Anda di halaman 1dari 4

JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS


PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2 MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011
Anggrita Sari, Rahmi Mardiana
Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
Jalan Pramuka No. 2 Telp. 0511-3268105 Banjarmasin 70233
Abstract: This study involves knowledge of teenagers about the dangers of
premarital sex. The number of premarital sex is increasing from year to year are
caused due to lack of knowledge about the dangers of premarital sex as well. This
study was to determine the knowledge of teenagers about the dangers of premarital
sex in class XI MAN 2 Model Banjarmasin. Object of this study is the teenagers of
XI class at MAN Model Banjarmasin who were in school at the time of data
collection. The method used in this research is descriptive by using primary data.
The results illustrate that of the 100 respondents, 63% of respondents
knowledgeable as well and as much as 31% of respondents are very well
knowledgeable.
Kata kunci: bahaya, seks pra nikah

PENDAHULUAN
Seringkali kata seks dan seksualitas digunakan dalam pengertian yang tidak benar.
Seks sebenarnya mengandung pengertian kelamin secara biologis, yaitu kelamin laki-laki
dan wanita. Sementara itu, seksualitas mengandung pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan seks. Termasuk didalamnya adalah nilai, orientasi, perilaku seksual
dan bukan semata-mata organ kelamin secara
biologis.
Seks pra nikah adalah hubungan yang
dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan.
Lebih lanjut lagi ada beberapa tokoh yang
menyatakan bahwa hubungan seks pra nikah
adalah hubungan kelamin antara laki-laki dan
perempuan yang mengikuti suatu proses peningkatan perilaku seksual yaitu mulai dari
ciuman atau percumbuan berat serta hubungan kelamin sebagai proses akhir.
Perilaku seksual adalah perilaku yang
melibatkan sentuhan secara fisik dari anggota

badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seksual pra nikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa
melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.
Perilaku seksual pra nikah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada remaja, diantaranya sebagai berikut: (a) dampak psikologis dari perilaku seksual pra nikah
pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan
berdosa. (b) Dampak fisiologis; dampak fisik
dari perilaku seks pra nikah diantaranya menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan
dan aborsi. Penyakit pada kehamilan remaja
lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat yaitu antara umur 20 sampai 30
tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun

199

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stress) psikologis, sosial dan ekonomi. (c) Dampak sosial
yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan
yang hamil, dan perubahan peran menjadi
ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang
mencela dan menolak keadaan tersebut. (d)
Dampak fisik adalah berkembangnya penyakit menular seksual dikalangan remaja, dengan frekuensi penderita penyakit menular
seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 1524 tahun. Infeksi penyakit menular seksual
dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan risiko terkena
PMS dan HIV/AIDS.
Faktor-faktor yang dianggap berperan
dalam munculnya permasalahan seks pra nikah pada remaja: (1) Perubahan-perubahan
hormonal yang meningkatkan hasrat seksual
remaja. Peningkatan hormonal ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam
bentuk tingkah laku tertentu. (2) Penyaluran
tersebut tidak dapat segera terwujud karena
ada undang-undang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin menuntut
persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan
mental dan lain-lain). (3) Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang
untuk melakukan hubungan seksual seksual
sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak
dapat menahan diri akan memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal tersebut.
Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi
dan rangsangan melalui media massa dengan
teknologi canggih seperti video compact disc
(VCD), majalah dan situs internet menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang ada dalam
periode ini ingin mencoba dan meniru apa
yang dilihat maupun didengar dari media masa, karena pada umumnya mereka belum per-

nah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya.


METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah MAN 2 Model
Banjarmasin di Jalan Pramuka RT. 20 No. 28
Banjarmasin dan merupakan salah satu Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang
ada di Banjarmasin. Sasaran penelitian yaitu
siswa kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin
yang berjumlah 100 responden.
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan remaja tentang
bahaya seks pra nikah kelas XI di MAN 2
Model Banjarmasin.
Variabel adalah ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelomok
yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Variabel dalam penelitian ini
adalah pengetahuan remaja tentang bahaya
seks pra nikah.
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, memungkinkan
penelitian untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin tahun 2010/2011 yang berjumlah 252
siswa.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data
primer. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara kuesioner untuk mengetahui secara langsung gambaran pengetahuan remaja tentang
bahaya seks pranikah. Setelah semua data pengetahuan terkumpul, diolah secara manual
yaitu pertanyaan dengan jawaban benar skor
1 dan bila jawaban salah diberi skor 0.
Analisis data meliputi langkah-langkah
sebagai berikut, yaitu penyusunan data, klasi-

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2
MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011

200
Anggrita Sari, Rahmi Mardiana

JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2

fikasi data, pengolahan data, interpretasi data,


coding dan editing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari penelitian
yang dilakukan di kelas XI MAN 2 Model
Banjarmasin tahun 2011, dapat dilihat dengan
hasil diantaranya pengetahuan tentang pengertian seks pranikah dan pengetahuan tentang bahaya seks pra nikah. Sebanyak 31%
responden mempunyai pengetahuan sangat
baik, sebanyak 63% responden berpengetahuan baik dan sebanyak 6% berpengetahuan tidak baik.
Dari 36 responden laki-laki, responden
terbanyak yaitu umur 17 tahun sebanyak
41,66% dan responden yang paling sedikit
yaitu responden yang berumur 16 tahun dan
18,5 tahun sebanyak masing-masing 5,55%
dan dari 64 responden perempuan, responden
berumur 17 tahun adalah yang paling banyak,
yaitu 45,31% dan responden yang paling sedikit yaitu responden yang berumur 15,5 tahun, yaitu 1,56%.
Pengetahuan remaja tentang definisi
seks pra nikah dan bahaya seks pra nikah.
Dalam penelitian yang dilakukan di MAN 2
Model Banjarmasin mengenai gambaran pengetahuan remaja tentang bahaya seks pra
nikah di kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin, pengetahuan remaja di katakan baik dengan presentase 63% responden, yang berpengetahuan sangat baik sebanyak 31%, namun
ada 6% responden yang berpengetahuan tidak baik mengenai pengertian seks pra nikah
dan bahaya seks pra nikah.
Tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik, karena dari 15 pernyataan
yang di sebarkan, hanya tiga pernyataan yang
tingkat kebenarannya di bawah 50%, yaitu
tentang beberapa bahaya seks pra nikah.

Tabel 1. Deskripsi Pengetahuan Seks dan Bahaya Seks Pra Nikah


Kuantita
No.
Kriteria
Prosentase
(Siswa)
1. Sangat Baik
2. Baik
3. Tidak Baik
Sumber: data diolah.

31
63
6

31%
63%
6%

Seks pra nikah pada remaja dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti
putus sekolah karena hamil pada remaja perempuan, mendapat celaan dan tekanan dari
masyarakat. Penyakit menular seksual yang
tertinggi terjadi pada usia 15 s.d. 24 tahun
dan infeksi menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan resiko terutama penyakit
menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
PENUTUP
Simpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan remaja baik laki-laki maupun
perempuan tentang bahaya seks pra nikah
rata-rata mempunyai pengetahuan yang baik.
Saran
Saran dari peneliti, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan agar memperbanyak
memberikan penyuluhan-penyuluhan di sekolah menengah khususnya menengah atas tentang seks pra nikah dan bahaya seks pra nikah dan diharapkan agar kedepannya lebih
menggali mengenai dampak fisiologis dan
psikologis dari seks pra nikah.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data, Salemba Medika, Jakarta.

201

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan, EGC, Jakarta.

Sarwono, Sarlito, 2004. Sosiologi Kesehatan.


Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2
MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011

202
Anggrita Sari, Rahmi Mardiana

Anda mungkin juga menyukai