KELOMPOK 1
Sri Kustriyanti
Renwi Noviantini
Gratia Natrina Kaparang
Rifqi Nur Fakhrurozi
manajer ini untuk mengambil manfaat dari mereka, akhirnya meningkatkan kinerja
pekerjaannya (Davidsson & Honig, 2003).
Peneliti menggambarkan hipotesis tentang pentingnya argumen terkait modal
manusia dan sosial untuk peluang promosi seorang manajer. Literatur sebelumnya
menunjukkan perbedaan dalam praktek talent management di tingkat hirarki yang
berbeda dan menyoroti pentingnya memilih dan mendidik manajer paling menjanjikan
dalam perusahaan (Farndale et al., 2010 dan Hartmann et al., 2010).
2.1 Modal Manusia : Pengalaman Kerja dan Keahlian
Peneliti berpendapat bahwa pengalaman kerja dan keahlian merupakan prasyarat
penting bagi kinerja keseluruhan manajer, meningkatkan kemungkinan dipromosikan
mereka. Kami menyatakan bahwa nilai pengalaman dan keahlian yang penting pada
tingkat hirarki yang berbeda, yaitu, promosi untuk posisi manajemen menengah dan
senior. Mengacu pada teori human capital (Singer dan Bruhns, 1991 dan Strober, 1990),
kami berpendapat bahwa pengalaman dan keahlian meningkatkan kinerja manajer
dengan cara yang berbeda (Quinones, Ford, & Teachout, 1995). Mengenai pengalaman
kerja, manajer lebih berpengalaman dalam situasi pengambilan keputusan sehingga
lebih kritis (Littlepage et al., 1997 dan McEvoy dan Cascio, 1989); mengembangkan
struktur kognitif yang membantu mereka, dan membuat kesimpulan tentang informasi
baru (Walsh, 1995); atau mengembangkan kebiasaan yang canggih (Dokko, Wilk, &
Rothbard, 2009). Diterapkan pada industri videogaming, pengembang game
berpengalaman dapat menangani keputusan pemrograman kritis yang lebih baik, dapat
membuat kesimpulan dari proyek pertandingan sebelumnya, bisa belajar dari kesalahan
dalam proyek-proyek pengembangan sebelumnya, atau dapat mengembangkan rutinitas
yang membantu mereka bekerja lebih efisien (Feldman & Pentland, 2003). Efek ini
tidak hanya berlaku untuk tugas-tugas di tingkat hirarki yang lebih rendah, tetapi juga
untuk tugas-tugas di tingkat yang lebih tinggi. Sementara manajer berpengalaman di
tingkat hirarki yang lebih rendah membuat kesimpulan tentang unsur-unsur video game
teknologi dan desain tertentu, manajer pada tingkat hirarki yang lebih tinggi
memperoleh manfaat dari pengalaman mereka melalui pengalihan project management
(Lalonde, Bourgault, & Findeli, 2010).
Hipotesis:
4
Keahlian
manajer
positif
mempengaruhi
peluang
mereka
menjadi
dipromosikan
ke
menengah
dan
posisi
senior
manajemen.
2000). Selain itu, manfaat ikatan jaringan tidak hanya membantu para manajer untuk
meningkatkan pekerjaan mereka kinerja, tetapi juga mungkin langsung meningkatkan
peluang promosi oleh memberikan informasi tentang peluang kerja baru.
Menurut Fernandez dan Weinberg (1997) menunjukkan bahwa jaringan
berfungsi sebagai sumber berharga untuk informasi tentang peluang pekerjaan dan
arahan pekerjaan. Selain keuntungan informasi, Jaringan juga dapat memberikan
manajer dengan pengaruh atau kontrol (Burt, 1997). Peneliti berpendapat bahwa ukuran
jaringan manajer meningkatkan peluang promosi melalui peningkatkan kinerja kerja
serta informasi yang lebih baik dan pengaruh pada kesempatan kerja:
H3a: ukuran jaringan manajer positif mempengaruhi peluang untuk dipromosikan ke
posisi middle manajer.
Secara umum, peneliti berpendapat bahwa manfaat manajer dari ukuran jaringan
mereka. Namun, peneliti juga berpendapat bahwa nilai jaringan ke peluang promosi
manajer tergantung pada ukuran jaringan koleganya. Jaringan kolega seorang manajer
lebih besar maka memiliki peluang promosi lebih besar, Sedangkan manajer dengan
jaringan yang lebih sedikit maka memiliki peluang promosi yang lebih rendah (Burt,
1992).
H3b: Ukuran jaringan rekan seorang manajer negatif mempengaruhi kemungkinan
dipromosikan.
Peran yang berbeda untuk middle manajer dan top manajer sering dinyatakan
dalam literatur manajemen strategis (Floyd dan Lane, 2000 dan Raes et. al., 2011).
Sementara top manajer dianggap mampu merumuskan langkah strategis dan taktis dari
organisasi (Raes et, al,. 2011:102). Peneliti berpendapat bahwa jaringan bagi middle
manajer untuk melaksanakan tugas-tugas terutama berbagi informasi, menggunakan
pengaruh jaringan untuk memelihara dan mendukung strategi, dan strategi untuk
menjalankan kontrol. Penulis menyatakan bahwa jaringan menghambat top manajer
dalam mengenali dan merumuskan independen dan keputusan strategis yang berimbang.
