2.1 PENGERTIAN
Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada aliran darah pada bayi
selama empat minggu pertama kehidupan. Insiden sepsis bervariasi
yaitu antara 1 dalam 500 atau 1 dalam 600 kelahiran hidup (Bobak,
2005).
Sepsis neonatorum adalah infeksi yang terjadi pada bayi dalam 28 hari
pertama setelah kelahiran. (Mochtar, 2005)
Dari
beberapa
pengertian
diatas,
kami
menyimpulkan
bahwa
sepsis
neunatorum adalah infeksi berat karena bakteri pada aliran darah bayi
selama
empat
minggu
pertama
kehidupan
dan
dapat
menyebabkan
kematian.
2.2 ETIOLOGI
Penyebabnya biasanya adalah infeksi bakteri:
Penyebab yang lain karena bakteri virus, dan jamur, yang terserang bakteri,
jenis bakteri bervariasi tergantung tempat dan waktu, seperti Streptococus
group B (SGB), akteri enterik dari saluran kelamin ibu, Virus herpes simplek,
Enterovirus, E. Coli, Candida, dan stafilokokus.
2.3 PATOFISIOLOGI
Patogenesis dapat terjadi pada antenatal, intranatal, dan pascanatal yaitu;
1.
a. Antenatal
Terjadi karena adanya faktor resiko, pada saat antenatal kuman dari ibu
setelah melewati plasenta dan umbilikus masuk ke dalam tubuh melalui
sirkulasi darah janin. Kuman penyebab infeksi adalah kuman yang menebus
plasenta, antara lain: virus rubella, herpes, influeza, dan masih banyak yang
lain.
1.
Intranatal
Infeksi saat persalinan terjadi karena kuman ada pada vagina dan serviks
naik mencapai korion dan amnion.akibatnya terjadilah amnionitis dan
korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk ketubuh bayi. Cara
lain saat persalinan, cairan amnion yang sudah terinfeksi oleh bayi sehingga
menyebabkan infeksi pada lokasi yang terjadi pada janin melalui kulit bayi
saat bayi melewati jalan lahir yang terkontaminasi oleh kuman.
1.
c. Pascanatal
Pohon Masalah
Zat-zat patogen (bakteri,virus,jamur)
Rangsangan endo/eksotoksin
sistem imunologi
aktivasi magrofag
sitokinin& mediator
sekresi berbagai
neutrofil
Aktivasi komplemen&
disfungsi&kerusakan endotel
2.
Saluran
cerna
distensi
abdomen,
anoreksia,
muntah,
diare,
hepatomegali
3.
4.
5.
6.
Hematologi
ikterus,splenomegali,
pucat,
petekie,
purpura,
pendarahan.
(Kapita selekta kedokteran Jilid II,Mansjoer Arief 2008)
Gejala sepsis yang terjadi pada neonatus antara lain bayi tampak lesu, tidak
kuat menghisap, denyut jantungnya lambat dan suhu tubuhnya turun-naik.
Gejala-gejala lainnya dapat berupa gangguan pernafasan, kejang, jaundice,
muntah, diare, dan perut kembung
Gejala dari sepsis neonatorum juga tergantung kepada sumber infeksi dan
penyebarannya:
Infeksi
pada
tulang
(osteomielitis)
menyebabkan
terbatasnya
Analisis kultur urine dan cairan sebrospinal (CSS) dengan lumbal fungsi
dapat mendeteksi organisme.
2.6 PROGNOSIS
Pada umumnya angka kematian sepsis neonatal berkisar antara 1040% dan
pada meningitis 1550%. Tinggi rendahnya angka kematian tergantung dari
waktu timbulnya penyakit penyebabnya, besar kecilnya bayi, beratnya
penyakit dan tempat perawatannya. Gejala sisa neurologik yang jelas
nampak adalah hidrosefalus, retardasi mental, buta, tuli dan cara bicara
yang tidak normal. Kejadian gejala sisa ini adalah sekitar 30 50% pada bayi
yang sembuh dari meningitis neonatal. Gejala sisa ringan seperti gangguan
penglihatan, kesukaran belajar dan kelainan tingkah laku dapat pula terjadi.
2.7 KOMPLIKASI
Dehidrasi
Asidosis metabolic
Hipoglikemia
Anemia
Hiperbilirubinemia
Meningnitis
DIC.
2.8 PENATALAKSANAAN
dibagi
dosis
(hati-hati
penggunaan
Netylmycin
dan
Aminoglikosida yang lain bila diberikan i.v harus diencerkan dan waktu
pemberian sampai 1 jam pelan-pelan).
feses (atas
analisa cairan
Apabila
gejala
klinik
memburuk
dan
atau
hasil
laboratorium
Pemberian
antibiotika
diteruskan
sesuai
dengan
tes
PENCEGAHAN
a. Pada masa antenatal
Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala,
imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang di derita ibu, asupan
gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat
menurunkan kesehatan ibu dan janin, rujukan segera ketempat pelayanan
yang memadai bila diperlukan.
b. Pada saat persalinan
secara
steril.
Tindakan
invasif
harus
dilakukan
dengan