Anda di halaman 1dari 1

Tetesan Air Mata Ibu

Sinopsis:
Sepasang suami-istri sedang membicarakan ketiga anaknya yang tidak bisa
diandalkan. Yang pertama bernama Santoso yang serakah dan suka mabukmabukan, selanjutnya bernama Sumardi yang hidup serba tidak berkecukupan,
dan terakhir bernama Hartatik yang kabur dari rumah karena tidak disetujui
untuk menikah dengan suaminya. Suatu hari Santoso datang ke rumah orang
tuanya untuk meminta uang tetapi tidak diberi oleh ayahnya karena takut kalau
Santoso menggunakan untuk hal yang sia-sia. Beberapa hari kemudian rumah
orang tua Santoso dirampok, seluruh hartanya pun habis. Ayahnya meninggal
terkena serangan jantung karena mengetahui hartanya habis. Ibunya bingung
mencari uang untuk biaya pemakaman suaminya setelah Santoso tidak mau
membiayainya.
Penderiataan Sang Ibu pun bertambah karena rumahnya terkena banjir. Ia
akhirnya memutuskan untuk mengungsi ke rumah Santoso yang kaya raya,
tetapi bukan bantuan yang didapat melainkan tambahan penderitaan karena
dijadikan pembantu oleh anak kandungnya sendiri. Meskipun telah rela menjadi
pembantu ia tetap diusir oleh Santoso setelah melakukan kesalahan. Istri
Santoso yang marah atas kedurhakaan Santoso akhirnya meninggalkan Santoso.
Sang Ibu pun pergi ke rumah anak keduanya yang bernama Sumardi.
Berkebalikan dengan Santoso, Sumardi yang hidup serba tidak berkecukupan
rela bersabar merawat dan memberikan segala yang ia punya kepada ibunya.
Lalu sang Ibu yang tidak tega kepada anaknya pun memutuskan untuk pergi dan
hidup di jalanan. Lalu ia ditemukan oleh kakaknya dan diberi tahu untuk tinggal
dengan Martini anaknya sudah kaya raya. Saat berkumpul di rumah martini
Santoso datang dengan pakaian compang camping ia meminta maaf kepada
ibunya karena telah menjadi anak durhaka. Beberapa saat kemudian polisi
datang untuk menangkap Santoso karena Santoso dicurigai sebagai pengguna
dan pengedar narkoba. Sang Ibu sedih dan meneteskan airmata
Keunggulan:
Menggunakan bahasa keseharian yang santai dan lucu, bisa membuat setting
yang luas di 1 lokasi
Kelemahan:
Bahasa cenderung kasar, busana tidak layak unuk dilihat

Anda mungkin juga menyukai