Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
kegiatan pelayanan
dinilai
dengan
dimensi
yang
meliputi
reability/keandalan,
fisik yang dapat dinilai sesuai dengan harapan dan kenyataan yang diperoleh klien.
Dimensi kepuasan klien tersebut dapat dikaitkan dengan tingkat pelayanan dari
puskesmas, selain dengan dimensi kepuasan dapat dilihat dari segi penerapan SOP
(Standart Operasional Prosedure).
SOP adalah suatu acuan atau pedoman yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suatu organisasi, termasuk juga organisasi pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai
organisasi yang menghasilkan produk layanan di bidang kesehatan haruslah memiliki
standar baku dalam pelaksanaan kegiatanna. Pemahaman dan budaya merupaka faktor
yang mendari determinan perilaku yang mempengaruhi masalah ketidakpatuhan petugas
dalam memberikan layanan sesuai SOP. Tingkat kepatuhan petugas pelayanan kesehatan
terhadap SOP dapat diniai dari complience ratio (CR). Jika CR <80% maka tingkat
kepatuhan petugas terhadap SOP baik.
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau
perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standart profesi yang baik
dengam pemanfaatan sumberdaya secara wajar, efisien, efektif, dalam keterbatasan,
kemampuan pemerintah dan masyarakat serta diselenggarakan secara aman, dan
memuaskan pelanggan sesuai dengan normal dan etika yang baik. Sesuai dengan peran
yang dimiliki oleh masing-masing unsur pelayanan kesehatan, standar dalam menjaga
program mutu pelayanan secara umum dapat dibedakan mendari standart minimal dan
standart penampilan minimal. Standart persyaratan minimal menunjukkan pada keadaan
minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang bermutu. Sedangkan standar pesyaratan minimal menunjukkan pada keadaan
minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang bermutu. Sedangkan standar penampilan minimal menunjukkan pada penampilan
pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima.
Untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan dapat diukur dengan melihat dari dimensi
kepuasan klien. Manfaat mengetahui mutu pelayanan yaitu, dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensiensi pelayanan kesehatan. Sehingga dapat di cegahnya penyelenggaraan
pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar, biaya tambahan karena pelayanan
yang berlebihan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping karena pelayanan
yang dibawah standar.
kesehatan
masyarakat.
Dapat
melindungi
pelaksana
pelayanan
kesehatan
dari