Anda di halaman 1dari 6

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

1 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

Jaringan Islam Liberal


islamlib.com
Arsipl
Tentang Jil
Program
Kontak
Donasi
Suara Mahasiswa,
18/06/2012

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme dalam


Perintah Shalat
Oleh Sobih Adnan*

Begitu tingginya Islam mengapresiasi agama-agama sebelumnya, Cyril Glass, mengatakan ...the fact
that one Revelation should name others as authentic is an extraordinary event in the history of religions.
Perhatian Islam tersebut harus tetap kita apresiasi yakni ajakan untuk menemukan dasar-dasar
kepercayaan yang sama, yang dalam hal ini tidak lain ialah paham Ketuhanan Yang Maha Esa atau tauhid,
monoteisme. Ajakan itu, diperlukan, karena dasar kepercayaan atau keimanan akan sangat menentukan
apakah suatu agama cukup kuat mendukung pesannya sendiri. Inti pokok dari ajaran para nabi ialah
memusatkan penghambaan diri dan pengabdian mutlak hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, diikuti
dengan perlawanan kepada tirani dan menegakkan keadilan dan keseimbangan. Perlawanan terhadap
tirani dan keimanan kepada Tuhan adalah pegangan hidup yang kukuh, suatu kebenaran yang jelas
berbeda dari kepalsuan. Karena itu Islam dan sebagaimana agama-agama sebelumnya adalah agama
hanif, artinya selalu cenderung kepada yang suci dan baik.
Bagi umat Muslim, peristiwa Isra-Mikraj merupakan ujian keimanan terbesar sepanjang masa kenabian
Muhammad. Sebuah perjalanan spiritual Muhammad dari Masjid Al-Haram di Mekah menuju Masjid
Al-Aqsha di Palestina. Dilanjutkan dengan terbang menuju Sidrat Al-Muntaha (langit lapis ke-7) yang
dilakukan hanya dalam waktu semalam saja. Tentu, untuk mempercayai hal seperti ini memerlukan
tingkat kepasrahan pendengar yang luar biasa, sebelum kemudian ditemukan sebuah esensi dari apa yang
diperoleh dalam perjalanan istimewa Muhammad tersebut, yakni kewajiban menjalankan perintah shalat.
Di sisi lain, Abu JahalMusuh Nabimenemukan semacam senjata telak untuk merapuhkan komunitas
muslim yang sudah mulai terbentuk. Provokasi yang diluncurkan ke tengah masyarakat Arab kali ini tidak
akan sesulit saat menghadapi gagasan-gagasan Islam sebelumnya. Jika saja esensi dari perjalanan spiritual
tersebut tidak segera dipaparkan Muhammad, mungkin kini dalam kajian sejarahpun Islam tidak pernah
tercatat.
Masyarakat Arab, Isra-Mikraj, dan Shalat
Isra-Mikraj terjadi sekitar tahun 620-621 Masehi. Jika dalam hitungan kalender Islam peristiwa tersebut
terjadi pada tanggal 27 bulan Rajab. Yang menarik adalah kisah perjalanan Muhammad yang sangat
membutuhkan keimanan kuat untuk mempercayainya tersebut terjadi pada tahun di mana Muhammad
baru 10 tahun memproklamasikan dan berdakwah tentang keIslaman, usia yang dirasa belum cukup
matang dan kuat dalam setiap sejarah komunitas, negara, terlebih agama. Maka, sangat wajar jika predikat
muslim yang tingkat keimanannya masih dini tersebut harus goyah dan masyarakat Arab meresponnya

17/10/2012 9:55

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

2 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

dalam bentuk pengusiran Muhammad dari Makkah, bahkan percobaan pembunuhan atas dirinya.
Di sisi lain Muhammad membawa pengaruh besar dalam alur dan potensi ekonomi masyarakat pada masa
itu. Selain pada peternakan, persenjataan, ladang, dan lainnya, salah satu potensi ekonomi yang terbilang
besar bagi masyarakat Arab adalah produksi patung-patung sesembahan. Sejak semula bendera La Ilaha
Illa Allah yang dikibarkan Muhammad di mata kaum elit Arab sudah dianggap cukup mengganggu
peluang ekonomi, karena para produsen patung terancam akan berkurangnya kuantitas konsumen di
wilayahnya. Kemudian melalui peristiwa Isra-Mikraj inilah Muhammad dianggap melakukan bentuk
perlawanan yang lebih besar, yakni perlawanan kultural, melalui perintah shalat, gaya menyembah yang
menurut mereka baru, padahal sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh nabi-nabi lain sebelum
Muhammad.
Selain permasalahan teologis dan ekonomi, masyarakat Arab pada masa itu juga memiliki kekhawatiran
lain dengan hadirnya berita Isra-Mikraj yang dialami oleh Muhammad. Trend kesukuan Arab menjadi
terusik dengan ritual peribadatan yang diesensikan shalat. Shalat dikampanyekan Muhammad tanpa
memandang perbedaan kelas, golongan, suku, serta tingkatan ekonomi penyembah. Tidak seperti yang
sebelumnya kerap mereka temui, setiap ritual, simbol, waktu, dan ruang yang digunakan untuk melakukan
ibadah sarat dengan pertimbangan ekonomi dan status sosial. Hal seperti ini dipandang akan menjadi
penggugat atas kekuatan dan keistimewaan Quraisy, yang pada masa itu masih berpredikat sebagai suku
terkuat di jazirah Arab.

