Anda di halaman 1dari 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Pompa memiliki dua kegunaan utama untuk
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya
(misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan
air) dan untuk ensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya
air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan
peralatan).
Komponen utama sistim pemompaan adalah pompa
(beberapa jenis pompa) dijelaskan dalam bagian :
1. Mesin penggerak : motor listrik, mesin diesel atau
sistim udara
2. Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
3. Kran, digunakan untukmengendalikan aliran
dalam sistim
4. Sambungan, pengendalian dan instrumentasi
lainnya
5. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki
berbagai persyaratan.
(www.energyefficiencyasia.org)

Tata Letak Pompa


Ruang
pompa
harus
direncanakan
dengan
memperhatikan jalan masuk mesin, tempat dan ruangan untuk
membongkar dan memasang pompa, jalan untuk
pemelliharaan dan pemeriksaan, papan tombol, pipa-pipa,
penopang pipa, saluran pembuang air, drainase ruangan,
ventilasi, penerangan, keran pengangkat, dan lain-lain.
(Sularso, 2000)
Jika beberapa pompa akan dipasang di dalam ruangan
yag sama perlu diperhatikan jarak antar pompa. Jarak yang
terlalu besar kurang ekonomis. Tetapi jarak yang terlalu dekat
dapat menimbulkan pusaran di tadah isap hingga akan
Kimia

II-1Program Studi D III Teknik


II-1

II-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
mengakibatkan performansi pompa yang buruk atau
menyulitkan pada waktu operasi dan pemeliharaan. Karena itu
sebagai pedoman dapat diambil jarak minimum 1,0 m atau
biasanya lebih dari 1,5 m sebagai ruang bebas disekeliling
pompa.
(Sularso, 2000)
Pompa memiliki dua kegunaan utama untuk
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya
(misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan
air) dan untuk ensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya
air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan
peralatan)
Komponen utama sistim pemompaan adalah:
Pompa(beberapa jenis pompa dijelaskan dalam bagian:
1. Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau
sistim udara
2. Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
3. Kran, digunakan untukmengendalikan aliran
dalam sistim
4. Sambungan, pengendalian dan instrumentasi
lainnya
5. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai
persyaratan.
(UNEP, 2006)

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Gambar II.1.1. Sistem pemompaan dalam industry
Cara kerja pompa sentrifugal
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk
memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada
di dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar.
Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari
tengah impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Di
sini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula
head kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami
percepatan. Zat cair yang keluar dari impeller ditampung oleh
saluran berbentuk volut (spiral) di keliling pompa melalui
nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran
diubah menjadi head tekanan.
(Sularso, 2000)
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan
yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Gambar
8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh
tekanan atmosfir, atau dalam hal jet pump oleh
tekanan buatan.
2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik
ke cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar.
Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam
hal pompa turbin digunakan cincin diffuser
stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner
mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
(UNEP, 2006)

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar II.1.2 Lintasan Aliran Cairan Pompa Sentrifugal


KAVITASI
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang
sedang mengalir, karena tekanannya berkurang sampai di
bawah tekanan uap jenuhnya. Misalnya, air pada tekanan 1
atmosfir akan mendidihh dan menjadi uap jenuh pada
temperature 100 oC. Tetapi jika tekanan direndahkan maka air
akan mendidih pada temperature yang lebih rendah. Jika
tekanannya cukup rendah maka pada temperature kamarpun
air dapat mendidih.
Head Isap Positip Neto atau NPSH
Kavitasi akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran
zat cair turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Jadi
untuk menghindari kavitasi, harus diusahakan agar tidak ada
satu bagianpun dari aliran di dalam pompa yang mempunyai
tekanan statis lebih rendah dari tekanan uap jenuh cairan pada
temperatus yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan dua macam tekanan yang memegang peranan.
Pertama, tekanan yang ditentukan oleh kondisi lingkungan
dimana pompa dipasang, dan kedua, tekanan yang ditentukan
oleh keadaan aliran di dalam pompa.

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berhubung dengan hal tersebut diatas maka orang
mendefinisikan suatu Head Isap Positip Neto atau NPSH, yang
dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi.
a. NPSH yang Tersedia
NPSH yang tersedia ialah head yang dimiliki
oleh zat cair pada sisi isap pompa (ekivalen dengan
tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi
dengan tekanan jenuh zat cair di tempat tersebut.
Hsv =

Pa

Pv

hs his

Dimana, hsv = NPSH yang tersedia (m)


Pa = Tekanan atmosfir (kgf/m2)
Pv = Tekanan uap jenuh (kgf/m2)

= Berat zat cair per satuan volume


(kgf/m3)
hs
= Head isap statis (m)
hls
= Kerugian head di dalam pipa isap (m)
(Sularso, 2000)
b. NPSH yang Diperlukan
Tekanan terendah didalam pompa biasanya
terdapat disuatu titik dekat setelah sisi masuk sudu
impeler. Di tempat tersebut, tekanan adalah lebih
rendah daripada tekanan pada lubang isap pompa. Hal
ini disebabkan oleh kerugian head di nosel isap,
kenaikan kecepatan aliran karena luas penampang yang
menyempit, dan kenaikan kecepatan aliran karena tebal
sudu setempat.
(Sularso, 2000)
Jadi, agar tidak terjadi penguraian zat cair,
maka tekanan pada lubang masuk pompa, dikurangi
penurunan tekanan di dalam poma, harus lebih tinggi
dari pada tekanan uap zat cair. Head tekanan yang
besarnya sama dengan penurunan tekanan ini disebut
NPSH yang diperlukan. Besarnya NPSH yang
diperlukan berbeda untuk setiap pompa. Untuk suatu
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pompa tertentu, NPSH yang diperlukan berubah
menurut kapasitas dan putarannya.
Pencegahan Kavitasi
Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan
membuat NPSH yang tersedia lebih besar daripada yang
diperlukan. Dalam hal ini, mengecilkan NPSH yang
diperlukan merupakan salah satu cara, yang dapat diusahakan
oleh pihak pabrik pompa.
Dalam perencanaan instalasi pompa, hal-hal berikut
ini harus diperhitungakn untuk menghindari kavitasi.
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair
yang diisap harus dibuat serendah mungkin agar head
isap statis menjadi rendah pula.
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika
terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya
diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar
untuk mengurangi kerugian gesek.
3. Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju
aliran dengan menghambat aliran di sisi isap.
4. Jika pompa mempunyai head total yang berlebihan,
maka pompa akan bekerja dengan kapasitas aliran
yang berlebihan pula, sehingga kemungkinan akan
terjadi kavitasi menjadi lebih besar. Karena itu head
total pompa harus ditentukan sedemikian hingga
sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi
yang sesungguhnya.
5. Bila head total pompa sangat berfluktuasi, maka pada
keadaan head terendah harus diadakan pengamanan
penuh terhadap terjadinya kavitasi. Namun, dalam
beberapa hal terjadinya sedikit kavitasi yang tidak
mempengaruhi performansi sering tidak dapat
dihindari sebagai akibat dari pertimbangan ekonomis.
Dalam hal ini perlu dipilih bahan impeler yang tahan
erosi karena kavitasi.
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(Sularso, 2000)
Diagram Pemilihan Pompa Standar
Tabel II.1.1 Pompa-pompa yang sesuai untuk kondisi
pemakaian tertentu
Kondisi Pemakaian
Pompa yang sesuai
Untuk luas ruangan yang
Pompa tegak
terbatas
Untuk sumur dalam
Pompa tegak jenis sumur
dalam (deep well), dengan
motor di atas atau di bawah
pompa (submersible-motor)
Untuk fluktuasi yang besar
Pompa tegak
pada permukaan air isap
Untuk ruang pompa yang
Pompa tegak dengan lantai
dapat terendam air (terkena
ganda
banjir)
Untuk memompa air limbah
Pompa volut tegak jenis
dan berlumpur
sumuran kering (dry pit)
Untuk penguat (booster)
Pompa dengan laluan masuk
dan keluar terletak sesumbu
(inline), untuk ukuran kecil.
Untuk mencegah pengotoran
Pompa volut mendatar atau
air yang dipompa oleh
pompa tegak dengan pelumas
minyak pelumas atau gemuk
air
Untuk mengirangi kebisingan
Pompa dengan motor
terendam, pompa tegak jenis
tromol sumuran (untuk
penguat)
Bila kebocoran ke luar
Pompa motor terselubung
pompa tidak diizinkan
(Sularso, 2000)
Pompa sebagai Pelayanan Pusat Tenaga
1. Pompa air pengisi ketel
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pompa berfungsi memasukkan air pengisi ketel yang
bertekanan tinggi. Karena itu pompa harus bertekanan
tinggi dan tahan temperatur tinggi pula. Dengan demikian
harus diberikan perhatian khusus pada bahan dan
konstruksinya.
Untuk kapasitas kecil umumnya dipakai pompa
difusor bertingkat banyak dimana masing-masing tingkat
disatukan dengan yang lain secara bersambung dengan
baut-baut panjang.
2. Pompa kondensat
Pompa ini dipakai untuk mengalirkan air yang
diembunkan di dalam kondensor ke pompa pengisi ketel.
Karena air diambil dari kondensor yang bertekanan rendah
(dibawah tekanan atmosfir) maka perlu diadakan
pengamanan tertentu. Dalam hal ini sering dipakai pompa
jenis tromol sumuran untuk memperoleh NPSH yang
cukup pada impeler tingkat pertama.
3. Pompa sirkulasi air
Pompa ini mengalirkan air pendingin ke kondensor.
Biasanya diperlukan pompa dengan diameter keluar yang
besar karena debit yang dialirkan cukup besar. Jika
dipergunakan air laut atau air sungai sebagai pendingin,
biasanya diperlukan head setinggi 10 m. Untuk ini sering
dipakai pompa aliran campuran dengan poros tegak. Jika
air pendingin harus disirkulasikan melalui menara
pendingin, head yang diperlukan menjadi tinggi. Dalam
hal ini pemakaian pompa volut isapan ganda akan lebih
sesuai.
Jika dipergunakan air laut sebagai pendingin,
harus diadakan pencegahan korosi. Untuk itu biasanya ada
tiga macam cara: dengan bahan tahan korosi (misalnya
baja tahan karat), pelindung elektrolitik, dan pelapisan
dengan bahan tahan karat (seperti resin epoxy, dll)
(Sularso, 2000)

