Anda di halaman 1dari 4

EDT 5390: GENERAL TEACHING METHODOLOGY

TUGASAN 1 (10%)

TEKNIK PENCERITAAN

NAMA ZALIHA BINTI SALIM (G0916430)


CERITA 1 RASULLULAH (SAW) DENGAN SEBIJI LIMAU

Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama
beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk
baginda. Cantik sungguh buahnya.Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan
senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan
tersenyum.

Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas
pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan
senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang,
diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah
SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan "Tahukah
kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya
kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata
atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab tu saya habiskan
semuanya."

Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian


seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu
pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-
mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya
tidak berjaya. Rancangannya di'tewas'kan oleh akhlak mulia Rasullulah saw.
KAITAN DENGAN ISI

- Menunjukkan akhlak Rasullulah saw yang mulia.


- Sentiasa menghormati tetamu walaupun tetamu itu bukan Muslim.
- Tidak cepat melenting dengan keadaan sekeliling dan sentiasa bersabar dengan dugaan.

PENGGUNAAN DALAM PENGAJARAN

- Cerita di atas sesuai digunakan dalam topic “Adab terhadap bukam Muslim” atau “ Beriman
dengan Rasul”.
- Boleh diceriatakan di tengah-tengah pembelajaran.
CERITA 2 HIKMAH BERBAKTI KEPADA IBU BAPA (KISAH NABI IBRAHIM AS)

Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu
samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin
agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit
menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari
permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya
kepada Nabi Sulaiman.

  Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu
hairan, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman
membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di
dalamnya.

 "Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman kehairanan.

 "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.

 "Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari
Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.

  Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan
menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya
selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi
rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia
dan tidak pula di langit.

 "Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat
dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke
dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.

 
Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap
pemuda itu. "Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi
Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut.

"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi
Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah."

 "Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?"

 "Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih
manis daripada madu."

 "Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s yang
merasa semakin hairan.

 "Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu
sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah
malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka
pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi
seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
KAITAN DENGAN ISI

- Melihat keberkatan doa ibu bapa terhadap anak yang diredhai nya.
- Balasan kepada mereka yang menghormati dan berbakti kepada ibu bapa.
- Sebagai anak kita perlu menghargai ibu bapa selagi mereka hidup.

PENGGUNAAN DALAM PENGAJARAN

- Cerita di atas boleh di selitkan dalam topic “Adab terhadap ibu bapa”
- Boleh duceritakan sebagai penutup atau kesimpulan topik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai