individu umat Islam pada masa itu. Itu betul, tapi perlu kita
pahami juga bahwa itu bukanlah satu-satunya faktor, justru
harus dikatakan bahwa kapasitas individu-individu yang hebat
itu juga adalah buah diterapkannya Islam sebagai sistem
hidup, baik dalam tataran individu, kelompok, hingga negara.
Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhori,
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia, akhlak dan peradaban mulia adalah buah yang
dihasilkan oleh aqidah dan syariat Islam yang terterapkan
secara sempurna dalam seluruh aspek kehidupan.
Islam sedari awal diutus memberikan petunjuk jalan yang
harus ditempuh oleh manusia. Islam memberikan hal penting
yang memberikan arti sesungguhnya dari kehidupan manusia.
Hal penting tersebut adalah alasan dan tujuan hidup manusia
di muka bumi. Islam menggambarkan secara definit dari mana
dan akan ke mana kehidupan ini berawal dan berakhir. Rekanrekan bisa bayangkan, seandainya tidak ada informasi dan
definisi yang jelas tentang alamat tempat kita hadir saat ini,
kira-kira bisakah rekan-rekan detik ini menginjakkan kakinya
di tempat ini? Demikian juga pentingnya sebuah tujuan hidup,
karena ketika manusia tidak punya tujuan, maka hampir bisa
dipastikan hidup manusia akan nyasar ke arah kesesatan.
Allah Swt berfirman dalam QS adz Dzariyat ayat 56,
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku
Dalam ayat tersebut, Allah Swt menegaskan bahwa tujuan
manusia diciptakan adalah untuk mengabdi kepada-Nya.
Maka segala aktivitas manusia, mulai dari bangun tidur
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir
Demikianlah sifat dasar manusia. Kecintaan kepada harta
benda, anak keturunan, dan gampangnya manusia untuk
berkeluh kesah, adalah hal-hal yang menjadi paket penciptaan
manusia. Maka Islam hadir untuk meluruskan bahwa segala
sifat dasar manusia tersebut, hendaknya ditundukkan pada
kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya. Karena yang demikian,
adalah hakikat sebenarnya dari bentuk pengabdian manusia
kepada Allah Swt.
Rekan-rekan sepertjuangan, inilah yang menjadi salah
satu kunci kegemilangan peradaban Islam. Manusia-manusia
yang hadir adalah manusia yang menjadikan segala sesuatu
dalam hidupnya sebagai bagian dari ketundukan kepada Allah
Swt. Motivasi yang mendasari segala aktivitasnya adalah
motivasi ruhiyah. Dengan begitu, maka segala yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan dengan
segenap ketundukan.
Namun perlu diingat, bahwa ini hanya dalam tataran
individu. Sedangkan sifat dasar lain yang dimiliki oleh
manusia adalah, mudah untuk terbawa oleh lingkungannya. Di