PENDAHULUAN
Latar Belakang
Padi (Oryza sativa L.)
merupakan
komoditas yang sangat strategis ditinjau dari sisi
ekonomi maupun politis. Kebutuhan padi nasional
terus meningkat tiap tahun seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk. Di sisi lain, produksi
padi mengalami penurunan. Produksi pada tahun
2001 turun sebesar 4.45 persen atau 2.3 juta ton
gabah kering giling dibanding tahun 2000 yaitu
sebesar 51.89 juta ton (BPS, 2002).
Kabupaten Tana Toraja merupakan daerah
yang didominasi oleh lahan pertanian dataran tinggi
(ketinggian tempat >750 m dpl.). Kondisi ini
menjadikan wilayah ini memiliki agroekosistem
yang spesifik. Petani di Tana Toraja dari generasi
ke generasi telah biasa memproduksi padi di sawah.
Padi yang ditanam petani umumnya berupa
jenis/varietas lokal yang telah beradaptasi di dataran
tinggi. Jenis padi yang biasa di tanam petani di Tana
Toraja umumnya berumur dalam (umur panen
sekitar 6 bulan) dan berproduksi rendah (3 4
ton/ha). Dengan tingkat produktivitas padi jenis
Pinset
Gunting
Label
Plastik transparant
Alat Tulis menulis
Ember plastik
Metode Pelaksanaan
Tetua lokal yang digunakan adalah Pare
Bau (beras putih), Pare Lea (beras merah), dan Pare
1.
2.
S2
X X
2
/ n
x 100 %
x 100 %
Keterangan :
S2
= ragam berat gabah
X2
= jumlah kuadrat nilai berat gabah
X
= jumlah nilai berat biji
n
= banyaknya data
n 1
April 2013 Juli 2013 534
S2 g
(n1 1) S (n2 1) S2
n1 n2 2
2
1
Heterobeltiosis (%) =
F1 HP
100%
HP
Keterangan :
F1
= nilai rata-rata F1
MP
= nilai rata-rata kedua tetua
HP = nilai rata-rata tetua tertinggi
Keterangan :
S2g
=ragam gabungan tetua dan F1
n1
=jumlah tetua
2
S1
=ragam tetua
n2
=jumlah persilangan
2
S2
=ragam F1
4. Uji t
tHitung
X F1 X P
n n
S2 g 1 2
n1 n2
Keterangan :
XF1
= rata-rata berat gabah F1
XP
= rata-rata berat gabah tetua
2
Sg
= ragam gabungan
t tabel = /2; db
db
= n1 + n2 -2
5.
Analisis
Heterobeltiosis
Heritabilitas,
Heterosis (%) =
Heterosis
dan
F1 MP
100%
MP
Persilangan
Rataan Bunga
Disilangkan
Rataan Bunga
Diserbuki
Bunga
Diserbuki (%)
75
60
70
57
25
66
76,00 b
41,67 c
94,29 a
Rataan Bunga
Diserbuki
Jumlah Gabah
Hasil Persilangan
Gabah hasil
persilangan(%)
57
11
19,30
25
8,00
66
18
27,27
Persilangan
Tabel 4. Rata-rata Bobot Gabah Tetua Pare Lallodo dan Impari dengan F1.
Generasi
No
1 Pare Lallodo (P)
2 Impari (P)
3 F1
66
121
115
67
74
72
60
87
86
35
69
76
68
67
66
75
75
66
80
87
Tabel 5. Rata-Rata, Ragam, Heterosis dan Heterobeltiosis antara Tetua Pare Lallodo dan Impari dengan F1.
S2 Berat
Gabah
224,667
444,567
200,544
RataS2 Gab
Rata
t hit
18080,8
57,00 0,00091
80,83
79,90
Heterosis
(%)
12,06
Heterobeltiosis
(%)
1,15
Tabel 6. Rata-rata Bobot Gabah Tetua Pare Lea dan Impari dengan F1.
Generasi
No
1 Pare Lea (P)
2 Impari (P)
3 F1
63
121
99
71
74
74
67
87
85
66
69
77
68
79
66
75
77
67
83
88
Tabel 7. Rata-Rata, Ragam, Heterosis dan Heterobeltiosis antara Tetua Pare Lea dan Impari dengan F1.
Gen
S2 Berat
RataHeterosis
Heterobeltiosis
S2 Gab
Rata
t hit
54438,5
66,75 0,00018
80,83
80,40
Gabah
10,917
444,567
78,489
P1
P2
F1
(%)
6,91
(%)
-0,54
Tabel 8. Rata-rata Bobot Gabah Tetua Pare Bau dan Impari dengan F1.
Generasi
No
1 Pare Bau (P)
2 Impari (P)
3 F1
110
121
115
75
74
77
139
87
133
119
69
143
68
147
66
119
112
98
82
85
Tabel 9. Rata-Rata, Ragam, Heterosis dan Heterobeltiosis antara Tetua Pare Bau dan Impari dengan F1.
S2 Berat
Gabah
714,917
444,567
636,322
RataS Gab
Rata
t hit
19339,4
110,75 0,00119
80,83
111,10
2
No
1
2
3
4
5
6
Heterosis
(%)
19,72
Heterobeltiosis
(%)
0,32