona sesar. Di dalam zona sesar mendatar, umumnya sesar ini membentuk segmen
- segmen sesar yang merencong.

Gambar 8.3. Sesar mendatar

8.2. Alat dan Bahan


8.2.1. Alat

Dimas Hardiyantara/13307015

Institut Teknologi Medan / Hal 9

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


8.2.2. Bahan
8.3. Prosedur Kerja

8.4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dari maklah ini adalah sebagai
berikut:
1.

Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya


pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya.
Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan
kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa
centimeter hingga puluhan kilometer.

2.

Sesar dapat diklasifikasikan berdasarkan :


a. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan,
sesar longitudinal, sesar transversal).
b. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar paralel, sesar en
echelon).

3. Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar
normal atau sesar turun dan sesar mendatar.

Dimas Hardiyantara/13307015
10

Institut Teknologi Medan / Hal

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

DAFTAR REFERENSI

1. Pengenalan geology dasar, Fakultas Teknology Kebumian dan Energy,


Universitas

Trisakti.

2. www.arif_eka.blogspot.com/pengenalan_dasar_sesar / di akses pada tanggal 15


Oktober 2013.
3. www.edublog.blogspot.com/resume_sesar / di akses pada tanggal 16 Oktober
2013.
4. www.USGS.com / di akses pada tanggal 16 Oktober 2013.

Dimas Hardiyantara/13307015
11

Institut Teknologi Medan / Hal

Anda mungkin juga menyukai