SEKEDAR MERDEKA
Nyaris 70 tahun telah berlalu sejak Ir. Sukarno membacakan teks
proklamasi kemerdekaan negeri ini. Proklamasi itu sendiri tidak dicapai
dengan mudah. Melalui perjuangan fisik maupun diplomasi, para pejuang
kita perlahan membuka gerbang menuju proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia. Bahkan setelah memproklamasikan kemerdekaan,
negara kita masih harus berjibaku mempertahankannya dari Belanda
yang dibantu pasukan Sekutu. Kemerdekaan kita harus dibayar mahal
dengan nyawa para pahlawan kita yang gugur di medan perang.
Menurut KBBI, merdeka berarti bebas atau berdiri sendiri. Bebas
dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya. Lalu bagaimana dengan
bangsa kita? Belum, bangsa kita saat ini masih belum sepenuhnya
merdeka. Mengapa demikian?
Indonesia adalah negara yang kaya. Tanah di Indonesia sangat
subur, sangat baik untuk pertanian sedangkan di dalamnya kaya akan
material tambang seperti emas dan minyak. Laut kita juga kaya akan
biota laut. Negara kita kaya di darat dan lautnya. Presiden pertama kita
pernah berkata bahwa daripada harus dikelola pihak asing, lebih baik
kekayaan alam nusantara dibiarkan terkubur sampai anak bangsa bisa
memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat. Sekarang coba kita
lihat saudara-saudara kita di Bumi Cenderawasih, Papua. Kekayaan alam
mereka terus-menerus dieksploitasi oleh pihak asing sedangkan
kehidupan mereka masih jauh dari layak. Bukankah segala kekayaan alam
Indonesia seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat
seperti yang tertulis pada UUD 1945? Selanjutnya bisa kita lirik tambang
minyak di negeri ini. Sebagian besar dikuasai perusahaan asing.
Bagaimana dengan Pertamina? Pertamina mendapat bagian yang tidak
sedikit, tetapi tentu saja tidak lebih banyak dari perusahaan asing.
Sekarang sudah jelas bahwa bangsa kita masih terjajah dalam
bidang pengelolaan sumber daya alam. Tetapi sadarkah kita siapa
penjajah yang sebenarnya? Mereka adalah saudara sebangsa dan setanah
air kita sendiri. Sadarkah kita bahwa ada saudara kita yang menyalah
gunakan kekayaan negara ini untuk kekayaan pribadi? Mereka yang hanya
mementingkan diri sendiri dan golongan. Mereka tidak sadar, atau bahkan
tidak peduli, dengan dampak yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka.
Mereka sudah lupa berapa nyawa yang harus berkorban demi
kemerdekaan bangsa ini. Sebagai contoh bisa kita lihat PT. Freeport.
Perusahaan emas besar dari Amerika Serikat tersebut terus menerus
menggerus kekayaan alam nusantara. Menurut kontrak, negara kita diberi
sebagian keuntungan mereka, tetapi jumlahnya relatif kecil. Mereka terusmenerus merugikan negara kita, tetapi anehnya kontrak mereka terus
saja diperpanjang.