bedside
ultrasound in critically ill patients
presenting with acute
abdominal pain
Mengenali Tanda Pneumoperitoneum Pada Pemeriksaan Ultrasonografi Pada Pasien
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
Kasus 1
Seorang wanita berusia 68 tahun dengan riwayat hipertensi, infark miokardium,
dan diabetes mellitus tipe 2 datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan
nyeri abdomen atas yang parah. Pasien tersebut menyatakan bahwa dirinya telah
mengalami nyeri di regio epigastric abdomen secara intermitten selama satu
minggu yang lalu. Nyeri abdomen menjadi konstan dan sangat parah pada pagi
harinya dan sekarang menjalar ke punggung. Riwayat demam, menggigil, maupun
diare disangkal, tetapi ada riwayat muntah nonproyektil, nonbilious (tidak bersifat
mengandung empedu), dan tidak mengandung darah selama beberapa kali. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan: tekanan darah 90/65 mm Hg, Nadi 118
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37.1 oC. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien dalam keadaan distress hebat akibat nyeri perut. Pada
pemeriksaan abdomen, didapati peristaltik yang hipoaktif dan fenomena guarding
dan rebound difus. Pemeriksaan USG bedside dilakukan untuk menentukan
adanya aneurisme aorta abdominalis. Selama pemeriksaan, terlihat gambaran ringdown artifacts multipel yang konsisten dengan udara bebas terlihat di anterior
hepar (Gbr. 1) dan cairan bebas ekogenik dengan gambaran ring-down artifacts
multipel di morison pouch (Gbr. 2).
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
Kasus 2
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
duodenum.
Meskipun
pasien
diresusitasi,
konsultasi
bedah
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
Kasus 3
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dengan riwayat penyakit tukak peptik datang
ke IGD dengan keluhan nyeri perut yang tak mereda setelah diberi Nexium.
Pasien telah mengalami nyeri midepigastrium dan kuadran kanan atas selama 3
minggi dan diberi obat nexium (astra-zeneca, wilmington, DE) oleh dokter umum
yang menanganinya. Pasien mengaku muntah intermitten selama 2 hari tetapi
menyangkal riwayat perdarahan saluran cerna, nyeri dada, kesulitan bernapas,
atau demam. Nyeri yang dirasakan pasien bersifat akut dan memburuk di pagi hari
dan berlangsung sepanjang hari. Pasien tidak demam dan didapati hasil
pemeriksaan tanda vital stabil kecuali nadinya yang tercatat 112 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik, pasien terlihat sangat kesakitan. Pada pemeriksaan fisik,
ditemukan nyeri tekan difus dan rebound tenderness dengan predominansi nyeri
di regio epigastrium. Pemeriksaan foto thorak portabel tidak dapat segera
dilakukan karena adanya beberapa pasien trauma di IGD pada saat yang
bersamaan. Pemeriksaan usg bedside dilakukan dan didapati gambaran cairan
bebas yang ekogenik di morison pouch dan adanya gambaran udara bebas di
bagian anterior dari hepar. Pemeriksaan foto thorax dilakukan setelah usg dan
ditemukan tanda pneumoperitoneum. Konsultasi bedah emergensi dilakukan dan
pasien kemudian segera dibawa ke ruang bedah untuk tindakan dimana diagnosis
perforasi ulkus gastrik ditegakkan.
3. Diskusi
7
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
melalui
deteksi
pneumoperitoneum.
Untuk
menentukan
adanya
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
pneumoperitoneum mungkn dapat terdeteksi lewat pemeriksaan usg. Lee dkk mampu
mengidentifikasi lokasi perforasi di 4 dari 5 pasien dalam serial kasus mereka. 3 dari
pasien-pasien ini memilki perforasi ulkus duodenum sementara pasien lainnya
memiliki perforasi kanker lambung.
10
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
10
LAMPIRAN
11
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
11
12
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
12
Fig. 1: Gas is seen above the liver, obscuring the liver architecture (down pointing arrow). The normal lung was seen
to move separately more superiorly (arrowheads).
13
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
13
Fig. 2: A bright echogenic line with gas shadowing behind it traverses the abdomen posterior to the abdominal wall
(arrows).
Fig. 4: Downward arrow shows a bright gas reflection which is continuous with the peritoneal line, demonstrating free
gas. Upward arrows show a bright gas reflection which curves away from the peritoneal line and is separated from it
by a thin echolucent line, representing gas within bowel.
14
JOURNAL READING
Qorry Amanda / 01.209.5986 / Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
Periode 14 Oktober - 2 November 2013
14