Anda di halaman 1dari 10

ISTILAH-ISTILIAH DALAM ILMU TEKNIK SIPIL

Oleh : Toni Kustianto Gulo (Jurusan Pend. Teknik Sipil FT-UNIMED)

1.

Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk


pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang

2.

direncanakan;
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah
dan

kerak tungku

besi, yang

dipakai

bersama-sama

dengan

suatu

media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau


3.

adukan;
Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur

4.

mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang;


Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_
batuan

5.

atau pasir

yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan

mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm;


Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi _alami_ dari bantuan
atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan

6.

mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm;


Adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland

7.

atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air;


Angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton

8.

pracetak;
Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang
dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah

9.

tertentu untuk merubah beberapa sifatnya;


Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan

tambahan membentuk masa padat;


10. Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah
tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan
atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan
kedua

material

bekerja

bersama-sama dalam

asumsi

menahan

bahwa

gaya

yang

bekerja;
11. Beton-Normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500
kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang
tidak menggunakan bahan tambahan;

12. Beton

Praktekan

adalah

beton

bertulang

yang

telah

diberikan

tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton


akibat beban kerja;
13. Beton Pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan
tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. Beton Ringan Struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang
mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. Beton Polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan
tetapi kurang dari ketentuan minimum.
16. CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam
sentimeter).
17. Dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.
18. Deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.
19. Faktor Air Semen (Fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air
pada beton.
20. Konstruksi Batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen
konstruksi dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
21. Konstruksi Beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
22. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media
penarikan beton pratekan, biasanya disebut _tendon_.
23. Mks adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter0
24. Scaffolding adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja
bagi pekerja untuk
(2) penyangga

melakukan
acuan

tugas

beton

pada
yang

ketinggian
berfungsi

tertentu

dan

mencegah

terjadinyaperubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan


25. Sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan
geser dan torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang
tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau deform.
26. Segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan
beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus.
27. Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa
yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur,
tidak

termasuk

tendon

prategang, kecuali

bila secara khusus diikut

sertakan.
28. Tulangan Polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata
tidak bersirip atau berukir.
29. Tulangan Deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak
rata, tetapi bersirip, atau berukir.
30. Accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.
31. Admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.

32.
33.
34.
35.
36.
37.

Additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.


Bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.
Barsteel adalah rangkaian tulangan.
Box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.
Bucket Tower Crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.
Bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke

38.
39.
40.
41.

permukaan.
Bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.
Batching Plant adalah lokasi / tempat pengadukan.
Conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.
Cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak

42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.

tercampur lingkungan (tanah, sungai dan sebagainya).


Cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.
Doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
Dump Truck adalah truk yang mampu membawa adukan beton.
Forklift adalah mesin / alat angkat.
Hoist adalah mesin / alat angkat.
Hammer Test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.
In Situ adalah lokasi / lapangan.
Jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.
Lay-Out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.
Mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.
Mix Design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.
Maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
Power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau

generating set.
55. Portland Cement adalah semen abu-abu.
56. Post-Tension adalah penarikan pada beton

pratekan

setelah

beton

mengeras.
57. Pre-Tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan
pengecoran.
58. Peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
59. Retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.
60. Rapid Klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan
balok.
61. Ready Mix Concrete adalah beton yang siap pakai.
62. Speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan
ikatan semen.
63. Slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.
64. Steel Proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur
ketinggiannya.
65. Shear Connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua)
material yang berbeda karakteristiknya (komposit).
66. Strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk
membentuk kabel.

67. Setting Time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.
68. Sand Blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.

sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan kembali.


