ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Peningkatan produksi kedelai di
Indonesia salah satunya dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan salin. Seleksi varietas unggul toleran terhadap
salinitas akan semakin efektif jika dapat dilakukan pada fase vegetatif, karena pada fase vegetatif tanaman masih
rentan terhadap kondisi salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan 4 genotip kedelai
(Glycine max L. Merril) terhadap konsentrasi garam NaCl, dan mengetahui genotip kedelai (Glycine max L.
Merril) yang toleran terhadap konsentrasi garam NaCl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2011
di Rumah Kaca Fakultas Pertanian UNSOED, Purwokerto. Konsentrasi garam NaCl sebagai petak utama yaitu;
1) tanpa konsentrasi garam NaCl 0 mM; 2) NaCl dengan konsentrasi 50 mM; 3) NaCl dengan konsentrasi 70 mM;
dan 4) NaCl dengan konsentrasi 90 mM. Sedangkan genotip sebagai anak petak yaitu kedelai varietas Argomulyo,
Grobogan, Slamet dan Tidar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; adanya perbedaan respon pertumbuhan pada
genotip kedelai tehadap variabel tinggi tanaman, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan bobot basah dan
kering tajuk, dan genotip yang tergolong toleran terhadap konsentrasi garam NaCl menurut nilai indeks sensitivitas
berdasarkan panjang akar adalah genotip Argomulyo.
Kata kunci: kedelai, vegetatif, lahan salin.
ABSTRACT
Soybean is one of the important crops in Indonesia. Increased production of soybean in Indonesia, can be
done by planting soybean in saline land. Selection of salinity tolerant varieties will be more effective if it can
be done in the vegetative phase, because the vegetative phase of plants are still susceptible to salinity conditions.
Aims of this research were to determine the growth response of four soybean varieties (Glycine max L. Merril)
to the concentration of NaCl, and to get the soybean (Glycine max L. Merril) that have tolerant character of
concentration NaCl. The experiment was conducted in screenhouse of Plant Breeding and Biotechnology
Faculty Agriculture, UNSOED, Purwokerto in June to July 2011. The design used in this study was Split
Plot Design with the basic design of Randomized Complete Block Design. Concentration of salt treatment
as main plots, varieties as subplot. Salt concentration NaCl of 0 mM, 50 mM, 70 mM and 90 mM. Varieties
of soybean varieties used Argomulyo, Grobogan, Slamet and Tidar. The observed variable is plant high,
longest root length, root volume, number of root, plant weight wet, wet weight of the shoot, root wet weight,
plants dry weight, shoot dry weight and root dry weight. Data were analyzed by analysis of variance, if there
was significant different, continued by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) and value is determined
based on crop tolerance Sensitivity Index (S) concentrations of salt. The results showed that: a difference
in the growth response of plant high, longest root length, plant weight wet, wet weight of the shoot, plants
dry weight, and shoot dry weight on salinity, and soybean varieties on salinity, a relatively tolerant varieties
salinity is the Argomulyo varieties.
Key words: soybean, vegetative, saline land
PENDAHULUAN
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
diperluas dan produktivitasnya ditingkatkan
(Adisarwanto, 2005).
langsung
mengakibatkan
berkurangnya
diperkirakan
menyebabkan
dengan
lahan marginal.
yang
terjadinya
intensifikasi.
ada
sengan
gagal
panen
meningkatkan
Intensifikasi
sebaik-baiknya
kondisi salin.
Lahan
marginal
di
Indonesia
pada
tahap
generatif
yang
berada
di
dekat
areal
pertambangan
(Yuniati, 2004).
Lahan
yang
dapat
stadia bibit.
pertumbuhan
pada
Tujuan
dilakukan
penelitian
ini
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
(Glycine
max
L.
