Anda di halaman 1dari 37

Laporan KL 4099 - Tugas Akhir

DESAIN DERMAGA BATU BARA TIPE DECK ON PILE DI


TANJUNG ULAR, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II
Metodologi Pemodelan Dermaga Menggunakan Software
SAP2000

KL-4099 Tugas Akhir

BAB II
METODOLOGI PEMODELAN DERMAGA MENGGUNAKAN
SOFTWARE SAP2000
2.1 Tahap Pemodelan Menggunakan Software SAP2000
Tahap pemodelan struktur dermaga menggunakan software SAP2000 dapat dilihat pada
Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Tahap pemodelan struktur dermaga

Secara garis besar, langkah-langkah pemodelan dermaga menggunakan software


SAP2000 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Input yaitu tahap memasukan kriteria desain awal ke dalam software SAP2000. Tahap
input terdiri dari penentuan material, frame, area dan load yang akan digunakan
dalam pemodelan struktur dermaga.
2. Output yaitu tahap pengeluaran dari input yang telah diproses oleh software
SAP2000. Output tersebut digunakan untuk menganalisis kekuatan dermaga terhadap
beban yang diberikan. Output dari software SAP2000 ini berupa unity check ratio,
defleksi, dan gaya dalam.
Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-1

KL-4099 Tugas Akhir

2.2 Sekilas SAP2000


SAP2000 merupakan software yang digunakan untuk menganalisis dan mendesain
struktur, baik bangunan maupun jembatan. Pada Gambar 2.2 di bawah ini dapat dilihat
tampilan software SAP2000.

Gambar 2.2 Tampilan software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Adapun penjelasan dari fungsi icon yang terdapat pada software SAP2000 dapat dilihat
pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-2

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.3 Tampilan fungsi icon software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2.3 Unit Satuan SAP2000


Pada software SAP2000 ini, unit satuan yang digunakan untuk pemodelan harus
ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan unit satuan yang digunakan pada input dalam
pemodelan dermaga tersebut. Pada Gambar 2.4 di bawah ini dapat dilihat tampilan pada saat
penentuan unit satuan yang akan digunakan dalam pemodelan dermaga.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-3

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.4 Tampilan pada saat penentuan unit satuan


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2.4 Input SAP2000


Pada sub bab input SAP2000 ini akan dibahas mengenai input yang diperlukan untuk
pemodelan dermaga, antara lain input material, frame, area dan load.

2.4.1 Input Material


Material yang digunakan pada struktur dermaga terdiri dari 2 jenis, yaitu baja dan beton.
Langkah-langkah memasukan data material yang akan digunakan dalam pemodelan dermaga
menggunakan software SAP2000 adalah Define Material Concrete/Steel. Pada
Gambar 2.5 dan Gambar 2.6 masing-masing di bawah ini dapat dilihat tampilan input data
material beton dan material baja pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-4

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.5 Tampilan input data material beton pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-5

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.6 Tampilan input data material baja pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Input data material yang digunakan terdiri dari 2 sumber, yaitu berasal dari software
SAP2000 dan kriteria desain. Pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 masing-masing di bawah ini
dapat dilihat rincian sumber input data material beton dan material baja pada software
SAP2000.
Tabel 2.1 Rincian sumber input data material beton pada software SAP2000
Sumber Input
1 Software SAP2000

Material Beton
Mass per unit volume
Weight per unit volume
Shear modulus

2 Kriteria Desain

Specified concrete compession strength, f'c


Bending reinforcement yield stress, fy
Shear reinforcement yield stress, fys
Modulus of elasticity, Ec
Poissons ratio
Coefficient of thermal expansion

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-6

KL-4099 Tugas Akhir

Tabel 2.2 Rincian sumber input data material baja pada software SAP2000
Sumber Input
1 Software SAP2000

Material Baja
Mass per unit volume
Weight per unit volume
Poissons ratio
Coefficient of thermal expansion
Shear modulus

