Anda di halaman 1dari 2

ALAS-KIKIS, BIDANG LITOSFIR, DAN KRONOSTRATIGRAFI

disarikan dari
Harry E. Wheeler. 1964. Baselevel, lithospheric surface, and time-stratigraphy. Bull. Geol. Soc. Amer. v. 75, hlm 599-609.

KONSEP ALAS-KIKIS YANG SUKAR UNTUK DIPAHAMI


Powell (1975, h. 203) adalah orang yang pertama-tama menggunakan istilah baselevel untuk ...
bidang khayal ... di bawah mana batuan-batuan ... tidak dapat terkikis. Meskipun pemikirannya
mengenai muka air laut sebagai grand base-level tidak dapat bertahan lama, namun kita tidak boleh
melupakan bahwa konsep tersebut telah menimbulkan banyak implikasi penting ke dalam ilmu
geologi. Di lain pihak, Barell (1917) mendapatkan banyak penghargaan akhir-akhir ini bukan saja
karena dia mencoba mengembangkan konsep baselevel sehingga mencakup sedimentasi, stratigrafi,
dan fisiografi, namun juga karena dia mencoba menguraikan dengan jelas arti dari baselevel itu.
Dengan tidak bermaksud untuk mengecilkan arti sumbangan pemikiran Barell mengenai konsep
baselevel, atau mengenai konsep rhythms, namun penelaahan terhadap penerapan istilah baselevel
oleh Barell tidak mengindikasikan sesuatu yang utuh dan konsisten. Barell (1917, h. 778) menyatakan:
... sedimen diendapkan, relatif terhadap suatu bidang pengontrol yang terletak lebih kurang
horizontal. Bidang pengontrol itu adalah baselevel dalam pengertian yang lebih inklusif dibanding
dengan pengertian yang dipahami oleh para ahli fisiografi sebagai level yang membatasi kedalaman
erosi sungai. Sedimentasi dan erosi dikontrol oleh baselevel, yakni bidang ke arah mana gaya-gaya
eksternal menuju; bidang dimana tidak terjadi sedimentasi maupun erosi.
Perlu ditegaskan disini bahwa, disadari atau tidak, Barell menggunakan kata baselevel sebagai
kata tunggal dan dia juga mengindikasikan bahwa di dunia ini hanya ada satu baselevel surface.
Selain itu, dia juga beranggapan bahwa baselevel itu merupakan sebuah bidang yang hampir
horizontal. Jadi dia tidak memandang baselevel sebagai kumpulan sejumlah bidang horizontal
sebagaimana yang sering dikemukakan oleh sejumlah ahli lain. Terakhir, dia memperluas
pengertiannya hingga mencakup hubungan pengendapan dan erosi, meskipun hal itu sebenarnya
telah diimplikasikan lebih dahulu oleh Rice (1897, h. 140) yang menyatakan bahwa baselevel
merupakan kondisi kesetimbangan antara erosi dan pengendapan.
Walau demikian, di luar poin-poin pemikiran penting itu, Barell juga menyatakan bahwa baselevel
merupakan sebuah bidang pengontrol dan bahwa erosi dan pengendapan dikontrol oleh level
tersebut. Dengan demikian, dia memberikan suatu sifat intrinsik kepada baselevel (sebuah bidang
khayal) yang tidak dimilikinya. Pola-pola pengendapan-erosi dapat dilukiskan tanpa merujuk pada
konsep baselevel; namun semua sifat intrinsik pada baselevel surface hanya dapat didefinisi-kan
dengan batas-batas pengendapan-erosi pada permukaan litosfir. Dengan demikian, jelas sudah
bahwa faktor-faktor pengontrol perubahan pola pengendapan-erosi sama dengan faktor-faktor yang

bertanggungjawab terhadap perubahan konfigurasi baselevel surface yang abstrak itu. Meskipun
baselevel memang penting, namun keberadaannya sebagai sebuah bidang hanya ada dalam
pemikiran manusia; baselevel itu tidak mengontrol apa-apa. Lebih jauh lagi, satu-satunya ilustrasi
grafis yang disajikan oleh Barell (1917, h. 796, gambar 5) dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan
hubungan baselevel yang tidak dapat diterima sebagai sesuatu yang sahih. Penelaahan yang
seksama akan memperlihatkan bahwa baselevel tidak diperlihatkan dalam diagram yang sering
ditampilkan oleh penulis-penulis lain itu.
Wheeler dan Mallory (1957) juga rancu ketika menggunakan istilah baselevel control dalam
pembahasannya mengenai perkembangan siklotem (cyclothem). Penempatan kata control dalam
frasa itu juga tidak tepat.
Dunbar dan Rodgers (1957) agaknya mengikuti apa yang dikemukakan oleh Hayes (1899) ketika
mereka mengimplikasi-kan bahwa baselevel

Anda mungkin juga menyukai