Topik
: Artritis Rematoid
Kelompok
: Kelompok III
Tempat
A.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu memahami
hal-hal yang berkaitan dengan reumatoid arthritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu :
a. Mengetahui artritis rheumatoid
b. Mengetahui penyebab artritis rheumatoid
c. Mengetahui tanda dan gejala artritis rheumatoid
d. Mengetahui penatalaksanaan artritis rheumatoid
B.
SASARAN
Lansia di Panti Tresna Werdha
C.
GARIS-GARIS MATERI
a. Definisi Artritis rheumatoid
b. Penyebab Artritis rheumatoid
c. Tanda Dan Gejala Artritis rheumatoid
d. Penatalaksanaan Artritis rheumatoid
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
.
1.
Pembukaa
Mendengarkan
2 menit
2.
n
Isi
rheumatoid arttritis
Menjelaskan
Mendengarkan
20 menit
Menjelaskan
pengertian
reumatoid
arthritis
Mendengarkan
Menjelaskan
Penyebab
reumatoid
Mendengarkan
arthritis
Menjelaskan tanda
dan gejala reumatoid
Mendengarkan
arthritis
Menjelaskan
penatalaksanaan/pengob
3.
Penutup
Menjawab
pertanyaan
Tersenyum
Memperhatika
n
Menyampaikan salam
penutup
dan
mendengarkan
Menjawab
salam
menit
MATERI
ARTRITIS RHEUMATOID
I. DEFINISI
Artritis rheumatoid adalah peradangan yang kronis sistemik, progresif dan lebih
banyak terjadi pada wanita, pada usia 25-35 tahun.
II. ETIOLOGI
Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat
dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin
dengan rhematoid faktor
2. Faktor metabolik
3. Infeksi dengan kecenderungan virus
III.
Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan
gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat
berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.
Poli artritis simetris sendi perifer Semua sendi bisa terserang, panggul,
lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai
sendi kecil tangan, kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar
seringkali terkena juga
Artritis erosif sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik
menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran
sinar X
Rematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien
dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau
sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan
padat.
Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:
a) Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun
saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.
b) Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda
dan gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu
bentuk jari swan-neck.
c) Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi
diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis
fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang
IV. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. Memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1.
Istirahat
2.
Latihan fisik
3.
Panas
4.
Pengobatan
a.
b.
c.
5.
d.
Garam emas
e.
Kortikosteroid
Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih
HASIL PENYULUHAN
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu kelompok melakukan pembukaan
penyuluhan dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai artritis
rheumatoid,dimulai
dari
definisi,etiologic,tanda
dan
gejala
dan
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C. Long. 1996. Perawatan Medikal Bedah.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Volume 3. EGC : Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaapius FKUI:Jakarta.
Robins & Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi II. EGC : Jakarta