2 Kriteria Desain

Minimum yield stress, Fy


Minimum tens ile stress, Fu
Modulus of elasticity, Ec

2.4.2 Input Frame


Secara umum, kerangka struktur dermaga terdiri dari balok, pile cap dan pile. Namun
pada pemodelan dermaga menggunakan software SAP2000 ini kerangka struktur dermaga
yang akan dimodelkan terdiri dari balok dan pile, sedangkan pile cap dimodelkan sebagai
beban mati pada struktur dermaga. Langkah-langkah memasukan data frame yang akan
digunakan dalam pemodelan dermaga menggunakan software SAP2000 adalah Define
Frame Sections Pilih Import Pipe/Rectangular dan Add Pipe/Rectangular Add New
Property. Untuk pemodelan balok digunakan rectangular section, sedangkan untuk
pemodelan pile digunakan pipe section. Pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 masing-masing
di bawah ini dapat dilihat tampilan input data pipe section dan rectangular section pada
software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-7

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.7 Tampilan input data pipe section pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-8

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.8 Tampilan input data rectangular section pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Selain tampilan input data pipe section dan rectangular section, pada Gambar 2.9 dan
Gambar 2.10 masing-masing di bawah ini dapat dilihat definisi dari dimensi pipe section dan
rectangular section yang digunakan sebagai input dalam pemodelan dermaga menggunakan
software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-9

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.9 Definisi dari dimensi pipe section pada software SAP2000

Gambar 2.10 Definisi dari dimensi rectangular section pada software SAP2000

2.4.3 Input Area


Komponen lain yang merupakan struktur dermaga ialah pelat dermaga. Komponen
tersebut ditopang oleh kerangka struktur dermaga yang telah dibahas pada sub bab 2.4.2 di
atas.
Pemodelan pelat dermaga dilakukan dengan mendefinisikan area yang akan dimodelkan
sebagai pelat dermaga. Langkah-langkah memasukan data area yang akan digunakan dalam
pemodelan dermaga menggunakan software SAP2000 adalah Define Area Sections
Pilih Shell Add New Section. Pada Gambar 2.11 di bawah ini dapat dilihat tampilan input
data area pada software SAP2000.
Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-10

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.11 Tampilan input data area pada software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2.4.4 Input Design


Setelah kita mendefinisikan frame dan area, maka tahap selanjutnya dilakukan
penggambaran model struktur pada software SAP2000. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
komponen dermaga yang dimodelkan pada software SAP2000 terdiri dari pile, balok, dan
pelat.
Untuk memodelkan pile, perlu dicari panjang pile yang akan dimodelkan melalui
persamaan berikut:
.

(2.1)

Dimana:
Lm.pile

= Panjang pile yang dimodelkan (m)

Fixity point

= Lokasi perletakan jepit dari struktur yang dimodelkan (m).

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-11

KL-4099 Tugas Akhir

Selanjutnya penggambaran model struktur dapat dibuat sesuai dengan desain yang telah
ditentukan. Tahap penggambaran model struktur terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Penggambaran joint
Joint yang pertama digambarkan merupakan joint acuan. Langkah-langkah
penggambaran joint acuan adalah Draw Draw Special Joint, lalu tempatkan joint
pada layer. Pada Gambar 2.12 di bawah ini dapat dilihat special joint yang telah
digambar pada software SAP2000.

Gambar 2.12 Special joint yang telah digambar pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Setelah menggambar joint acuan, kita dapat menggambar joint baru lainnya dengan
cara menduplikasi joint baru dari joint acuan tersebut. Langkah-langkah menduplikasi
joint acuan adalah Pilih Joint Acuan Tekan Tombol Ctrl + R, setelah itu
masukkan nilai jarak joint baru dari joint acuan dari masing-masing sumbu. Pada

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-12

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.13 di bawah ini dapat dilihat special joint dan joint yang telah diduplikasi
pada software SAP2000.

Gambar 2.13 Special joint dan joint yang telah diduplikasi pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2. Penggambaran frame
Diperlukan 2 buah joint untuk menggambarkan sebuah frame. Langkah-langkah
penggambaran frame adalah Draw Draw Frame/Cable/Tendon, setelah itu klik
joint pertama dan tarik garis khayal menuju joint kedua, lalu klik joint kedua tersebut.
Pada Gambar 2.14 di bawah ini dapat dilihat langkah penggambaran frame pada
software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-13

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.14 Langkah penggambaran frame pada software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

3. Penggambaran area
Area yang digambarkan berbentuk persegi yang memiliki 4 titik sudut, namun untuk
menggambarkan area berbentuk persegi hanya diperlukan 2 titik sudut atau joint.
Langkah-langkah penggambaran area adalah Draw Draw Rectangular Area,
setelah itu klik joint pertama dan tarik garis khayal persegi menuju joint kedua, lalu
klik joint kedua tersebut. Pada Gambar 2.15 di bawah ini dapat dilihat langkah
penggambaran area pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-14

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.15 Langkah penggambaran area pada software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

4. Pemasangan tumpuan
Untuk memasang tumpuan pada joint, perlu dipilih terlebih dahulu joint yang akan
dipasang tumpuan. Langkah-langkah pemasangan tumpuan adalah Assign Joint
Restraints. Pada Gambar 2.16 di bawah ini dapat dilihat joint yang telah dipasang
tumpuan pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-15

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.16 Joint yang telah dipasang tumpuan pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Pada Gambar 2.17 di bawah ini dapat dilihat contoh hasil penggambaran model struktur
dermaga dalam tampilan 3D pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-16

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.17 Contoh hasil penggambaran model struktur dermaga dalam tampilan 3D pada
software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2.4.5 Input Load


Sebelum melakukan pembebanan terhadap model struktur dermaga, terlebih dahulu perlu
dimasukkan kriteria beban yang terdiri dari nama dan tipe beban, nilai berat sendiri, dan
metode perhitungan beban. Pada Gambar Gambar 2.18 di bawah ini dapat dilihat tampilan
input kriteria beban.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-17

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.18 Tampilan input kriteria beban


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Setelah melakukan input load, perlu dibuat kombinasi beban yang akan dimodelkan pada
struktur dermaga tersebut. Langkah-langkah untuk menentukan kombinasi beban adalah
Define Combinations Pilih Add New Combo. Setelah itu masukan tipe nama dan tipe
pembebanan serta skala faktor pembebanan. Pada Gambar 2.19 di bawah ini dapat dilihat
tampilan input data material kombinasi beban pada software SAP2000.

Gambar 2.19 Tampilan input data kombinasi beban pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-18

KL-4099 Tugas Akhir

Pembebanan pada struktur dermaga berdasarkan arah kerja beban terbagi menjadi 2, yaitu
beban vertikal dan beban horisontal.
1. Beban vertikal
Beban vertikal yang terjadi pada struktur dermaga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu beban
mati dan beban hidup. Pada Tabel 2.3 di bawah ini dapat dilihat rincian beban
vertikal pada struktur dermaga.
Tabel 2.3 Rincian beban vertikal pada dermaga
Jenis Beban
1 Beban mati

Beban Vertikal

Sumber Input

Pelat

Software SAP2000

Balok

Software SAP2000

Pile cap

Kriteria desain

Pile

Software SAP2000

Struktur tambahan

Kriteria desain

2 Beban Hidup Pekerja

Kriteria desain

Kendaraan

Kriteria desain

Peralatan bongkar muat

Kriteria desain

Pemodelan beban vertikal pada dermaga terdiri dari 4 jenis, yaitu pembebanan
terpusat pada joint, pembebanan terpusat pada frame, pembebanan terdistribusi pada
frame dan pembebanan terdistribusi pada area.
a. Pembebanan terpusat pada joint
Untuk memodelkan beban terpusat pada joint, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih joint yang akan dibebani Assign Joint Loads
Forces. Untuk memodelkan beban vertikal, arah beban adalah sumbu z
negatif. Pada Gambar 2.20 dan Gambar 2.21 masing-masing di bawah ini
dapat dilihat tampilan input beban terpusat pada joint dan contoh pemodelan
beban terpusat pada joint.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-19

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.20 Tampilan input beban terpusat pada joint


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Gambar 2.21 Contoh pemodelan beban terpusat pada joint


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)
Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-20

KL-4099 Tugas Akhir

b. Pembebanan terpusat pada frame


Untuk memodelkan beban terpusat pada frame, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih frame yang akan dibebani Assign
Frame/Cable/Tendon Loads Point. Untuk memodelkan beban vertikal,
arah beban adalah gravity. Pada Gambar 2.22 dan Gambar 2.23 masingmasing di bawah ini dapat dilihat tampilan input beban terpusat pada frame
dan contoh pemodelan beban terpusat pada frame.

Gambar 2.22 Tampilan input beban terpusat pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-21

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.23 Contoh pemodelan beban terpusat pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

c. Pembebanan terdistribusi pada frame


Untuk memodelkan beban terdistribusi pada frame, langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah Pilih frame yang akan dibebani Assign
Frame/Cable/Tendon Loads Distributed. Untuk memodelkan beban
vertikal, arah beban adalah gravity. Pada Gambar 2.24 dan Gambar 2.25
masing-masing di bawah ini dapat dilihat tampilan input beban terdistribusi
pada frame dan contoh pemodelan beban terdistribusi pada frame.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-22

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.24 Tampilan input beban terdistribusi pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-23

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.25 Contoh pemodelan beban terdistribusi pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

d. Pembebanan terdistribusi pada area


Untuk memodelkan beban terdistribusi pada area, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih area yang akan dibebani Assign Area Loads
Uniform to Frame. Untuk memodelkan beban vertikal, arah beban adalah
gravity. Pada Gambar 2.26 dan Gambar 2.27 masing-masing di bawah ini
dapat dilihat tampilan input beban terdistribusi pada frame dan contoh
pemodelan beban terdistribusi pada frame.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-24

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.26 Tampilan input beban terdistribusi pada area


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Gambar 2.27 Contoh pemodelan beban terdistribusi pada area


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-25

KL-4099 Tugas Akhir

2. Beban horisontal
Pada Tabel 2.4 di bawah ini dapat dilihat rincian beban horisontal pada struktur
dermaga.
Tabel 2.4 Rincian beban horisontal pada dermaga
Beban Horisontal

Sumber Input

1 Arus

Kriteria desain

2 Berthing

Kriteria desain

3 Gelombang

Kriteria desain

4 Gempa

Software SAP2000

5 Mooring

Kriteria desain

Pemodelan beban horisontal pada dermaga terdiri dari 4 jenis, yaitu pembebanan
terpusat pada joint, pembebanan terpusat pada frame, pembebanan terdistribusi pada
frame dan pembebanan terdistribusi pada area.
a. Pembebanan terpusat pada joint
Untuk memodelkan beban terpusat pada joint, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih joint yang akan dibebani Assign Joint Loads
Forces. Untuk memodelkan beban horisontal, arah beban adalah sumbu x
atau sumbu y baik arah negatif maupun positif. Pada Gambar 2.28 dan
Gambar 2.29 masing-masing di bawah ini dapat dilihat tampilan input beban
terpusat pada joint dan contoh pemodelan beban terpusat pada joint.

Gambar 2.28 Tampilan input beban terpusat pada joint


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)
Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-26

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.29 Contoh pemodelan beban terpusat pada joint


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

b. Pembebanan terpusat pada frame


Untuk memodelkan beban terpusat pada frame, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih frame yang akan dibebani Assign
Frame/Cable/Tendon Loads Point. Untuk memodelkan beban horisontal,
arah beban adalah sumbu x atau sumbu y baik arah negatif maupun positif.
Pada Gambar 2.30 dan Gambar 2.31 masing-masing di bawah ini dapat
dilihat tampilan input beban terpusat pada frame dan contoh pemodelan beban
terpusat pada frame.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-27

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.30 Tampilan input beban terpusat pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-28

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.31 Contoh pemodelan beban terpusat pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

c. Pembebanan terdistribusi pada frame


Untuk memodelkan beban terdistribusi pada frame, langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah Pilih frame yang akan dibebani Assign
Frame/Cable/Tendon Loads Distributed. Untuk memodelkan beban
horisontal, arah beban adalah sumbu x atau sumbu y baik arah negatif maupun
positif. Pada Gambar 2.32 dan Gambar 2.33 masing-masing di bawah ini
dapat dilihat tampilan input beban terdistribusi pada frame dan contoh
pemodelan beban terdistribusi pada frame.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-29

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.32 Tampilan input beban terdistribusi pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-30

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.33 Contoh pemodelan beban terdistribusi pada frame


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

d. Pembebanan terdistribusi pada area


Untuk memodelkan beban terdistribusi pada area, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah Pilih area yang akan dibebani Assign Area Loads
Uniform to Frame. Untuk memodelkan beban horisontal, arah beban
adalah sumbu x atau sumbu y baik arah negatif maupun positif. Pada Gambar
2.34 dan Gambar 2.35 masing-masing di bawah ini dapat dilihat tampilan
input beban terdistribusi pada frame dan contoh pemodelan beban terdistribusi
pada frame.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-31

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.34 Tampilan input beban terdistribusi pada area


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Gambar 2.35 Contoh pemodelan beban terdistribusi pada area


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-32

KL-4099 Tugas Akhir

2.5 Output SAP2000


Pada sub bab output pemodelan ini akan dibahas mengenai output SAP2000 yaitu Unity
Check Range (UCR), defleksi, daya dukung tanah dan gaya dalam.

2.5.1 Unity Check Ratio (UCR)


Unity check ratio (UCR) merupakan perbandingan antara tegangan yang terjadi akibat
gaya-gaya luar dengan kapasitas tegangan pada material yang dipakai. Dalam SAP2000,
UCR digunakan hanya pada struktur baja. Dalam mendesain sebuah struktur, nilai UCR hasil
pemodelan tidak boleh melebihi 1. Pada software SAP2000, nilai UCR hasil pengecekan
struktur baja direpresentasikan oleh warna. Adapun pada Tabel 2.5 di bawah ini dapat dilihat
kaitan warna dengan nilai UCR.
Tabel 2.5 Kaitan warna dengan nilai UCR
Warna

UCR
< 0.00
0.00 0.50
0.50 0.70
0.70 0.90
0.90 1.00
> 1.00

Langkah-langkah pengecekan nilai UCR pada software SAP2000 adalah Pilih Start Steel
Design/Check of Structure Verify All Members Passed. Pada Gambar 2.36 di bawah ini
dapat dilihat contoh pengecekan nilai UCR pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-33

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.36 Contoh pengecekan nilai UCR pada software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

2.5.2 Defleksi
Pada analisa deformasi struktur akan dilakukan pengecekan deformasi struktur aktual
akibat beban yang terjadi terhadap deformasi struktur ijin. Perencanaan deformasi struktur
ijin mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002, Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Perhitungan deformasi struktur ijin menggunakan
persamaan berikut:
=

200

(2.2)

Dimana:
D = Deformasi maksimum ijin tiang (m)
L = Panjang tiang yang dimodelkan (m).
Langkah-langkah pengecekan defleksi struktur pada software SAP2000 adalah Display
Show Deformed Shape Pilih tipe pembebanan Pilih Joint yang ditinjau. Contoh
output defleksi pada SAP2000 dapat dilihat pada Gambar 2.37. Dimana defleksi arah 1
adalah arah x, arah 2 adalah arah y, dan arah 3 adalah arah z.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-34

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.37 Contoh output defleksi pada software SAP2000


(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Referensi.
-

Badan Standardisasi Nasional (BSN), 2002, SNI 03-1729-2002: Tata Cara Perencanaan Struktur Baja

untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Bandung.

2.5.3 Gaya Dalam


Gaya dalam digunakan untuk menganalisis desain penampang serta menentukan detail
desain struktur. Langkah-langkah untuk menampilkan gaya dalam pada software SAP2000
adalah Display Show Table Element Ouput. Gambar 2.40 menunjukan contoh output
gaya dalam frame pada software SAP2000.

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-35

KL-4099 Tugas Akhir

Gambar 2.38 Contoh output gaya dalam frame pada software SAP2000
(Sumber: SAP2000 v.10.0.1)

Desain Dermaga Batu Bara Tipe Deck On Pile di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2-36

Anda mungkin juga menyukai