Anda di halaman 1dari 3

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Matematika II

Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD 2013


ISBN 978-602-8824-49-1

B-01

Mengukur Panjang Gelombang Cahaya dengan Desain


Praktikum Sederhana
Isman1, Haeruddin1, Muhammad Ali2, dan Sahrul Saehana2,*
SMAN 7 Palu Sulawesi Tengah
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako
*
Email: isman867@yahoo.co.id
ABSTRAK- Pembelajaran fisika biasanya sering menimbulkan permasalahan, diantaranya adalah kurang
tersedianya alat praktikum fisika dikarenakan sulitnya didapatkan suatu alat praktikum ataupun juga karena
harganya yang mahal misalnya spektrometer. Desain praktikum sederhana merupakan salah satu upaya kreatif
bagi guru untuk mengatasi kurang tersedia dan mahalnya alat praktikum. Pemanfaatan kisi difraksi dapat
digunakan untuk mengukur panjang gelombang sinar tampak yang didasari pada konsep difraksi cahaya.
Tujuan dari percobaan ini adalah menghitung panjang gelombang sinar tampak dari beberapa warna seperti
merah, kuning hijau dan biru. Hasil percobaan menunjukkan bahwa panjang gelombang warna merah, kuning,
hijau dan biru masing-masing 640,37 nm, 577,35 nm, 525,17 nm, 488,58 nm. Hasil ini sesuai dengan rentang
nilai panjang gelombang yang ada dalam literatur. Rancangan percobaan ini merupakan rancangan yang
sederhana yang dapat memberikan pengetahuan kepada siswa tentang peristiwa difraksi.

Kata Kunci: sinar tampak, kisi difraksi, panjang gelombang.


I. PENDAHULUAN
Pembelajaran fisika mengembangkan pola
berpikir tentang hakekat ilmu fisika itu sendiri
yaitu ilmu yang mempelajari gejala-gejala
alam. Mempelajari gejala-gejala alam, siswa
akan dapat dengan mudah memahami dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari. Pada dasarnya kajian fisika meliputi
kegiatan
sehari-hari.
Oleh
karena
itu
pembelajaran fisika di sekolah seharusnya
menjadi suatu kegiatan yang melibatkan siswa
secara
langsung
dalam
proses-proses
pembentukan konsep-konsep fisika sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
fisika. Selain itu perlu dikembangkan model
pembelajaran dengan menggunakan media dan
kegiatan praktikum [1-5].
Pembuatan RPP dalam program pembelajaran
harus memuat media dan alat yang digunakan
dalam praktikum. Jika sudah ditentukan pilihan
alat yang akan digunakan dalam praktikum,
maka pertanyaannya apakah tersedia alat
praktikum tersebut di sekolah? Jika alat yang
dibutuhkan ternyata belum tersedia, maka guru
harus mendesain alat praktikum sederhana
sesuai keperluan pembelajaran siswa dengan
biaya yang terjangkau.
Pembelajaran fisika seringkali menghadapi
kurang
tersedianya
media
pembelajaran
dikarenakan sulitnya didapatkan ataupun juga
karena
harganya
yang
mahal
misalnya
spektrometer, sehingga perlu dilakukan upaya
kreatif guna menunjang masalah ini. Peneliti

berupaya memanfaatan kisi difraksi sebagai


pengganti
dari
spektrometer.Tujuan
dari
percobaan ini adalah menghitung panjang
gelombang sinar tampak dari beberapa warna
seperti merah, kuning hijau dan biru.
Difraksi sinar tampak pada kisi merupakan
desain alat yang berfungsi untuk melihat pola
difraksi cahaya tampak setelah melewati kisi.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur
panjang gelombang dari beberapa warna
seperti warna merah, kuning, hijau dan biru.
Difraksi adalah penyebaran gelombang,
contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin
kecil
halangan,
penyebaran
gelombang semakin besar. Hal ini bisa
diterangkan oleh prinsip Huygens. Pada saat
melewati celah kecil, muka gelombang (wave
front)
akan
menimbulkan
gelombanggelombang baru yang jumlahnya tak terhingga
sehingga gelombang tidak mengalir lurus saja,
tetapi menyebar. Syarat terjadinya difraksi
adalah lebar celah seorde dengan panjang
gelombangnya [6-7].

d
L
Gambar 1.Difraksigelombang.

dimana d adalah jarak antar celah celah.

155

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Matematika II


Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD 2013
ISBN 978-602-8824-49-1
Sinar yang datang secara tegak lurus
terhadap kisi difraksi, akan didifraksikan seperti
yang ditampilkan pada gambar 1. Bila jarak
antar celah kisi difraksi adalah d dan panjang
gelombang cahaya yang datang adalah ,
maka hasil interferensi konstruktif ke arah
sudut akan memenuhi persamaan:
(1)
Jika jarak antar kisi ke layar adalah L, dan
jarak antar pusat terang ke terang berikutnya
adalah y serta sudut simpangan yang sangat
kecil, persamaan (1) dapat dituliskan menjadi:
(2)

dimana d adalah jarak antar celah pada kisi, y


jarak antara terang pusat ke terang berikutnya,
L jarak antara kisi ke layar, n adalah orde dan
adalah panjang gelombang yang digunakan.
Persamaan (2) inilah yang digunakan untuk
menghitung panjang gelombang sinar tampak
yang dilakukan pada eksperimen ini.
Hubungan antara spektrum warna dan
panjang gelombang sinar tampak dapat dilihat
pada Tabel 1.
TABEL