Merril)
terhadap
kering akar.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di rumah kaca
tertentu
Rancangan
satu
genotip
dalam
yang
genotip
Genotip
Design)
dengan
percobaan
pada
rancangan
dasar
dalam
lingkungan
dikatakan
toleran
optimum.
terhadap
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
perlakuan konsentrasi garam NaCl yang
bahwa
diuji
karena
antara
perlakuan
pengamatan.
genotip
genotip
dengan
yang
genotip
Tidar
belum
mampu
Perlakuan
Genotip (G)
Garam NaCl
Genoatip X Garam NaCl
Tinggi tanaman
sn
n
tn
Panjang akar
tn
sn
tn
Jumlah akar
tn
tn
tn
Volume akar
tn
tn
tn
Bobot basah tanaman
sn
sn
tn
Bobot basah tajuk
sn
tn
tn
Bobot basah akar
tn
tn
tn
Bobot kering tanaman
n
tn
tn
Bobot kering tajuk
sn
tn
tn
Bobot kering akar
tn
sn
tn
Keterangan: n = berbeda nyata pada uji F taraf kesalahan 5%; sn = berbeda sangat nyata pada
uji F taraf kesalahan 1%; tn : tidak berbeda nyata
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
Tabel 2. Rata-rata nilai tinggi tanaman genotip yang diuji
Konsetrasi garam NaCl
0 mM
50 mM
70 mM
90 mM
Argomulyo
36,82 a
44,20 a
39,99 a
35,55 a
Grobogan
35,13 ab
36,84 a
26,86 a
27,15 a
Slamet
28,96 ab
33,29 a
28,39 a
26,60 a
Tidar
26,71 b
26,83 a
23,09 a
22,87 a
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
Genotip
Tabel 3. Rata-rata nilai bobot basah tanaman pada genotip yang diuji
Konsetrasi garam NaCl
0 mM
50 mM
70 mM
90 mM
Argomulyo
1,86 a
2,19 a
1,76 a
1,55 a
Grobogan
2,24 a
1,84 a
1,59 a
1,48 a
Slamet
1,28 b
1,46 a
1,26 a
1,12 a
Tidar
1,22 b
1,54 a
1,09 a
1,10 a
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
Genotip
berbagai
NaCl
Ketidakseimbangan
perlakuan.
toleran
yang
garam
plasmolisis.
konsentrasi
menunjukkan
dipengaruhi
Tanaman
bahwa
oleh
garam
yang
tanaman
cekaman
ini
menimbulkan
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 11, No. 2, Juli 2012
Tabel 4. Rata-rata nilai bobot basah tajuk pada genotip yang diuji
Konsetrasi garam NaCl
0 mM
50 mM
70 mM
90 mM
Argomulyo
1,60 a
1,43 a
1,38 ab
2,04 a
Grobogan
1,69 a
1,64 a
1,48 a
1,38 a
Slamet
1,16 a
0,93 a
1,16 b
1,33 a
Tidar
1,10 b
1,37 a
1,00 a
1,01 a
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
Genotip
Tabel 5. Rata-rata nilai bobot kering tanaman pada genotip yang diuji
Genotip
0 mM
90 mM
Argomulyo
0,42 ab
0,54 a
0,46 a
0,37 a
Grobogan
0,53 a
0,49 ab
0,35 ab
0,41 a
Slamet
0,39 b
0,42 ab
0,30 b
0,30 a
Tidar
0,39 b
0,39 b
0,27 b
0,30 a
Keterangan: Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
pada berbagai konsentrasi dimiliki oleh
lainnya.
paling rendah
sel,
diantara
genotip
yang
Salinitas
produksi
menekan
protein
serta
proses
biomassa
turun.
stomata
fotosintesis
dihasilkan
Penurunan
mengakibatkan
turgor
proses
oleh
tanaman
semakin
berkurang.