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar II.1.3 Konstruksi sebuah pompa difusor

Gambar II.1.4 Pompa jenis tromol sumuran

Gambar II.1.5 Contoh sebuah instalasi pompa drainase

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik sistim pemompaan
Tahanan sistim : head
Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati
sistim pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi
untuk mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut head.
Head total merupakan jumlah dari head statik dan head
gesekan/ friksi:
a) Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi antara
sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan (lihat
gambar 2a). Head statik merupakan aliran yang
independen (lihat Gambar 2b). Head statik pada tekanan
tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung
dengan persamaan perikut:

Head (dalamfeet ) =

Tekanan( psi) x2,31


Specificgravity

Head statik terdiri dari:


Head hhisapan statis (hS): dihasilkan dari
pengangkatan cairan relatif terhadap garis pusat
pompa. hS nilainya positif jika ketinggian cairan
diatas garis pusat pompa, dan negative jika
ketinggian cairan berada dibawah garis pusat pompa
(juga disebut pengangkat hhisapan)
Head pembuangan statis (hd): jarak vertikal antara
garis pusat pompa dan permukaan cairan dalam
tangki tujuan.
(www.energyefficiencyasia.org)

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar II.1.6 .a Head Statik Gambar II.1.7 b


Head Status versus aliran
b) Head gesekan/ friksi (hf)
Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk
mengatasi tahanan untuk mengalir dalam pipa dan
sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada
ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah dan jenis
sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head
gesekan/ friksi sebanding dengan kwadrat debit aliran
seperti diperlihatkan dalam gambar 3. Loop tertutup
sistim sirkulasi hanya menampilkan head gesekan/ friksi
(bukan head statik).
(www.energyefficiencyasia.org)

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Gambar II.1.8 Head Gesekan/ friksi versus Aliran
Jenis jenis pompa
Bagian ini menjelaskan berbagai jenis pompa. Pompa
hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang luas.
Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi
dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan
positif.
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh
berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa
digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis
diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun,
pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada
pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih
tinggi cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya
perawatan.
1. Pompa perpindahan positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya
beroperasi: cairan diambil dari salah satu ujung dan pada
ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap
putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara
luas untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida
kental.Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan
berdasarkan cara perpindahannya:
Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan
oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa
reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan
cairan kental dan sumur minyak.
Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh
gaya putaran sebuah gir, cam atau balingbaling
dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang
tetap. Pompa rotary selanjutnya digolongkan
sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling
dorong dll.
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pompa - pompa tersebut digunakan untuk layanan
khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi industri.
Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah
cairan yang sudah ditetapkan dipompa setelah setiap
putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat,
tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal
ini dapat merusak pompa.
(www.energyefficiencyasia.org)
2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara
pompa tersebut beroperasi: impeler yang berputar
mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida.
Terdapat dua jenis pompa dinamik:
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang
sangat umum digunakan untuk pemompaan air
dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya
lebih dari 75% pompa yang dipasang di sebuah
industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan
ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
Pompa dengan efek khusus terutama digunakan
untuk kondisi khusus di lokasi industri.
Cara kerja pompa sentrifugal
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa
untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair
yang ada di dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut
berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair
mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran diantara
sudu-sudu. Di sini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi.
Demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat
cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeller
ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) di keliling

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pompa melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head
kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.
(Sularso, Pompa & Kompresor, 2000, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, hal 4)
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan
yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Gambar
8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
a. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan
atmosfir, atau dalam hal jet pump oleh tekanan buatan.
b. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke
cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar. Cairan
meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.
c. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal
pompa turbin digunakan cincin diffuser stasioner. Volute
atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik
menjadi energi tekanan.
(www.energyefficiencyasia.org)
Komponen dari pompa sentrifugal
Komponenutama dari pompa sentrifugal terlihat pada
Gambar 9 dan diterangkan dibawah ini:
Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke
sebuan poros
Komponen satis: casing, penutup casing, dan bearings.

Gambar II.1.9 Komponen Utama Pompa Sentrifugal


LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a) Impeler
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan
lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler
biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau
stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan.
Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya,
maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan
mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.Jumlah impeler
menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap
memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head
(=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler
yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa
multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri
untuk layanan head yang tinggi.
(www.energyefficiencyasia.org)

Gambar II.1.10 Impeler Jenis Tertutup dan Terbuka


Impeler dapat digolongkan atas dasar :
Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran
radial, aliran aksial, aliran campuran
Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
Bentuk atau konstruksi mekanis:
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang
ditutupi oleh mantel (penutup) pada kedua sisinya (Gambar
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.6). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana balingbaling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah
perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang
akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan,
diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler
dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin
yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian
dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari
impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap
rintangan.
Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 2.1.6)
kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk
menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi
internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara
manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar.
Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan
padat dan berserabut akan tetapi pompa ini 50% kuran
efisien dari rancangan yang konvensional.
b) Batang torak
Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler
selama startup dan operasi pompa.
c) Wadah
Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada
penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga
berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan
dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung
pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa
satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya
jauh lebih tinggi. Wadah dirancang untuk tahan paling sedikit
dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan yang
cukup. Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler.
Oleh karena itu wadah pompa harus dirancang untuk:
Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh
bagian pompa untuk pemeriksaan, perawatan dan
perbaikan.
Membuat wadah anti bocor dengan memberikan
kotak penjejal.
Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman
ke flens secara langsung.
Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak
(motor listrik) tanpa kehilangan daya.
(www.energyefficiencyasia.org)
v Menghitung laju alir

v
t

Q=

v Menentukan kecepatan laju alir

Q
A

V=
v Menghitung NRe
NRe =

Dv

v Friksi pada pipa Lurus

L v 2
Ff = 4 f
D 2
v Friksi pada valve dan elbow
hf = K f

v2
2

v Perbedaan pipa dari pipa besar ke kecil


LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
sudden contraction losses

hc = 0,55 1

A2 v 2

A1 2

(Geankoplis,2003)
v Perbedaan pipa dari pipa kecil ke besar
sudden enlargement losses
2

2
A2 v
hex = 1
A3 2

Menghitung Head
Head adalah jarak vertikal antara garis pusat pompa
dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.

P
1
2
+ (g z ) + (v ) + hf

2
Head =
g
(Geankoplis,2003, hlm 68)

Menghitung WHP (Water Horse Power) dan BHP


(Brake Horse Power)
Daya yang diperlukan oleh sebuah pompa merupakan
fungsi dari total kepala dan berat cair dipompa dalam jangka
waktu tertentu. Pompa masukan atau daya kuda rem (BHP)
adalah daya sebenarnya yang dikirimkan ke pompa. Water
Horse Power (WHP) adalah liquid horse power yang
disampaikan oleh pompa.
WHP =

Q H g
746

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BHP =

W tiap putaran
waktu 1putaran

(Sahdev Mukesh, 1997)


v Menghitung efisiensi
Efisiensi dinyatakan sebagai persentase yang mewakili
sebuah unit ukuran yang menggambarkan perubahan gaya
sentrifugal dan dinyatakan sebagai perubahan kecepatan
menjadi energi tekanan.
(Sahdev Mukesh, 1997)
=
(Kustiningsih, 2008)

WHP
100 %
BHP

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Aplikasi Industri
PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN TERHADAP
KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL
Pemakaian pompa sebagai suatu penyediaan distribusi
air terutama untuk ketel uap sebagai penggerak turbin yang
memiliki kapasitas, ketinggian menekan, bahkan BHP (breake
horse power), mampu mengukur atau konstan. Penurunan dan
peningkatan perputaran akan menyebabkan karakteristik
pompa mengubah lumayan, kapasitas, head, dan BHP perlu
diselenggarakan oleh usaha, sehingga putaran pompa dapat
konstan, tekanan elektris berkurang juga disebabkan pada
penurunan kecepatan.
Penelitian ini menggunakan materi yang terdiri dari
tiga buah motor listrik, dua buah alat pengukur kecepatan dan
dua buah pompa sentrifugal. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental. Rancangan yang dipakai adalah
Rancangan Acal Lengkap (RAL). Sebagai perlakuan adalah
kecepatan motor yang berubah-ubah. Kecepatan motor di ubah
dalam 16 kecepatan dengan perubahan 50 rpm tiap bagian,
seperti : 3250 rpm, 3200 rpm, 3150 rpm, 3100 rpm, 3050 rpm,
3000 rpm, 2950 rpm, 2900 rpm, 2850 rpm, 2800 rpm, 2750
rpm, 2700 rpm, 2650 rpm, 2600 rpm, 2550 rpm, 2250 rpm,
masing- masing perlakuan dilakukan selama 10 menit dan
diulang 3 kali. Parameter atau perubah yang di amati kapasitas
aliran, head, BHP, dan efisiensi. Data yang diperoleh
dilakukan analisis rayon.
Kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis yang
dilakukan adalah ada pengaruh yang nyata antara perubahan
kecepatan putar terhadap kapasitas yang dihasilkan. Ada
pengaruh yang nyata antara perubahan kecepatan putar
terhadap tinggi tekan (head) yang dihasilkan. Ada pengaruh
yang nyata antara perubahan kecepatan putar terhadap BHP
dari pompa sentrifugal. Efisiensi dari pompa sentrifugal ada
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
kecenderungan tidak berubah secara nyata meski kecepatan
putar dilakukan perubahan. Perubahan kecepatan putar ada
kecenderungan memiliki tingkat yang sebanding dengan
kapasitas yang dihasilkan, head memiliki perubahan pangkat
dua, BHP memiliki perubahan pangkat tiga, sedangkan
efisiensi konstan.

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II-22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

( halaman ini sengaja dikosongkan )

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai