Anda di halaman 1dari 16

MOTOR BAKAR

1. Pengertian Motor Bakar


Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang
mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi mekanis. Saat ini
motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk dijadikan sebagai penggerak mula. Karena
itu, usaha untuk menciptakan motor bakar yang menghasilkan kemampuan tinggi terus
diusahakan oleh manusia.
Kemampuan tinggi untuk mesin ditandai dengan adanya daya dan torsi yang dihasilkan
tinggi tetapi kebutuhan bahan bakar rendah.

1.1 Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor


Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor dibagi menjadi 2 dua
macam yaitu, :
a. Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine)
Di dalam motor bakar terdapat tenaga panas bahan bakar yang diubah menjadi tenaga
mekanik, sehingga dalam hal ini merupakan proses pembakaran dalam mesin, di mana zat
arang dan zat cair bergabung dengan zat asam dalam udara, jika pembakaran berlangsung
maka diperlukan :
-Bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam motor
-Bahan bakar dipanaskan hingga suhu nyala
Pembakaran ini menimbulkan panas yang mengahasilkan tekanan yang kemudian
menghasilkan tenaga mekanik. Contoh aplikasi dari pembakaran dalam ini digunakan pada
power rendah, misalnya motor bensin dan motor diesel.

Gambar. Motor Pembakaran Dalam

b.

Motor pembakaran luar (External Combustion Engine).

Merupakan pembakaran yang terjadi di luar sistem (silinder) dan biasa digunakan pada
power tinggi, yaitu misalnya pada ketel uap, turbin uap, mesin uap, dll. Pada mesin uap
dan turbin uap, bahan bakar dibakar di ruang pembakaran tersendiri dengan ketel untuk
menghasilkan uap. Jadi mesinnya tidak digerakkan oleh gas yang terbakar tetapi oleh uap
air. Untuk membuat uap air maka bahan bakar yang dipergunakan dapat berupa batubara
atau kayu dan pembakarannya dilakukan secara terus-menerus. Lagi pula uap tidak
dipanasi langsung oleh nyala api, tetapi dengan perantaraan dinding ruang pembakaran,
maka dari itu tidak mungkin memanasi uap sampai suhu yang tinggi dan efisiensi
thermisnya agak rendah. Secara singkat, mesin uap dan turbin uap mempunyai karakter
yang hanya dapat dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar, misalnya lokomotip,
kapal, dan power plant dan tidak baik dipergunakan sebagai penggerak generator
serbaguna, sepeda motor, kendaraan (mobil),dll. Jadi pembakaran luar mesin
(externalcombustion engine), pembakaran terjadi di luar system yaitu mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetic dan selanjutnya energi kinetic diubah menjadi energi
mekanis dalam bentuk putaran (pada instalasi uap, tenaga thermis dalam bahan bakar,
pertama-tama dipergunakan untuk membuat uap dalam kawah uap, untuk itu mesin uap
disebut juga pesawat kalor dengan pembakaran luar).

Gambar. Motor Pembakaran Luar

1.2 Motor Bakar ditinjau dariprinsip kerjanya


Motor Bakar ditinjau dari prinsip kerjanya dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Motor 2 tak (2 Langkah)


Motor 2 tak (2 langkah) dibedakan menjadi 2 yaitu untuk motor bensin dan diesel.
Prinsip kerjanya hampir sama, yakni melalui 2 langkah yaitu langkah kompresi dan
langkah usaha. Dalam melakukan usahanya memerlukan satu kali putaran poros engkol
untuk 2 kali langkah torak. Langkah pertama, yaitu merupakan langkah kompresi , dengan
torak bergerak ke atas, campuran minyak bahan bakar dan udara dikompresikan dan
dibakar dengan bunga api listrik bila torak mencapai titik mati atas (TMA). Kevakuman di
2

dalam lemari engkol akan timbul dan campuran minyak bakar maka udara masuk. Langkah
kedua yaitu merupakan langkah usaha, torak didorong ke bawah oleh tekanan
pembakaran, campuran minyak bakar, udara di dalam lemari engkol dikompresikan bila
torak menutup lubang pemasukan.

Gambar. proses pembakaran motor 2 langkah


b. Motor 4 tak (4 Langkah)
Motor 4 tak (4 langkah) dibedakan menjadi 2 yaitu untuk motor bensin dan diesel.
Prinsip kerjanya hampir sama, yakni melalui 4 langkah yaitu langkah
pemasukan,kompresi,usaha, dan langkah pembuangan. Dalam melakukan usahanya
memerlukan dua kali putaran poros engkol untuk 4 kali langkah torak. Langkah pertama
yaitu langkah pemasukan, torak bergerak ke bawah, katup masuk membuka, katup buang
tertutup, terjadilah kevacuman pada waktu torak bergerak ke bawah, campuran bahan
bakar udara mengalir ke dalam silinder melalui lubang katup masuk, campuran bahan
bakar udara datang dari karbuarator. Kemudian, apabila torak berada di titik mati bawah,
katup masuk tertutup dan torak bergerak ke atas, katup buang tertutup waktu torak
bergerak ke atas. Campuran bahan bakar udara dikompresikan dan bilamana torak telah
mencapai titik mati atas campuran dikompresikan sekitar seperdelapan isinya (langkah
kompresi). Bilamana torak telah mencapai titik mati atas campuran minyak bakar udara
dibakar dengan bunga api (dari busi), sehingga mengakibatkan tekanan naik hingga
mencapai 30-40 kg/cm2 dan torak didorong ke bawah (langkah usaha). Untuk
selanjutnya,yaitu langkah pembuangan, dimana, gas bekas dikeluarkan dari dalam silinder,
pembuangan gas berlangsung selama langkah buang (torak bergerak ke atas dan katup
buang terbuka).

Gambar. Motor 4 langkah

1.3 Motor Bakar ditinjau daribahan bakar yang digunakan


Motor Bakar ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motor bakar bensin
Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, parafin atau gas (bahan
yang mudah terbakar dan mudah menguap). Campuran udara dan bahan bakar masuk ke
dalam silinder dan dikompresikan oleh torak kepada tekanan sekitar 8-15 kg/cm2. Bahan
bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api listrik oleh busi dan terbakar cepat sekali
di dalam udara kompresi tersebut. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar
udara biasanya 10 sampai 25 m/s. Suhu udara naik hingga 2000-2500 C dan tekanannya
mencapai 30-40 kg/m2.

b.

Motor bakar solar (diesel)

Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar yang lebih berat yakni minyak
diesel (solar) Proses pembakaran motor diesel berbeda prosesnya dengan proses
pembakaran motor bensin, pada motor diesel diawali dengan udara bersih masuk melalui
lngkah isap, kemudian bahan bakar dimasukan pada silinder setelah udara dulu
dimampatkan oleh piston. Setelah itu bahan bakar solar yang sudah berbentuk kabut
diinjeksikan oleh injektor pada ruang silinder. Karena kabut bahan bakar mudah terbakar,
maka pada ruang bakar terjadi pembakaran (dan dikompresikan oleh torak, tekanan naik
hingga 30-50 kg/cm2, suhu udara naik hingga 700-900o C, suhu udara kompresi terletak
di atas suhu udara penyala bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan ke dalam udara
kompresi yang panas kemudian terbakar, tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2.
Dan perlu diperhatikan bahwa dalam motor bakar diesel tidak menggunakan busi sebagai
penyala bunga api.

TURBIN UAP

1. Latar belakang Turbin uap


Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan untuk membangkitkan
suatu energi. Di Indonesia telah tersebar berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas,
turbin air dan turbin uap. Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah
satunya untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu listrik.
Dengan turbin kita dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap.
Kegiatan malam akan berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin
tersebut.
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin
tak asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin tersebut
hanya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok.
Terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin
tersebut menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga
dipelosok Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang menyangkut
permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap.

A. Jenis-jenis Uap
Proses pembentukan uap terbagi atas dua jenis, yaitu :
1. Uap air
yaitu uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat dari penurunan tekanan
di atas permukaan air sampai tekanan penguapan yang sesuai dengan temperatur
permukaan air tersebut pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan atmosfir
bumi. Penurunan tekanan ini diantaranya disebabkan karena adanya tekanan uap jenuh
yang sesuai dengan temperatur permukaan air maka akan terjadi penguapan.