Tabel
7.
menunjukkan
bahwa
paling rendah
diantara
genotip
yang
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
Tabel 6. Rata-rata nilai bobot kering tajuk pada genotip yang diuji
Genotip
0 mM
90 mM
Argomulyo
0,37 a
0,39 a
0,41 b
0,33 a
Grobogan
0,40 a
0,39 a
0,32 ab
0,36 a
Slamet
0,31 a
0,30 a
0,26 a
0,27 a
Tidar
0,30 a
0,29 a
0,24 a
0,26 a
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
Tabel 7. Nilai rata-rata tinggi tanaman (cm), bobot basah tanaman (g), bobot kering akar (g),
dan panjang akar (g) pada setiap konsentrasi garam NaCl
Cekaman garam
NaCl
0 mM
Tinggi tanaman
(cm)
31,90 ab
Bobot basah
tanaman (g)
1,65 a
Bobot kering
akar (g)
0,06 a
Panjang Akar
(cm)
22,33 a
50 mM
35,29 a
1,76 a
0,06 a
19,71 a
1,43 b
0,04 b
14,97 b
70 mM
29,58 b
90 mM
28,03 b
1,31 b
0,04 b
13,80 b
Keterangan: Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata menurut DMRT taraf kesalahan 5%.
Tabel 8. Nilai indeks sensitivitas panjang akar genotip kedelai pada perlakuan konsentrasi
garam NaCl 90 mM
Genotip
Indek Sensitifitas (S)
Fenotip
Argomulyo
0,29
Toleran
Grobogan
1,05
Peka
Slamet
1,33
Peka
Tidar
1,19
Peka
Keterangan: Genotipe dikatakan toleran terhadap cekaman garam NaCl jika mempunyai nilai
S < 0,5, agak toleran jika 0,5 S 1, dan peka jika S > 1.
garam NaCl 50 mM menunjukkan nilai
mM
tertinggi
menunjukkan
nilai
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 11, No. 2, Juli 2012
penurunan lebih tajam. Salinitas dalam
(dalam tanah).
efek
racun
bagi
sehingga
efek
dapat
tanaman
dari
benih,
cekaman
mempengaruhi
garam
pertumbuhan
ketahui
interaksi
antara
genotip
bahwa
genotip
Argomulyo
dan
Kecambah
memperlihatkan
pada
perlakuan
100
mM
terhambatnya
KESIMPULAN
masing-masing
1.
perlakuan
berpengaruh
Adanya
perbedaan
respon
terhadap
dan
genotip
tidak
mempengaruhi
variabel
tinggi
tajuk.
Genotip
yang
terhadap
konsentrasi
menurut
nilai
berdasarkan
genotip Argomulyo.
akar.
Hal
tersebut
dikarenakan
tanaman,
akar
2.
tergolong
garam
indeks
panjang
toleran
NaCl
sensitivitas
akar
adalah
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 13, No. 1, Januari 2013
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto. 2005. Budidaya Kedelai
Tropika. Penebar Swadaya, Jakarta.
Akbar, Rizki . 2010. Penapisan Beberapa
Varietas Kedelai (Glycine max L.
Merril.)
Terhadap
Beberapa
Konsentrasi Garam NaCl Secara
Kultur
In-Vitro
(On-line).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/
diakses tanggal 13 Januari 2011.
Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi
Kedelai
(On-line).
http://www.bps.go.id/tnmn.pgn.php
diakses tanggal 2 Desember 2010.
Basri, H., 1991. Pengaruh stres garam
terhadap pertumbuhan dan produksi
empat varietas kedelai. Thesis.
Program Pascasarjana IPB, Bogor.
Gomez, K.A. dan A. A. Gomez. 1995.
Prosedur Statistik untuk Penelitian
Pertanian.
Penerjemah
Endang
Sjamsuddin dan Justika S. Baharsjah.
UI Perss, Jakarta.
Hussein, M. M ., L.K. Balbaa dan M.S.
Gaballah. 2007. Salicylic acid and
salinity effects on growth of maize
plants.
Research
Journal
of
Agriculture and Biological Sciences
Vol. 3(4): 321-328.
Naiola, B.P. . 1996. Regulasi osmosis pada
tumbuhan tinggi. Jurnal Hayati 3 (1):
01-06.