Pemeriksaan Hidung Dan Sinus Paranasalis
Pemeriksaan Hidung Dan Sinus Paranasalis
Sinus Paranasalis
PEMBIMBING:
dr.Hendro,Sp.THT
Disusun oleh:
Dio alip
Diyah wayu
M. Rizal Eris
Yonathan Y.
Anatomi
Dorsum Nasi (batang hidung)
Kranial os nasalis D/S, pros. Frontalis osis
maksila
Kaudal kartilago lateralis dan kartilago
alaris
Septum nasi
Posterior lamina perpendikularis os
ethmoidalis, vomer
Anterior kartilago quadrangularis
Kavum nasi
Medial : septum nasi
Lateral : konka superior, medius, inferior,
meatus superior, medius, inferior.
Anterior : introitus kavum nasi/nares
Posterior : koane
Superior : lamina kribosa
Inferior : palatum durum
Sinus paranasalis
Anterior
Sinus maksilaris, etmoidalis, frontalis
Ostia dari sinus ini didapati dalam meatus medius
Pus dalam meatus medius mengalir ke vestibulum
nasi
Posterior
Sinus etmoidalis posterior, sfenoidalis
Ostia dari sinus ini didapati dalam meatus superior
Pus dalam meatus superior mengalir ke dalam
faring
Pemeriksaan
Pemeriksaan luar
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior
Transiluminasi-Diaphanoscopia
X-foto
Pungsi percobaan
Biopsi
Pemeriksaan lab rutin, bakteriologi,
serologi, sitologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi :
Kerangka dorsum nasi lebar
(polip), miring (fraktur), saddle
nose pada lues, lorgnet nose pada
abses septum nasi
Luka, warna, oedema, ulkus nasolabial
Bibir atas maserasi akibat sekresi
sinusitis, adenoiditis
Palpasi
Dorsum nasi krepitasi, deformitas
Ala nasi nyeri pada furunkel vestibulum
nasi
Sinus frontalis :
Menekan sinus frontalis dengan ibu jari. Tekan
kearah medio-superior dengan tenaga optimal dan
simetris
Tidak boleh pada foramen supraorbitalis sebab ada
n. Supraorbitalis.
Nilai lebih nyeri ialah sinus yang patologis
Fossa kanina :
Menekan dengan ibu jari pada sinus
maksilaris dengan tenaga yang optimal
dan simetris
Jangan tekan pada foramen infra-orbita
sebab ada n. Infra-orbita
Perkusi
Bila palpasi menimbulkan reaksi
hebat dapat diganti dengan perkusi
Rinoskopi Anterior
Alat :
Spekulum hidung hartmann
Pinset (angulair) bayonet (lucae)
Aplikator
Pipa penghisap
Kaca rinoskopi posterior
Tahap pemeriksaan
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
vestibulum nasi
kavum nasi bagian bawah
fenomena palatum molle
kavum nasi bagian atas
septum nasi
Rinoscopi Posterior
Garis besar pemeriksaan
Menyinari koane dan dinding
nasofaring dengan cahaya yang
dipantulkan oleh suatu cermin yang
ditempatkan dalam nasofaring
Syarat pemeriksaan :
Harus ada tempat luas untuk
menempatkan kaca lidah ditekan
kebawah dengan spatula
Harus ada jalan lebar antara uvula dan
Alat
Cermin yg kecil
Spatula penekan lidah
Lampu spiritus
Solutio tetrakain 1 % (efedrin)
Teknik
Penderita sensitif beri tetrakain 1%, spatula
dipegang tangan kiri, cermin tangan kanan
Cermin dipanasi pada lampu spiritus temp
dicek dgn menyentuhkan pada punggung
tangan (panas harus lebih sedikit 37 C)
Mulut dibuka lebar, ujung spatula diletakkan
pada punggung lidah dan ditekan ke bawah
Masukkan cermin ke dalam faring antara
faring dan palatum mole kanan
Cermin disinari
Teknik pemeriksaan
Tahap 1 pemeriksaan septum nasi (margo
posterior), koane dan tuba bagian kanan
Tahap 2 memeriksa bagian kiri
Tahap 3 memeriksa atap nasofaring
Tahap 4 memeriksa kauda konka inferior
Perhatikan :
Radang pus pada meatus medius dan meatus
superior, adenoiditis, ulkus dinding nasofaring
Tumor poliposis, karsinoma
TransiluminasiDiaphanoscopia
Dikerjakan pada kamar gelap
Alat :
Lampu 6 volt bertangkai panjang (heyman)
Cara :
Sinus frontalis
Lampu ditekankan pada sinus frontalis ke arah
media-superior
Cahaya yang memancar kedepan ditutup dengan
tangan kiri
Hasilnya bila sinus normal, maka dinding depan
akan terlihat terang
Sinus maksilaris
Cara :
Mulut dibuka lebar
Lampu ditekankan pada margo inferior
orbita ke arah inferior
Cahaya yang memancar ke depan
ditutup dengan tangan kiri
Hasilnya bila normal maka palatum
durum homo lateral tampak terang
Penilaian
Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila
ada perbedaan antara kiri dan kanan
Bila kedua sinus terang, kemungkinannya :
Pada pria sinus normal
Pada wanita sinus normal/keduanya berisi
cairan (karena tulang tipis)
Pungsi Percobaan
Hanya untuk sinus maksilaris
Menggunakan alat pungsi troicart,
dilakukan melalui meatus inferior
Bila keluar nanah atau sekret
mukoid, lanjutkan tindakan irigasi
sinus
X-Foto Rontgen
Posisi paling baik waters
Biopsi
Pada sinus maksilaris :
Melalui lubang pungsi pada meatus
inferior
Memakai cara Caldwell- Luc
TERIMA
KASIH