Shalat, Isra-Mikraj, dan Semangat Keberagaman


Tidak secara keseluruhan para ulama menyepakati bahwa Isra-Mikraj merupakan proses perjalanan
Muhammad untuk menerima perintah shalat. Karena pada dasarnya di dalam ayat yang menerangkan
tentang peristiwa Isra-Mikraj tersebut tidak menyebutkan proses mandat tentang shalat itu sendiri. Tuhan
hanya menceritakan bagaimana dengan kekuasaan-Nya mampu menjalankan seorang hamba dengan jarak
tempuh yang sangat jauh, akan tetapi dalam waktu yang luar biasa singkat (Al-Isra 17: 1). Di samping itu
dalam sejarah Islam juga diterangkan bahwa shalat merupakan syariat dari masa ke masa, hanya saja
beberapa tamsil, ibrah, dan pengalaman nabi dalam peristiwa Isra-Mikraj ini melahirkan kesimpulan
bahwa umat Muhammad diwajibkan atasnya melaksanakan shalat wajib lima waktu.
Islam tidak hanya berdiri berdasarkan suatu fondasi yang tunggal. Dapat dilihat di dalamnya bahwa Islam
sebenarnya bisa dijadikan semacam refleksi agama-agama terdahulu. Dalam hal ini, ibadah shalat cukup
mewakili sejarah pembentukan identitas agama Islam. Semisal, shalat Shubuh merupakan representasi
dari ibadah yang pernah dilakukan oleh Adam saat turun ke bumi. Shalat Dzuhur merupakan bentuk
syukur yang dilakukan Ibrahim dan Ismail atas ketuntasannya menjalankan perintah Tuhan untuk
membangun rumah ibadah: Kabah. Shalat Ashar adalah hal yang dilakukan oleh Yunus saat
mengungkapkan kepasrahan di perut ikan Nun. Shalat Maghrib merupakan bentuk permenungan dan
syukur Isa atas terbebasnya Maryam dari fitnah dan tuduhan-tuduhan. Serta Shalat Isya adalah ritual
syukur Musa yang selamat dari kejaran Firaun.
Menyebutkan nama-nama nabi sebelum Muhammad memang tidak bisa dimonopoli oleh Islam itu
sendiri. Karena dalam ajaran agama-agama monoteistik yang tergolong Abrahamik yakni Islam, Kristen,
juga Yahudi akan bersama-sama menemukan tokoh-tokoh yang hampir sama, dan disebut nabi-nabi.
Maka jika mengaitkan sejarah shalat dengan ritual ritual yang pernah dilakukan oleh nabi-nabi terdahulu
niscaya dengan sendirinya berarti menelusuri hubungan Islam dengan agama-agama yang terlahir lebih
awal. Di samping itu, keberlangsungan ajaran nabi-nabi terdahulu keberadaannya harus diakui melalui
para penganutnya yang hadir dan berdampingan hingga kini. Walhasil, sejarah shalat bisa dijadikan media
refleksi yang strategis mengenai hubungan agama-agama, juga merupakan ibadah pokok umat Islam yang

17/10/2012 9:55

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

3 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

mengamanatkan tentang penghargaan dan pengakuan terhadap keberagaman.


