Pengaturan Otomatis
Rangkaian Elektronika
Elektronika Daya
Mesin Listrik
Pengemudian Elektrik
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini dibedakan menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi persyaratan akademis menyelesaikan studi pada
Program Studi Teknik Elektro Industri Program D3 di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari proyek akhir ini adalah membuat supply motor DC pada
sisi kumparan medan yang dapat dikontrol secara otomatis agar kecepatan
motor tetap terjaga konstant pada rpm nominal terhadap perubahan beban
pada saat dicouple dengan generator sehingga diharapkan nantiya dapat
mempermudah
mahasiswa
dalam
4. LATAR BELAKANG
pelaksanaan
praktikum
mengenai
1.
Pada proyek akhir ini sistem motor peggerak yang digunakan adalah
menggunakan motor DC 100 Volt, 1.5 HP.
2.
3.
Sumber rectifier berasal dari sumber jala jala 220 Vac diturunkan
menjadi 110 Vac yang kemudian digunakan sebagai sumber tegangan dc
untuk supply motor DC penguat terpisah pada sisi kumparan medan.
4.
6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam penyusunan proyek akhir ini pembahasan yang akan diuraikan
adalah sebagai berikut :
a. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan gambaran umum dari proyek akhir dan
permasalahan yang timbul sehingga topik ini diangkat. Memuat latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan dari proyek
akhir ini.
Berisi tentang data-data pengujian dan analisa dari alat yang telah
dibuat.
e.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan penggarapan proyek akhir
dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.
7. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang pernah dilakukan (referensi) :
1. Tugas akhir Optimasi Pengendali PI Pada Motor Dc Penguat Terpisah
Menggunakan Metode Root Locus Untuk Beban Conveyor Berbasis
Mikrokontroler yang disusun oleh Indah Mufarrohah terdapat penjelasan
tentang pengendalian kecepatan motor DC dengan mengatur PWM sebagai
penyulut buck converter untuk menyupply tegangan pada kumparan. Sebagai
pengendali utama adalah mikrontroler ATMega 16 yang mendapat inputan
sinyal dari sensor kecepatan.
2.
8.
TEORI PENUNJANG
Keterangan :
n = Kecepatan
c = Konstanta
Ra = Tahanan Jangkar
Vt = Tegangan jepit motor
Ia = Arus jangkar
= Fluks magnet
Aplikasi secara umum, fluks medan diusahakan tetap dalam kondisi yang
konstan, sedangkan untuk tegangan suplai motor dc ditambah secara linear, hingga
diperoleh kecepatan nominal dari motor.
Ketika kecepatan yang diinginkan tersebut telah diperoleh, langkah kedua
adalah menjaga agar kondisi tersebut tetap stabil tidak melebihi kecepatan nominal,
maka tegangan suplai dibiarkan dalam kondisi konstan dan fluks pada kumparan
medan diperkecil dengan mengurangi arus medan (If) yang diberikan.
Pada keadaan ini terjadi pelemahan kerja pada sisi kumparan medan ( field Weaking
) dan kecepatan motor dc tersebut dapat mencapai 50% s/d 100% dari kecepatan
nominal motor.
Keterangan gambar :
_______
Tegangan referensi DC
_______
_______
Teknik pembangkitan pulsa yang lain adalah dengan cara kontrol digital
yang salah satu contohnya adalah menggunakan mikrokontroler. Seperti halnya
pembangkitan PWM dengan rangkaian analog, pembangkitan pulsa dengan
menggunakan kontrol mikrokontroler juga menggunakan cara pembandingan dua
buah nilai. Jika pada rangkaian analog nilai yang dibandingkan adalah dua buah
sinyal tegangan (tegangan referensi dengan tegangan carrier), pembangkitan PWM
pada mikrokontroler adalah dengan membandingkan dua buah variable yang
tersimpan dalam memori mikrokontroler. Yaitu variable TCNTx dengan OCRxx
(salah satu contohnya). Apabila timer yang digunakan adalah timer 0, maka
Program Studi Teknik Elektro Industri
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
variabel yang dipakai adalah TCNT0 dan OCR0. TCNT0 adalah suatu variabel
yang nilainya terus bertambah setiap satu satuan waktu (bergantung pada setting
timer) yang jika dianalogikan ke rangkaian analog adalah sinyal ramp. Sedangkan
OCR0 adalah suatu variabel yang berfungsi sebagai nilai referensi kapan output
PWM berubah dari high ke low ataupun sebaliknya. Keadaan ini dapat
diilustrasikan seperti Gambar 3.
Gambar 3.
OCR0
255
OCR0
255
0
OCR0
255
OCR0
255
0
Pembangkitan Sinyal
Vo = D x Vd
8.4 Mikrokontroller
8.4.1 Mikrokontroller ATMega16
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus.Berikut adalah bagian-bagian dari ATMega16 :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.
Program Studi Teknik Elektro Industri
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
b)
10
c)
Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
d)
Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus
untukTimer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
e)
Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus untuk
TWI,Komparator analog, dan Timer Oscilator.
f)
Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus
untuk omparator analog, Interupsi eksternal, dan Komunikasi serial.
g)
h)
Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus untuk
TWI,Komparator analog, dan Timer Oscilator.
i)
Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus
untuk Komparator analog, Interupsi eksternal, dan Komunikasi serial.
j)
k)
l)
11
berputar piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan
cahaya dari LED dapat mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada,
maka photo-transistor akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa
gelombang persegi. Gambar 1 menunjukkan bagan skematik sederhana dari rotary
encoder. Semakin banyak deretan pulsa yang dihasilkan pada satu putaran
menentukan akurasi rotary encoder tersebut, akibatnya semakin banyak jumlah
lubang yang dapat dibuat pada piringan menentukan akurasi rotary encoder tersebut.
12
13
Pengambilan dan pengumpulan data - data serta dasar teori yang digunakan
sebagai acuan dalam penyelesaian proyek akhir ini sebagai pendukung pembuatan
modul dan software.
Motor DC Penguat
Terpisah
Sensor
Kecep
atan
DC Regulator
220 Vac
Rectifier
Generator
Buck Konverter
Mikrokontroler
Kontrol PID
Gambar 11. Perencanaan System
14
No
Kegiatan
Studi Literatur
Perancangan
Bulan
1
15
Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Penyusunan Buku
16
17