Anda di halaman 1dari 9

9

BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Anak Taman kanak-kanak
Anak Taman Kanak-Kanak adalah anak usia 4 tahun sampai dengan
6 tahun yang mengikuti pendidikan di lembaga formal pendidikan anak usia
dini (Kurikulum 2004).
Pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak usia 4-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut (permendiknas 2009). Didalam lembaga pendidikan Taman
Kanak-Kanak terdapat pendidik yang siap memberikan pelayanan kepada
anak dalam setiap kegiatan di Taman Kanak-Kanak. Pendidik adalah orang
dewasa yang bertanggung jawab dan secara sadar membantu anak didik
mencapai kedewasaan.(syaripudin:2004).
Di
memfasilitasi

Taman
setiap

Kanak-Kanak
perkembangan

terdapat
dan

berbagai

layanan

pertumbuhan

anak

untuk
yang

diprogramkan sesuai dengan kebutuhan anak dan selaras dengan rancangan


program kurikulum pendidikan. Salah satu nya adalah program kesehatan dan
gizi untuk anak Taman Kanak-Kanak.

10

B. kesehatan Anak
1.

pertumbuhan fisik anak


Dalam setiap pertumbuhannya anak mengalami perubahan dalam segi

fisik

maupun

psikisnya,perubahan

tersebut

mencakup

bertambahnya

keterampilan dan cara berpikir serta bertambahnya ukuran tubuh yang


semakin membesar.
Perkembangan fisik anak adalah proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh
yang dikontrol oleh otak. (Ahira, 2009 ). Perkembangan fisik (motorik)
meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus
Perkembangan fisik anak merupakan suatu proses yang bertahap.
Adakalanya pertumbuhan tersebut berjalan cepat, adakalanya berjalan lambat.
Irama pertumbuhan ini bagi setiap orang berbeda beda, meskipun tetap
mengikuti suatu pola atau keteraturan yang sama (Hurlock. 1995: 114).
Perkembangan fisik anak dapat dilihat dari ukuran atau proporsi tubuh
yang mencakup berat dan tinggi tubuh anak. Adapun yang mempengaruhi
ukuran tubuh (Hurlock, 1995) adalah : pengaruh keluarga;gizi;gangguan
emosional;jenis kelamin; suku bangsa; kecerdasan; status sosial ekonomi;
kesehatan; fumgsi endokrin; pengaruh pralahir; pengaruh tubuh.
Tinggi tubuh anak dalam usia sebaya, memiliki ukuran yang berbeda
meskipun tetap mengikuti aturan yang sama. Pertumbuhan inggi tubuh anak
laki-laki dan perempuan memiliki pertumbuhan yang berbeda. Sampai usia

11

remaja anak perempuan mengalamipertumbuhan ukuran tubuhlebih cepat dari


pada anak laki-laki. Namun setelah menginjak usia remaja, anak laki-laki
biasanya menyusul pertumbuhan anak perempuan. (Hurlock, 1995).
Berat tubuh anak pada usia 2-6 tahun akan bertambah 1 sampai 2
kg pertahunnya. Namun setelah usia tiga tahun keatas sampai usia remaja,
pertambahan berat tubuh tidak terlalus ignifikan (hurlock, 1995). Oleh karena
itu perlu adanya asupan gizi dan nutrisi yang baik untuk membantu
pertumbuhan fisik anak agar optimal dan memiliki ketahanan tubuh yang
baik.
2.

pendidikan kesehatan anak


Pengetahuan kesehatan dan Gizi adalah pendidikan yang memberikan

informasi mengenai sumber-sumber makanan sehat dan kandungannya serta


pemahaman pola hidup sehat melalui pembiasaan sesuai dengan tingkatan
pendidikan (Soekirman, 2001).
Adapun pendidikan kesehatan melalui pembiasaan pola hidup sehat
mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004, yang di dalamnya
terdapat perkembangan yang harus di capai anak dalam mengurus diri sendiri.
Indikator tersebut adalah :

12

Tabel 2.1
Indikator Kegiatan Makan Bersama
Hasil Belajar
1. Dapat mengurus diri sendiri
tanpa bantuan orang lain

Indikator
1. Merapikan peralatan sendiri
setelah

di

gunakan

tanpa

bantuan orang lain.


2. Cuci

tangan

sebelum

dan

sesudah makan dengan sabun


tanpa bantuan orang lain
3. Melakukan aktivitas pribadi
tanpa

bantuan

lain.misal:

makan

orang
sendiri,

mandi sendiri, kekamar kecil


sendiri, Dsb.
Sumber: KBK 2004

Berdasar pada indikator di atas, maka kegiatan makan bersama


mecakup bagaimana cara anak untuk dapat mengurus dirinya sendiri saat
melakukan aktivitas pribadi seperti makan dengan cara yang baik,
membiasakan diri dalam melakukan pola hidup sehat tanpa di bantu atau di
suruh, cuci tangan dengan baik dan benar, kemudian terampil memilih
makanan yang sehat untuk dirinya saat berada di sekolah, dan mengetahui
alasan mengapa mereka mengkonsumsi makanan tersebut melalui informasi
sederhana, serta bagaimana anak dapat mandiri merapikan peralatan setelah
digunakan tanpa bantuan, misalnya saat merapikan peralatan makan sendiri
saat di sekolah (Pedoman Pengembangan KBK, 2004).

13

Anak dilatih untuk mengetahui bagaimana berprilaku pola hidup sehat


yang sesuai dengan kemammpuannya, mulai dari kegiatan yang sederhana
hingga yang kompleks sesuai dengan kemampuannya. Anak dapat mandiri
dalam kegiatan makan dan tidak lagi harus di paksa untuk makan atau
dipaksa untuk mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur, karena mereka
telah memahami fungsi dari makanan sehat, dan karena telah tumbuh sikap
mandiri anak melalui pelatihan sederhana saat program makan bersama di
sekolah.
C. Program Makan Bersama
Program makan bersama atau School lunch adalah sebuah program
ektrakurikuler yang diterapkan secara intensif dan berkesinambungan yang di
buat dengan bobot pengetahuan dan strategi memberikan asupan gizi
seimbang untuk anak (Soekirman, 2001).
Landasan yang utama dalam melaksanakan program kesehatan dan
gizi di taman Kanak-Kanak adalah mengacu pada Standar Pendidikan Anak
Usia Dini yang di tetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 59 tahun 2009. Didalamnya terdapat Tingkat Pencapaian
Perkembangan yang harus di kuasai oleh anak Taman Kanak-Kanak. Dalam
lingkup perkembangan kesehatan fisik tingkat pencapaian perkembangan
yang tercantum adalah :
1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan
2. Memiliki kesesuaian antara usia dengan tingi badan
3. Memiliki kesesuaian antara tinggi badan dengan berat badan

14

Setelah mengetahui tingkat pencapaian yang harus dicapai anak


maka seorang guru harus membuat program yang akan membantu
memberikan hasil yang positif pada saat penilaian lingkup pencapaian di
atas dilaksanakan yakni melalui program makan bersama yang dikelola
dengan pengelolaan kelas yang sehat.
Pengelolaan kelas yang sehat berkaitan dengan penyusunan program
belajar yang berisi pengajaran tentang pola hidup sehat. Anak harus
memahami makanan yang disediakan di kelas. Jika kita ingin anak
menyukai sayuran, maka kita harus merencanakan kegiatan yang
menyenangkan tentang buah dan sayur.
Decker & Decker mengemukakan

empat

pilar penting dalam

merumuskan program yaitu :


1. Mengajarkan anak mengenai manfaat nutrisi dan hubungannya dengan
kesehatan.
2. Memiliki prinsip managemen layanan makanan
3. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pendidikan makanan
4. Mengembangkan dan menggunakan materi pembelajaran mengenai
kesehatan dan gizi.
Makan bersama adalah suatu program yang di rancang untuk
memfasilitasi peserta didik dalam memenuhi asupan gizi dan sekaligus
untuk memfasilitasi anak dalam menumbuhkan sikap sosial dalam kegiatan
makan bersama.