2. Uap panas
yaitu uap yang terbentuk akibat mendidihnya air , aliran mendidih bila tekanan dan
temperatur berada pada kondisi didih. Misalnya bila air tekanan 1 bar maka air tersebut
akan mendidih pada suhu didih (99,630 C).
Uap yang terbentuk pada tekanan dan temperatur didih disebut uap jenuh saturasi
(saturated steam). Apabila uap jenuh dipanaskan pada tekanan tetap, maka uap akan
mendapat pemanasan lanjut (temperatur naik). Uap yang demikian disebut uap panas
lanjut (uap adi panas) atau superheated steam.
Menurut keadaannya uap ada tiga jenis, yaitu :
a. Uap jenuh
Uap jenuh merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang lepas
dimana pada tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.
b. Uap kering
Uap kering merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut dari uap jenuh
dimana pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering
dengan suhu yang berlainan.
c. Uap basah
Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan bagian-bagian air yang
halus yang temperaturnya sama.

B. Definisi Turbin Uap


Istilah turbin berasal dari bahasa latin yaitu turbo yang berarti putar. Karena
energi yang digunakan untuk memutar poros turbin adalah energi potensial fluida maka
turbin sendiri termasuk ke dalam golongan mesin-mesin fluida.

Mesinmesin fluida adalah mesin yang berfungsi mengubah energi mekanis pada poros
menjadi energi potensial fluida atau sebaliknya, yaitu mengubah energi potensial fluida
menjadi energi mekanis pada poros.
Secara umum mesin fluida dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu:
1. Mesin kerja, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah energi mekanis pada
poros menjadi energi potensial fluida, misalnya : pompa, kompresor, blower, dan
lain-lain.
2. Mesin tenaga, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah energi potensial fluida
menjadi energi mekanis pada poros, misalnya : kincir angin, turbin air, turbin gas,
dan turbin uap.
Turbin kukus (uap air) adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial kukus menjadi energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung pada jenis
mekanisme yan digerakkan, turbin kukus dapat dipergunakan pada berbagai bidang
industri, untuk pembangkit tenaga listrik, dan untuk transportasi.
Ide turbin kukus ini sudah lama. Sudah umum diketahui bahwa kira-kira tahun 120
S.M. Hero Alexandera membuat prototipe turbin yang pertama yang bekerja berdasarkan
prinsip reaksi. Alat ini yang menjelma menjadi instalasi tenaga kukus yang primitive.
Turbin uap (kukus) secara umum diklasifikasikan kedalam tiga jenis impuls, dan
gabungan (impuls-reaksi), yang tergantung pada cara perolehan perubahan energi
potensial menjadi energi kinetik semburan kukus.

C. Komponen-komponen Turbin Uap


Komponen-komponen utama pada turbin uap yaitu:
- Cassing Adalah sebagai penutup (rumah) bagian-bagian utama turbin
- Rotor Adalah bagian turbin yang berputar terdiri dari:
1)
Poros
Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang
sumbu.
2)
Sudu turbin atau deretan sudu
Berfungsi sebagai alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
3)
Cakram
Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.

- Nosel
Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi
kinetik.
- Bantalan (bearing)
Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak
menerima beban.
- Perapat (seal)
Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang mengelilingi poros.
Perapat yang digunakan adalah :
1.
2.

Labyrinth packing
Gland packing

- Kopling
Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.

D. Prinsip Kerja Turbin Uap


Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang
disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang berasal
dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat,
cair dan gas seperti yang digunakan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama
halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler.
Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk.
Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil
dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler sekitar 500 0C sampai
6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.
( Shlyakhin,P: Turbin uap. Hal 12).
D.1 Asas Impuls dan Reaksi
Turbin adalah mesin rotari yang bekerja karena terjadi perubahan energi kinetik
uap menjadi putaran poros turbin. Proses perubahan itu terjadi pada sudu-sudu turbin.
Sebagai perbandingan dengan mesin torak yang bekerja karena ekpansi energi panas gas
atau uap di dalam silinder yang mendorong torak untuk bergerak bolak-balik. Pada
dasarnya, prinsip kerja mesin torak dengan turbin uap adalah sama. Fluida gas dengan
8

energi potensial yang besar berekspansi sehingga mempunyai energi kinetik tinggi yang
akan medorong torak atau sudu, karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau
sudu kemudian bergerak. Proses tumbukan inilah yang dinamakan dengan Impuls.

Azas impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Adalah sebuah pelat
yang ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan Vs, dan laju massa m, karena pelat itu
beroda sehingga bergerak dengan kecepatan Vb. Dari dua model di atas, dapat dilihat
bahwa model sudu mempunyai daya yang lebih besar pada kecepatan dan laju massa
fluida gas yang sama.
Maka dengan alasan tersebut, bentuk sudu dianggap yang paling efisien untuk
diterapkan pada turbin uap atau jenis turbin lainnya seperi turbin gas dan air. Penerapan
model sudu tersebut di atas pada turbin uap, yaitu menata sudu sudut tersebut sebaris
mengelilingi roda jalan atau poros turbin uap, sehingga terjadi keseimbangan gaya.

