BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Hasil Belajar
Poerwadarminta (1974:769) mendefinisikan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu usaha yang
dilakukan atau dikerjakan pada proses pembelajaran. Defenisi di atas
sejalan dengan pendapat Winkel (1986:102) yang menyatakan bahwa hasil
belajar adalah bukti usaha yang dicapai dalam proses belajar.
Hasil belajar siswa ditentukan oleh dua faktor yaitu intern dan
ekstren. Faktor intern merupakan faktor-faktor yang berasal atau
bersumber dari siswa itu sendiri, sedangkan faktor ekstern merupakan
faktor yang berasal atau bersumber dari luar peserta didik. Faktor intern
meliputi prasyarat belajar, yakni pengetahuan yang sudah dimiliki oleh
siswa sebelum mengikuti pelajaran berikutnya, keterampilan belajar yang
dimiliki oleh siswa yang meliputi cara-cara yang berkaitan dengan
mengikuti mata pelajaran, mengerjakan tugas, membaca buku, belajar
kelompok mempersiapkan ujian, menindaklanjuti hasil ujian dan mencari
sumber belajar, kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan,
sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain. Faktor ekstern antara
lain meliputi proses pembelajaran, sarana belajar yang dimiliki, lingkungan
belajar, dan kondisi sosial ekonomi keluarga (Usman, 1995:12).
metode
pembelajaran
kooperatif
pertama
kali
Beberapa cara pembelajaran kooperatif telah dikembangkan tokohtokoh pendidikan misal; jigsaw, TGT, STAD, belajar bersama (Learning
Together), NHT (numbered Heads Together) dan Meja Bulat (Round
Table).
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif menurut Ismail
(2000:23) adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
d. Membimbing kelompok belajar untuk menemukan penyelesaian suatu
masalah
e. Melakukan evaluasi
f. Memberikan penghargaan
Berdasarkan asas pembelajaran kooperatif, tujuan dan langkahlangkah pelaksanaan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa,
model pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara
aktif dan positif dalam kelompok yang memungkinkan siswa memperoleh
hasil belajar yang lebih baik, dibanding model pembelajaran yang lain.
Salah satu tipe model
permainan
dengan
anggota-anggota
tim
lain
untuk
memperoleh tambahan skor pada tim mereka, permainan ini disusun dari
pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang
untuk mengetes kemampuan pengetahuan siswa, pertanyaan-pertanyaan
ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka yang dimainkan pada meja-meja
turnamen yang diisi wakil-wakil kelompok yang berbeda namun
mempunyai kemampuan yang setara yang ditunjuk oleh guru. Tiap wakilwakil dari kelompok tersebut akan mengambil sebuah kartu yang diberi
angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka
tersebut. Turnamen ini memungkinkan siswa dari semua tingkat untuk
menyumbangkan skor-skor bagi kelompoknya bila mereka berusaha
dengan maksimal. Maka demikian siswa akan termotivasi untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah:
a. Memotivasi siswa untuk belajar giat karena ada tekanan dari teman
kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang berkelanjutan.
b. Menghilangkan rasa takut pada siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya dan menjawab pertanyaan
c. Menumbuhkan kemampuan kerja sama siswa berpikir kritis dan
kemampuan membantu teman.
10
5
6
7
8
9
10
SISWA
Siswa memberi perhatian
penuh
Siswa memberi perhatian
penuh
Siswa memberi perhatian
penuh
Siswa mampu memberikan
gambaran tentang keputusan
bersama.
11
11
proses
belajarnya
dapat
berlangsung
dengan
mudah.
12
Keempat
kategori
berikutnya
terjadi
setelah
seseorang
13
terdapat: (1) subyek didik, (2) pendidik/guru, (3) bahan ajar, (4) metode,
(5) media, dan (6) tujuan (Trisnawati, S., 2005:48).
4. Karakteristik Mata Pelajaran PKn Sekolah Dasar
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang menfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
a. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki empat kemampuan yaitu:(a) Berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (b)
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi, (c) berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia
agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (d)
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (Anonim, 2006:6)
b. Ruang Lingkup
Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, ruang
lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi beberapa
14
aspek yakni aspek persatuan dan kesatuan bangsa, aspek norma, hukum
dan peraturan, aspek hak asasi manusia, aspek kebutuhan warga negara
dan konstitusi negara, aspek kekuasan dan politik, aspek pancasila dan
aspek globalisasi (Anonim, 2006:6).
Aspek persatuan dan kesatuan bangsa terdiri dari hidup rukun
dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik
indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan
keadilan.
Dari aspek norma, hukum dan peraturan, ruang lingkup mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
meliputi
tertib
dalam
peraturan-peraturan
daerah,
norma-norma
dalam
15
16
4. Menunjukkan
sikap terhadap
globalisasi di
lingkungannya
Kompentensi Dasar
Semester 1
1.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam
susunan pemerintahan desa dan pemerintah
kecamatan
1.2 Menggambarkan struktur organisasi desa
dan pemerintah kecamatan
2.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam
susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan
provinsi.
2.2 Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
Semester 2
3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan tingkat pusat,
seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil
Presiden dan para Menteri
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia
yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
area, smaller
than a
town.
Desa
atau udik,
menurut
17
18
19
20
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh: (1) Rustina (2010) dengan judul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn
Siswa pada Materi Sistem Pemerintahan Pusat di Kelas IV SD Negeri 5
Bataraguru
Kota
Bau-Bau
menyimpulkan
bahwa
penerapan
model
21
22
Faktor Guru
Guru terlalu memberikan
penekanan pada faktor ingatan.
Masih sangat kurang kegiatan
diskusi
Penggunaan model
pembelajaran yang kurang tepat
Faktor Siswa
Minat dan motivasi siswa
rendah
Tidak mempresentasekan
hasil pekerjaannya
Tidak ada kerja sama antar
siswa
23
Kewarganegaraan
dapat
meningkatkan
hasil
belajar