Tugas Pai 2
Tugas Pai 2
lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah
sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS.
Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1
yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa (4) :
1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan
manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali
tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa
a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits dapat pula
ditinjau secara medis.
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci
melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun
(23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya
seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya
(embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging.
Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan
buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi
para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya
yang dimaksud di dalam Al Quran dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi
dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua
berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam
tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan
seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di
dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna
(seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada
tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Quran dan Hadits yang
diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang
embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya
takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu".
Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami
para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang
diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi
oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai
dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang
dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir
abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah)
menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan
nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo
berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen
(perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut,
kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak
dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al
Quran :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan
(kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup
anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).
Khatimah
Dari uraian diatas jelas tampak bahwa pernyataan dalam surat Al Baqarah ayat 2 -3 tersebut
diatas benar adanya dalam hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah terutama dalam kaitannya
dengan asal-usul kejadian manusia. (Bersambung)
'Alaq:1-3)
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata
ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk
menghisap darah.
Pembungkusan Tulang oleh Otot
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an adalah tahaptahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam
rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang
membungkus tulang-tulang ini.
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (QS Al Mu'minun:14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu.
Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio
terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat
ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang
dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa
pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu
terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan
tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar
tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai
bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot
menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6.
edition,1998.)
Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim
ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al
Qur'an, 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia
diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah
mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda
dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic
Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan
sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama,
embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai
kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi.
Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan
zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna
membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai
"embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel
tersebut.
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah
terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada
awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi
"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan." (QS An Najm:45-46)
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah
membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur'an ini. Kini diketahui
bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak
berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang
menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini
disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk
kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari
kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua
bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom
X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi
kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari
wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir
berjenis kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang
bergabung dengan sel telur wanita.
hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
juga.
Di samping dua teori di atas, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul kehidupan. Beberapa
teori yang dikembangkan ilmuan antara lain :
A. teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural ( gaib)
pada saat yang istimewa
B. Teori kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana
saja
C. Teori evolusi biokimia, yang menyatakan bahwa kehidupan ini muncul berdasarkan hukum
fisika, kimia, dan biologi
D. Teori keadaan mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.
Beberapa ilmuan yang membuktikan teori evolusi kimia antara lain Harold Urey, Stanley Miller,
dan Alexander Oparin
- Teori Harold Urey, menurutnya zat hidup yang pertama kali mempunyai susunan menyerupai
virus saat ini. Zat hidup tersebut mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi pertamakali di udara (atmosfer). Pada saat tertentu
dalam sejarah perkembangan terbentuk atmosfer yang kaya akan molekul- molekul CH4, NH3, H2,
H2O. karena adanya loncatan listrik akibat halilintar dan sinar kosmik terjadi asam amino yang
memungkinkan terjadi kehidupan.
- Eksperimen Stanley miller, Stanley Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik
terhadap masalah asal usul kehidupan. Dia melakukan percobaan untuk menguji hipotesis Harold
Urey. Dari hasil eksperimennya Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks
di dalam system kehidupan seperti lipida, karbohidrat, asam amino, protein, nukleotida dan lain-lain
dapat terbentuk dalam kondisi abiotik.
- Teori Evolusi Biologi Oparin, dia berpendapat bahwa kehidupan pertama terjadi di cekungan
pantai dengan bahan-bahan timbunan senyawa organic dari lautan. Timbunan senyawa organic ini
disebut sop purba atau sop primordial.
Meskipun banyak petunjuk yang diberikan, asal usul kehidupan masih misteri. Seandainya misteri
ini terbongkar, mungkinkah manusia akan menjadi pencipta yang bahkan bisa menciptakan
kehidupan?
'
1. Teori Evolusi Kimia
Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang
mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia
mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi
serta atmosfirnya.
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki
oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami
serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa senyawa ini
membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas;
yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi
bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan
berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau monomer. misalnva asam amino dan
nukleotida.
Monomer - monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam
nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion.
Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk terbentuknya sintesis molekul
organik secara spontan karena oksigen di atmosfer akan memecair ikatan kimia dan mengekstraksi
elektron.
Polimerisasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh sydney Fox.Sydney Fox
melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik yang mengandung
asam amino, asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuklah lapisan monomer
- monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid.
Dalam penelitian di laboratorium bila proteinoid dicampur dengan air dingin akan membentuk
gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer diselubungi
oleh membran selektif permeabel.
Tahun lirna puluhan hipotesis tentang evolusi kimia rnendapat dukungan dari Stanley Miller dan
gurunya Harold Urey (1953). Teori Urey didasari atas pemikiran bahwa bahan orqanik merupakan
bahan dasar organism yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam denqan
bantuan energi.
Menurut Teori Urey, konsep tersebut dapat di jabarkan atas 4 fase:
Fase 1. Tersedianya molekul metan, ammonia, hidrogen . dan uap air yag sangat banyak didalam
atmosfer.
Fase 2. Energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar sinar kosmis merupakan
energy pengikat dalam reaksi reaksi molekul molekul metan, ammonia, hydrogen dan uap air.
Fase 3. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Fase 4. Zat hidup yang terbentuk berkembang denqan waktu berjuta - juta tahun menjadi sejenis
organism yang lebih kompleks.
Miller berhasil membuktikan teori Urey dalam laboratorium. dengan alat, seperti pada
Gambar 8.2. Alat ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada
waktu sebelum ada kehidupan. Ke dalam alat tersebut dimasukkan bermacam-macarn gas seperti
uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hidrogen, metan, dan amonia.
Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti kilatan
halilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu tersebut). Setelal seminggu ternyata Miller
mendapatkan zat organik yang berupa asam amino. Asam amino merupakan komponen kehidupan.
Selain asam amino diperoleh tiga asam hidroksi. HCN, dan urea.
Pemikiran selanjutnya adalah bagaimana terbentuknva protein dari asam amino ini.
Melvin Calvin dari Universitas California menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat mengubah
metana, amonia, hidrogen dan air menjadi molekul-rnolekul gula, dan asam amino. Dan juga
pernbentukan purin dan pirimidin, yang merupakan zat dasar pembentukan DNA, RNA, ATP dan
ADP.
Kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat
lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan adanya temperatur
yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar - sinar yang mematikan yang terdapat di
angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.
2. Teori Kosmozoa
Arrhenius ( 191 I ) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari spora-spora kehidupan
yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat lain, di bawah
pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan adanya temperatur yang
begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar - sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar,
seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.
saya mengutip dari buku "Dialog Masalah Ketuhanan Yesus" karangan KH Bahaudin Mudhary,
dalam salah satu bab dia memaparkan tafsir tentang dalil Quran yang menyebutkan bahan dasar
Allah menciptakan Adam, berikut pemaparannya:
Di kitab Al Quran ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam
kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan ayatayatnya satu demi satu, sebagaimana yang saudara bacakan artinya tadi.
Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah
yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah : Tanah kering atau
setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.
Kedua: Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau
Carbonium.
Ketiga: Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat;
sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan
lumpur hitam yang berbentuk (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal", telah saya
terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah"".
Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.
Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada
Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
Keenam: Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian
Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata
"turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai
"zat-zat anorganis".
Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu
Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)"
Ketujuh ayat Al Quran yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya
Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa
(bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata
"turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat
Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium
(zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium
(zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara:
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang
disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan
tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis)
dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah
"Zat Kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat
Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam
pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses
penggantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah
electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab
ujud" atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat
yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh
manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata,
hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang
pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract
wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat
hubungannya dengan ilmu Metafisika.