PENDAHULUAN
Sifat yang sama pada tiap tindak pidana adalah sifat melanggar hukum
(wederrechttelijkheid on recht matigheid daad).
Menghakimi sendiri (eigen richting) diperbolehkan, artinya tidak bersifat
melanggar hukum, selama perbuatan tersebut tidak masuk perumusan
tindak pidana lain, misal : masuk pasal 335 ayat (1) KUHP yaitu memaksa
orang lain untuk berbuat sesuatu.
Seorang korban tindak pidana (missal : pencopetan) berhak melakukan
kekerasan sebagaimana diatur pada pasal 49 ayat (1) KUH (noodwear,
membela diri) asalkan tidak melampaui batas dan seimbang dengan
kepentingan dari korban yang dibelanya.
KUHP membagi tindak pidana menjadi : Kejahatan (misdrijven; dalam
Buku II) dan Pelanggaran (overtredingen: dalam buku III)
Penggolongan tersebut berdasarkan beratnya sanksi (kuantitatif).
KEJAHATAN DAN PELANGGARAN TERHADAP HARTA BENDA
Meliputi :
Pencurian (diefstal)
Diatur dalam pasal 362 363 KUHP, Unsure khasnya adalah mengambil
barang orang lain untuk memilikinya.Jenis-jenis pencurian :
1. Pencurian biasa, 362 KUHP. Unsur-unsurnya :
-
Mengambil
Barang sesuatu
Seluruhnya atau sebagian milik orang lain
Dengan maksud dimiliki
Dengan melawan hukum
Pencurian ternak
3. Pencurian ringan (364 KUHP): Pencurian yang mana harga barang yang
dicuri tidak lebih dari Rp. 25,4. Pencurian dengan kekerasan (365 KUHP)
5. Pencurian dalam keluarga (367 KUHP): Jika pembuat atau pembantu
dari salah satu kejahatan adalah suami atau istri dari yang terkena
kejahatan, dan tidak terpisah meja atau tempat tidur, tidak bisa dituntut
secara pidana.
Pemerasan (afpersing) dan Pengancaman (afdreiging)
Diatur dalam pasal 368 371 KUHP. Unsur khas pemerasan adalah
memaksa orang lain dengan kekerasan untuk memberikan sesuatu.
Bedanya dengan pencurian adalah, bahwa dalam pencurian yang
mengambil adalah pelaku sendiri, sedangkan dalam pemerasan adalah si
korban dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
Pemerasan merupakan pengkhususan dari delik paksaan pada
umumnya (pasal 335 ayat (1) KUHP). Unsur khas pengancaman adalah
memaksa orang lain dengan ancaman untuk memberikan sesuatu.
Persamaan dengan delik pemerasan adalah bahwa yang dituju si
pelakunya adalah sama, adapun perbedaannya adalah dalam cara-cara
yang dipergunakan si pelaku untuk mencapai tujuan, dalam hal ini dalam
delik pengancaman adalah ancaman saja, bukan ancaman dengan
kekerasan, melainkan dengan membuka rahasia.
Penggelapan (verduistering)
Diatur dalam pasal 372 377 KUHP. Unsur khasnya adalah memiliki
barang milik orang lain yang ada dalam kekuasaannya. Barang ada dalam
kekuasaannya, tetapi bukan karena tindak pidana. Contoh kasus : Pada
saat si A berjalan-jalan disuatu terminal ia menemukan jam tangan, A
mengambilnya dan menjualnya. A melakukan dua tindak pidana :
1. pencurian, yaitu ketika pertama si A menemukan jam tangan
tersebut, ia berniat untuk memilikinya.
Penggelapan
Penggelapan
Penggelapan
Penggelapan
KUHP.
5. Penggelapan
Penipuan (oklichting)
Diatur dalam pasal 378 395 KUHP.Unsur khasnya adalah membujuk
orang lain dengan tipu muslihat untuk memberi sesuatu.
Persamaannya dengan pemerasan dan pengancaman adalah bahwa
ketiganya memiliki kesamaan mengenai akibat yang dituju, yaitu si
korban menyerahkan suatu barang atau membuat utang, atau
menghapus suatu piutang. Adapun perbedaannya adalah pada cara yang
dipergunakan oleh si pelaku, dimana pada penipuan yaitu menggunakan
nama atau kedudukan palsu atau perbuatan tipu muslihat (listige kun
stgrepen) atau rangkaian kebohongan (samenweefsel van verdichtsels).