Perbedaan turbin impuls dan reaksi dari segi aliran


Model turbin impuls dalam sejarahnya sudah pernah dibuat oleh Branca. Prinsip
kerjanya adalah dengan menyemburkan uap berkecapatan tinggi melalui nosel ke sudusudu impuls pada roda jalan. Akibat adanya tumbukan antara semburan gas dengan sudusudu jalan turbin impuls, poros turbin menjadi berputar.
9

Berbeda dengan azas impuls, azas reaksi untuk sebagaian orang lebih sulit
dipahami. Untuk menggambarkan azas reaksi bekerja pada gambar adalah model jet uap
dari Newton.
Semburan uap dari tabung mempunyai energi kinetik yang besar sehingga sepeda
akan bergerak ke kiri. Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa mesin tersebut bekerja
dengan azas reaksi, yaitu semburan uap melakukan aksi sehingga timbul reaksi pada
sepeda untuk begerak melawan aksi.
E. Klasifikasi Turbin Uap
Untuk memudahkan identifikasi terhadap turbin uap, maka turbin uap
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.

Menurut jumlah tingkat tekanan


a)
Turbin satu tingkat yang memiliki kapasitas tenaga kecil, biasanya digunakan untuk
menggerakkan kompresor, pompa, dan mesin-mesin lainnya yang kapasitas tenaganya
kecil.
b)
Turbin bertingkat banyak (neka tingkat), yaitu turbin yang dibuat untuk kapasitas
tenaga dari kecil kepada yang besar dan biasanya terdiri dari susunan beberapa nosel dan
beberapa cakram yang ditempatkan berurutan dan berputar pada satu poros yang sama.
2.
Menurut arah aliran uap
a)
Turbin aksial, yang uapnya mengalir dengan arah yang sejajar terhadap poros turbin.
b)
Turbin radial, yang arah aliran uapnya tegak lurus terhadap poros turbin.
3.
Menurut jumlah silinder
a)
turbin silinder tunggal
b)
turbin silinder ganda
c)
turbin tiga silinder
d)
turbin empat silinder
4.
Menurut kondisi uap yang digunakan
a)
Turbin tekanan lawan, yaitu bila tekanan uap bekas sama dengan tekanan uap yang
dibutuhkan untuk keperluan proses kegiatan pabrik. Turbin ini tidak mengalami kondensasi
uap bekas.
b)
Turbin kondensasi langsung, yaitu turbin yang mengondensasikan uap bekasnya
langsung ke dalam kondensor, guna mendapatkan air kondensat untuk pengisi air umpan
ketel.
c)
Turbin ekstraksi dengan tekanan lawan, dimana uap bekas digunakan untuk
keperluan proses.
d)
Turbin ekstraksi dengan kondensasi, dimana sebagian uapnya dipakai untuk proses
dan sebagian lagi untuk penyediaan kondensat air pengisi ketel uap.
e)
Turbin kondensasi dengan ekstraksi ganda, uap bekas dari turbin dipakai untuk
kebutuhan beberapa tingkat ekstraksi da sisanya dijadikan kondensasi dalam kondensor
untuk kebutuhan air pengisi ketel uap.
f)
Turbin non kondensasi dengan aliran langsung dan tanpa ada ekstraksi serta
kondensasi, uap bekas dibuang ke udara luar dengan tekanan lawan sama atau melebihi
dari 1 atm.
g)
Turbin non kondensasi dengan ekstraksi, uap bekas tidak dikondensasikan, hanya
digunakan untuk proses.
10

5.

