Anda di halaman 1dari 27

HEAT

TREATMENT

Dewin Purnama, ST, MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Sejak zaman dahulu kala pandai besi


mengetahui bahwa sifat bahan dapat dirubah
melalui pemanasan yang disusul dengan
pendinginan, mereka mengenal berbagai proses
perlakuan panas meski tidak mengetahui
dengan pasti apa yang terjadi dalam logam itu
sendiri.
PROSES

STRUKTUR
SIFAT
KINERJA MATERIAL

Tujuan dari perlakuan panas


adalah untuk menghasikan
transformasi
pada
struktur
metalurgi
serta
secara
keseluruhan, properties dari
produk logam

Secara umum struktur baja yang


paling stabil dihasilkan dari proses
pemanasan hingga keadaan austenit
dan kemudian dilakukan pendinginan
perlahan,
yang
kemudian
akan
menghasilkan
struktur
dengan
dengan level residual stresses yang
rendah serta dengan fasa dan
struktur yang dapat diprediksi dari
diagram kesetimbangan

MATERIAL
Standard

FORMING

JIS
ASTM
SNI
DIN
Mill Certificate
Microstructure
Deformation
history

Casting
Mechanical
Working
Metal
Removal

HEAT
TREATMENT
FINISHING
Heat
Treatment
Surface
Treatment

Mechanical
Finishing
Chemical
Finishing

Melunakkan
Menghaluskan butir
Menghilangkan tegangan
dalam
Memperbaiki Machineability

Meningkatkan kekerasan
dan kekuatan

Diagram Fasa /
Diagram
Equlibrium

DIAGRAM
CCT DAN TTT

2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning is a trademark used
herein under license.

Diagram CCT (garis solid) baja 1080 dibandingkan


dengan TTT diagram (garis putus2).

1. Proses perlakuan panas untuk melunakkan dan menaikkan kembali


keuletan benda kerja agar dapat dideformasi lebih lanjut.
2. Low %C steel 1 hr @ 600-650C (no austenizing)
3. Y.S and UTS drastically reduced
4. Mikrostruktur akhir : FERRITE

1. Process perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa atau


tegangan dalam akibat proses sebelumnya.
2. Low %C Structural

1. Dipanaskan antara 15 and 40C diatas garis A3 (jika C < 0.8 %)


atau diatas garis A1 (jika C > 0.8 %) kemudian didinginkan di
furnace (dapur) sampai temp ruang
2. Tujuan : memperbaiki ukuran butir, melunakkan material sehingga
keuletan naik.
3. Mikrostruktur akhir : PEARLITE KASAR
4. Diterapkan pada baja yang mengalami deformasi plastis atau
proses machining/ forming

1. Dipanaskan antara 55 and 85C diatas temperatur kritis, sampai


bertransformasi menjadi austenite, kemudian didinginkan di udara
2. Tujuan : memperbaiki ukuran butir, melunakkan material sehingga
keuletan naik, namun hasil akhir lebih keras dan kuat dari anil
3. Mikrostruktur akhir : PEARLITE HALUS

1. Pemanasan untuk mendapatkan struktur karbida berbentuk


pada matriks ferrite.
2. Tujuan : memperbaiki machineability pada baja paduan
memiliki kandungan karbon yang tinggi.
3. Mikrostruktur akhir : FERRITE + KARBIDA SPHEROID

bulat
yang

Contoh laku panas


dekomposisi
austenit

Fotomikro (a)coarse
pearlite dan (b)fine
pearlite, Mag 3000x

Diagram Time vs
Temperatur pada
mekanisme
transformasi austenit pearlite

Foto mikro bainit atas baja (kiri)


dan bainit bawah baja (kanan)

Diagram Time vs
Temperatur pada
mekanisme
transformasi austenit bainite

Foto mikro Lath martensit,4%


picral+ HCl, 200x (kiri) dan Plat
martensit,4% picral+HCl, 1000x
(kanan)

Diagram Time vs
Temperatur pada
mekanisme
transformasi austenit martensit

Time in region
indicates amount of
microconstituent!

Cooling Rate, R, is
Change in Temp /
Time C/s

This steel is very


hardenable 100%
Martensite in ~ 1
minute of cooling!

Proses pelakuan panas untuk meningkatkan kekerasan,


ketahanan aus atau ketangguhan dengan kombinasi kekerasan
Kekerasan sangat tergantung dari:
Temperatur pemanasan (Austenitizing Temperature)
Lama pada temperatur tersebut (Holding Time)
Laju pendinginan (Cooling Rate)
Komposisi kimia (%C and Alloying)
Kondisi Permukaan (Surface Condition)
Ukuran dan berat benda kerja (Size and Mass)
Kekerasan maksimum didapatkan dari pembentukan fase
martensite atau fase karbida pada struktur mikro baja

Pemanasan pada temperatur austenisasi : 25-50oC diatas temperatur A3


untuk baja hipoeutektoid dan 25-50oC diatas temperatur A1 untuk baja
hipereutektoid
Dilakukan homogenitas butir austenit dengan cara memberikan holding
time pada temperatur austenisasi
Dilakukan pendinginan cepat (quenching) pada : brine (air + 10% garam
dapur), air, Salt bath, oli, larutan minyak dalam air, udara. Apabila
diperlukan, dilanjutkan dengan tempering

1. Dipanaskan sampai daerah austenite, didinginkan dengan cepat ke


temp ruang, dengan media oli atau air.
2. Mikrostruktur akhir : martensite.

1. Pemanasan specimen yang mengalami Quenching pada


temperatur 450 ~ 650C. Untuk beberapa lama (sesuai
kebutuhan ) untuk memperoleh kekerasan yg diinginkan
2. Mikrostruktur akhir tempered martensite.

Austenit
--- Tujuan TEMPERING: untuk
mengurangi tegangan sisa dan
martensit menjadi tangguh.

Temperature

Austenitizing

Ferrite

Pre-heating

Martensite

Bainit

1st Tempering

DASAR
PENGERASA
N BAJA
2nd Tempering

Waktu

Waktu Tahan

TEMPERATURE, C
TEMPERATURE

950

850

2faktor penting:
--Waktu tahan
--Temperatur tahan

750
a

Austenitisasi

TIME
18
Kekerasan awal

18

42

56

63-65
60-62
57-58
Kekerasan setelah
pengerasan, Rockwell C

950
Temperature, C

Media Pendingin

Air

FB
Water

2 bar over pressure quenching

Oil

Time

N
o

Fasa

1 Ferrit

Kelarutan Maximum C
(%)
0.02 pada 723 deg C
0.005 pada 0 deg C

Elongas
Kekerasan
i
(BHN)
()
40
100

2 Austeni 2.00 pada 1140 deg C


t

0.85 pada 723 deg C

369

3 Sementi 6.8%C - 93.3%Fe


t

650

TTT baja 4340

TTT baja 1050

CCT baja 4340

TTT baja 1010

Anda mungkin juga menyukai