DEFINISI
Usaha untuk mengidentifikasi
suatu penyakit dimana secara
klinis belum jelas dgn
menggunakan test tertentu
sehingga dpt dg tepat
membedakan orang yg tampak
sehat sebenarnya sakit atau orang
tampak sehat yg betul-betul sehat
KEGUNAAN
1. Deteksi Faktor Resiko
2. Deteksi Gejala Dini Suatu Penyakit
Yang perlu diperhatikan:
1. Penentuan populasi yg akan di skrining
2. Gejala dini & faktor resiko dari masalah
yang akan diskrining harus diketahui
3. Metode dari test atau pemeriksaan
skrining tersebut harus jelas
SCREENING TEST
Positives (person
presumed to have the
disease or to be at
increase ed risk in future)
Negatives (person
presumed to be free
of diseses under
study)
DIAGNOSTIC PROCEDURES
Disease or Risk
Factor Present
THERAPEUTIC
INTERVENTION
TB adalah contoh pemeriksaan yg digunakan di dlm program penemuan kasus
Disease or Risk
Factor Absent
Sensitivitas: kemampuan
menemukan mereka yg sakit
Spesifitas: kemempuan
menemukan mereka yg tdk
sakit
Hasil
Sakit Sehat
Pemeriksaa
n
+
Total
40
60
10
0
50
30
80
1. Validitas
Prevalensi rendah & tdk ada maksud
memastikan diagnosaspesifitas tinggi
tapi sensitivitas rendah
Tes digunakan unk penemuan kasus agar
mendapat perawatan & pengobatan
sensitivitas tinggi tapi spesifitas rendah
validitas jg dipengaruhi oleh
tahap/beratnya penyakit & ada tdknya
penyakit lain yg mengakibatkan negative
menjadi false negatif atau positif menjadi
false positif
2. Reliabilitas
Reliabel
memberikan hasil yg sama pd penggunaan
lebih dari satu kali dlm keadaan yg sama.
Reliabilitas dipengaruhi oleh:
a. Variasi dari metode
b. Variasi intraobserver
c. Variasi interobserver
Variasi dpt diperkecil dg cara:
a. Standardisasi prosedur-prosedur
b. Latihan intensif observer
c. Pengecekan scr periodik thd observer
d. Menggunakan 2 atau lebih observer yg bekerja
sendiri-sendiri.
3. Yield
Hasil tes
jumlah kasus yg dahulu tdk
diketahui dan sekarang menjadi diketahui.
Hal ini dipengaruhi oleh:
1. Sensitifitas
2. Prevalensi penyakit yg tdk dikenal. Bila
prevalensi tinggiyield tinggi pula
3. Ada tdknya penemuan kasus terdahulu
4. Sikap penduduk/kerja sama penduduk
5. Prevalensi penyakit yg rendah.
Prevalensi yg rendah akan mengahsilkan
false positive yg banyak karena banyak
orang yg tdk sakit diperiksa. Sehingga
skrining lebih baik ditujukan unk daerah
prevalensi tinggi.
Syarat Skrining
1. Tes cukup sensitif & spesifik
2. Tes dpt diterima oleh masyarakat,
aman/tdk berbahaya, murah, & sederhana
3. Penyakit yg akan diskrining mrpkn
masalah yg cukup serius, prevalensinya
cukup tinggi, mrpkn masalah kesehatan
masyarakat
4. Kebijakan, intervensi atau pengobatan yg
akan dilakukan setelah dilaksanakan
skrining harus jelas
Type of Screening
1. Mass screening: dilakukan pd seluruh
populasi
2. Selective screening: dilakukan pd proporsi
tertentu
3. Single disease screening: unk penyakit
tertentu
4. Case finding screening: upaya tenaga
kesehatan unk menyelidiki suatu penyakit
yg tdk berhubungan dgn keluhan pasien
yg datang unk kepentingan pemeriksaan
kesehatan
5. Multiphasic screening: unk beberapa
penyakit pd satu kunjungan waktu tertentu
Gold standard
Without disease
(+)
(-)