Beberapa rumah sakit yang menerapkan lean telah memetik manfaat yang tidak
sedikit. Berikut keuntungan yang diperoleh beberapa rumah sakit yang
menjalankan metode ini pada sistemnya:
Banyak rumah sakit yang kini mengalami kesulitan. Biaya pengobatan perawatan
kesehatan pasien semakin tinggi, namun tidak banyak pasien atau asuransi yang
mau membayar lebih. Tingkat kecelakaan dan kematian yang dialami pasien
karena kesalahan yang sebetunya dapat dicegah semakin meningkat di seluruh
dunia. Karena tingkat stress yang tinggi di rumah sakit, tidak jarang karyawan
dan staf medis merasa frustrasi dan lelah, sehingga banyak dari mereka yang
kemudian meninggalkan profesinya.
Yang mungkin ada di benak seseorang jika mendengar kata lean adalah
perampingan. Banyak rumah sakit yang merasa skeptis terhadap lean karena
mereka sedang kekurangan karyawan dan semua orang telah bekerja dengan
sangat keras. Selain itu, tujuan lean mencegah kesalahan mungkin dapat
ditanggapi negatif, karena para dokter dan staf medis merasa telah sangat
berhati-hati dalam menangani pasien. Tentu saja, itu adalah paradigma yang
keliru. Filosofi lean bukanlah mengurangi jumlah SDM atau meminta karyawan
untuk bertindak lebih hati-hati. Rumah sakit yang menggunakan lean tidak
meminta perawat dan dokter untuk lebih berhati-hati. Mereka hanya meminta
stafnya untuk lebih produktif.
Penggunaan metode lean (yang notabene terlahir dari industri manufaktur mobil,
Toyota) bukanlah hal baru. Frank Bunker Gilbreth yang mencetuskan ide awal
lean telah mempublikasikan banyak studi mengenai penerapan lean dalam
pengobatan. Pada tahun 1922, Henry Ford juga menulis tentang aplikasi lean di
sebuah rumah sakit di Dearborn, Michigan. Ford menulis, Kini telah menjadi
rancu, apakah keberadaan rumah sakit ditujukan untuk dokter atau pasien
tujuan dari rumah sakit kami adalah lebih fokus kepada pasien di rumah sakit
lain, banyak perawat melakukan langkah-langkah yang tidak berguna. Mereka
menghabiskan banyak waktu untuk berjalan hilir mudik ketimbang memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien. Manajemen rumah sakit ini didesain untuk
menghemat langkah. Setiap lantai memiliki semua yang dibutuhkan, seperti di
pabrik, ketika kami berusaha untuk menghilangkaan gerakan waste (sia-sia),
maka kami akan berusaha untuk menghilangkan waste gerakan di rumah sakit.
Beberapa rumah sakit telah memulai inisiatif lean nya sejak era 1990an. Pada
2001, USA Today melaporkan hasil sebuah studi mengenai perbaikan
manajemen rumah sakit. Studi yang dilakukan oleh Robert Wood Johnson
Foundation tersebut menemukan bahwa rumah sakit yang menggunakan
metode dan filosofi lean dalam manajemennya memiliki performa yang jauh lebih
baik dibandingkan rumah sakit pada umumnya.
Beberapa rumah sakit yang menerapkan lean telah memetik manfaat yang tidak
sedikit. Berikut keuntungan yang diperoleh beberapa rumah sakit yang
menjalankan metode ini pada sistemnya: