Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

ANALISIS DAN DESIGN

4.1. Prosedur Gaya Lateral Ekivalen


Beban geser dasar nominal statik ekivalen adalah
=
Penentuan nilai Cs
a.

Cs maksimum

()
0,606
=
8
(1)

= 0,07575
b.

Cs hitungan
=

()

() =

0,591
8
1,597 (1)

() = 0,0462
() =

0,591
8
1,554 (1)

() = 0,0475

c.

Cs minimum
= 0,044 0,01
() = 0,044 (0,606)(1) 0,01
() = 0,0266 0,01
() = 0,044 (0,606)(1) 0,01

VI - 1

() = 0,0266 0,01

Maka, Cs (U-S) yang digunakan adalah


= 0,0266

= 0,0462

= 0,07575

= 0,0462

Maka, Cs (B-T) yang digunakan adalah


= 0,0266

= 0,0475

= 0,07575

= 0,0475
Periode fundamental (T) yang digunakan memiliki nilai batas maksimum dan
batas minimum, yaitu:
Batas Minimum:
=
= 0,0466 (32,96)0,9
= 1,08
Batas Maksimum:
=
= 1,4 (1,08)
= 1,512
T yang didapat dari hasil running etabs, yakni:
Tabel 4.1. Periode hasil ETABS

T hasil running etabs


(U-S) [detik]
1,597678

(B-T) [detik]
1,554706

VI - 2

Maka T(U-S) yang digunakan adalah


= 1,08


= 1,597678


= 1,51

Maka, nilai yang digunakan adalah = 1,51


Maka T(B-T) yang digunakan adalah

= 1,08

= 1,554706


= 1,51

Maka, nilai yang digunakan adalah = 1,


Jadi didapat nilai gaya lateral ekivalen pada masing-masing arah adalah
Untuk arah (U-S) adalah:
() = ()
() = 0,0462(31383,751)
() = 1449,929

Untuk arah (B-T) adalah:


() = ()
() = 0,0475(31383,751)
() = 1490,728

Distribusi vertikal gaya gempa ditentukan berdasarkan:


= =


=1

Distribusi horizontal gaya gempa ditentukan berdasarkan:

=
=1

VI - 3

Tabel 4.2. Perhitungan distribusi vertikal gempa dan distribusi horizontal gaya gempa
arah (U-S)
h

Group

[kN]

[kNm]

Berat

[m]

Force, Fx

Story Shear, Vx

[kN]

[kN]

L LIFT

32,98

557,12

44031,356

0,037

53,89503

53,89503

LA

29,44

4516,627

309732,29

0,261

379,1169

433,0119

L6

25,92

3793,656

221871,589

0,187

271,5741

704,586

L5

22,4

3793,656

184870,651

0,156

226,2844

930,8704

L4

18,88

3793,656

149300,215

0,126

182,7457

1113,616

L3

15,36

3793,656

115357,800

0,097

141,1997

1254,816

L2

11,84

3793,656

83319,676

0,070

101,9845

1356,8

L1

8,32

3964,538

56020,469

0,047

68,56988

1425,37

MEZZANINE

4,16

3377,184

20064,178

0,016

24,55885

1449,929

31383,749

1184568,227

1449,929

TOTAL

Tabel 4.3. Perhitungan distribusi vertikal gempa dan distribusi horizontal gaya gempa
arah (B-T)
h

Group

[kN]

[kNm]

Berat

[m]

Force, Fy

Story Shear, Vy

[kN]

[kN]

L LIFT

32,98

557,12

44031,356

0,037

55,41156

55,41156

LA

29,44

4516,627

309732,29

0,261

389,7847

445,1963

L6

25,92

3793,656

221871,589

0,187

279,2158

724,4121

L5

22,4

3793,656

184870,651

0,156

232,6517

957,0638

L4

18,88

3793,656

149300,215

0,126

187,8879

1144,952

L3

15,36

3793,656

115357,800

0,097

145,1728

1290,125

L2

11,84

3793,656

83319,676

0,070

104,8542

1394,979

L1

8,32

3964,538

56020,469

0,047

70,49934

1465,478

MEZZANINE

4,16

3377,184

20064,178

0,016

25,2499

1490,728

31383,749

1184568,227

1490,728

TOTAL

4.2. Periode Etabs dan Modal Participating Mass Ratio


Berikut ini merupakan tabel untuk periode ETABS dan Modal Participating Mass
Ratio.
Tabel 4.4. periode ETABS dan Modal Participating Mass Ratio.
Mode

Period

UX

UY

UZ

1,597678

-64,391983

-9,100321

VI - 4

Penjelasan
First Mode U-S

1,554706

7,969276

-65,192506

First Mode B-T

1,432006

-9,899815

6,750336

First Mode Torsion

0,72019

-2,804737

-0,019372

Second Mode U-S

0,477928

-14,104211

-17,767132

Second Mode Torsion

0,475442

-18,059612

13,127933

Third Mode U-S

0,432391

-4,444172

3,170664

Third Mode B-T

0,278067

-0,104769

-0,057499

Fourth Mode U-S

0,250743

-0,4855

-12,910477

Third Mode Torsion

10

0,237883

13,340438

0,182579

Fifth Mode U-S

11

0,219657

3,26289

-2,778424

Sixth Mode U-S

12

0,17507

0,307302

6,750519

Fourth Mode B-T

Dalam SNI 03-1726-2012, terdabat batas maksimum dan batas minimum dari
periode pendekatan. Berikut ini merupakan tabel antara periode pendekatan
dan periode ETABS yang didapat, yakni:
Tabel 4.5. periode ETABS dan Modal Participating Mass Ratio.
Periode ETABS [detik]
U-S
B-T
1,08
1,08
2,1168
2,1168
1,597678
1,554706

Metode Penghitungan Periode


Pendekatan Minimum,
Pendekatan Maximum,
ETABS (cracked)

Dalam tabel tersebut, T ETABS termasuk dalam interval untuk masingmasing arah.
4.3. Simpangan antar Lantai
Berdasarkan SNI 03-1726-2012, simpangan antar lantai hanya ada kondisi
kinerja batas ultimit. Tabel berikut merupakan perhitungan simpangan antar lantai
baik untuk arah (U-S) dan (B-T).
Tabel 4.6. Perhitungan Story Drift Kinerja Batas Ultimate Arah (U-S)
Story

perpindahan
[mm]
2,0142

story drift
[mm]
11,0781

story drift
izin
70,4

keterangan

L-ATAP LIFT

Total Drift
[mm]
38,5247

L-ATAP

36,5105

2,4305

13,36775

70,4

OK

L-6

34,08

3,2406

17,8233

70,4

OK

L-5

30,8394

4,0738

22,4059

70,4

OK

L-4

26,7656

4,8434

26,6387

70,4

OK

L-3

21,9222

5,4635

30,04925

70,4

OK

L-2

16,4587

5,8575

32,21625

70,4

OK

L-1

10,6012

6,9279

38,10345

70,4

OK

VI - 5

OK

3,6733

L.MEZZANINE

3,6733

20,20315

83,2

OK

Tabel 4.7. Perhitungan Story Drift Kinerja Batas Ultimate Arah (U-S)

L-ATAP LIFT

Total Drift
[mm]
58,0908

perpindahan
[mm]
9,2742

story drift
[mm]
51,0081

story drift
izin
70,4

L-ATAP

48,8166

4,1904

23,0472

70,4

OK

L-6

44,6262

4,7625

26,19375

70,4

OK

L-5

39,8637

5,5946

30,7703

70,4

OK

L-4

34,2691

6,3733

35,05315

70,4

OK

L-3

27,8958

7,028

38,654

70,4

OK

L-2

20,8678

7,4761

41,11855

70,4

OK

L-1

13,3917

8,8235

48,52925

70,4

OK

L.MEZZANINE

4,5682

4,5682

25,1251

83,2

OK

Story

keterangan
OK

4.4. Eksentrisitas dan Torsi


Torsi berdasarkan SNI 03-1726-2012 terdiri dari torsi bawaan dan torsi tak
terduga. Eksentrisitas dari torsi bawaan dapat dilihat melalui ETABS untuk masingmasing arah, arah x (B-T) dan arah y (U-S):
Tabel 4.8. Data Eksentrisitas Torsi Bawaan ETABS
Story