15

Esensi yang terdapat di dalam program tersebut memiliki banyak


manfaat dan dampak yang positif. Di luar negeri anak mengetahui berbagai
jenis makanan yang menyehatkan dan pola makan yang sehat serta sikap
atau prilaku yang baik melalui program makan siang sekolah atau school
lunc . melalui program tersebut anak mengetahui bagaimana cara memilih
makanan yang baik, cara makan yang sehat, serta banyak pengetahuan yang
di berikan sehingga anak benar benar memahami tentang gizi dan
kesehatan.
Diantaranya anak dapat memenuhi gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan mereka, selain itu anak dapat pula mengetahui bagaimana cara
makan yang baik dan menggunakan peralatan makan yang benar. Kondisi
anak malas makan pun dapat diatasi dengan program makan bersama,
karena secara psikologis anak akan meniru teman-temannya serta menuruti
apa yang dianjurkan oleh ibu guru mereka.
Decker & Decker (1998) menyatakan bahwa seorang guru dituntut
untuk bisa mengemas waktu makan sebagai hal yang menyenangkan.
Misalnya :
1. Sajikan makanan dalam jumlah kecil sehingga anak tidak merasa
kekenyangan.
2. Tidak menyajikan makanan yang sama dalam waktu yang berdekatan
3. Memahami latar belakang budaya anak dan menyesuaikan dengan
makanan yang disajikan.
4. Memperhatikan jenis makan yang disukai anak dan tidak disukai

16

5. Menyajikan makanan dengan cara yang menarik


6. Menciptakan suasana yang menyenangkan.
Dalam program ini pula di kenalkan bagaimana pola hidup sehat
serta kebiasaankebiasaan yang dapat menjaga agar tubuh tetap sehat,
misalnya dengan membiasakan mencuci tangan.
Mencuci tangan adalah cara yang paling efektif mencegah
tersebarnya penyakit. Anak di biasakan mencuci tangan sebelum makan dan
setelah beraktivitas apapun.
Dalam menyusun menu makanan harus merujuk pada pola menu gizi
Seimbang. Pedoman menu seimbang yang di kembangkan sejak tahun 1950
yang telah di kenal luas oleh masyarakat dalam pola 4 Sehat 5 Sempurna,
telah dikembangkan menjadi pedoman umum gizi seimbang (PUGS) sejak
tahun 1995, yang memuat 13 pesan dasar gizi seimbang (Almatsier, 2001).
Adapun pesan dari pedoman gizi seimbang adalah sebagai berikut
(soekirman , 2001) :
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam setiap hari
2. Makanlah makanan yang mengandung cukup energi
3. Untuk seumber energi, upayakan agar separuhnya berasal dari
makanan yang separuhnya berasal dari makanan yang mengandung zat
karbohidrat komplek
4. Upayakan agar sumber energi dari minyak dan lemak tidak lebih dari
seperempat dari energi total yang anda butuhkan
5. Gunakan hanya garam beryodium untuk memasak sehari-hari

17

6. Makanlah banyak makanan yang kaya akan zat besi


7. Berikan hanya air susu ibu untuk bayi sampai usia 4 bulan
8. Biasakan makan pagi setiap hari
9. Minum air bersih dan sehat dalam jumlah yang cukup
10. berolah raga dengan teratur untuk menjaga kebugaran badan.
11. Hindarilah minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang dimasak/atau dihidangkan dengan bersih dan
tidak tercemar
13. Bacalah selalu label pada kemasan makanan
Menu adalah adalah susunan makanan yang di makan oleh seseorang
dalam sekali makan atau untuk sehari (Almatsier:2001:289). Dalam Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) susunan makanan yang dianjurkan adalah
yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Tiap makan dapat saling
melengkapi dalam zat gizi yang dikandungnya.
Adapun angka kecukupan gizi anak yang dianjurkan per orang perhari
untuk usia 4-6 tahun adalah 1550 kkal dengan berat badan 18 kg dan tinggi
badan 110 cm (Widyakarya nasional pangan dan gizi, 2004).
Soekirman menjelaskan bahwa kebutuhan gizi sehari-hari harus
mengandung empat kelompok makanan yang terdiri dari : pertama, kelompok
buah; kedua, kelompok padi-padian; ketiga, kelompok susu dan hasil susu;
keempat, kelompok daging dan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai