Oleh:
Alda Khairunnisa
Silvi Avianti Indriana
dari
aspek
usia,
mereka
yang sering
menyalahgunakan resep obat adalah remaja berusia antara 15-20 tahun, dan 70% diantaranya
berasal dari golongan menengah hingga atas. (DAPUS 2). Penyalahgunaan resep obat di
kalangan remaja telah menjadi masalah serius yang harus segera ditangani karena dapat
memberikan dampak negatif seperti kecanduan, overdosis, kelumpuhan, kerusakan otak
hingga kematian.
Jenis-jenis obat yang sering disalahgunakan adalah :
1.
2.
3.
Stimulants
Stimulan bekerja dengan cara menigkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kadar
gula darah. Obat-obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin otak. Contoh
obat ini adalah methylphenidate (Konser, Ritalin) dan dextroamphetamine (Adderall,
Dexedrine) diresepkan untuk orang dengan gangguan attention deficit hyperactivity
disorder .
2. Bahaya Penyalahgunaan Resep Obat
Penyalahgunaan resep obat dapat membahayakan karena dapat menyebabkan
gangguan sistem kerja saraf dengan meniru senyawa kimia alami yang ada pada otak dan
memberikan stimulasi kinerja otak. Penyalahgunaan obat jangka panjang dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh hingga kematian sehingga diperlukan tindakan pencegahan. Salah satu
tindakan untuk mencegah dan mengurangi penyalahgunaan obat adalah dengan melakukan
deteksi dini pada para pelaku. Deteksi pelaku penyalahgunaan obat dapat dilakukan dengan
cara mendeteksi kandungan obat dalam cairan atau bagian tubuh manusia baik berupa darah,
air seni, ludah maupun rambut. Analisa mengunakan urine mampu menganalisis pengguna
penyalahgunaan obat dalam waktu yang relatif cepat yaitu hanya sekitar 5-10 menit. Selain itu
untuk preparasi sampelnya relatif mudah dan tidak diperlukan proses pemisahan.
3. Analisa sampel urin menggunakan DAPPI-MS dan DESI-MS
Ambient ionization mass spectrometry merupakan teknik analisis sampel dalam
kondisi terbuka dengan menganalisis berbagai macam substansi yang ada pada permukaan
sampel dan matrik. Dalam kebanyakan sistem Ambient ionization mass spectrometry, DESI
Gambar 3 : Struktur obat yang terkandung dalam urin pasien penyalahgunaan obat
(Niina, dkk., 2011)
Gambar 4 : Mass Spectra dari DESI-MS pada campuran obat (a) pada matriks pelarut (1 g
mL1) dan (b) pada matriks urin (50 g mL1). The 37Cl isotopic puncak dari diazepam
pada m/z 287 mengalami overlaping Dengan
Gambar 5 : Spektra massa DAPPI dari campuran obat (a) dalam matriks pelarut (1 g mL1)
and (b) dalam matriks urine(5 g mL1). Spektra massa dari morphine (10 dan 100 g
mL1 dalam urine) mempelihatkan bahwa shown pengukuran dilakukan secara berbeda,
karena
M+ dari morphine
[M+H]+ diazepam.
37
Dengan
[M+H]+
Min-Zong Huanga, Sy-Chi Chenga, Yi-Tzu Choa, Jentaie Shieaa,b,, 2011, Ambient
ionization mass spectrometry: A tutorial, Analytica Chimica Acta 702 (2011) 1 15
F. Musshoff a,, F. Driever a, K. Lachenmeier a,D.W. Lachenmeier a, M. Banger b, B. Madea a,
2004, Results of hair analyses for drugs of abuse andcomparison with self-reports and
urine tests, Forensic Science International xxx (2005) xxxxxx
Haapala M, Pol J, Saarela V, Arvola V, Kotiaho T,Ketola RA, Franssila S, Kauppila TJ,
Kostiainen R. Desorption Atmospheric Pressure Photoionization (DAPPI), Anal. Chem.
2007, 79, 7867.
Ifa, D.; Gumaelius, L.; Eberlin, L.; Manicke, N.; Cooks, R. Forensic analysis of inks by
imaging desorption electrospray ionization (DESI) mass spectrometry. Analyst 2007,
132, 461-467.