Menurut kondisi uap yang masuk ke dalam turbin


Turbin tekanan rendah dimana tekanan uapnya 2 kg/cm 2
Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai dengan 40 kg/cm2
Turbin tekanan tinggi, tekanan uap sampai dengan 170 kg/cm 2
Tubin tekanan sangat tinggi, tekanan uap di atas 170 kg/cm2
Turbin adikritis, turbin uap yang beroperasi dengan tekanan uap di atas 225 kg/cm 2.
6.
Menurut prinsip aksi uap
a)
Turbin impuls, yang energi potensial uapnya diubah menjadi energi kinetik di dalam
nosel atau laluan yang dilewati oleh sudu-sudu gerak,lalu energi kinetik ini diubah menjadi
energi mekanik pada poros turbin.
b)
Turbin reaksi aksial, yang ekspansi uap diantara laluan sudu, baik sudu pengarah
maupun sudu gerak tiap-tiap tingkat langsung pada derajat yang sama.
7.
Menurut sistem pemanas ulang uap
a)
Turbin uap dengan pemanas ulang tunggal
b)
Turbin uap dengan pemanas ulang ganda
8.
Menurut lingkungan pengoperasiannya
a)
Turbin darat, biasa terdapat pada industri atau PLTU untuk menggerakkan
generator
b)
Turbin yang dioperasikan di kapal.
9.
Menurut arah aliran uap
a)
Turbin aksial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin
b)
Turbin radial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu
turbin.
10. Menurut prinsip aksi uap
a)
Turbin impuls, Energi potensial uap diubah menjadi energi kinetik di dalam nosel.
a)
b)
c)
d)
e)

Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya menjadi energi kinetik
didalam nosel (yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang berdekatan). Nosel diarahkan
kepada sudu gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi kinetik diubah menjadi energi
mekanis. Energi potensial uap berupa ekspansi uap, yang diperoleh dari perubahan
tekanan awal hingga tekanan akhirnya di dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel
yang ditempatkan didepan sudu-sudu cakram yang berputar. Penurunan tekanan uap
didalam nosel diikuti dengan penurunan kandungan kalornya yang terjadi didalam nosel.
Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan uap yang keluar dari nosel (energi kinetik).
Kemudian energi kecepatan semburan uap yang keluar dari nosel yang diarahkan kepada
sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan gaya impuls pada-pada sudu
gerak sehingga menyebabkan sudu-sudu gerak berputar (melakukan kerja mekanis).
Atau bisa dafahami secara sederhana pronsip kerja dari turbin impuls yaitu turbin
yang proses ekspansi lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan
energi kecepatan diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan uap
yang keluar dari turbin jenis ini bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali
dibuat oleh de Laval, yang mana turbin ini mampu beroperasi pada putaran 30.000rpm.
Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi dengan roda gigi reduksi untuk memindahkan
momen putar ke mekanisme yang akan digerakkan seperti generator listrik.

11

b)

Turbin reaksi, Ekspansi uap terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak.
Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluanlaluan sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak
(sudu-sudu cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan kandungan
kalor pada semua tingkat sehingga terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini
umumnyan digunakan untuk kepentingan industri. Kecepatan uap yang mengalir pada
turbin (yang biasanyan nekatingkat) lebih rendah yaitu sekitar 100 200 m/detik.

Kesimpulan
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan,
yaitu generator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi.

BOILER

1. Latar belakang
Dewasa ini instlasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau
yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air
menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler
berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat
diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari
bahan bakar padat ( padat cair dan gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan
dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau
gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya.
Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi
cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap.
12

Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih
tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur
rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang
bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus
(sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan
industri.

A. Definisi Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
B. Proses Kerja
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang
memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian
sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke
dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air
umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan
pada sistem.
C. Komponen-Komponen Boiler
Berikut ini merupakan komponen-komponen boiler antara lain:
Furnace
13

Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari
furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas,
charge and discharge door.
Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses
industri.
Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan
udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk
ke dalam tungku pembakaran.
Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air
dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan
steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada
di dalam pipa steam.
D. Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem
boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang
mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang
dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti
apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
1. Berdasarkan tipe pipa :
Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang rendah.
Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang tinggi.
2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :
Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan
bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih
baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Gaseous Fuel

14

Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai
effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakarnya.
3. Berdasarkan kegunaan boiler :
Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan
proses industri.
Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk
menjalankan proses operasi komersial.
Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk
menjalankan proses industri.
4.

Berdasarkan konstruksi boiler :


Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik
pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di
tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

5.

Berdasarkan tekanan kerja boiler :


Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam
operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah
160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam
operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig
atau temperatur diatas 250 0F

6.

Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :


Stoker Combustion
15

Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar
padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam
ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa
pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat
mencemari lingkungan.
Pulverized Coal
proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga batu
bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa bubuk ini
disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
Fluidized Coal
proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara memiliki
ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan
pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat,
dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
7.

Berdasarkan material penyusun boiler :


Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler
terbuat menggunakan steel pada daerah steam.
Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler
terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.

Kesimpulan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

16

Anda mungkin juga menyukai