1. HUBUNGAN ANTARA SPEKTRUM


GELOMBANG SINAR TAMPAK (SUYATMA 2009).
Jenis Warna
Merah
Jingga, orange
Kuning
Hijau muda
Hijau
Biru muda
Biru
Nila
Ungu, violet

WARNA

DAN

Sumber
cahaya

tempat
kisi
kisi

layar

dudukan
Gbr. 2

Meletakkan tempat kisi pada jarak 20 cm dari


layar,
menyalakan
sumber
cahaya
dan
menempatkan pada dudukannya, mengamati
pola difraksi pada layar, mengukur jarak antara
terang pusat ke terang berikutnya dengan
menggunakan mikrometer sekrup.

III. HASIL PEMBAHASAN


Spektum yang terlihat
gambar 3 di bawah ini:

di

layar,

seperti

PANJANG

Panjang gelombang
Nilai tengah
Kisaran (nm)
(nm)
620 770
700
585 600
590
570 585
576
540 570
555
505 540
520
495 505
500
480 495
490
450 480
470
350 450
380

II. METODOLOGI
Metode yang dilakukan oleh peneliti adalah
dengan mendesain alat
kemudian menguji
alattersebut.
Adapun
langkah-langkahnya
adalah sebagaiberikut, alat-alat percobaan
yaitu sumber sinar tampak, kisidifraksi, layar,
dan mikrometer sekrup. Pertama kali menyusun
peralatan seperti pada Gambar 2.

Kisi yang digunakan: N = 300 lines/mm dan


tebal kisi 0,324 cm, Jarak kisi ke layar (L) =
(20 0,324) cm = 19,676 cm, orde yang
diamati yaitu: n = 1, jarak terang pusat ke
terang berikutnya (y): Warna merah ( 3,780
cm), kuning (3,408 cm), hijau (3,100 cm) dan
biru ( 2,884 cm). Panjang gelombang ( )
setiap warna dihitung dengan menggunakan
persamaan (2) yaitu:
dimana d adalah
jarak antar celah pada kisi, y jarak terang
pusat ke terang berikutnya, n orde ke (1, 2, 3,
....) dan L adalah jarak kisi ke layar.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
pada
eksperimen
dan
analisa
data
dengan
menggunakan persamaan (2) diperoleh panjang
gelombang warna merah yaitu 640,37 nm,
warna kuning 577,35 nm, warna hijau 525,17
nm dan warna biru diperoleh 488,58 nm. Pada
literatur panjang gelombang warna merah
berada pada kisaran nilai 620 770 nm,
panjang gelombang warna kuning berada pada
kisaran 570 585 nm, panjang gelombang
warna hijau berada pada rentang nilai 505

156

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Matematika II


Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD 2013
ISBN 978-602-8824-49-1
540 nm, dan panjang gelombang warna biru
berada pada kisaran 480 495 nm.
Hasil pengamatan dari empat jenis warna
melalui eksperimen terlihat bahwa panjang
gelombang yang diperoleh berada pada rentang
nilai panjang gelombang yang ada dalam
literatur. Hal ini berarti bahwa eksperimen
difraksi
sinar
tampak
pada
kisi
dapat
menghitung panjang gelombang dari beberapa
warna.
Eksperimen ini adalah bentuk
eksperimen yang sederhana yang dirancang
sebagai
pengganti
spektrometer,
karena
spektrometer belum tersedia di sekolah. Selain
itu
penggunaan
eksperimen
ini
dapat
memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar tentang peristiwa difraksi
lebih
mendalam karena siswa mengamati langsung
proses terbentuknya warna di layar setelah
melewati kisi.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwa
eksperimen tentang difraksi pada kisi dapat
digunakan
untuk
menghitung
panjang
gelombang cahaya tampak beberapa warna
seperti merah, kuning, hijau,
dan biru.
Rancangan percobaan ini merupakan rancangan
yang sederhana yang dapat memberikan
pengetahuan kepada siswa tentang peristiwa
difraksi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ardi, F. dkk. 2007. Pembuatan Perangkat Lunak untuk
Menentukan Panjang Gelombang Berdasarkan Spektrum
Cahaya Tampak dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan
Menggunakan Matlab 7.0. Semarang: Jurusan Fisika
Undip.
[2] Halliday, D. dan Resnick, R. 1998. Fisika Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
[3] Sugito, H. dkk. 2005. Pengukuran Panjang Gelombang
Sumber Cahaya Berdasarkan Pola Interferensi Celah
Banyak. Semarang: Universitas Diponegoro.
[4] Supliyadi. dkk. 2010. Percobaan Kisi Difraksi dengan
Menggunakan Keping DVD dan VCD: Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia, Semarang: Jurusan Fisika FMIPA.
[5] Wiendartun.(tanpa
tahun).
dalam:
<http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._
PEND._FISIKA/195708071982112WIENDARTUN/2_Cahaya_Mklh. pdf>[19/10/13].
[6] <http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678
9/51961/F11rnu1_BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.
pdf?sequence=6>[22/10/13].
[7] <http://annucigema.blogspot.com/2013/06/spektrumsinar-tampak.html>[25/10/13]

157

Anda mungkin juga menyukai