Merugikan orang berpiutang
Diatur dalam pasal 396 405 KUHP. Unsur khasnya adalah sebagai
orang berutang berbuat sesuatu terhadap kekayaannya sendiri dengan
merugikan si piutang. Penghancuran dan perusakan barang. Diatur dalam
pasal 406 412 KUHP. Unsur khasnya adalah melakukan perbuatan
terhadap barang orang lain secara merugikan tanpa mengambil barang
itu.
Penadahan (heling)
Diatur dalam pasal 480 485 KUHP. Unsure khasnya adalah menerima
atau memperlakukan barang yang diperoleh orang lain secara tindak
pidana.
Pelanggaran-pelanggaran tentang tanah-tanah tanaman
Diatur dalam pasal 548 551 KUHP. Unsur khasnya adalah adanya tanah
yang ditaburi, digali, atau ditanami yang dirusak dengan cara berjalan
atau berkendaraan diatas tanah tersebut.
KEJAHATAN TERHADAP NYAWA ORANG LAIN
Meliputi :
-
Pasal 342 KUHP : ketika anak masih dalam kandungan, ada niat untuk
dibunuh, misalnya karena lelakinya tidak mau bertanggung jawab.
Pasal 345 KUHP : membantu proses pembunuhan anak yang masih
dalam kandungan. Abortus terdiri dari :
1. Abortus spontanius, akibat keguguran, keluar dengan sendirinya.
2. Abortus provokatus,
3. Abortus provokatus therapantis (medicantis), Diperbolehkan oleh
hukum karena demi keselamatan jiwa si ibu.
4. Abortus provokatus criminalis, Dilarang oleh hukum.
Pasal 347 KUHP : aborsi dengan persetujuan si wanita.
KEJAHATAN DAN PELANGGARAN MENGENAI KESOPANAN
Meliputi :
-
Child abuse Diatur dalam pasal 301 KUHP. Mengemis, jika dilakukan oleh
anak-anak. Orang tua tersebut dapat ditahan bila termasuk dalam
kejahatan tersebut.
Pornograf
Diatur dalam pasal 282 ayat (1) KUHP (kejahatan). Dan pada pasal 533
KUHP(pelanggaran).
Pornografi berarti tulisan, grafik, patung, atau barang pada umumnya
yang berisi atau menggambarkan sesuatu yang menyinggung rasa susila
dari orang yang membaca dan melihatnya.
Perdebatan sekarang masih terdapat area abu-abu antara pornografi
dan seni. Seperti yang kasus terjadi di Indonesia baru-baru ini.
Perjudian
Diatur dalam pasal 303 dan 542 KUHP. Main judi berarti tiap-tiap
permainan yang kemungkinan akan menang pada umumnya bergantung
pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan akan menang itu
bertambah besar, karena si pemain itu lebih pandai atau lebih cakap.
Tidaklah dilarang suatu permainan judi yang dilakukan dalam suatu
rumah yang dilakukan tidak dilihat dari jalan umum, orang-orang yang
khusus diundang untuk itu. Jika undangan didapat dengan mudah (misal :
dengan membayar sejumlah uang saja), maka itu dilarang.
Politik hukum terhadap wanita
Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan (Convention on the Elimination of all forms of Discrimination
against Woman) diratifikasi dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1984.
Meliputi :
-
Pidana mati
Kurungan
Penjara
Pidana denda
Pidana tambahan
Tindakan tata tertib
Tindakan tata tertib sementara
Akumulasi sanksi
TINDAK PIDANA POLITIK
Meliputi :
1. Bab I Buku II Tentang Kejahatan-kejahatan terhadap keamanan
negara.
2. Bab II Buku II Tentang Kejahatan-kejahatan terhadap martabat
Presiden dan
3. wakil presiden.
4. Bab III Buku II Tentang Kejahatan-kejahatan terhadap negara-negara
asing
5. bersahabat dan terhadap kepala dan wakil negara-negara tersebut.
6. Bab IV Buku II Tentang Kejahatan-kejahatan mengenai kewajiban
kenegaraan
7. dan hak kenegaraan.
8. Bab X Buku III Tentang Pelanggaran-pelanggaran terhadap
keamanan negara.
Kejahatan-Kejahatan terhadap keamanan negara
Yang menjadi unsurnya adalah adanya pengkhianatan (verraad).
Pengkhianatan tersebut terdiri dari :
1. Pengkhianatan intern, ditujukan untuk mengubah struktur
kenegaraan atau struktur pemerintahan yang ada.
Memperkaya diri
Menyalahgunakan wewenang atau kedudukan
Merugikan keuangan atau perekonomian negara