Begitu tingginya Islam mengapresiasi agama-agama sebelumnya, Cyril Glass, mengatakan ...the fact
that one Revelation should name others as authentic is an extraordinary event in the history of religions.
Perhatian Islam tersebut harus tetap kita apresiasi yakni ajakan untuk menemukan dasar-dasar
kepercayaan yang sama, yang dalam hal ini tidak lain ialah paham Ketuhanan Yang Maha Esa atau tauhid,
monoteisme. Ajakan itu, diperlukan, karena dasar kepercayaan atau keimanan akan sangat menentukan
apakah suatu agama cukup kuat mendukung pesannya sendiri. Inti pokok dari ajaran para nabi ialah
memusatkan penghambaan diri dan pengabdian mutlak hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, diikuti
dengan perlawanan kepada tirani dan menegakkan keadilan dan keseimbangan. Perlawanan terhadap
tirani dan keimanan kepada Tuhan adalah pegangan hidup yang kukuh, suatu kebenaran yang jelas
berbeda dari kepalsuan. Karena itu Islam dan sebagaimana agama-agama sebelumnya adalah agama
hanif, artinya selalu cenderung kepada yang suci dan baik.
Selain tentang perintah shalat, dalam peristiwa Isra-Mikraj Muhammad juga memperoleh pengalamanpengalaman spiritual yang dapat dijadikan sebagai kunci toleransi agama-agama dalam konteks kekinian.
Melalui beberapa ibrah dan tamtsil (percontohan) juga dialog Muhammad dengan nabi-nabi sebelumnya
menunjukkan tentang pentingnya tradisi keterbukaan komunikasi antar agama. Inilah Isra-Mikraj. Seperti
nabi, isra menjadikan dirinya untuk memahami keberagaman dari hal privat seperti shalat, hingga ke
masyarakat dan umat. []

*Alumni Workshop Jaringan Islam Liberal (JIL) tahun 2011. Mahasiswa jurusan Pemikiran Islam,
Fakultas Ushuluddin, Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Cirebon

18/06/2012 | Suara Mahasiswa, | #

Komentar
Komentar Masuk (5)
(Tampil maks. 5 komentar terakhir, descending)
Pengasongan ini benar-benar mengacu kepada penghambaan diri kepada Allah,dengan latar belakang
lintas keilmuan. Kisah Isra-Miraj yg telah menjadi kebanggaan dunia Islam, sepertinya tak akan mampu
dipikir ulang tentang kebenarannya. Rangkaian riwayat yg terpapar di berbagai Kitab, di antaranya
bersumber dari periwayatn Anas bin Malik. Jalan cerita yg menarik menurut yang meyakininya, sehingga
dengan lugas mereka mengatakan itulah gambaran keagungan Allah. Di lain sisi, terutama sisi saya
dimana saya memandang, malahan kish tersebut memunculkan beberapa pertanyaan yg makin sulit
dijawab. Di sisi dimana kita menyimak atau mengikuti alur pemaparan Alquran yg jelas tentang tokoh
Muhammad Rasulullah yang egalitarian tanpa memiliki potensi kekuatan-kekuatan sebagaimana yg
diinginkan oleh para musuhnya,dan kemudian Allah menolak total yang menjadi tuntutan para musuh itu
(kaum kafir). Namun pada episode Isra Miraj praktek-praktek keinginan orang kafir itu malah
dimunculkan atau diapresiasi oleh ummat Islam sendiri. Saya mohon pandangan awal Anda, karena yg
saya sodorkanpun merupakan pembuka jalan. Dengan sangat saya menunggu jawaban.
Posted by Mustafa Adnani on 07/20 at 11:58 PM
Assalamualaikum wrwb

17/10/2012 9:55

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

4 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

Tulisan yang baik sekali untuk di renungkan;


Saya menemukan semangat pluralisme yang di Amalkan oleh Rasulullah atas perintah dari ALLAH yaitu;
1. ALLAH menjelaskan kepada Rasulullah bahwa yang dimaksud golongan2 Islam itu,bukan saja
pengikut2 kamu Muhammad, tapi juga golongan2 sebelum kamu,yaitu gol.Yahudi.Nasrani yang tidak
memerangi kamu tapi menerima kedatangan kamu;
Dia [Allah] telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan [begitu pula] dalam [Al
Quran] ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia,QS 22:78
Golongan2 Islam itu mempunyai kiblat yang berbeda beda,cara ibadah juga berbeda beda,tapi semua
adalah Islam.
Dan bagi tiap-tiap umat ( Yahudi, Nasrani, dan mukmin) ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu..(QS.2:148).
RASULLULLAH DIMINTAK OLEH ALLAH UNTUK BERLAKU ADIL KEPADA SEMUA
GOLONGAN2 ITU;
Katakanlah orang2 mukmin;Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah( Taurat,Injil, Al
quran ) dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu(yahudi,nasrani dan mukmin). Allah-lah
Tuhan kami dan Tuhan kamu.Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada
pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali
(kita)QS 42:15, QS.5:8 QS 60;8
ORANG2 YAHUDI DAN NASRANI ITU TIDAK SEMUA SAMA;
Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus [4], mereka membaca
ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud [sembahyang]. (113)
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang maruf, dan
mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada [mengerjakan] pelbagai kebaikan; mereka itu
termasuk orang-orang yang saleh. (114) Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali
mereka tidak dihalangi [menerima pahala] nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.
QS 3:(113-115)
THEY ARE NOT ALL THE SAME. THERE IS A COMMUNITY AMONG THE PEOPLE OF THE
BOOK WHO ARE UPRIGHT. THEY RECITE ALLAHS SIGNS THROUGHOUT THE NIGHT, AND
THEY PROSTRATE. They believe in Allah and the Last Day, and enjoin the right and forbid the wrong,
and compete in doing good. They are among the righteous. You will not be denied the reward for any
good thing you do. Allah knows those who guard against evil. (Surah Al Imran, 113-115).
Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah
dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di
sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.QS 3: (199)

KESIMPULAN

17/10/2012 9:55

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

5 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

Semenjak Rasul diangkat sudah terjadi golongan2 dlm agama ALLAH yaitu ISLAM.dgn kata lain sudah
ada PLURALISM itu.
APAKAH SEMUA AGAMA ITU SAMA?APA MAKNA PLURALISM ITU?
http://muslimbertaqwa.blogspot.com/2010/11/apakah-semua-agama-itu-sama-seri-12.html
http://muslimbertaqwa.blogspot.com/2010/11/umat2-yahudinasrani-dan-mukmin-adalah.html
Semoga berbagi ilmu ada manfaatnya untuk bangsa Indonesia ini;
Wassalamualaikum wrwb.
.
Posted by alatif on 07/02 at 11:39 PM
sebenarnya sholat itu bukan lah dijadikan sebagai pengingat kita sajacoba laah jgan pandang dari aspek
histioris lihat juga efek sholat yang mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar.. serta sholat juga
sebagai sarana kita untuk mengingat sang khalik ...
Islam adalah agama yang sempurna dan turun sebagai penyempurna agama agama sebelumnya Rasulullah
saw memerintahkan kita sholat agar setiap kaum muslimin terhindar dari perbuatan keji dan mungkar,,
perbuatan mungkar itu adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan nas nas yang telah dijelaskan di
quran maupun hadits shohih yang layak dijadikan hujjah dalam kita beribadah maupun beramal.
Posted by rheza on 06/28 at 10:23 AM
Semenjak dari Nabi adam sampai nabi Muhammad, semua yang diembankan dari Allah kepada beliau
semua adalah agama islam.
Islam adalah agama semenjak dari Nabi Adam sampai sekarang.
kenapa Nabi musa kok terkenal menyebarkan agama yahudi? karena beliau diutus ke maum yahudi.
begitupun dengan Nabi isa yang agamanya dikenal dengan nashrani, karena ada sepuluh sahabat yang
senantiasa menolong beliau. menolong dalam bahasa arab adalah nashara. nashrani dari kata nashara.
yang pasti semua agama para nabi adalah islam dan mengajarkan ketauhidan.
segala sesuatu yang berbentuk trinitas atau menyembah dengan banyak dewa, bukanlah agama yang
dibawa oleh para Rasul.
Karena nabiullah ibrahimpun secara tegas menghancurkan berhala. begitupun perlawanan rasul dalam
menghancurkan berhala-berhala.
Posted by hamba Allah on 06/20 at 05:12 AM
Assalamualaikum.
Hebat luar biasa, dengan halus Sobih telah menyampaikan makna Isra-Mikraj, bahwa solat itu berasal dari
kakeknya nabi dengan agama hanafiah, dan sabain yang merupakan penerusan dari nabi Ibrahim, diramu
dengan apik jadilah solat yang kita kerjakan sehari-hari oleh pengagumnya.
Wassalam
H. Bebey
Posted by H. Bebey on 06/19 at 08:30 AM

Lihat/Tulis Komentar
17/10/2012 9:55

Isra-Mikraj dan Spirit Pluralisme - JIL Edisi Indonesia

6 dari 6

http://islamlib.com/id/artikel/isra-mikraj-dan-spirit-pluralisme-dalam-p...

Pencarian
GO

Rubrik
Agenda
Buku
Reportase
Editorial
Gagasan
Klipping
Kolom
Pernyataan Pers
Suara Mahasiswa
Tokoh
Wawancara
Copyright 2001-2011 Jaringan Islam Liberal, All rights reserved.
This website conform with XHTML, CSS, RSS, Section 508.
Powered by ExpressionEngine. Design and development by Digdaya.

17/10/2012 9:55

Anda mungkin juga menyukai