Anda di halaman 1dari 3

Hemangioma Syndrome:

Hemangioma infantil segmental berhubungan dengan developmental unit  4 segmen (S1 – S4)

1. PHACE syndrome
 Posterior fossa brain malformations, hemangiomas of the face, arterial anomalies,
cardiac anomalies, and eye abnormalies
 Facial segmental IH  risiko PHACE  berhubungan dengan defek sternal
 90% perempuan

2. LUMBAR Syndrome
 HI segmental pada perineum atau area lumbosacral  LUMBAR syndrome : lower body
hemangioma and other cutaneous defects, urogenital anomalies, ulceration,
myelopathy, bony deformities, anorectal malformations, arterial anomalies, and renal
anomalies
 PELVIS (perineal hemangioma, external genitalia malformations, lipomyelomeningocele,
vesicorenal abnormalities, imperforate anus, skin tag)

 SACRAL (spinal dysraphism, anogenital anomalies, cutaneous anomalies, renal and


urologic anomalies, associated with angioma of lumbosacral localization).

3. Mafucci syndrome
 Sindrom Maffucci ditandai dengan sel spindel hemangioma dengan pertambahan
enchondromatosis. Enchondroma yang berhubungan dengan sindrom Maffucci telah
terbukti memiliki potensi ganas, dengan sebuah penelitian menunjukkan perkembangan
menjadi chondrosarcoma pada 30% pasien.
 Hemangioma pada sindrom ini umumnya terjadi pada kulit dan subkutan, jarang
menyebabkan perdarahan akut.
 Penurunan sindrom Maffucci dilaporkan dengan beberapa mutasi yang berhubungan
dengan perkembangan enchondroma. Dalam sebuah penelitian, 77% pasien dengan
sindrom Maffucci membawa mutasi isocitrate dehydro-genase pada tumornya,
khususnya IDH1 ( 98%) atau IDH2 (2%). Mutasi pada tumor tulang rawan ini dikaitkan
dengan hipermetilasi dan penurunan regulasi ekspresi beberapa gen. Tumor yang positif
mengalami mutasi ini menunjukkan “mosaikisme intraneoplastik,” suatu kondisi di mana
terdapat campuran sel yang mengekspresikan protein mutan dan tidak.

4. Von Hippel-Lindau syndrome


 Sindrom Von Hippel-Lindau (VHL) adalah suatu kondisi autosomal dominan yang
menyebabkan kecenderungan penyakit jinak dan neoplasma ganas, seperti
hemangioblastoma retina, cerreberal, spinal hemangioblastoma, karsinoma sel ginjal,
pheochromocytoma, dan tumor pankreas.
 Ciri khas VHL adalah angiomata retina dan hemangioblastoma cerebellum.
 Secara genetik, terdapat beberapa mutasi gen penekan tumor VHL, yang ditemukan
pada kromosom 3, yang dikaitkan dengan sindrom ini.
 VHL dapat dibagi lagi menjadi dua fenotip klinis
 Tipe 1, yang muncul dengan hemangioblastoma retina dan sistem saraf pusat
(SSP), karsinoma sel ginjal, tetapi bukan pheochromocytoma, umumnya
dikaitkan dengan delesi besar atau mutasi pemotongan gen VHL, sehingga
mengakibatkan sedikit atau tidak adanya fungsi dari gen yang ditranskripsi.
protein.
 Tipe 2, ditandai dengan adanya pheochromocytoma, biasanya dikaitkan dengan
mutasi missense pada gen VHL yang menghasilkan protein fungsional namun
terbatas.

Bukti lebih lanjut dari hubungan genotipe-fenotipe juga telah ditunjukkan oleh
prevalensi karsinoma sel ginjal yang lebih rendah pada pasien dengan delesi gen
VHL lengkap.

Anda mungkin juga menyukai