Shop Drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.
Site-Plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan.
Stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.
Truck Mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.
Timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.
Troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.
Uplift adalah tekanan / gaya angkat.
Wearing Diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus

listrik.
77. Workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
78. Waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan
konstruksi.
79. Wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk
kabel.
80. Workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan
konstruksi.
81. Wika Precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton
pracetak.
82. DAFTAR ISTILAH TEKNIK SIPIL STRUKTUR
83. Abutment bagian bawah tumpuan struktur jembatan
84. Agregat campuran bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan
merupakan

bentuk

sebagian

besar

beton

(misalnya:

pasir,

kerikil,

batupecah, basalt)
85. AISC singkatan dari American Institute of Steel Construction
86. AISCS Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan
dari American Institute of Steel Construction Specification
87. ASTM singkatan dari American Society of Testing and Materials
88. Balok elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban
transversal
89. Balok spandrel balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam
beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai
90. Batas Atterberg besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi
tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis (Plastic
Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
91. Batas Cair besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan
sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan Cassangrade
berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
92. Batas Plastis besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada
contoh tanah hingga 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus

93. Beban suatu gaya yang bekerja dari luar


94. Beban hidup semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian
suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari pada
atap
95. Beban mati berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan
tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut
96. Beton suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan
batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat
campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen
+air) sebagai bahan pengikat.
97. Beton Bertulang beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai
dua material berbeda yang dapat bekerja bersama untuk menahan gaya
yang bekerja padanya.
98. Beton Cast-in-place beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia
ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
99. Beton Precast beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site,
biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site
100.Beton Prestressed beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan
longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi pra-tegang di
sepanjang elemen strukturnya.
101.Beton struktural beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk
membentuk suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan
dengan beton insulasi (insulating concrete).
102.Bracing konfigurasi batang-batang kaku

yang

berfungsi

untuk

menstabilkan struktur terhadap beban lateral


103.Cincin tarik (cincin containment) cincin yang berada di bagian bawah
struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
104.Daktilitas adalah kemampuan struktur atau

komponennya

untuk

melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh


pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya
dukung bebannya;
105.Defleksi lendutan balok akibat beban
106.Dinding geser (shear wall, structural wall) dinding beton dengan tulangan
atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya
tegangan horisontal akibat beban gempa.
107.Faktor reduksi suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal
untuk mendapatkan kuat rencana;

108.Gaya tarik gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen


hingga putus.
109.Gaya tekan gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk
pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak
dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan
pada material disebut tekuk (buckling).
110.Geser keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan
arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di
dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
111.Girder susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok
besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok)
112.Goyangan (Sideways) fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul
beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak
dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal)
ke salah satu sisi.
113.HPS singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas
baja
114.HVAC singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang
berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian
udara dalam bangunan
115.Joist susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu
dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap
bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
116.Kolom elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan
beban tekan aksial
117.Komposit tipe konstruksi

yang

menggunakan

elemen-elemen

yang

berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi beton


cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut
bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
118.Kuat nominal kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang
dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum
dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
119.Kuat perlu kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang
diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam
yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang
ditetapkan dalam tata cara ini
120.Kuat rencana kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan

121.Kuat tarik leleh kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh
dari tulangan dalam Mpa
122.Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC ) kuat tekan beton yang ditetapkan
oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan
tinggi

300

mm),

untuk

dipakai

dalam

perencanaan

struktur beton,

dinyatakan dalam satuan MPa.


123.Las tumpul penetrasi penuh suatu las tumpul, yang fusinya terjadi
diantara

material

las

dan

metal

induk,

meliputi

seluruh

ketebalan

sambungan las
124.Las tumpul penetrasi sebagian suatu las tumpul yang kedalaman
penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan;
125.Lentur keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya
elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi
lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami
tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada
penampang yang sama.
126.Lintel balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk
menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau
jendela
127.LRFD singkatan dari load and resistance factor design.
128.Modulus elastisitas rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap
regangan yang timbul akibat tegangan tersebut.
129.Momen gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya
tegak lurus akan menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang
berjarak tertentu di sepanjang batang.
130.Momen puntir momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang
batang.
131.Momen kopel momen pada suatu titik pada gelegar
132.Mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah
mengeras
133.Plat Komposit plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh
aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
134.Pondasi bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (substructure) yang menyalurkan beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
135.Rangka batang ruang struktur rangka batang yang berbentuk tiga
dimensional, membentuk ruang
136.Rangka kaku suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh
sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara

kaku

dan

komponen

strukturnya

direncanakan

untuk

memikul

efek

gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;


137.Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) sistem rangka dimana defleksi
lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding
geser (shear wall)
138.Sag simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi
lengkungan struktur tersebut
139.sengkang tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan
torsi dalam suatu komponen struktur,
140.SNI singkatan dari Standar Nasional Indonesia
141.Spesi-beton campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar)
dan air yang belum mengeras
142.Spesi-mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum
mengeras
143.Struktur bangunan bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja
untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas
tanah.
144.Struktur Balok dan Kolom (post and beam) sistem struktur yang terdiri dari
elemen struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen
struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
145.Struktur Cangkang bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan lengkung.
146.Struktur Grid salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur
bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti
balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah
terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku.
147.Struktur Funicular sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau
kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung
148.Struktur Membran konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis
dan fleksibel.
149.Struktur Plat struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material
monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi
lainya.
150.Struktur Rangka Batang susunan elemen-elemen linier yang membentuk
segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang
tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya
perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
151.Struktur Rangka Kaku (rigid frame) struktur

yang

terdiri

atas

elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan

pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi
relative di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
152.Struktur Tenda bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat
berbentuk

sederhana

membranmembran.
153.Struktur Vierendeel

maupun

struktur

kompleks

rangka

kaku

dengan
yang

menggunakan

digunakan

secara

horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang yang batang


diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka,
bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
154.Sub-structure struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan
bagian yang mendukung bentang horisontal
155.Super-structure struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan
bagian struktur yang terdiri dari bentang horisontal.
156.Sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya
horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya
tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga
memungkinkan terjadinya goyangan (sway)
157.Tegangan intensitas gaya per satuan luas
158.Tegangan tumpu (bearing stress) tegangan yang timbul pada bidang
kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu
elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai
arah tegak lurus permukaan elemen.
159.Tegangan utama (principle stresses) interaksi antara tegangan lentur dan
tegangan geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang
disebut sebagai tegangan utama.
160.Tinggi efektif penampang (d) jarak yang diukur dari serat tekan terluar
hingga titik berat tulangan tarik
161.Titik hubung (joint) titik pertemuan batang-batang elemen struktur,
dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen
struktur tersebut
162.Tendon elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau
suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk member
gaya prategang pada beton
163.Torsi puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya
diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik
maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
164.Triangulasi konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bias
berubah bentuk atau runtuh

165.Tulangan batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton
untuk memperkuat beton menahan gaya.
166.tulangan polos batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak
bersirip dan tidak berukir
167.tulangan ulir batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi
bersirip atau berukir
168.tulangan spiral tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu
ulir lingkar silindris
169.Un-sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya
horisontal

dalam

bidang

cukup

kaku

untuk

menghindari

terjadinya

tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.


170.Umur bangunan periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan
untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan;
171.Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya
merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara merinci, cermat dan
memenuhi syarat. Tujuan dari pembuatan RAB itu sendiri adalah untuk
memberikan gambaran yang pasti tentang besarnya biaya yang akan
dikeluarkan untuk pembangunan suatu proyek.
172.Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) adalah rencana alokasi waktu untuk
menyelesaikan

masing-masing

item

pekerjaan

proyek

yang

secara

keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan


sebuah

proyek.

Untuk

dapat

menyusun

rencana

kerja

yang

baik

dibutuhkan : Gambar proyek, RAB, Daftar volume pekerjaan, Data lokasi


proyek, Data Material, Data kebutuhan tenaga kerja, Data cuaca, Data alat
berat yang digunakan, Metode kerja yang digunakan, Data keuangan, Data
kapasitasi produksi.

Anda mungkin juga menyukai