METODOLOGI PENELITIAN
Pada Penelitian ini digunakan tiga tahap proses penelitian, yaitu persiapan
bahan baku sesuai dengan varian, pembuatan bioarang, serta pengujian terhadap
bioarang yang baik. Tahap pembuatan ialah proses pembuatan biobriket yaitu
pencampuran kulit jengkol dengan bahan perekat getah nangka. Tahap analisis
adalah tahap pengujian kadar air, densitas dan kadar abu.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan desember
2014 di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Malikussaleh
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1. Bahan
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
1. Kulit jengkol
2. Getah nangka, dan air sebagai campuran bahan perekat.
3.2. 2. Alat
Adapun alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kanji merata,
7. cetakan briket,
8. oven untuk mengeringkan bahan,
9. desikator untuk mendinginkan bahan dan menjaganya dari kelembapan udara,
10. label nama untuk menandakan sampel dari tiap perlakuan,
3.2.3
Variabel Operasi
Adapun variabel-variabel operasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Varibel Tetap
Densitas
Perhitungan berat jenis dapat didasarkan pada berat kering tanur, berat
basah, dan pada berat kering udara. Sudrajad (1983) menyatakan bahwa berat
jenis kayu sangat berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, zat terbang, karbon
terikat, dan nilai kalor briket. Dijelaskan juga bahwa briket dengan kerapatan
tinggi menunjukkan nilai kerapatan, keteguhan tekan, kadar abu, karbon terikat,
dan nilai kalor yang lebih tinggi dibanding briket dengan kerapatan rendah. Pada
penelitian ini pengukuran berat jenis dilakukan pada berat kering udara yang
ditentukan dengan rumus:
D = Berat Briket / Volume Briket
Dimana:
D = Densitas (gr/cc)
3. Kadar abu
Penentuan kadar abu dilakukan untuk setiap perlakuan pada setiap kali
ulangan. Cara pengujian kadar abu adalah dengan terlebih dahulu memanaskan
cawan porselen ke dalam oven dengan suhu 105 0C selama 1 jam, didinginkan
dalam desikator, kemudian ditimbang. Diletakkan 2 gram bahan ke dalam cawan
porselen kemudian dimasukkan ke dalam tungku pengabuan dan dibakar secara
perlahan selama 4 jam sampai suhu pembakaran akhir 580 6000C sehingga
semua karbon hilang. Didinginkan cawan beserta isinya ke dalam desikator
kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat abu. Besarnya kadar abu dihitung
dengan rumus :
Kadar Abu = W1 / W2 x 100%
Dimana:
W1 = Berat abu (gram).
W2 = Berat sampel yang dikeringkan (gram).