Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN

LIMBAH
CAIR
DOMESTIK
IPAL
KRICAK SEBAGAI SUBSTRAT
GENERATOR ELEKTRISITAS
MELALUI
TEKNOLOGI
MICROBIAL
FUEL
CELL
RAMAH LINGKUNGAN

Rizky Alfarizy
120341421984
(Pereview)

IDENTITAS ARTIKEL JURNAL

Objectives
(Tujuan)
Untuk mempelajari
kemampuan limbah cair
domestik pada tiap bak
IPAL Kricak sebagai
substrat penghasil
elektrisitas melalui
teknologi MFC.

Theory (Teori)
Usaha penghasilan elektrisitas
dapat dilakukan melalui teknologi
microbial fuel cell (MFC) dengan
memanfaatkan senyawa yang
mengandung
hidrogen
atau
senyawa
yang
menghasilkan
elektron.
Teknologi MFC merupakan fuel cell
yang
menggunakan
materi
organik, misalnya limbah organik,
yang digunakan oleh mikroba

Theory (Teori)
Beberapa bakteri yang terdapat di
dalam
limbah
cair
antara
lain
Shewanella putrefaciens, Geobacter
sulfurreducens,
Geobacter
metallireducens,
dan
Rhodoferox
ferrireducens
telah
menunjukkan
kemampuannya dalam mendegradasi
senyawa organik sehingga mampu
menghasilkan
elektrisitas
dengan
mediator berupa sistem MFC.
Teknologi MFC adalah seperangkat alat
yang dapat mengubah energi kimia dari
bahan organik sehingga menghasilkan

Concepts
(Konsep)
Biomassa bakteri yang
terdapat di dalam limbah
mempunyai kemampuan
mendegradasi senyawa
organik sehingga mampu
menghasilkan elektrisitas
dengan mediator berupa
sistem MFC.
Pengukuran elektrisitas
sampel limbah cair domestik

Concepts
(Konsep)
Sistem MFC menerapkan prinsip fuel
cell yang melibatkan anoda dan
katoda dengan keterlibatan
elektroda karbon. Limbah cair
domestik pada sistem ini digunakan
sebagai anolit sedangkan larutan
potassium ferisianida (campuran
K3Fe(CN)6 dan K2HPO4) digunakan
sebagai katolit.
Membran NafionTM 117 menjadi
pembatas antara anolit dan katolit
yang berfungsi untuk mengalirkan

Argument
(Argumen)
Indonesia saat ini sedang
dihadapkan pada masalah krusial
yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Pertumbuhan
manusia yang semkin meningkat
menyebabkan permintaan energi
listrik semakin besar sedangkan
pasokan sumber energi listrik
semakin menipis.
Biomassa sebagai sumber energi
alternatif merupakan salah satu

Argument
(Argumen)
Elektrifitas yang mampu
dihasilkan oleh bakteri memiliki
fungsi strategis bagi alternatif
konversi energi di Indonesia. Hal
ini akan menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan yang sangat
berguna bagi para ahli energi agar
melakukan penelitian dan
pengembangan energi bebasis
mikroba dari limbah serta menjadi
salah satu solusi menguntungkan
dalam penanganan air limbah.

Methode (Metode)
Pada artikel ini, tidak dijelaskan
metode yang digunakan apa.
Namun, dijelaskan beberapa
langkah dalam melakukan
penelitian ini. Langkahlangkahnya sebagai berikut
pengambilan sampel limbah;
persiapan alat MFC; pengukuran
elektrisitas; pengukuran pH, suhu
dan BOD; percobaan kombinasi
rangkaian seri; isolasi dan
karakterisasi bakteri. Kemudian,

Evidence (Fakta)
Elektrisitas terbesar dihasilkan
oleh limbah dari bak Black Water
sebesar 0,91 Volt. Bak
sedimentasi awal menghasilkan
0,63 Volt, lalu bak anaerobic filter
sebesar 0,80 Volt dan RBC
sebesar 0,5 Volt dengan kisaran
suhu 270C-280C.
Elektrisitas yang dihasilkan
semakin menurun seiring dengan
bertambahnya hari. Penurunan ini
terjadi karena nutrien di dalam

Evidence (Fakta)
Terjadinya penurunan BOD
disebabkan oleh adanya aktivitas
mikroba, terutama bakteri. Bak black
water (BW) sebelum diukur
elektrisitas memiliki pH 6,7 lalu
menjadi 6,9 sesudah diukur
elektrisitasnya. Kadar BOD sebesar
340,1 mg/L sebelum diukur lalu
menurun menjadi 125,1 mg/L
sesudah diukur elektrisitasnya.
Sedangkan pada bak RBC, sebelum
diukur memiliki pH sebesar 7,3 lalu
menurun menjadi 7,1 setelah diukur

Values (Nilai)
Penelitian yang dilakukan dalam
artikel ini dapat dijadikan sebagai
nilai pengetahuan bagi kita
semua. Karena melalui penelitian
ini, kita bisa menjadi tahu bahwa
limbah cair domestik dapat
dikelola menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat dengan
menggunakan teknik Microbial
Fuel Cell (MFC) yang dapat
mengubah limbah menjadi
sumber elektrisitas dan juga

Literature
(Literatur)
Pada artikel penelitian ini,
peneliti sudah banyak
menggunakan sumber
rujukan baik nasional
maupun internasional.
Semua rujukan tersebut
sangat mendukung sekali
terhadap penilitian ini.

Contribution
(Kontribusi)
Kontribusi penelitian sangat
bermanfaat sekali terutama
sebagai alternatif untuk
menghasilkan listrik. Penulis juga
berharap banyak melalui tulisan
ini akan menjadi sumbangan
ilmu pengetahuan yang sangat
berguna bagi para ahli energi
agar melakukan penelitian dan
pengembangan energi berbasis
mikroba dari limbah serta

Style (Gaya)
Menurut saya, gaya bahasa yang
penulis sampaikan dalam jurnal
ini sudah sangat komunikatif,
jelas, dan mudah dipahami.
Penulis jarang menggunakan katakata atau kalimat yang tidak baku
sehingga sangat memudahkan
pembaca. Selain itu, penelitian ini
bersifat logis dan objektif,
sehingga tidak menimbulkan
kerancuan ketika membacanya.
Mungkin bagi orang awam yang

Conclusion
(Kesimpulan)
Limbah cair domestik IPAL Kricak
dapat digunakan sebagai substrat
generator elektrisitas melalui
teknologi MFC dan memiliki potensi
sebagai sumber energi alternatif
lokal masa depan. Elektrisitas
tertinggi terdapat pada bak Black
Water sebesar 0,91 volt. Adanya
aktivitas degradasi senyawa organik
oleh bakteri selama pengukuran
elektrisitas pada tiap bak ditandai
dengan terjadinya perubahan pH
dan kadar BOD. Bakteri yang

TERIMA
KASIH......

Anda mungkin juga menyukai