Anda di halaman 1dari 27

Kejang Demam

Nabila Zaneta
030.09.164
FK Trisakti

DEFINISI

Bangkitan kejang yang


terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal
diatas 38,5o C) yang
disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium

Belum diketahui dengan pasti


Faktor yang mungkin berperan:

1. Demamnya sendiri
2. Efek produk toksik daripada mikroorganisme
(kuman dan virus) terhadap otak

ETIOLOGI

3. Respon alergik atau keadaan imun yang


abnormal oleh infeksi
4. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
5. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang
ringan atau yang tidak diketahui atau
ensefalopati toksik sepintas
6. Gabungan semua faktor diatas

Demam
Riwayat kejang demam dalam
keluarga
Perkembangan terlambat

Faktor
Resiko

Problem pada masa neonates


Anak dalam perawatan khusus
Kadar natrium rendah
Cepatnya anak kejang setelah demam
timbul

Peningkatan
Suhu Tubuh

Metabolisme Basal
Meningkat

Resiko Tinggi
Gangguan Kebutuhan
Nutrisi

O ke Otak
Menurun

Patofisiologi
kejang
demam

Kejang
Demam

Kejang Demam
sederhana

TIK
Meningkat
Kejang Demam
Komplek

Resiko Injuri

Resiko Tinggi
Berulang

Gangguan Perfusi
Jaringan
Resiko Tinggi
Gangguan Tumbuh
Kembang

Patofisiologi
Kejang

Patofisiologi
DemamKejang

Klasifikasi
secara
umum

Kejang
demam
sederha
na
Kejang
demam
komplek
s

Berlangsung <
15 menit dan
umum

Berlangsung
kurang dari 15
menit, fokal,
atau multiple

Pricharddan Mc Greal membagi kejang demam atas 2


golongan, yaitu:
Kejang demam sederhana

Kalsifikasi
KD menurut
Prichard
dan Mc
Greal

Kejang demam tidak khas


Ciriciri kejang demam sederhana:
Kejangnya bersifat simetris
Usia penderita antara 6 bulan - 4 tahun
Suhu 100F (37,78C) atau lebih
Lamanya kejang berlangsung kurang dari 30 menit
Keadaan neurology normal dan setelah kejang juga tetap
normal
EEG yang dibuat setelah tidak demam adalah normal

Livingston membagi dalam:


KD sederhana
Epilepsy yang dicetuskan oleh demam

Klasifikasi
KD menurut
Livingston

Ciri-ciri KD sederhana: (2)


Kejang bersifat umum
Lamanya kejang berlangsung singkat (kurang dari 15
menit)
Usia waktu KD pertama muncul kurang dari 6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG normal

Fukuyama membagi KD menjadi 2 golongan, yaitu:


KD sederhana
KD kompleks
Ciri-ciri KD sederhana menurut Fukuyama: (2)
Pada keluarga penderita tidak ada riwayat epilepsy

Klasifikasi
KD menurut
Fukuyama

Sebelumnya tidak ada riwayat cedera otak oleh penyebab


apapun
Serangan KD yang pertama terjadi antara usia 6 bulan - 6 tahun
Lamanya kejang berlangsung tidak lebih dari 20menit
Kejang tidak bersifat fokal
Tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas pasca kejang
Sebelumnya juga tidak didapatkan abnormalitas neurologist atau
abnormalitas perkembangan
Kejang tidak berulang dalam waktu singkat

Umur anak ketika kejang antara 6 bulan 6 tahun

Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit

Livingston
yang telah
dimodifikasi

Kejang bersifat umum

Kejang timbul 16 jam pertama setelah timbulnya demam

Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal


Pemeriksaan EEG yang dibuat setidaknya 1 minggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan
Frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi 4 kali

Terjadinya bangkitan kejang pada anak bersamaan


dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat
yang disebabkan oleh infeksi diluar susunan saraf
pusat

Manifestasi
Klinik

Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam


pertama sewaktu demam
Berlangsung singkat
Sifat : tonik-klonik bilateral, tonik, klonik, fokal atau
akinetik

Bentuk kejang lain: mata terbalik keatas dengan


disertai kekakuan atau kelemahan, gerakan semakin
berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya
sentakan atau kekakuan fokal

Manifestasi
Klinik

Berlangsung kurang dari 6 menit


Kejang berhenti sendiri -> anak tidak memberi reaksi
apapun untuk sejenak
Kejang dapat diikuti hemiparesis sementara
(hemiparesis Todd)

Pemeriksaa
n Penunjang

Laboratorium (Darah perifer lengkap, elektrolit,


glukosa darah)
Pungsi lumbal
indikasi berdasarkan umur :
* < 12 bulan sangat dianjurkan
* 12 18 bulan dianjurkan
* > 18 bulan tidak rutin

Elektroensefalografi
kejang demam yang tidak khas
(anak > 6th , kejang demam fokal)

Pemeriksaa
n Penunjang

CT-Scan atau MRI


Tidak rutin & atas indikasi:
- kelainan neurologik fokal yang menetap
- parese N.VI
- Papil edema

Diagnosis
Banding

Meningit
is

Ensefalit
is

Abses
Otak

PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3 HAL


YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :

Penatalaksa
naan

1. PENGOBATAN FASE AKUT


2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM

SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA


ATAU DIAZEPAM REKTAL

DIAZEPAM :

DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU


DOSIS <10 KG: 5 MG REKTAL
>10 KG : 10 MG REKTAL
BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG
CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT

Bagan
Penatalaksa
an Kejang

KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv)

KEJANG (+)

FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)


dengan kecepatan 1 mg/kgbb/mnt atau < 50mg/mnt

KEJANG (+)

KEJANG (-)

RUMATAN
RAWAT ICU

Fenobarbital 4 - 8 mg/kgBB/hari

Dimulai 12 jam setelah dosis awal

Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali

Pengobatan

Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg

Rumatan

Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair
dibagi 2-3 dosis
DOC : Asam Valproat

Kejang > 15 menit


Kelainan neurologis
Kejang fokal

Indikasi
Rumatan

Rumat dipertimbangkan pada keadaan:


- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24
jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam 4 kali per tahun

Beberapa
Hal Yang
Harus
Dikerjakan
Bila Kembali
Kejang

Tetap tenang dan tidak panik.


Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar
leher.
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan
kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut
atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk
kejang.
Tetap bersama pasien selama kejang.
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila
kejang telah berhenti.
Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang
berlangsung 5 menit atau lebih

Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan


neurologis

Prognosis

Kejang demam berulang dengan frekuensi berkisar


antara 25 % - 50 %.
Epilepsi
Kelainan motorik
Gangguan mental dan belajar

Kemungkinan Berulangnya Kejang Demam :

Prognosis

Riwayat kejang demam dalam keluarga


Usia kurang dari 12 bulan
Temperatur yang rendah saat kejang
Cepatnya kejang setelah demam

Faktor resiko menjadi epilepsi adalah


Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas
sebelum kejang demam pertama.
Kejang demam kompleks.
Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK Unhas. Standar Pelayanan


Medik. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unhas Makassar.
2. Lumbantobing, S. M. Kejang Demam. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
2007.
3. Haslam Robert H. A. Sistem Saraf, dalam Ilmu Kesehatan Anak Nelson,

Daftar
Pustaka

Vol. 3, Edisi 15. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2000;


4. Hendarto S. K. Kejang Demam. Subbagian Saraf Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM,
Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 27.1982
5. Pusponegoro Hardiono D, Widodo Dwi Putro, Ismael Sofyan. Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta. 2006.
6. Saharso Darto. Kejang Demam, dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi
Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr. Soetomo, Surabaya. 2006

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai