PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini, formulasi obat dalam bentuk tablet banyak diminati sebagian
besar Perusahaan Farmasi. Bentuk sediaan tablet terbukti sangat menguntungkan,
karena masanya dapat di buat secara masinel dan harganya murah tablet
takarannya
tepat,
dikemas
secara
baik,
praktis
transfortasi
dan
Kelompok 6 Shif 2
-1-
2.
biasa
dilakukan. Keuntungannya
yang utama yaitu suatu tablet cetak langsung dapat di gunakan untuk
bahan obat yan g peka terhadap panas dan lembab, dimana stabilitas nya
terganggu melalui proses granulasi. Cetak langsung juga dapat digunakan
untuk zat berkhasiat yang dosisnya terlalu kecil agar tablet tidak terlalu
tipis dan mencegah terjadinya kerusakan padsa permukaan pencetak
(punch).
Kelompok 6 Shif 2
-2-
b. Granulasi dasar
Granulasi dasar digunakan untuk bahan obat yang peka terhadap
lembab dan panas.
3. Cara-cara khusus
Cara mana yang digunakan untuk pembuatan tablet tergantung pada sifat
fisika kimia dan zat aktif / obat, kemudian fabrikasi, biaya produksi dan
peralatan yang tersedia dan lain-lainnya,
Kelompok 6 Shif 2
-3-
Sifat bahan aktif yang dapat dibuat dengan metoda cetak langsung adalah:
a. Sifat mudah mengalir, dimana sudut istirahat antara 25-45 (lachman),
kompresibilitas 20% atau bilangan hausner <1,25. bila bilangan antara
1,25-1,5 perlu ditambah glidan untuk memperbaiki aliran. Mudah
dimampatkan / kompresibilitasnya baik. Bila bilangan hausner mendekati
atau sama dengan satu.
b. Mudah di basahi/ hidrofil (mudah larut)
c. Aniadhren / antilekat
Persyaratan khusus untuk sediaan tablet seperti beberapa diantara yang
tertuang di dalam farmakope Indonesia Edisi III:
1. Mengandung zat khasiat sesuai dengan yang tertera pada etiket.
2. Mempunyai keseragaman ukuran yaitu diameter tidak lebih dari 3 kali
dan tidak kurang 1 1/3 tebal tablet.
3. Mempunyai keseragaman bobot.
4. Kecuali dinyatakan lain, waktu hancur dari 5 tablet tidak boleh lebih
dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet bersalut selaput.
Tablet lebih di gemari dibandingkan dengan jenis-jenis sediaan lain karena
mempunyai keuntungan antara lain:
a. Dosis serba sama untuk setiap tablet
b. Pada umumnya mudah diberikan
c. Pelepasan zat khasiat dapat diatur sesuai dengan efek terapi yang
diinginkan.
d. Bau dan rasa tidak enak dari obat dan dapat di tutupi dengan
penyalutan,
e. Tablet dapat dibuat dengan bentuk dan rasa sedemikian rupa sehingga
mudah di berikan pada anak-anak.
f. Tablet merupakan bentuk yang ideal untuk pengobatan secara oral
terutama pada orang dewasa.
Kelompok 6 Shif 2
-4-
Kelompok 6 Shif 2
-5-
BAB II
MONOGRAFI
2.1 Tinjauan Kimia Farmasi
Rumus molekul: C8H9NO2
Natrium 2,3 dimetil-1-fenil -5- pirazolon 4metil amino metana sulfat.
2.1.2. Sinonim
Paracetamol, para aminofenol
2.1.3. jarak lebur
Antara 168 dan 172
2.1.4. Sisa pemijaran
Tidak lebih dari 0,1 %
2.1.5. Analisa kualitatif
Identifikasi :
1. larutkan 100 mg dalam 100 ml air, tambahkan 0,05 ml larutan besi (III) klorida P ;
terjadi warna biru violet
2. Larutkan 200 mg dalam 4 ml piridina P, tambahkan 500 mg paranitrobenzoil
klorida P, didihkan selama 2-3 menit, dinginkan, tuangkan dalam 40 ml air
sambil diaduk. Cuci endapan berturut-turut dengan 30 ml air, dengan 30 ml
larutan natrium carbonat P 1% b/v dan dengan 30 ml air ; hablurkan kembali
dengan etanol (95%) P ; suhu lebur hablur lebih kurang 210.
3. Larutkan 50 mg dalam 100 ml methanol P ; pada 1 ml tambahkan 1 ml asam
klorida 0,1 N kemudian methanol P secukupnya hingga 100 ml. Serapan-2 cm
larutan pada 249 nm lebih kurang 0,90.
4. Didihkan 100 mg dengan 1 ml asam klorida P selama 3 menit. Tambahkan 10 ml
air, dinginkan; tidak terbentuk endapan. Tambahkan 0,05 ml kalium bikromat
0,1 N ; terjadi perlahan-lahan warna violet yang tidak berubah menjadi merah
( perbedaan dari fenacetina ).
Kelompok 6 Shif 2
-6-
Kelompok 6 Shif 2
-7-
BAB III
FARMAKOLOGI
3.1 Farmakodinamik
Sebagai analgesik, hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah
sampai sedang. Misalnya sakit kepala dan nyeri lain yang berasal dari
intergumen, juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek
analgesiknya jauh lebih lemah dari pada efek analgesic opiate. Tapi berbeda
dengan
opoid.
Parasetamol
tidak
menimbulkan
ketagihan
dan
tidak
Parasetamol
menekan
efek
Kelompok 6 Shif 2
-8-
zat
pirogen
andogen
dengan
BAB IV
METODOLOGI
4.1 Alat dan Bahan
1. Alat
1.
2. sarung tangan
3. piper tetes
4. sudip
5. ayakan
6. piknometer
7. jangka sorong
8. stokes monsatu
9. mesin cetak tablet
10. disolution tester
11. timbangan analitik
2. Bahan
1. Parasetamol
2. Amylum manihot
3. Talcum
4. Aqua destilata
3.
Zat
aktif
yang
berkhasiat
sebagai
analgetik
Kelompok 6 Shif 2
-9-
Talkum
31,25 %
Laktosa
25,75%
Amylum
10%
Mucilago amyli
15%, 33%
Amylum
5%
Talkum
3%
Mg stearat
2%
400 mg
Jumlah tablet :
100 tablet
Kelompok 6 Shif 2
- 10 -
Kelompok 6 Shif 2
- 11 -
4.7 Evaluasi
4.7.1
Evaluasi Granul
a. Bobot jenis benar
1.
Timbang
piknometer
kosong
(a)
3.
Timbang
pignometer
gliserol
(c)
27,4472 g
4.
27,2272 g 15,1525 g
c-a
g/ml =
= 1,232 g/ml
x
10
Kelompok 6 Shif 2
- 12 -
Kelompok 6 Shif 2
- 13 -
d. Porositas
1-
0,384
BJ Nyata
x 100%= 1 0,616 x 100% = 37,66 %l
BJ Benar
e. Kompresibilitas
BJ Mampat - BJ Nyata
BJ mampat
f. Faktor Housner =
0,434 - 0,384
= 0,1152 g/ml
0,434
BJ Mampat
BJ Nyata
2.
0,434
= 0,384 = 1,132
Kandungan Air
Cara :
1. Timbang cawan penguap kosong = 72,3767g
2. Timbang serbuk 5g + cawan penguap = 77,3767 g
3. Keringkan dioven 105oC selama 30 menit = 77,2457 g
Kandungan air =
=
Kelompok 6 Shif 2
- 14 -
2,7
h
= 4,25 = 0,635
R
h= 2,7cm r = 4,25 cm
4.7.2
Evaluasi Tablet
1. Keseragaman Bobot
o Timbang 20 tablet = 13,8115 g
o
Berat
tablet
0,6170
0,6266
0,6289
0,6410
0,6270
0,6423
0,6284
0,6327
0,6171
0,6199
0,6503
0,6523
0,6347
0,6356
0,6320
0,5936
0,6127
0,6176
0,6350
0,6280
(x-xi)2
0,140
0,149
0,152
0,164
0,150
0,165
0,151
0,140
0,143
0,173
0,173
0,175
0,157
0,158
0,155
0,116
0,135
0,140
0,158
0,151
(x-xi)2 = 2,45
Kelompok 6 Shif 2
- 15 -
SD =
( X Xi )
N 1
2,45
= 0,357
20 1
X 100% = 51,70 %
0,6905
2. Kekerasan Tablet
Menggunakan 10 tablet
Syarat bila kekerasan tablet antara 4 - 8 / 8 kg / m2
Syarat : memenuhi Kekerasan tablet rata-rata = 9,9
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kekerasan
tablet
12
6
7
12,5
7
6
17,5
10
12
9
3.
Keseragaman ukuran
Menggunakan jangka sorong untuk 10 tablet
Syarat : diameter tidak boleh lebih dari kali dan tidak kurang dari 1 1/3 x tebal
tablet.
No Diameter
1
0,9
2
0,9
3
0,9
4
0,9
5
0,9
6
0,9
7
0,96 Shif
Kelompok
8
0,9
9
0,9
10
0,9
Tebal
0,8
0,9
0,8
0,9
0,9
0,8
20,8
0,8
0,9
0,9
- 16 -
4.
Kelompok 6 Shif 2
- 17 -
5.
Penetapan Kadar
a.Pembuatan larutan induk.
24 mg paracetamol dilarutkan dalam 10 ml methanol, aduk homogen.
Cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml dalam labu ukur 100ml.
24 mg = 2400 g/100ml
= 240 g/ml
Buat beberapa konsentrasi dari larutan induk, yaitu 1, 3, 5, 7, 9 g/ml
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x N1 = V2 x N
V1 x 240 = 10 x 1
V1 x 240 = 10 x 7
V1 =
10
240
70
240
V1 =
V1 = 0,04
V1 = 0,291 ml
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x N1 = V2 x N
V1 x 240 = 10 x 3
V1 x 240 = 10 x 9
V1 =
30
240
V1 =
V1 = 0,125 ml
90
240
V1 = 0,373 ml
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 240 = 10 x 5
V1 = 50
240
V1 = 0,291 ml
b.
Larutan sampel
24 mg paracetamol dilarutkan dalam 10 ml methanol, aduk homogen.
Cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml dalam labu ukur 100ml.
24 mg = 2400 g/100ml = 240 g/ml
Kelompok 6 Shif 2
- 18 -
Kurva kalibrasi
No
1
2
3
4
5
ABS
0,364
0,429
0,500
0,560
0,574
K.BS
0,7278
0,8580
0,9980
11,96
11,484
2. y = a + b x
x = y-a
b
= 0,5098-0,02085
0,0715
= 6,9354
Kelompok 6 Shif 2
- 19 -
3. y = a + b x
x = y-a
b
=
0,8167 - 0,02085
0,0715
= 11,3449
4. y = a + b x
x = y-a
b
= 1,4551-0,02085
0,0715
= 20,4454
5. y = a + b x
x = y-a
b
= 2,0012-0,02085
0,0715
= 28,2148
Rata-rata konsentrasi = 5,1596 + 6,9354 + 11,3449 + 20,4454 + 28,2148
5
= 14,42002
Konsentrasi paracetamol dalam 100 ml larutan sampel :
14,42002 g/ml x 100 ml
= 1442,002 g/ml
= 1,442 mg/ml
Kelompok 6 Shif 2
- 20 -
1,442mg / ml
x100 =0,6 %
240
a. Cara kerja
1. Timbang 1 tablet
2. Alat di atur, isi wadah dengan media air sampai 900 ml, disolusi
tester diatur dengan kecepatan 50 Rpm, suhu 37C, dan waktu 45
menit.
3. Masukkan tablet. Star alat disolusi.
4. Setelah 5 menit pertama, pipet 10 ml, masukkan kedalam labu ukur
25 ml, kemudian ambil 10 ml aquadest pada media yang lain, untuk
menjaga agar media disolusi tetap 900 ml.
5. Krmudian ambil lagi pada menit ke 10, 15, 30 dan 45. Volume yang
di ambil sama sama sebanyak 10 ml dan media tetap dijaga 900 ml.
6. Larutkan 10 ml, dan cukupkan sampai 25 ml.
7. Kemudian ukur absorban dengan spektrofotometer UV-VIS pada
242 nm.
b. Perhitungan disolusi
NO
ABS
1
0,191
K. ABS
0,3828
2
3
4
5
0,5098
0,8167
1,4551
2,0012
0,255
0,408
0,728
1,001
a =0,02085
b =0,07015
r =0,986
Untuk 5 menit
x = y-a
b
x = 0,3828-0,02085
0,0715
Kelompok 6 Shif 2
- 21 -
= 5,1596 g/ml
Konsentrasi : 5,1596 g/ml x 25 ml x 900 ml
10 ml
= 11.609,1 g
= 11,6091 mg
% terdisolusi = 11,6091 mg/ml x 100%
510
Untuk10 menit
x = 6,9354 g/ml
Konsentrasi : 6,9354 g/ml x 25 ml x 900 ml
10 ml
x = 15.604,65 g
x = 15,604 mg
Faktor koreksi : 10 x 11,6091 mg = 0,1289 mg
900
% terdisolusi = 15,604 mg + 0,1289 mg x 100% =3,084 %
510
Untuk 15 menit
x = 11,3449 g/ml
Konsentrasi : 11,3449 g/ml x 25 ml x 900 ml
10 ml
x = 25.526,025 g/ml
x = 25,526 mg
Faktor koreksi : 10 x 15,604 mg = 0,1733 mg
900
Kelompok 6 Shif 2
- 22 -
Kelompok 6 Shif 2
- 23 -
Profil disolusi
Kelompok 6 Shif 2
- 24 -
BAB V
HASIL DAN DISKUSI
5.1 Hasil
1. Bobot jenis nyata
= 0,384 g/mL
= 0,434 g/mL
= 0,616 g/ mL
4. Porositas
= 37,66 %
5. Kompresibilitas
= 0,1152 %
6. Faktor housner
= 1,132
7. Kandungan air
= 0,169 %
Kelompok 6 Shif 2
- 25 -
30%
10%
7,5%
20%
15%
5%
10%
Kelompok 6 Shif 2
- 26 -
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pembuatan sediaan tablet pada pratikum Farmasetika III, setelah dilakukan
evaluasi baik terhadap granul ataupun tablet itu sendiri, diperoleh kesimpulan
bahwa tablet yang dibuat, secara garis besar belum memenuhi persyaratan,
terlebih pada waktu hancur yang akan mengakibatkan tablet memberikan efek
yang terlalu lama atau mungkin tablet menjadi tidak berkhasiat karena tidak
tercerna oleh tubuh.
6.2 Saran
Untuk pratikan selanjutnya disarankan agar dapat memformula sediaan
tablet dengan bahan dan konsentrasi yang baik dan tepat dan ketelitian
penimbangan sebelum pencetakan tablet hendaknya lebih diperhatikan.
Kelompok 6 Shif 2
- 27 -