Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA


Oleh:
Nur Khotimah, Bambang Priyo Darminto, Erni Puji Astuti
Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
E-mail: geenung@ymail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII MTs WI Karangduwur; (2)
meningkatkan hasil belajar siswa; (3) meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek
penelitian ini adalah 35 siswa kelas VII MTs WI Karangduwur. Instrumen yang digunakan
adalah lembar observasi aktivitas siswa, dokumentasi, dan tes siklus. Hasil analisis data
yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa (1) hasil pengamatan aktivitas
belajar siswa 68,75% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 88,75% dengan
indikator aktivitas pembelajaran 75%; (2) hasil belajar siswa secara klasikal terjadi
peningkatan dari 57,14% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus II dengan indikator
ketuntasan klasikal minimal 75%; (3) hasil belajar siswa dari nilai rata-rata kelas juga
mengalami peningkatan dari 69,43 pada siklus I menjadi 73,24 pada siklus II dengan
indikator nilai rata-rata kelas pada tiap siklus minimal 70.
Kata kunci: model pembelajaran tutor sebaya, aktivitas, hasil belajar

PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada
siswa kelas VII MTs WI Karangduwur, peneliti menemukan permasalahan di
antaranya, penggunaan model pembelajaran konvensional yang lebih banyak
menuntut keaktifan guru dari pada siswa, siswa kurang aktif dalam
pembelajaran, dan hasil belajar siswa masih rendah. Peneliti tertarik untuk
menggunakan model pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas VII MTs WI
Karangduwur untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan

Ekuivalen: Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Tutor Sebaya

337

penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VII Mts WI Karangduwur dengan mengunakan model pembelajaran tutor sebaya.
Kaitannya dengan model pembelajaran tutor sebaya peneliti lain yaitu
Penelitian Afandi Setiyawan (2012) tentang upaya meningkatkan penguasaan
konsep matematika siswa melalui model pembelajaran tutor sebaya dalam
kelompok kecil. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
angket, pedoman wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran tutor sebaya dalam
kelompok kecil dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika siswa.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 45) dalam setiap proses belajar, siswa
selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan beraneka ragam bentuknya. Mulai dari
kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah kita amati.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengarkan, menulis, berlatih
ketrampilan-ketrampilan, dan sebagainya.
Menurut Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik (2007: 172-173) macammacam aktivitas belajar tersebut diantaranya yaitu membagi kegiatan belajar
dalam 8 kelompok yaitu: (1) kegiatan-kegiatan visual; (2) kegiatan-kegiatan lisan;
(3) kegiatan-kegiatan mendengarkan; (4) kegiatan-kegiatan menulis; (5) kegiatankegiatan menggambar; (6) kegiatan-kegiatan metrik; (7) kegiatan-kegiatan
mental; (8) kegiatan-kegiatan emosional. Pengertian diatas digunakan sebagai
pedoman lembar observasi aktivitas siswa. Menurut Agus Suprijono (2009: 5)
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurut Hisyam Zaini (2002: 60) dalam
Bambang Priyo Darminto (2011: 19) mengatakan bahwa metode belajar yang
paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu,
pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan
sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi atau penyelesaian soal
kepada teman-temannya (belajar mempresentasikan idenya).

338

Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan
Siswa Sekolah Dasar

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama
9 bulan di kelas VII MTs WI Karangduwur yang beralamat di Desa Karangduwur,
Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswak
elas VII MTs WI Karangduwur yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari 17 orang
putra dan 18 orang putri.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: (1) evaluasi
tertulis yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar hasil
belajar matematika siswa, mengukur keberhasilan dan efisiensi pembelajaran
serta seberapa jauh siswa menyerap materi pelajaran yang telah disampaikan;
(2) Observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses
pembelajaran; (3) dokumentasi yaitu wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika kelas VII.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen tes siklus,
lembar observasi aktivitas siswa, dan dokumentasi. Data dianalisis sejak
penelitian dimulai dan dikembangkan selama proses refleksi. Analisis dilakukan
dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dengan hasil setelah
tindakan. Data yang dianalisis adalah semua data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini yaitu data aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Permasalahan pada pembelajaran siklus I diidentifikasikan melalui
pengambilan data hasil ulangan sebelumnya dan wawancara dengan guru mata
pelajaran matematika. Peneliti juga menyiapkan soal tes evaluasi dan
menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa. Guru memberikan materi dan soal
yang harus dikerjakan siswa secara kelompok dan kemudian siswa saling
berdiskusi dengan teman kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi salah satu

Ekuivalen: Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Tutor Sebaya

339

siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Diakhir siklus guru


memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Pada pembelajaran siklus II, model pembelajaran yang digunakan masih
sama dengan siklus I yaitu dengan tutor sebaya, hanya saja pada siklus II
dilakukan perbaikan dari kegiatan siklus I. Guru meminta siswa agar tidak malu
bertanya pada teman kelompok maupun bertanya pada guru. Diakhir siklus guru
memberikan tes evaluasi. Nilai rata-rata untuk ulangan sebelumnya yaitu 64,66
dengan ketuntasan klasikal 28,57%.
Hasil evaluasi pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran tutor
sebaya, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata siswa
menjadi 69,43 dengan ketuntasan klasikal 57,14%. Hasil evaluasi pada siklus II
juga mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata siswa 73,24 dengan ketuntasan
klasikal 85,71%.
Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Data Awal, Akhir Siklus I, dan Siklus II.
Nilai
Nilai Awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II
Nilai Tertinggi
84
85
90
Nilai Terendah
45
55
60
Jumlah keseluruhan
2263
2430
2490
Rata-rata
64,66
69.43
73,24
Anak yang Tuntas
10
20
30
Anak yang Tidak Tuntas
25
15
4
Ketuntasan Kelas
28,57%
57,14%
85,71%
Jumlah Siswa
35
35
34
Berdasarkan rekapitulasi nilai pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata kelas 64,66 dan ketuntasan klasikal 28,57% pada ulangan bab
sebelumnya belum memenuhi indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan
untuk nilai rata-rata kelas pada tiap siklus minimal 70 dengan KKM 70 dan
ketuntasan klasikalnya >75%. Pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan pada rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikalnya, maka
diadakan perbaikan pada siklus II sehingga rata-rata kelas menjadi 73,24 dan
ketutasan klasikalnya menjadai 85,71% sudah memenuhi indikator keberhasilan.

340

Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan
Siswa Sekolah Dasar

Aktivitas siswa pada tiap pertemuan juga mengalami peningkatan. Pada


pertemuan I siklus I aktivitas siswa masih 62,5%, pada pertemuan II siklus I
meningkat menjadi 75%. Selanjutnya pada pertemuan I siklus II aktivitas siswa
meningkat menjadi 85% dan pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa menjadi
92,5%. Maka rata-rata skor pada siklus I adalah 68,75%. Berdasarkan pada
indikator keberhasilan, maka dapat dikatakan aktivitas belajar pada siklus I
belum mencapai indikator keberhasilan (75%). Pada siklus II diperoleh rerata
aktivitas belajar 88,75%, skor ini telah melebihi indikator keberhasilan yang
ditetapkan.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dengan model pembelajaran tutor sebaya pada pembelajaran matematika dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya nilai rata-rata tes. Sebelum penerapan model pembelajaran tutor
sebaya nilai rata-rata siswa adalah 64,66 dan ketuntasan klasikal yaitu 28,57%.
Setelah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya pada siklus I rata-rata
meningkat menjadi 69,43 dan ketuntasan klasikalnya juga meningkat menjadi
57,14%. Pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 73,24 serta ketuntasan
klasikal mencapai 85,71%. Hasil rata-rata untuk aktivitas siswa pada siklus I yaitu
68,75% dan pada sikus II meningkat menjadi 88,75%.

DAFTAR PUSTAKA
Darminto, Bambang Priyo. 2010 . Diktat Strategi Belajar Mengajar. Tidak
Dipublikasikan.
Dimyati dan Mujdiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Setiyawan, Afandi. 2012. Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Matematika
Siswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil
Siswa Kelas SBIO (Sekolah Berbakat Istimewa Olah Raga) SMA Negeri 1

Ekuivalen: Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Tutor Sebaya

341

Tunjungsari Gunung Kidul. http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/


artikel/983/43/180. Diakses pada Tanggal 11 September 2013.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).
Surabaya: Pustaka Pelajar.

342

Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan
Siswa Sekolah Dasar

Anda mungkin juga menyukai