Menurut Zajac (1990: 219) lingkungan eksternal CEO mempengaruhi perusahaan
karena tidak dibebani oleh hubungan yang ada dalam perusahaan.
H3c: Ukuran jaringan seorang manajer negatif mempengaruhi peluang yang
dipromosikan ke posisi top manajer.
6
METODE PENELITIAN
3.1 Bukti Empiris
Peneliti menguji hipotesis dengan menganalisa keputusan promosi dalam
pengembangan proyek video game. Tim pengembangan berkisar antara 30-80 orang,
dan biasanya ada tiga tingkatan hirarkis. Pertama top manajer bertanggung jawab untuk
menetapkan
standar
kreatif,
artistik,
dan
teknologi
untuk
permainan,
dan
mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda dan tugas. Middle manajer bertindak sebagai
perantara antara top manajer dan seluruh tim, dan melakukan kegiatan sehari-hari,
seperti : pengawasan dan kegiatan koordinasi dengan dalam dan lintas fungsi. Untuk
setiap pengembangan proyek baru, perusahaan merakit sebuah tim dan mencalonkan
para top dan middle manajer untuk proyek tertentu. Dengan demikian untuk
mempelajari keputusan promosi, peneliti membandingkan posisi hirarki dari
pengembang individu dalam focal game dengan posisi dalam game sebelumnya.
3.2 Data
Peneliti menggabungkan dua sumber data yang berbeda untuk sampel.
Keuntungan dari menggunakan jenis data empiris adalah memungkinkan untuk
pelacakan karir dalam seluruh industri serta dari awal industri. Peneliti memperoleh
informasi mengenai karakteristik game, seperti : genre, tahun peluncuran, game
waralaba atau game yang berlisensi dari MobyGames. Tingkat analisis yang dilakukan
oleh peneliti adalah tingkat pengembangan game yaitu satu pengamatan menangkap
7
keahlian
kerja
pengembang
game
malalui
genre.
MobyGames
mengkategorikan video game menjadi delapan genre dasar yang berbeda (misalnya,
aksi, petualangan). Ukuran jaringan sebagai jumlah koneksi langsung pengembang, di
8
mana koneksi langsung didefinisikan sebagai yang terbentuk ketika dua atau lebih
pengembang bekerja bersama-sama pada sebuah proyek game (Claussen et al., 2012).
3.3.3 Variabel kontrol
Karena keputusan promosi tidak hanya mungkin bergantung pada pengalaman,
keahlian, dan ukuran jaringan pengembang, tetapi juga pada keberhasilan proyek
pengembangan game komersial, keberhasilan sebelumnya sebagai variabel kontrol
(DeVaro, 2006b). Keberhasilan diukur sebagai keberhasilan komersial relatif semua
video game yang bekerja pada sebelum proyek focal sebagai residual dari regresi series
dummy dan license dummy. Peneliti melakukan mengendalikan, mengingat masukan
dan potensi pasar. Selanjutnya, keputusan promosi tidak hanya didorong oleh game.
Faktor kapital manusia dan sosial, tetapi juga oleh karakteristik proyek dimana
pengembang mendapat dipromosikan. Oleh karena itu, kami menyertakan tiga variabel
yang
proyek
dikembangkan oleh tim yang lebih besar menghasilkan pendapatan lebih, tetapi juga
lebih menantang dalam hal mengkoordinasikan kegiatan untuk middle dan top manajer.
Game berlisensi termasuk menggunakan karakter, nama, atau cerita dari film atau buku,
serta permainan terkait dengan asosiasi olahraga yang menampilkan kehidupan nyata
tim dan pemain nama.
menjadi
manajer
level
promosi pertama
Pengalaman
diukur
berdasarkan
Ukuran jaringan
game
Jumlah pengembang koneksi langsung,
dimana koneksi langsung yang terbentuk
dari
atau
lebih
pengembang
game
Focal game-development team; variabel
diberi kode logaritma ke account untuk
disebarkan
Game franchise
game
franchise
yang
tidak
Variable dummy setara 1 jika focal game
adalah licensed titel, dan 0 jika tidak
melaporkan seberapa banyak kesempatan yang di berikan untuk peningkatan satu unit
pada variabel Independent. Untuk memastikan hasil yang kuat, kita juga menggunakan
model empat logit untuk memengukur kemungkinan mendapatkan promosi, sehingga
memperoleh hasil yang sama dan signifikan
Tabel 2 menjelaskan ringkasan statistik, ketika korelasi berpasangan di kalkulasikan
pada tabel 3. Kita tidak menduga adanya masalah multicollinearity, ketika variabel
diamasukkan ke dalam regresi tidak ada hubungan yang kuat. Menjalankan variance
inflitation factor (VIF) tes pada variabel termasuk regresi yang mengahasilkan nilai VIF
di bawah nilai kritis 10
11
Hasil dari model Cox Proportional-hazard untuk mengukur pengalaman kerja, jender
expertise, dan ukuran jaringan promosi pada manajemen level menengah Tabel 4 dan
manajemen level senior Tabel 5.
12
13
Sebagai catatan : Estimasi dari model Cox Proportional Hazard. Kesalahan standar
yang biasanya muncul dalam tanda kurung. Rasio hazard muncul dalam tanda kurung.
HASIL
Kami mempresentasikan hasil dengan menggunakan model hazard proportional Cox
untuk mengukur :
-
Pengalaman kerja
Genre kepakaran
Ukuran jaringan
terhadap promosi. Dalam model 3 dan 4, kami menemukan nilai negative dan
signifikansi secara statistic (p < 0.001). Dalam hipotesa 3a, kami menyatakan bahwa
ukuran jaringan kerja manajer memiliki pengaruh positif pada promosi manajer tingkat
menengah. Ada bukti empiris yang mendukung hipotesa.
Dalam hipotesa 3b, kami menyatakan bahwa ukuran jaringan kerja relative
rekan sejawat manajer memiliki pengaruh negative terhadap promosi. Ada bukti empiris
yang mendukung hipotesa. Dalam hipotesa 3c, kami menyatakan bahwa ukuran jaringan
kerja manajer mempengaruhi secara negative promosi manajer senior. Hasilnya tidak
signifikan dan tidak ada bukti empiris.
Hasil empiris riset menunjukkan bahwa pengalaman kerja manajer dan
kepakaran manajer mempengaruhi keputusan promosi posisi manajemen tingkat
menengah. Sementara itu kami menemukan dukungan untuk hipotesa bahwa jaringan
kerja secara positif mempengaruhi promosi manajemen tingkat menengah, kami
menemukan tidak ada dukungan untuk koefisien negative dari ukuran jaringan kerja
pada posisi senior. Akhirnya kami menyimpulkan bahwa pengalaman kerja, kepakaran
kerja, dan ukuran jaringan kerja dari rekan sejawat pengembang game mempengaruhi
secara negative promosinya.
PEMBAHASAN
Debat sentral dalam literature bakat manajemen mengarah pada pengembangan
sekelompok bakat perusahaan, yang membantu mereka untuk menentukan staff posisi
kunci mereka. Penelitian ini berkaitan dengan perdebatan mengenai teori modal sosial
dan sumber daya manusia serta penilaian mengenai pentingnya keahlian manajer dan
karakteristik atas promosi pekerjaan. Berdasarkan tingkat hirarki yang berbeda, kita
menemukan bahwa modal sosial dan sumber daya manusia memiliki pengaruh berbeda
terhadap promosi. Sementara peningkatan dalam modal sumber daya manusia (misal
pengalaman dan kepakaran) meningkatkan promosi
menengah dan senior, pengaruh positif ukuran jaringan manajer hanya sesuai untuk
posisi manajer tingkat menengah. Sebagaimana nilai modal sosial terhadap promosi
manajer senior tidak ada, hal ini menunjukkan bahwa manajer senior tidak mengambil
manfaat dari jaringan kerja sebagaimana manajer tingkat menengah.
15
kelemahan atas promosi kerja yang bisa dibatalkan. Alasan kedua adalah pengaruh nol
bisa berasal dari fungsionalitas serupa dari jaringan kerja dan hirarki perusahaan. Teori
organisasi menyatakan bahwa jaringan kerja dan hirarki memungkinkan manajer untuk
mengimplementasikan target strategis mereka. Khususnya manajer senior yang dapat
menggunakan hirarki formal perusahaan untuk mempromosikan agenda strategis
mereka; sehingga pentingnya jaringan kerja mereka lebih rendah.
Kontribusi akhir kami mengacu pada bukti kuantitatif skala besar atas keahlian
manajerial yang berbeda dalam manajemen bakat. Sementara penelitian sebelumnya
mengenai manajemen bakat didasarkan pada esai deskriptif, berdasarkan pengalaman
konsultasi peneliti, kami memberikan basis tetap mengenai keahlian manajerial yang
berbeda yang harus dikembangkan dalam sistem manajemen bakat. Melengkapi
penelitian yang memperkenalkan praktek manajemen bakat seperti coaching, mentoring
dan training, kami menyatakan bahwa pengetahuan yang mendasari keahlian manajerial
prerequisite untuk perancangan sistem manajemen bakat yang efektif.
Riset di masa yang akan datang, bisa menginvestigasi peran keahlian manajerial
dan karakteristik yang berbeda untuk memberikan basis yang lebih komprehensif untuk
manajemen bakat. Sebagai contoh, modal sosial, jaringan kerja manajerial perusahaan
eksternal yang mungkin juga memberi pengaruh penting pada promosi.
Jaringan
Relevansi Manajerial
Disamping kontribusi teoritis kami, penelitian ini memberi manajer dengan
wawasan spesifik. Secara umum kami menyarankan bahwa manajer individual
menyadari posisi mereka dalam sekumpulan manajer berbakat lainnya. Kami
17
18