Anda di halaman 1dari 1

Pada praktikum ini, identifikasi senyawa andrographolide pada Andrographis

paniculata menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Fase diam yang
digunakan di praktikum ini adalah lempeng silika dengan panjang 10 cm dengan batas bawah
1,5 cm dan batas atas 0,5 cm. Fase gerak atau eluen pada identifikasi ini adalah campuran
dari pelarut kloroform dan methanol dengan perbandingan 9ml : 1ml. Pertama-tama yang
dilakukan adalah menimbang ekstrak Andrographis paniculata sebanyak 5 mg pada
timbangan analitik dengan menggunakan cawan. Selain itu juga disiapkan metanol 1 ml yang
diambil dengan menggunakan gelas ukur dengan bantuan pipet tetes. Selanjutnya, metanol 1
ml tersebut ditambahkan pada cawan yang berisi ekstrak , dicampurkan dengan cara diaduk
dengan bantuan batang pengaduk. Setelah selesai langsung ditutup dengan aluminium foil
untuk mencegah penguapan. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan campuran eluen, yaitu
10 ml eluen dengan perbandingan 9 : 1 sehingga kloroform yang digunakan sebanyak 9 ml,
dan methanol sebanyak 1 ml. Masing-masing eluen diambil di gelas ukur yang berbeda, jadi
tidak langsung dicampur. Untuk pelarut kloroform diambil di lemari asam karena sifatnya
yang berbahaya. Setelah eluen telah siap, maka siap dicampurkan. Semua eluen dicampurkan
ke dalam chamber yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu, dimasukkan kertas saring ke
dalam chamber dan langsung ditutup dengan kaca, ditunggu sampai kertas saring jenuh.
Chamber tersebut dijenuhi dengan uap eluen agar dihasilkan pemisahan yang baik dan dapat
ulang (reprodusibel). Setelah chamber telah jenuh, dimasukkan plat yang sebelumnya telah
diberikan batas atas(0,5cm) dan batas bawah (1,5cm) dan telah ditotolkan ekstrak
Andrographis paniculata dan standar andrografolid dengan menggunakan pipa kapiler pada
batas bawahnya. Kemudian dicelupkan pada eluen di chamber, jangan sampai batas bawah
tercelup ke dalam chamber karena akan mempengaruhi hasil dari pergerakan ekstrak.
Selanjutnya, amati pergerakan eluen hingga ke batas atas. Setelah mencapai batas atas, plat
dikeluarkan dari chamber dengan bantuan pinset, jangan sampai menyentuh bagian nodanya.
Kemudian ditunggu beberapa saat sampai plat kering. Karena pada plat noda tidak tampak,
maka tidak dapat diamati secara visual saja sehingga harus dideteksi pada sinar UV 254 nm
dan pada sinar UV 366 nm. Pada saat diamati, noda yang terbentuk pada plat ditandai dengan
pensil agar dapat dihitung jaraknya sehingga dapat menentukan harga Rf. Kemudian
dibandingkan dengan nilai Rf standard.
Nilai Rf yang berbeda dengan literatur dipengaruhi faktor-faktor seperti kejenuhan
chamber saat percobaan, teknik penotolan ekstrak, kemurnian eluen dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai