Untuk seimbang, pengembangan agro-ekonomi yang berkelanjutan dan
meminimalkan kesenjangan dalam tingkat pembangunan pertanian, disarankan agar
penekanan diletakkan pada peningkatan produksi pertanian dengan memaksimalkan sumber daya irigasi yang minimal, dan mempromosikan keunggulan produk pengolahan hasil pertanian industri di tingkat rumah tangga, hortikultura, pemeliharaan bunga, mini-susu, unggas, kandang babi, dan penyebaran industri kecil. Hal ini dirasakan bahwa dampak kumulatif dari langkah-langkah ini akan menghasilkan lapangan kerja bagi jutaan di sektor non-pertanian, dan itu akan mempercepat proses deagriculturalisasi (peningkatan kembali gairah bertani) di daerah pedesaan di negara-negara berkembang. Untuk menyimpulkan, penggalakan pertanian perlu dirumuskan dan dilaksanakan untuk mempercepat proses deagriculturalisasi. Ini harus didasarkan pada penyebaran skala besar industri pertanian perdesaan skala kecil, fasilitas keuangan liberal dan pertumbuhaninsentif bagi industri rumah tangga di bawah skema wirausaha, penyuluhan dari pintu ke pintu, dan aksesibilitas yang mudah dan meyakinkan pemasaran dengan mengunggulkan pada fasilitas agri-ekspor. Seperti penggalakan tersebut harus menjadi tujuan utama dari programmer pembangunan nasional dengan mengalokasikan keuangan ke daerah pedesaan di negara-negara berkembang selama periode kedepan untuk diversifikasi agro-ekonomi. Proses ini akan berfungsi sebagai senjata bermata dua untuk mengatasi pertumbuhan penduduk, dan mempercepat pertumbuhan pertanian, dan mempercepat pertumbuhan pertanian serta meningkatkan sosial ekonomi dan jugatingkat kesejahteraan di daerah pedesaan.