Anatomi Laring
Laring
merupakan
bagian
yang
terbawah dari saluran napas bagian
atas bentuknya menyerupai limas
segitiga terpancung, dengan bagian
atas lebih besar daripada bagian
bawah. Laring terletak setinggi vertebra
servicalis IV VI.
Secara keseluruhan laring dibentuk oleh
sejumlah kartilago, ligamentum dan
otot-otot.
Fisiologi Laring
Laring mempunyai 3 (tiga) fungsi
dasar dan beberapa fungsi lainnya:
1. Fonasi
Pembentukan suara merupakan
fungsi laring yang paling kompleks.
Suara dibentuk karena adanya
aliran udara respirasi yang konstan
dan adanya interaksi antara udara
dan pita suara.
2. Proteksi
Benda asing tidak dapat masuk ke
dalam laring dengan adanya reflek otototot yang bersifat aduksi, sehingga rima
glotis tertutup.
3. Respirasi
Pada waktu inspirasi diafragma bergerak
ke bawah untuk memperbesar rongga
dada dan m. krikoaritenoideus posterior
terangsang
sehingga
kontraksinya
menyebabkan rima glotis terbuka.
fungsi lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
Sirkulasi
Fiksasi
Menelan
Batuk
Ekspektorasi
KARSINOMA LARING
Definisi:
Kanker Laring adalah keganasan
pada pita suara, kotak suara
(laring) atau daerah lainnya di
tenggorokan. Kanker di laring
hampir
selalu
merupakan
karsinoma sel skuamosa.
Etiologi
Penyebab pasti sampai saat ini belum
diketahui. Dikatakan oleh para ahli bahwa
perokok dan peminum alkohol merupakan
kelompok orang-orang dengan resiko
tinggi terhadap karsinoma laring.
Virus yang juga dikaitkan dengan kejadian
karsinoma laring yaitu HPV( Human
Papilloma Virus) dan Eibstein Barr Virus
Faktor risiko lainnya adalah paparan debu
kayu, sinar radio aktif, polusiudara, radiasi
leher dan asbestosis.
Klasifikasi
Berdasarkan Union International
Centre le Cancer (UICC) 1982,
klasifikasi dan stadium tumor ganas
laring terbagi atas :
1. Supraglotis (30-35%)
2. Glotis (60-65%)
3. Subglotis (1%)
STADIUM
1.Tumor Primer (T)
Supraglotis
Tis Karsinoma insitu
T0 tidak jelas adanya tumor primer l
T1 Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita
suara palsu (gerakan masihbaik).
T1a Tumor terbatas pada permukaan laring
epiglotis, plikaariepiglotika, ventrikel atau
pita suara palsu satu sisi.
T1b Tumor telah mengenai epiglotis dan
meluas ke ronggaventrikel atau pita suara
palsu
T2
Glotis
Tis Karsinoma insitu.
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor mengenai satu atau dua
sisi
pita suara, tetapi gerakan
pitasuara
masih baik, atau
tumor sudah
terdapat pada
komisura
anterioratau
posterior.
T1a : tumor terbatas pada satu
pita
suara asli
T1b : tumor mengenai kedua
pita
suara
T2
Subglotis
Tis karsinoma insitu
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis.
T1a : tumor terbatas pada satu sisi
T1b : tumor telah mengenai kedua sisi
T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara
masih dapat bergerak atau sudah terfiksir.
T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita
suara sudah terfiksir.
T4 Tumor yang luas dengan destruksi
tulang rawan atau perluasan keluar laring
atau kedua-duanya.
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan klinis.
1.Anamnesis
Pada anamnesis biasanya didapatkan
keluhan suara parau yang diderita
sudah cukup lama, tidak bersifat hilangtimbul meskipun sudah diobati, makin
lama
menjadi
berat.
Penderita
kebanyakan adalah seorang perokok
berat, peminum alkohol atau seorang
yang sering atau pernah terpapar sinar
radioaktif
2. Pemeriksaan fisik
Untuk melihat ke dalam laring
dapat dilakukan dengan cara
taklangsung maupun langsung
dengan menggunakan laringoskop
untukmenilai
lokasi
tumor,
penyebaran tumor yang terlihat
(field ofcancerisation). Selain itu
dapat juga menggunakan fiberopticlaryngoscope dan flexible
endoscope.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
penunjang
yang
diperlukan
selain
pemeriksaan
laboratorium darah, juga pemeriksaan
radiologik
- Foto torak diperlukan untuk menilai
keadaan paru, ada tidaknya proses
spesifik dan metastasis di paru.
- Pemeriksaan CT Scan laring dapat
memperlihatkan keadaan tumor pada
tulang rawan tiroid adan daerah preepiglotis serta metastasis kelenjar
Diagnosis
pasti
ditegakkan
dengan
pemeriksaan
patologikanatomik dari bahan
biopsi laring, dan biopsi jarum
halus pada pembesaran kelenjar
getah bening di leher.
Diagnosis Banding
Laringitis tuberkulosa
Sifilis laring
Tumor jinak laring
Laringitis kronik
Nodul vokal
Penatalaksanaan
Secara umum ada 3 jenis penanggulangan
karsinoma laring yaitu pembedahan, radiasi
dan sitostatika, ataupun kombinasi.
Radioterapi
Pembedahan
Tindakan operasi untuk keganasan laring
terdiri dari :
1. Laringektomi
laringektomi parsial
laringektomi total
2. Diseksi Leher Radikal
Kemoterapi
Diberikan pada tumor stadium lanjut,
sebagai terapi adjuvant ataupunpaliatif.
Obat yang diberikan adalah cisplatinum
80120 mg/m2 dan 5 FU 8001000
mg/m2
Rehabilitasi
Rehabilitasi
setelah
operasi
sangat
penting
karena
telah
diketahui bahwatumor ganas laring
yang diterapi dengan seksama
memiliki
prognosis
yang
baik.rehabilitasi mencakup Vocal
Rehabilitation,
Vocational
Rehabilitation
dan
SocialRehabilitation.
Prognosis
KESIMPULAN