RX

RY

L-ATAP LIFT

L-ATAP

L-6

L-5

L-4

L-3

L-2

L-1

L.MEZZANINE

Tabel 4.9. Data Eksentrisitas Torsi Tak Terduga ETABS


LANTAI

Panjang Bentang
Total Sumbu-Y (Ly)
[mm]

Panjang Bentang
Total Sumbu-X (Lx)
[mm]

0,05 Ly

0,05 Lx

L-ATAP LIFT

553

500

27,65

25

L-ATAP

2660

2340

133

117

L-6

2660

2340

133

117

L-5

2660

2340

133

117

L-4

2660

2340

133

117

VI - 6

L-3

2660

2340

133

117

L-2

2660

2340

133

117

L-1

2660

2340

133

117

L.MEZZANINE

2660

2340

133

117

Berdasarkan SNI 03-1726-2012, jika gaya gempa diterapkan secara


serentak dalam dua arah orthogonal, perpindahan pusat massa 5% yang disyaratkan
tidak perlu ditetapkan dalam kedua arah orthogonal pada saat bersamaan, tetapi
harus diterapkan dalam arah yang menghasilkan pengaruh lebih besar.
Eksentrisitas torsi tak terduga harus dikalikan dengan fakto pembesaran
momen torsi tak terduga (A).

Gambar 4.1. Ketidakberaturan Torsi

VI - 7

Gambar 4.2. Titik A pada ETABS arah-X

Gambar 4.3. Nilai A pada ETABS arah-X

Gambar 4.4. Titik B pada ETABS arah-X

VI - 8

Gambar 4.5. Nilai B pada ETABS arah-X

Gambar 4.6. Titik A pada ETABS arah-Y

Gambar 4.7. Nilai A pada ETABS arah-Y

VI - 9

Gambar 4.8. Titik B pada ETABS arah-Y

Gambar 4.9. Nilai B pada ETABS arah-Y

Dari output ETABS diatas, dapat dihitung nilai faktor pembesaran momen
Ax, yakni sebagai berikut:
Tabel 4.10. Nilai A, B, avg dan Ax untuk arah gempa-x dominan
LANTAI

max

min

avg

(1,2) avg

Ax

L-ATAP LIFT

37,711

35,727

36,719

44,063

0,732

L-ATAP

35,813

33,901

34,857

41,828

0,733

L-6

33,353

31,556

32,4545

38,945

0,733

L-5

30,178

28,532

29,355

35,226

0,734

L-4

26,174

24,725

25,4495

30,539

0,735

L-3

21,404

20,196

20,8

24,960

0,735

L-2

16,03

15,104

15,567

18,680

0,736

L-1

10,29

9,679

9,9845

11,981

0,738

L.MEZZANINE

3,614

3,394

3,504

4,205

0,739

VI - 10

Tabel 4.11. Nilai A, B, avg dan Ax untuk arah gempa-y dominan


LANTAI

max

min

avg

(1,2) avg

Ax

L-ATAP LIFT

37,466

37,466

37,466

44,959

0,694

L-ATAP

35,723

35,723

35,723

42,868

0,694

L-6

33,673

33,673

33,673

40,408

0,694

L-5

30,848

30,848

30,848

37,018

0,694

L-4

27,108

27,108

27,108

32,530

0,694

L-3

22,504

22,504

22,504

27,005

0,694

L-2

17,169

17,169

17,169

20,603

0,694

L-1

11,274

11,274

11,274

13,529

0,694

L.MEZZANINE

4,068

4,068

4,068

4,882

0,694

Tipe dari ketidak beraturan torsi menurut SNI 03-1726-2012

A < 1,2 avg

: Tanpa Ketidakberaturan Torsi

1,2max < max< 1,4 avg

: Ketidakberaturan Torsi 1a

max < 1,4 avg

: Ketidakberaturan Torsi1b

dari keterangan diatas, bahwa max < 1,2 avg, sehingga struktur bangunan tersebut

termasuk dalam kategori tanpa ketidakberaturan torsi dengan faktor amplifikasi


(Ax) yang memiliki nilai kurang dari 1, sehinggauntuk perhitungan eksentrisitas
designnya adalah sebagai berikut:
edy = e0y + [0,05 Ly] [Ax]
edy = e0y - [0,05 Ly] [Ax]

Tabel 4.12. perhitungan untuk penentuan eksentrisitas desain pada arah sumbu-y
LANTAI

e0y

0,05 Ly

Ax

edy = e0y + [0,05 Ly] [Ax]

edy = e0y - [0,05 Ly] [Ax]

L-ATAP LIFT

27,65

27,65

-27,65

L-ATAP

133

133

-133

L-6

133

133

-133

L-5

133

133

-133

L-4

133

133

-133

L-3

133

133

-133

L-2

133

133

-133

L-1

133

133

-133

L.MEZZANINE

133

133

-133

VI - 11

Tabel 4.13. perhitungan untuk penentuan eksentrisitas desain pada arah sumbu-x
LANTAI

e0x

0,05 Lx

Ay

edx = e0x + [0,05 Lx] [Ay]

edx = e0x - [0,05 Lx] [Ay]

L-ATAP LIFT
L-ATAP
L-6
L-5
L-4
L-3
L-2
L-1
L.MEZZANINE

0
0
0
0
0
0
0
0
0

25
117
117
117
117
117
117
117
117

1
1
1
1
1
1
1
1
1

25
117
117
117
117
117
117
117
117

-25
-117
-117
-117
-117
-117
-117
-117
-117

4.5. Prosedur Analisis Spektrum Ragam

Gambar 4.10. Diagram Gaya Geser Arah-X dan Arah-Y

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka gaya geser tingkat nominal akibat
pengaruh gempa rencana sepnajang tinggi struktur gedung hasil analisis ragam
spektrum dalam suatu arah tertentu, harus dikalikan nilainya dengan suatu faktor
sekala:
=

0,85 1
1

Berikut ini faktor skala dari masing-masing arah:


Tabel 4.14. Faktor Skala
Vstatik
Vx
8722,89

Vy
8968,35

0,85 Vstatik
Vx
7414,457

Vrsp

Vy
7623,0975

Vx
1925,94

VI - 12

Vy
2012,61

faktor skala
Vx
3,849786

Vy
3,787668

Ket
1
OK

4.6. Gaya Dalam Struktur


4.8.1. Gaya Dalam Balok

Gambar 4.11. Gaya Momen pada balok

Gambar 4.12. Gaya Geser pada balok

VI - 13

4.8.2. Gaya Dalam Kolom

Gambar 4.13. Gaya aksial pada kolom


4.8.3. Gaya Dalam Pelat

Gambar 4.14. Stresses Force pada Pelat

VI - 14

4.7. Struktur Design


4.9.1. Design Balok

Perhitungan tulangan terdapat pada lampiran.


4.9.2. Design Kolom

Perhitungan tulangan terdapat pada lampiran.


4.9.3. Design Pelat
Perhitungan tulangan terdapat pada lampiran.

VI - 15

4.8. Design Struktur Tangga


Perhitungan tulangan terdapat pada lampiran.
4.9. Design Pondasi
Perhitungan pondasi terdapat pada lampiran.

VI - 16

Anda mungkin juga menyukai